NovelToon NovelToon
Assassin Cantik Incaran CEO Dingin

Assassin Cantik Incaran CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Agen Wanita / Enemy to Lovers
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Zona Khusus Dewasa

Adriel (28), sosok CEO yang dikenal dingin dan kejam. Dia tidak bisa melupakan mendiang istrinya bernama Drasha yang meninggal 10 tahun silam.

Ruby Rose (25), seorang wanita cantik yang bekerja sebagai jurnalis di media swasta ternama untuk menutupi identitas aslinya sebagai assassin.

Keduanya tidak sengaja bertemu saat Adriel ingin merayakan ulang tahun Drasha di sebuah sky lounge hotel.

Adriel terkejut melihat sosok Ruby Rose sangat mirip dengan Drasha. Wajah, aura bahkan iris honey amber khas mendiang istrinya ada pada wanita itu.

Ruby Rose tak kalah terkejut karena dia pertama kali merasakan debaran asing di dadanya saat berada di dekat Adriel.

Bagaimana kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 ACICD - Assassin Cantik Pecinta Cake Cokelat

Sekitar satu setengah jam sebelum kejadian tabrakan.

Ting!

Di sebuah gedung apartemen mewah, seorang wanita cantik dengan dress merah anggun yang pas di tubuh melangkahkan high heels dengan ketukan yang memanjakan telinga. Dia keluar dari lift menuju sebuah penthouse di lantai teratas gedung.

Namanya Ruby, seorang assassin top tier dari sebuah jaringan pembunuh bayaran kelas dunia, Crimson Lilies. Julukannya The Silent Belle.

Ruby bisa berperan menjadi siapa saja tergantung misi yang diberikan. Setiap tempat yang ditinggali hanya sementara, setiap identitas hanya topeng.

Dan, saat ini dia menjelma sebagai wanita panggilan yang membawa misi untuk mengeksekusi seorang pejabat korup bernama Tuan Satrya. Pria tua yang dimaksud telah mendalangi penggelapan dana sebuah proyek internasional.

Dan, di sinilah Ruby sekarang. Menjalankan misi untuk mengeksekusi pria tua korup dan gila selangkangan itu.

Ruby terus melangkah. Meski matanya tertuju pada pintu, dia bisa meneliti sekitar.

Di sepanjang lorong terdapat setidaknya  belasan pria berpakaian hitam yang berbaris rapi menuju pintu utama penthouse. Mata mereka melirik Ruby yang berjalan penuh pesona.

Siapa yang tidak pangling. Kulit Ruby putih bening, rambut kecokelatannya jatuh lembut sampai pinggang. Dan, yang paling menggoda adalah bentuk tubuhnya begitu menggugah hasrat. Jangan lupa dengan wajah cantiknya yang flawless. Meski sudah dirombak sedikit dengan tempelan silikon pada bagian dagu dan hidungnya.

"Siapa?" tanya pria kekar berkepala botak dengan tato naga di leher. Dia menghalangi langkah wanita cantik nan seksi itu.

"Tuan Satrya yang meminta saya ke sini," jawab Ruby sambil tersenyum tipis.

"Tapi wanita yang dipanggil Tuan Satrya sudah ada di dalam."

Ruby mengulum bibir singkat, lalu memicingkan mata. "Ouhh, apa Tuan Satrya tidak memberitahu kalian kalau dia ingin dilayani oleh dua wanita malam ini?"

Beberapa pria itu saling melirik. Melihat wanita seksi yang bahkan cantiknya tidak biasa seperti ini sudah pasti memang diincar oleh tuannya.

"Baiklah." Si pria botak bernama Arion mengacungkan telapak tangan. "Tasnya."

"Ouhh, tentu," Ruby menyerahkan tasnya untuk diperiksa. Setelah itu, dia dipersilakam masuk.

Senyum terus tersungging di bibirnya, namun begitu pintu tertutup di belakangnya, senyum itu hilang, tergantikan oleh tatapan tajam yang menusuk.

Dia melangkah sambil merogoh isi tasnya dan mengeluarkan sebuah bolpoin merah yang tak biasa.

Semakin dia masuk, telinganya menangkap suara percintaan yang begitu bergairah. Ruby mengikuti sumber suara.

