Dunia Terbalik: Aku Menjadi Pria Tampan Tak Tertandingi

"Baiklah!"

"Selesai!"

Ayla bersorak, lalu menatap tulang selangka denis yang seksi.

Saat ini, denis masih melihat luka di bahu kirinya, dan tidak memperhatikan tatapan mata ayla yang berapi-api.

Melihat perban kasa yang dibalut dengan sangat asal-asalan, denis tidak bisa menahan diri untuk tidak menusuknya.

Hiss~

Masih sedikit sakit.

Ketika dia berbalik, dia mengikuti tatapan ayla dan melihat tulang selangkanya.

Dia dengan cepat menutup ritsletingnya, dan ayla harus mengalihkan pandangannya dengan penuh penyesalan.

Namun, dia segera mengangkat wajah denis yang lembut dan halus.

Dia berkata dengan jahat:

"Baby, aku telah banyak membantumu, tidakkah kamu ingin berterima kasih padaku?"

Lihat!

Apakah ini bahasa manusia?

Siapa yang menggigit luka ini?

Aku tidak menyangka si penghasut akan keluar dan mengambil pujian!

Orang yang tidak tahu malu tidak terkalahkan!

Wajah kecil denis digenggam erat, dan rasa kelembutan langsung menyapu dirinya.

Tubuh ini tiba-tiba menjadi sensitif lagi, dan dia langsung jatuh ke pelukan ayla.

Ketika ayla melepaskan denis dengan puas, dua awan api telah muncul di kedua sisi pipinya.

Kemudian ayla mencium wajah denis dan memeluknya keluar dari kamar mandi.

Tepat pada saat ini, lala kembali dari luar dan melihat mereka.

Seolah-olah dia telah menemukan dunia baru!

"Ah!"

"Kalian!"

"Hehehe!"

Pada saat ini, denis dengan cepat membenamkan kepalanya di lengan ayla dan buru-buru mengeluarkan masker dari sakunya.

Kemudian dia dengan cepat meninggalkan sisi ayla.

Dia menjelaskan kepada lala:

"Aku sedang tidak enak badan tadi, dan ayla yang mendukungku."

"Bukan seperti yang kau pikirkan."

Mendengarkan penjelasan denis, lala memasang ekspresi jenaka di wajahnya.

"Ya, ya!"

"Aku tahu, tidak perlu menjelaskan!"

"Aku tidak menyangka kak denis begitu kuat sehingga bahkan kakaku, yang sedingin gunung es, dapat melelehkannya!"

Denis melihat bahwa semakin dia menjelaskan, semakin lala tidak mempercayainya, jadi dia harus pergi terlebih dahulu untuk menghindari kesalahpahaman yang semakin dalam.

Melihat denis melarikan diri, lala tertawa seperti ayam!

"Kakak, lihat betapa menyenangkannya dia!"

"Aku hanya menggodanya dengan santai, dan dia sangat pemalu."

"Astaga, astaga, astaga, astaga~"

"Aku memang menyukainya"

Ah?

Batuk, batuk, batuk!

Perkataan ayla membuat tawa lala terdengar tercekat di tenggorokannya, membuatnya tersedak dan batuk terus-menerus.

Dia menatap kak ayla dengan kaget.

Apakah tebakannya benar?

Tidak! Ini bukan hal terpenting!

Yang terpenting adalah!

Kak ayla akhirnya jatuh cinta!

Hahaha! Cepat dan beritahu kabar baik ini dengan ibu, Tanaman es itu akhirnya berbunga!

.......

Denis sedang menunggangi sepeda listriknya di jalan yang lebar dan terang saat ini, dan dia membayangkan kehidupan kuliahnya di masa depan dalam benaknya.

Kuliah!

Sungguh saat yang membahagiakan. Selama empat tahun ini, tidak ada pekerjaan sekolah yang berat, tidak ada kekhawatiran tentang makanan dan pakaian.

Ada juga sekelompok teman baik dengan minat yang sama, tinggal bersama dan bepergian bersama.

Yang terpenting, dia memiliki tiga teman sekamar yang baik padanya.

Di masa lalu, kata yang paling sederhana untuk menggambarkan mereka adalah, ayah baptis!

Mereka semua tahu situasi keluarga tubuh asli, dan mereka mencintainya untuk waktu yang lama, jadi sekolah bergantian memberinya makan.

Tubuh asli tidak tahu apa yang dilakukan keluarga mereka, tetapi dalam ingatan tubuh asli, dia hanya tahu bahwa mereka semua kaya.

Terutama Roro, yang mengenakan banyak merek besar sebelumnya.

Tetapi dia tidak memiliki temperamen seorang pangeran, dan mereka berempat memiliki hubungan yang baik di asrama.

Tubuh asli seperti anak angkat mereka, peduli dengan tubuh asli untuk waktu yang lama.

Denis mencari informasi ini dalam ingatannya.

Ini membuatnya merasa lega, bertemu dengan beberapa teman sekamar yang baik.

Ini adalah hal yang hebat di perguruan tinggi!

Siapa pun yang pernah kuliah pasti tahu bahwa ada banyak sekali orang di kampus!

