Nafisa Azzahra adalah seorang anak SMA yang pintar dalam biang bela diri, dia juga seorang wanita Jenius dalam segala hal apapun satu kata untuk Nafisa yaitu sempurna.
Devano Sbastian seorang Badboy yang bersikap dingin, kejam, dan irit bicara dia sering di julukan kulkas 22 pintu oleh orang-orang termasuk teman dekatnya.
Devano dan Nafissa di pertemukan dalam satu ikatan yaitu pernikahan karena perjodohan orang tuanya. Apakah Nafissa bisa melukuhkan hati Devano, sedangkan kehidupan Devano terbanding terbalik dengan Nafissa pergaulannya begitu bebas apalagi dia adalah ketua geng motor yang begitu banyak musuh, lantas apakah Devano akan luluh oleh Nafisa atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Firs kiss
"Dev-"perkataan Nafisha terhenti Karena bibir Devano sudah menempel pada bibir Nafisha, Awalnya hanya menempelkan saja akan tetapi dirasa tidak ada perlawanan dari Nafisha akhirnya Devano melanjutkan ke hal selanjutnya maka ciuman itu tidak bisa terhidarkan lagi.Awalnya Ciuman itu biasa saja akan tetapi lama kelamaan ciuman itu menuntut lebih dalam untuk di balas oleh Nafisha,.
Sedangkan Nafisha hanya melototkan matanya tak percaya. Namun, beberapa detik berikutnya Nafisha sadar kalau sekarang dirinya telah menjadi seorang istri dari Devano, maka dari itu Nafisha membiarkan Devano menyentuhnya bahkan Nafisha membalas ciuman itu.
Mereka berciuman dengan durasi sedikit lama membuat Nafisha merasakan sesak di dada karena pasokan oksigennya telah habis hingga akhirnya Nafisha memukul dada Devano, Devano yang merasakan pergerakan tangan Nafisha langsung saks melepaskan ciuman itu menatap wajah Nafisha, tangannya terulur untuk mengusap bibir Nafisha uang terluhat sangat basah oleh ulahnya itu.
"Manis," kata Devano sambil menarik kursi meja makan.
"First kiss aku," gumam Nafisha dengan lirih.
"Fisha gue laper," kata Devano tanpa rasa bersalah sama sekalj kepada Nafisha yang saat ini sedang syok.
"Ekh, Hah iya iya," jawab Nafisha gelagapan namun setelah itu Nafisha tetap mengambil kan Nasi dan lauk pauknya untuk Devano.
"Ni Dev, " lanjutnya sambil menyodorkan piring yang sudah terisi penuh dengan berbagai macam pasakan.
"Dev kalau begitu aku kekamar dulu ya." Nafisha perlahan berjalan melangkah mundur untuk segera pergi meninggalkan Devano Tapi, suara beriton Devano menghentikan langkahnya.
"Temani gue Fisha lo juga belum makan kan? "
"Aku Nanti aja Dev belum laper," bohong Nafisha menundukan wajahnya.
"Ck, Duduk Nafisha jangan menghindari gue," ucap Devano dengan sedikit membentaknya.
Akhirnya mau tak mau Nafisha duduk di hadapan Devano memuat Devano yang tadinya makan dengan ogah ogahan sekarang begitu lahap setelah Nafisha menemani nya makan.
Devano lahap makan bukan karena Nafisha menuruti perintahnya akan tetapi karena Nafisha duduk dihadapannya membuat Devano bisa melihat dengan jelas gunung kembar Nafisha yang membuat otak Devano Treveling kemana mana.
"Astaga mata gue ternodai bahkan otak gue sudah tercemar dan Treveling kemana-mana," kata Devano dalam hati sambil menggeleng kepala.
Setelah makan malam selesai Devano langsung beranjak dari duduknya dan langsung masuk kamar namun sebelum Devano melangkah Nafisha sudah angkat suara.
"Dev Setelah mandi aku tunggu kamu di ruang tamu, kita obati luka di wajah kamu," gumam Nafisha dengan lirih.
"Hmmm,"
Devano langsung melangkahkan kaki nya menuju kamarnya.Meninggalkan Nafisha seorang diri.
"Tadi aja tingkah nya lembut dan manis banget lah sekarang udah balik ke mode Awal lagi dingin dan irit bicara dasar kulkas," gerutu Nafisha sambari membereskan piring dan mencucinya bekas mereka makan.
Setelah masuk kedalam kamarnya Devano langsung menguncinya dan menjatuhkan badannya di kasur sambil menggulingkan tubuhnya kesana kemari dengan tidak karuan.
"Sial Nafisha kenapa lo begitu menggoda dan menguji iman gue Fisha, kalau gini caranya bisa-bisa gue gak bisa nahan hasrat gue," ucapnya sambil menjambak rambutnya Frustasi.