"Ahhh… Ahkhh… Ahh…"

"Papiihh…"

"Ayo cintah… goyang lebih kencang…"

"Ah… Akhh…"

Di ruangan tengah tepatnya di sofa, Ruby melihat seorang wanita muda bergerak di atas pria tua berkumis. Tatapannya datar.

Ruby kemudian mengeluarkan hapenya dan menekan sebuah tombol dengan ibu jarinya. Seketika itu, lampu-lampu kristal dalam penthouse menggeliat dan dalam hitungan detik ruangan berlapis emas dan marmer berubah jadi bayang-bayang. Tersisa cahaya bulan yang menembus tirai jendela besar.

"Apa-apaan ini? Kenapa lampunya tiba-tiba mati!?" gerutu Tuan Satrya. "Chh!"

"Emhmmmm, nggak papa kok, Pihh," ujar wanita muda itu.

"Tidak bisa cintah, papi mau lihat pay*dara kamu loncat-loncat."

"Akhh… Papihh…"

Mereka berdua akhirnya berhenti sebentar dari aktivitas p*nas itu.

"ARION!" Teriak Tuan Satrya. Dia beranjak dari sofa sambil memasang celana.

Namun belum dia meninggalkan ruangan tengah itu, tiba-tiba terdengar suara ambruk.

Si Tuan Satrya berbalik cepat dan menemukan wanita yang melayaninya tadi tidak sadarkan diri di lantai.

Matanya memelotot kaget.

Apalagi ketika melihat siluet seseorang yang berdiri di sana. Ya, itu Ruby.

"SIAPA KAMU, HAH!" suara Tuan Satrya meninggi. Tapi, jelas terdengar getaran takut.

Ruby maju tiga langkah melewati wanita muda yang terbaring di lantai.

"Saya orang yang akan mengantarkan Anda menemui kematian." Ruby menekan ujung bolpoin merah menggunakan ibu jarinya yang memunculkan benda tajam kecil seperti duri. Si tua Satrya spontan berteriak.

"ARION!"

"ARION!"

"BUDI!"

"MASUK SEMUANYA!"

Para anak buah Tuan Satrya menyusul masuk dan terjadilah perkelahian dalam penthouse itu.

***

Beberapa saat kemudian, Ruby tentu berhasil mengeksekusi Tuan Satrya si pria tua korup. Noda darah sampai menempel di wajah dan dressnya.

Ruby bergegas membersihkan noda itu di dalam toilet. Dia juga melepaskan semua silikon yang ada di wajah sehingga rupa asli Ruby terlihat. Effortlessly Beauty. Bahu kanannya naik untuk menahan hape di telinga.

"Umm, saya sudah menyelesaikan misinya. Kamu tinggal bereskan sisanya."

"Iya, terima kasih."

Begitu urusannya selesai di penthouse itu, Ruby bergegas menyetir mobilnya menuju sebuah hotel. Tempat dimana dia akan menikmati sebuah cake cokelat favoritnya.

Ya, setelah menyelesaikan misi, Ruby pasti selalu mencari cake cokelat untuk dinikmati.

Ketika tiba di kota ini sekitar satu tahun yang lalu, ada suatu malam Ruby tidak sengaja menemukan cake cokelat terlezat yang sangat sesuai dengan seleranya.

Hanya saja ketika dia datang lagi di beberapa hari berikutnya, cake cokelat yang sudah dipatenkan sebagai Ruby's favorite all the time malah tidak tersedia.

"Maaf, Kak, cake cokelat yang kakak maksud cuma tersedia sekali setahun."

"Kenapa bisa?"

"Permintaan owner hotel kak. Itu cake cokelat yang hanya ada saat hari ulang tahun mendiang istri owner. Jadi kalau kakak mau cake cokelat yang seperti itu, kakak kembali lagi tahun depan."

Dan, ya, Ruby benar kembali ke sky lounge hotel itu. Dia bahkan sudah reservasi jauh-jauh hari demi menanti hari ini.

Tapi, ketika di pintu masuk sky lounge, harapannya pupus.

"Closed?" tanya Ruby memastikan. "Tapi ini belum waktunya closing kan? saya sudah reservasi." Ruby memperlihatkan bukti reservasi di layar hapenya.

"Maaf, Kak, tiba-tiba kami dapat perintah langsung agar sky lounge ditutup lebih cepat malam ini."

