NovelToon NovelToon
The Tale Of SooHwa (Moonshine)

The Tale Of SooHwa (Moonshine)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:471
Nilai: 5
Nama Author: Sequoia_caca

Selama 20 tahun, dirinya menduduki tahta. Raja Lee Yun selalu tenggelam dalam ingatan kelam. Ingatan kelam yang membuatnya sulit untuk terlelap, bahkan sulit untuk melakukan segala hal. Karena tragedi buruk yang berhasil memecah belah dirinya dan sahabat karibnya, membuat Raja Lee Yun selalu bertahan agar tidak depresi karena rasa bersalah yang mendalam.

Suatu hari, saat putra mahkota JunHwa kembali dari pendidikan nya di Sungkyunkwan. Dan berhasil menjadi murid No. 1. Raja Lee Yun yang sudah tidak tahan, meminta bantuannya untuk menemukan dalang dari konspirasi 20 tahun lalu di balai kerajaan yang mengakibatkan perpecahan antara dirinya dan sahabat karibnya. Dan satu hal lagi yang dia minta, Yang Mulia Raja Lee Yun meminta agar putranya menemukan Sahabatnya yang pergi meninggalkan ibukota tanpa jejak.

Mampukah Putra Mahkota JunHwa memecahkan konspirasi 20 tahun lalu itu? dan apakah dia juga dapat menemukan dimana sahabat karibnya ayahnya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Identitas Yang Terungkap

Dalam rangka penyambutan mahasiswa kehormatan, Hyun turun ke dapur dan memasak semua hidangan makan malam dibantu bibi nya dan para karyawan. Hyun ternyata jago dalam hal memasak. Suasana restoran sangat ramai oleh Tamu Reguler ditambah para mahasiswa.

Mereka mulai mengambil makanan yang telah disajikan secara prasmanan untuk mereka sendiri.

Dari dapur Hyun bisa melihat keramaian restoran karena dapur nya terlihat tembus langsung ke restoran. Jun Hwa dan yang lainnya pun tiba disana. Si Wan yang melihat Hyun sedang memasak di dapur berjalan ke arahnya untuk menggangu nya.

"Wahhhh bocah pendek ini ternyata jago memasak juga ya!!! Buatkan yang enak ya..!!"

"Hey, makananku memang enak tapi yang pasti bukan untukmu. Wlee"

Hyun meledek Si Wan.

"Kau bisa saja.. Jangan begitu, aku kan tamu disini... Kau harus melayani ku juga dengan baik kan. Sudah lanjutkan memasaknya.. Ingat, yang enak ya.. "

Si Wan mengacak rambut Hyun, lalu pergi dari sana dan mulai mengambil makanan.

Dari kejauhan Jun Hwa tersenyum pada Hyun lalu sedikit membungkuk untuk menyapanya. Hyun membalasnya dengan senyum yang dipaksakan.

"Aku harus terus waspada terhadapnya"

batin Hyun.

Para mahasiswa dan tamu lain makan dengan lahap. Mereka menikmati sekali makanan disana. Terutama Si Wan.

Jun Hwa, Jae Gil, Si Woo dan Si Wan duduk bersama di satu meja. Si Wan tidak hentinya memuji makanan itu, bahkan sambil menepuk tangannya. Si Woo merasa malu akan kelakuan kembarannya.

"Bisa lah kau berhenti melakukan itu, kau membuatku malu.. "

"Si Woo makannya belajarlah mencintai makanan seperti ku... "

Si Woo dan Si Wan berdebat.

"Hyun ternyata pandai memasak juga sebagai seorang pria muda, bahkan makanan di is.. "

Hampir saja Jun Hwa keceplosan tapi Jae Gil menendang kakinya di bawah meja sambil terus memakan makanannya.

"di rumahku tidak seenak ini.. "

Jun Hwa melanjutkan perkataan nya.

"Huhhhh untung saja"

batin Jun Hwa.

Saat mereka sedang asik memakan makanan mereka, komplotan Hae Jun mendatangi meja mereka untuk mengajak ribut.

"Wahhh perkumpulan orang aneh di satu meja, Yang satu anak pedagang rendahan, yang satu.. aneh, dan yang satuuu ahhh tidak duaa anak pembawa sial.. sudah siall dilahirkan dari wanita rendahan. "

Jun Hwa tersenyum mendengar perkataan Hae Jun, Namun, Si Woo yang tidak Terima bangkit lalu memukul wajah Hae Jun. Mereka semua terkejut melihat Si Woo dan Hae Jun berkelahi. Tamu yang lain pun terganggu.

"Apaaaa... apa kau bilang!!!!! "

Si Woo menarik kerah baju Hae Jun begitupun dengan Hae Jun. Mereka bahkan berguling di lantai. Jun Hwa, Si Wan dan teman Hae Jun yang lain berusaha melerai mereka.

"Si Woo hentikan... jangan mudah terpancing oleh lalat yang tidak ada apa-apa nya seperti dia.. "

Jun Hwa menarik tubuh Si Woo hingga kembali berdiri.

Nafas Si Woo terengah, Namun bukannya kapok Hae Jun malah tersenyum meledek pada mereka.

"Hahaha, Kalau kau marah berarti apa yang kukatakan adalah benar... "

*Bugggg

Tiba-tiba saja Hae Jun jatuh kebawah karena Hyun menghantam kepalanya dengan Pukulan yang keras hingga tergeletak dan pingsan.

