NovelToon NovelToon
Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Harem / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Putri761

Sebuah masa lalu terkadang tidak ingin berhenti mengejar, membuat kehidupan seseorang berhenti sejenak dan tenggelam dalam sebuah luka.

Lituhayu terjebak dalam masa lalu itu. Masa lalu yang dibawa oleh Dewangga Aryasatya, hingga membuat gadis itu tenggelam dalam sebuah luka yang cukup dalam.

Waktu terus bergulir, tapi masa lalu itu tidak pernah hilang, bayangnya terus saja mengiringi setiap langkah hidupnya.

Tapi, hanya waktu juga bisa menyadarkan seseorang jika semua sudah berakhir dan harus ada bagian baru yang harus di tulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Naif

Mobil yang ditumpangi Alana tiba-tiba berhenti mendadak. Selain Alana, sang sopir pun tak kalah panik dan keluar mencari tahu keadaan mesinnya.

Alana mendengus kesal, mana suasana sudah petang lagi, pikirnya dengan mengedarkan pandangan ke segala arah. Dia kepikiran Bude Rini, beliau pasti akan mencemaskannya, karena dia sudah bilang akan tiba di rumah sebelum magrib.

" Maaf, Mbak! Mobilnya mogok, apa saya carikan taxi yang lain?" tawar sang sopir dari luar mobil. Mendengar itu, Alana merasa kesialan mulai menghampirinya.

" Nggak usah, sudah dekat kok. Aku jalan saja, Pak." jawab Alana kemudian membuka pintu mobil. Gadis dengan rok panjang dan sweeter yang membungkus bagian tas tubuhnya pun menggendong kembali ranselnya.

Jarak ke rumah Bude tidaklah jauh, tapi jika kembali mencari taxi juga nanggung sekali. Jadi, Alana memutuskan untuk berjalan saja.

"Kalau begitu saya kembalikan uangnya tadi!" Sopir segera membuka dompetnya.

"Nggak usah! Rumah saya sudah dekat, Pak." Alana kembali menegaskan. Dia pun kemudian berjalan ke arah komplek rumah Bude Rini.

Suasana berubah menjadi petang. Dia memang sempat mendengar suara adzan saat masih di jalan, hingga akhirnya dia mempercepat langkah kaki agar segera sampai di rumah Bude.

Tapi, ada yang membuat Alana memelankan langkah. Diantara sepinya suasana sore ini, sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan terlihat bergerak-gerak.

Gadis itu mencoba untuk menajamkan pandangannya, tapi tetap saja tak terlihat bagian dalamnya. Kaca mobil dilapisi kaca film hingga orang luar tak bisa melihat aktivitas orang yang ada di dalam.

Semakin lama Alana memperhatikan, mobil itu semakin bergerak jelas. Hingga akhirnya dia mengetuk berkali -kali kaca jendela mobil sedan mewah itu.

" Tok... Tok.... Tok....." ketukannya memburu saat jendela mobil tidak segera dibuka.

Tapi, tak lama kemudian jendela kaca terbuka. Alana sempat terlonjak kaget, ketika melihat dua orang berlawanan jenis yang berada di dalamnya.

Tampilan keduanya terlihat acak-acakan apalagi sang wanita, kancing bajunya terbuka hingga kedua gundukan di dadanya mengintip jelas.

" Ada apa?" tanya Pria itu dengan wajah kesal. Sedangkan sang wanita membenarkan rambutnya yang terlihat kusut.

" Ehmm...... Kalian ngapain? Tidak ada apa-apa, kan?" Dengan polosnya pertanyaan itu terlontar dari mulut Alana.

Pria matang dengan wajah tampan dan tatapan tajam itu menelisik sosok Alana yang sudah mengusiknya. Dalam pikirannya , betapa bodohnya gadis yang kini berdiri di luar mobilnya.

" Kami sedang bercinta. Dan keberadaan kamu sangat menggangu!" geram pria itu dengan mengetatkan rahangnya.

Alana membelalak kaget, dia juga tak bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah mendengar jawaban pria itu.