"Sial kenapa adik kesayangan gue bangun lagi, Ini gara-gara lo Nafisha gue harus ngerasain panas dingin seperti ini padahal jika gue sama Vania gue gak pernah tergoda sedikit pun," lanjut Devano sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk menidurkan adik kecilnya yang sudah bangun dari tadi karena Nafisha, kalau tidak mungkin kepala nya akan pusing dan cenat-cenut atas bawah.
Tok tok tok
"Dev, Devano," panggil Nafisha di depan pintu kamarnya. Namun, sudah bebetapa kali Nafisha memanggilnya Devano tidak kunjung menjawab panggilannya.
"Devano buka pintunya," Nafisha menggedor pintu kamar Devano. Dia panik takut terjadi sesuatu di dalam sana.
"Dev--"
Ceklek
Pintu di buka dari dalam oleh Devano menatap ke arah Nafisha sambil berdiri di hadapannya.
"Apa Nafisha jangan teriak-teriak, gue gal budeg ya Nafisha,"kata Devano dengan nada ketus.
Nafisha langsung masuk kedalam kamar Devano dan duduk di Ranjang.
"Dev sini, " kata Nafisha sambil melambaikan tangannya.
Devano hanya menghela nafas melangkahkan kakinya menuju Nafisha sambil memijit pelipisnya.
"Duduk, di sini Dev," perintah Nafisha sambil menepuk-nepuk ranjang di samping Nafisha yang masih kosong.
" Sini aku obatin, tuh muka malah makin bengkak sih," Ucap Nafisha sambil memandang wajah Devano yang semakin bengkak.
Nafisha mengambil air hangat yang baru saja dia penaskan setelah itu Nafisha memasukan kain kedalam wadah air hangat tersebut lalu memerasnya,.
"Shhhhttt, "Devano meringis saat wajahnya terkena kain tersebut.
"Maaf Dev maaf," gumam Nafisha sambil melihat luka yang berada di wajah Devano dengan jarak yang sangat dekat bahkan Mereka bisa merasakan nafasnya satu sama lain.
Devano menatap wajah Nafisha dengan begitu intens bahkan Devano menyunggingkan senyumnya.
"Cantik," gumamnya pelan Namun bisa di dengar oleh Nafisha karena jarak wajah mereka begitu Dekat..
Devano semakin mendekatkan wajah nya kearah wajah Nafisha.
"Dev-Mmmmmppphhh," Devano membekap bibirnya Nafisha dengan bibirnya.
Devano mengulang ciuman yang terjadi di meja makan tadi seolah tidak ada bosannya untuk melakukan hal tersebut dan bisa jadi itu akan menjadi candu buat Devano.
"Sial kenapa gue begitu tak bisa menahannya, " Fikir Devano, akan tetapi Devano tetap melanjutkan kegiatan tersebut.
Nafisha yang di perlakukan seperti itu terhanyut dalam kemesraan yang Devano berikan, Nafisha membalas Ciuman Devano bahkan kain yang ada di tangan Nafisha terlepas begitu saja, Repleks tangannya Nafisha kalungkan di leher Devano.
Melihat Respon Nafisha entah kenapa Devano begitu senang, perlahan tapi pasti Devano meraih tengkuk Nafisha dan menekannya untuk memperdalam ciumannya dan membuat Nafisha nyaman.
Devano menuntun Nafisha untuk berbaring di ranjangnya tanpa melepaskan ciumannya, bahkan Nafisha saat ini sudah berada di bawah kungkungan Devano.
Ciuman Devano kini sudah berpindah ke ceruk leher Nafisha dan tanganya pun sudah bergerilya kemana-mana, terutama pada Bongkahan aset berharga Nafisha.
Devano meremas Aset Nafisha hingga Nafisha mendesah pelan.
"Dev Seth Akh," Desahan Nafisha lolos begitu saja membuat kabut gairah Devano bertambah, bahkan Nafisha bisa melihat mata Devano yang sudah sayu dan menggelap.
Nafisha juga merasakan ada sesuatu yang menonjol di bawah sana tepat di Aset berharga Nafisha yang paling utama membuat Nafisha kalang kabut dan juga merinding di buatnya.
Apalagi sekarang ciuman Devano sudah menurun ke bawah dan bermain di aset Nafisha di sana.
"Akh Dev," Ucap Nafisha, Nafisha merasakan geleyar aneh yaang asing dan itu pertama kalinya untuk Nafisha.
"Fisha maaf kan aku, tapi aku tak bisa menahan nya, " kata Devano dengan nada yang berat dan serak.
"Lakukan lah Dev karena itu sudah kewajibanku untuk melayani mu," jawab Nafisha di sela Desahnya.
Devano di buat kalang kabut Hampir saja Devano akan memperawani Nafisha namun hal itu harus tertunda karena getaran ponsel Devano.
Drettt Dretttt.
"Akh Sial." Devano sambil bangkit dari ranjang.
"Awas saja jika gak penting gue bunuh lo," umpat Devano dengan kepala yang sedang mendidih.
biar tau rasa devan
nafisa harus pisah ,dpt penganti yg jaya ..
tulus setia mencintaix ..
di madu .semoga nti x suami nya menyesal gk berujung..