Saya tidak akan mengatakan lebih banyak, terlalu banyak orang aneh untuk disebutkan.

Tepat ketika Denis sedang menunggu lampu lalu lintas, sekelompok gadis berpakaian keren melewatinya.

Mereka menatapnya dengan mata mereka dan berbicara dengan pacar mereka dari waktu ke waktu.

"Dia memiliki tubuh yang bagus!"

"Meskipun saya tidak melihat wajahnya, tubuhnya sangat menakjubkan!"

Denis ingin melihat tubuh mereka.

Saya tidak menyangka bahwa saya akan dianggap sebagai pemandangan yang indah.

Tetapi bisakah Anda mengecilkan suara Anda saat mengatakan itu?

Mereka menatap saya dengan mata mereka dan berbicara dengan keras dengan pacar mereka. Apakah ini benar-benar bagus?

"Kakak, bolehkah saya menambahkan WA?"

Seorang gadis dengan rambut bergelombang besar mengenakan pakaian yang memperlihatkan perut datang dan meminta untuk menambahkan informasi kontak denis.

Namun, ketika lampu hijau menyala, denis hanya mengatakannya dengan ringan.

"Tidak"

Suara itu seperti suara alam, yang membuat si cantik tercengang. Jika teman-temannya tidak menariknya, dia mungkin sudah terlempar sekarang.

"Suaranya sangat bagus!"

"Dia pasti pria yang tampan!"

"Ahhh! Aku tidak menambahkan gelembung hijaunya, marah sekali!"

Gadis itu sangat marah sehingga dia terus menghentakkan kakinya di tempat, dan penyesalan di matanya hampir meluap.

Setelah berbelok tiga atau empat jalan, denis akhirnya tiba di jalan Universitas.

Melihat para mahasiswa yang keluar untuk berbelanja dalam kelompok dua atau tiga orang di jalan, vitalitas muda muncul di wajahnya.

Denis tidak bisa menahan diri untuk tidak memperlambat dan merasakan napas masa mudanya.

Di kehidupan sebelumnya, dia sibuk di jalan dan tidak pernah mengalami masa mudanya dengan saksama.

Ketika dia lulus kuliah dan melihat foto-foto itu, dia menyadari bahwa masa mudanya telah berakhir begitu cepat.

Dia segera terjun ke pekerjaan tanpa henti. Satu-satunya waktu yang dimilikinya setiap hari adalah beberapa jam di pagi hari.

Pada akhirnya, dia meninggal karena begadang dan bepergian ke sini.

Tetapi semakin dia melihat, semakin denis merasa ada yang salah.

Mengapa mereka masih menatapku dengan antusias? Aku hanya melihat.

Dan mereka yang bersiul, sudah terlambat!

"Adik kecil ini memiliki mata yang indah!"

"Ya, ya!"

"Sosoknya juga luar biasa!"

"..."

Denis mengerutkan kening setelah mendengar beberapa komentar yang berani.

Sekarang dia akhirnya mengerti mengapa semua orang menganjurkan agar anak laki-laki melindungi diri mereka sendiri di luar.

Teman-teman, apakah kalian mendengarnya? Lindungi diri kalian di luar!

Ini agak terlalu dibesar-besarkan. Dia hanya mengendarai sepeda.

Mata mereka begitu tajam sehingga mereka hampir ingin menempel padanya, membuatnya merasa tidak nyaman.

Dia segera mempercepat dan melaju menuju gerbang sekolah.

Setelah memarkir skuter listrik, denis mencoba menemukan lantainya sesuai dengan ingatannya.

Denis mengambil jurusan ilmu komputer, yang diambil oleh ibunya yang seorang penjudi di rumah.

Karena saya mendengar dari orang lain bahwa jurusan ini menguntungkan, agar denis dapat memperoleh lebih banyak uang untuk menghidupinya, maka saya mendaftarkan denis di jurusan ini.

Aneh rasanya jika orang tua di dunia ini membesarkan anak perempuan dalam kemiskinan dan anak laki-laki dalam kekayaan.

Namun, keluarga denis tidak seperti ini, bahkan ketika ibu ini tidak kecanduan berjudi.

Mereka tidak memperlakukan denis dengan baik, bahkan lebih buruk daripada putri mereka.

Denis menggelengkan kepalanya, bagaimanapun, dia tidak akan peduli dengan penjudi itu sekarang.

Awalnya, setiap kali setelah memberikan biaya hidup kepada saudara perempuannya, tubuh asli akan memberikan seribu kepada ibu penjudi itu.

Tubuh asli diajarkan oleh ibu ini untuk mendengarkannya dan hidup hemat sejak kecil.

Jadi itu menyebabkan kepribadian tubuh asli yang tertutup.

Bagaimanapun, dia tidak akan memberinya sepeser pun sekarang, penjudi itu tidak sepadan dengan cintanya!

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya dia menemukan asramanya.

Gedung 9, nomor rumah 502.

Nomor yang bagus, dia perlahan mendorong pintu hingga terbuka.

Terdengar sorakan dari dalam.

"Wow! dia sudah kembali!"