Alana pun memindai pandangannya dari sosok pria itu dan wanita berambut panjang secara bergantian.

" Hiiihhh, perbuatan kalian menjijikan! Dosa tahu." umpat Alana dengan bergidik ngeri. Secepat kilat dia meninggalkan dua orang yang dianggapnya menjijikan.

Setiap langkah yang terayun membuat Alana merutuki kebodohanya sendiri. Tak seharusnya dia se-kepo tadi dan ujung-ujungnya dia harus menahan malu sendiri.

Ini bukan kota kecil seperti kota tempat kelahirannya, pergaulan yang dia hadapi juga tidak hanya sebatas sekolah dan rumah seperti dulu. Jadi sudah seharusnya dirinya berhati-hati dalam bersikap agar terkesan tidak mencampuri urusan orang lain.

Ternyata dunia sekarang seperti ini. Dia baru menyadari, jika tidak salah jika kedua orang tuanya sangat membatasi dirinya dalam bergaul.

Sementara itu, pria yang ada di dalam mobil itu mengumpat kesal. Moodnya untuk bercinta pun langsung menghilang entah kemana.

"Aku akan mengantarmu ke apartemen!" ucap Kalandra dengan menghidupkan kembali mesin mobilnya.

"Bagaimana jika lanjut di apartemenku!" tawar gadis itu.

"Aku sudah tidak mood!" jawab Kalandra.

Gadis itu memang sudah menginginkan pria tampan, gagah dan kaya itu. Dan suatu kebanggaan jika bisa menaklukan pria yang menjadi dambaan para gadis itu.

Pria itu bernama Kalandra Arshaka Bagaskara. Pria matang dan mapan yang mewarisi bisnis gurita dari keluarganya, apalagi wajah tampan dan tubuh atletis yang dimilikinya membuat menjadi sosok pria itu mendekati sempurna.

"Di apartemenku, aku juga bisa membuatmu kembali bergairah, Sayang!" rayu gadis yang seminggu ini menjadi teman kencan Kalandra.

Gadis itu mencoba menggerayangi selangkangan pria yang kini menatap ke arah jalan di depan. Tapi tangan besar Kalandra menahan jari-jari lentik itu agar berhenti. Dia benar-benar sudah tidak menginginkan itu.

"Jangan memaksaku berbuat kasar!" Suara yang penuh intimidasi itu membuat nyali gadis itu mengecil.

Tak ada rayuan atau obrolan apapun. Mobil itu melaju dalam kebisuan hingga berhenti tepat di depan gedung yang menjulang tinggi.

Setelah gadis itu turun dari mobil. Kalandra terus melajukan mobilnya menuju rumah kediamannya.

" Sialan..." umpat Kalandra saat masuk ke dalam kamar mewahnya. Dia masih merasa kesal dengan gadis yang sudah mengganggu kesenangannya sore tadi. Bahkan, gadis itu berani mengatakan jika dirinya menjijikan.

Kalandra melempar kemeja yang baru saja dibukanya itu ke sembarang arah. Pria itu juga membuka celana panjangnya dan hanya menyisakan celana dalam untuk segera masuk ke dalam kamar mandi dan berendam air hangat.

Dia terus memejamkan mata tapi wajah gadis itu terus membayang, apalagi ekspresi yang menunjukkan jijik, hal itu benar-benar membuat Kalandra sangat kesal.

"Palingan dia juga sudah tidak perawan lagi!". gumam Kalandra yang sulit percaya dengan gadis sekarang jika masih bisa menjadi kesuciannya.

###

Matahari sudah mulai naik ke atas, tapi Alana masih mengenakan piyama kesayangannya. Sedangkan Bude masih sibuk menyiram koleksi bunga anggrek yang ada di samping rumah.

"Bude, nanti siang Alana mau pergi sama Hera ya!" pamit Alana denga menunggu persetujuan wanita berumur lima puluhan tahun.

"Mau kemana?" tanya Bude kemudian meletakkan wadah untuk menyiram bunga itu di pojokan.