"Daritadi saat dia baru saja datang aku sudah sangat kesal!!!! Rasakan...!!! Dasar Alis Botak!!! Hey, kalian temannya? "

Teman-teman Hae Jun mengangguk dengan wajah masih tidak percaya.

"Tunggu apalagi??!! bawa dia... merusak suasana!! "

Mereka menurut lalu menggotong tubuh Hae Jun meninggalkan restoran.

"Waahhh bocah pendek pukulan mu hebat sekali!!! "

Si Wan tiba-tiba saja memeluk Hyun. Namun, Hyun yang risih melepaskan dirinya.

"Lepaskan aku bajingan!!!!! "

"Mulai sekarang kita berteman ya!!! "

"Tidakk mau!!!! "

"Ayolahhh"

Si Wan merayu Hyun untuk menjadi temannya.

"Baiklah, tapi awas kalau kau menggangguku terus!! "

"Yeee.. kalau begitu aku akan menambah makananku ya teman"

Si Wan pergi begitu saja untuk kembali mengisi piringnya dengan makanan.

"Hyun, harusnya kau tidak melakukan itu. Biar aku saja. "

Si Woo tidak Terima ada orang lain ikut campur atas urusannya. Dia membawa piring kotornya lalu menyimpannya di tempat penyimpanan dan pergi begitu saja meninggalkan restoran.

Jun Hwa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Si Woo yang pergi tanpa berterimakasih.

"Hyun, terimakasih untuk tadi dan untuk makanannya. Tapi lain kali kau tidak boleh membahayakan dirimu dengan mencampuri urusan kami. Hae Jun memang begitu tapi dia pasti akan mengadu pada ayahnya setelah selesai dari sini. "

"Tuan penasaran... kau jangan khawatir ayahku akan membereskan segalanya"

"Memangnya ada apa dengan ayahmu? "

Jun Hwa mendekat kan wajahnya pada Hyun sambil menelisik.

Hyun mengedip kan matanya dan tanpa sadar wajahnya memerah.

"Kau.. kau mulai lagi.. terus bertanya.. bukan apa-apa... "

Hyun berlari meninggalkan Jun Hwa yang tertawa melihat Ekspresi ketakutan Hyun. Saat menoleh kebelakang, Jun Hwa melihat Si Wan yang kembali makan dengan lahap setelah mengisi kembali piring dan mangkuknya dengan deopbap dan sup sundubu. Ditambah Jae Gil yang ikut menyendok makanan milik Si Wan dan memakannya sambil berebut.

"Aku memang bersama orang-orang aneh.. "

batin Jun Hwa.

Di ruangan kamar Si Woo memukul dinding, dia tidak Terima dengan apa yang dikatakan Hae Jun padanya dan Si Wan.

"Anak wanita rendahan????? Sialannnnn.... Aku akan membunuhnya!!! "

Saat Si Woo berbalik berbuat untuk pergi ke ruangan yang ditempati Hae Jun. Jun Hwa yang tiba disana menahan tangannya.

"Jangan sekarang.. "

"Lepaskan aku.. "

Si Woo melepaskan tangan Jun Hwa.

"Kau mau melawannya dengan tangan kosong? "

Jun Hwa masih mencegah Si Woo untuk melakukan hal yang gegabah. Si Woo yang mendengar itu terdiam.

"Tunggu dan bersabarlah, aku akan membantumu untuk membalas nya. Yang akan kita hadapi adalah Bong Hae Jun, putra dari menteri Bong Ji Hun. tentu tidak bisa sembarangan. "

"Kita? ini urusan ku kau tidak boleh ikut campur"

Si Woo kembali akan melangkahkan kakinya.

"Justru karena tujuan kita sama, kau benci anaknya dan aku butuh sesuatu yang menyangkut ayahnya. Begini saja.. kalau kau mau kita bisa bekerja sama. Maka.. aku akan mengungkap identitas ku. "

Jun Hwa membuat Si Woo berbalik dan menatapnya penuh curiga.

"Ahhh perut ku kenyang sekali... Hey, Seo Jae Gil kenapa kau tidak masuk... "

Si Wan sampai paling akhir di ruangan mereka karena terus melahap semua makanan sampai penutup juga.

"Aku menunggu mu. "

Jae Gil yang tadinya tertunduk, kemudian mengangkat kepalanya menatap Si Wan dengan tajam.

"Maafkan hamba putra mahkota!!! "

Si Woo memberi hormat pada Jun Hwa. Dia merasa bersalah telah merendahkan Jun Hwa selama ini dan telah membenci nya karena rasa iri.

"Bangunlah.. santai saja, kau temanku kan sekarang. Jae Gil? apa dia sudah sampai? "

Jun Hwa yang sudah menganggap Si Woo sebagai temannya nenyuruhnya untuk bangun dan bertanya pada Jae Gil di luar ruangan apakah Si Wan sudah sampai disana atau belum.

"Hmmmm.. "

Jae Gil mendorong Si Wan untuk masuk ke dalam.

"Heyyy ada apa ini... Si Woo kau kenapa..? kau mengganggu Jun Hwa lagi ya.. Jun Hwa cobalah ini "

Si Wan membuka bungkusan yang dia bawa, ternyata didalamnya adalah kue bulan.

"Makanlah.. "

Si Wan memasukkan kue itu kedalam mulut Jun Hwa.

"waahhh enak sekali.. "

Jun Hwa mengunyah kue itu yang memenuhi mulutnya.

"Benarkan.. lidahku tidak pernah salah.. "

Si Wan memuji dirinya sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!