" Mau ke kampus sebentar, tapi setelah itu kita mau ke mall." jawab Alana jujur, gadis itu memang tidak terbiasa berbohong.

" Kalau begitu bawa mobil saja. Biar GK repot." jawab Bude itu artinya wanita yang masih terlihat cantik diusianya yang tak lagi muda itu mengizinkan Alana.

"Iya bude." jawab Alana.

"Ayo kita sarapan. Bude sudah memasak sejak tadi." ajak Bude Rini dengan membawa Alana kembali masuk ke dalam.

Mereka tinggal berdua. Semua anak Bude Rini sudah berkeluarga, tapi wanita paruh baya itu memilih bertahan di rumah peninggalan suaminya. Banyak kenangan yang tidak bisa ditinggalkannya begitu saja.

" Kamu sudah punya pacar, Al?" tanya Bude masih dengan mengunyah makanan.

" Ehmmmm sudah bude, namanya Mas Dewa. Dia dosen di kampus Alana." Alana akhirnya bercerita, dia memang tidak pandai menutupi sesuatu hal dari orang-orang yang dekat dengannya.

" Kenapa tidak pernah main?" lanjut Bude. Mendengar laki-laki yang dekat dengan keponakannya adalah seorang dosen membuat Bude sedikit lega.

"Alana takut Bude marah. Dan Papa belum memperbolehkan Alana pacaran." jawab Alana malah membuat Bude tersenyum. Padahal Bude Rini juga mengerti gadis seusia Alana memang sudah saatnya untuk mengenal lawan jenis.

"Ajak saja ke rumah. Bude biar tahu seperti apa pilihan Alana." jelas Bude malah membuat Alana malu-malu.

Mereka pun mengakhiri sarapan mereka. Setelah itu Alana bergegas membersihkan diri dan segera menghampiri Hera ke apartemen untuk berangkat kekampus bersama.

Hari ini dia merasa lega. Secara tidak langsung, dia sudah mendapatkan lampu hijau dari keluarganya. Jika melihat reaksi Budenya tidak ada yang perlu dicemaskan jika dia berpacaran dengan Dewa.

1
Dewi Purnomo
Assssiiiikkkk Zayn kedua nih......hehehe....lanjut up mb
Dewi Purnomo
selamat menempuh hidup baru ya Kai dan Al.....samawa yaaa
Anis Saidah
ayo al kamu pasti bisa menggilangkan dewa dalam hidupmu
Anis Saidah
selamat menempuh hidup baru kai al
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt mba
mom farhan
ahirnya kalandra bucin jugq sama alana di tunggu kelanjutanya kak
RSDP💖
lanjutkan kakak
mom farhan
klu jodoh emang èngga kemana,cinta nya sama dewa nikah nya sama kalandra lanjut kak
Ickhaa PartTwo
Main nyosor aja tuh si kalandraa, semangat up thor
RSDP💖
kayaknga kai dah mulai jatuh hati ama nay
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt, semangat up mba
Dewi Purnomo
Nisa dah lah ngapain km jatuhin harga diri km....Kalandra dah mau nikah.....kayak gak ada cowok lain aja.....jangan terpengaruh Kai....lanjut up mb.
mom farhan
si nisa engga tau malu masa mau jd simpenan,kaya yg lagi viral 😁😁 yah jd sodaran alana sana si bela
Dewi Purnomo
Percaya diri saja Al.....si Kai aja Nerima km apa adanya kok.....kalo lagi waras sih.....hehe....kalo gak kumat cabulnya....lanjut up mb.
Anis Saidah
aaahhhh, suka sekali aku sama kalian berdua
mom farhan
di tunggu kelanjutanya kak
Ickhaa PartTwo
Lanjutttttt
RSDP💖
ayo lanjut kak
Triee Cimoed
jgn smpe nisa Hamidun kay..bsa brntkan smwny nti prnkhan dgn Alana..
Dewi Purnomo
Harus berubah dong kalo mau memiliki Alana sepenuhnya.....lanjut up mb Kirana....semangat mb.....selalu kutunggu kelanjutan ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!