"Nggak bisa gini dong. Saya sudah jauh-jauh hari reservasi. Bayangin ada orang yang menanti hari ini untuk menikmati cake cokelat favoritnya tapi tiba-tiba dibatalkan karena alasan yang tidak jelas. Rasanya lebih sakit daripada ketembak peluru ataupun tersayat pedang," kata Ruby dramatis.

"Tenang dulu, Kak, kami sudah memberikan penyampaian sejak dua jam yang lalu di email semua customer dan disertai ganti rugi."

Ruby menyipitkan mata.

"Tapi, saya butuh cake cokelat edisi spesial itu sekarang, not the money."

"Mohon maaf sekali lagi, Kak. Kami hanya mematuhi perintah."

Ruby menghela napas kasar dan pergi. Tapi tentu dia tidak akan menyerah begitu saja untuk mendapatkan apa yang dia mau.

Ruby menyelinap dalam hotel dan menarik satu asisten chef pastry dan membuatnya tidak sadar. Dia menukar pakaian dan mengambil kartu akses si wanita.

Ruby merapikan name tag, lalu keluar dan menuju area pastry hotel.

Ketika masuk ke dapur yang didominasi aroma manis itu, Ruby langsung beradaptasi seolah jadi asisten chef. Dia merapikan masker plastik lalu bergabung. Untung semua orang tampak sibuk, jadi tidak ada yang benar-benar memperhatikan wajah Ruby.

Seorang chef bersuara. "Jangan sampai ada kesalahan sedikitpun, ini permintaan khusus dari Pak Adriel. Kalian tahu kesalahan sekecil apapun bisa membuat kalian dipecat. Paham?"

"Paham chef!" jawab mereka serempak.

Ruby menyapu sekitar dan menemukan kumpulan cake cokelat yang tertata rapi dalam nampan.

"Itu dia cake cokelat favorit aku, padahal masih banyak gitu malah sky loungenya tiba-tiba tutup," gerutunya dalam hati.

Tapi,  ada satu cake cokelat bulat penuh yang mencuri perhatian Ruby. Kue yang sedang dihias sedemikian rupa di sana.

Sangat cantik dan menggugah selera. Ruby merasa cake cokelat itu diciptakan untuknya.

Ruby melirik tajam, ke kiri ke kanan. Ketika, tidak ada yang memperhatikan, dengan cepat tangannya merampas piring tempat cake cokelat itu bersemayam indah. Dia meninggalkan sejumlah uang di sana.

Semua orang syok dalam pastry.

Sebenarnya tidak apa-apa kalau kue yang diambil itu kue yang ada di nampan, tapi yang dicuri ini adalah cake cokelat khusus permintaan seorang Adriel.

Tentu situasi sekarang tidak baik-baik saja.

Salah satu staf pastry yang mengejar Ruby tidak sengaja bertubrukan dengan Hougan asisten pribadi Adriel.

"Ada apa?" tanya Hougan

"Cake permintaan Pak Adriel dicuri."

"APA!?"

"Kenapa kalian seceroboh itu membiarkan cake itu dicuri!" Hougan menyugar rambutnya kasar. "Mana Pak Adriel sudah tiba di hotel ini!"

Tamat sudah riwayat Hougan malam ini. Tadi dia sudah melakukan kesalahan dengan mengalihkan tugasnya ke Liliana. Kalau Adriel tahu kalau cake cokelat kesukaan mendiang istrinya hilang, habis lagi Hougan diberi double hukuman. Ada-ada aja.

Laki-laki 22 tahun itu segera bergerak mengejar pencuri kue itu.

Di sisi lain, Ruby terus berlari sekencang mungkin meski diburu banyak orang.

Namun, di lantai satu tepat di ujung lorong menuju lift, wanita cantik itu bertabrakan dengan seseorang.

Tubuhnya oleng dan sebentar lagi akan ambruk ke lantai tapi untung sebuah tangan meraih pinggangnya. Ruby dengan cepat juga mengarahkan tangannya agar cake cokelat di piring tidak jatuh hancur. Itu surganya malam ini.

"Houph…"

"Untung cakenya aman," batin Ruby. Dadanya naik turun.

Dia kemudian menoleh ke belakang untuk melihat siapa penolongnya. Dan seketika itu, Ruby terpaku.

Jangan salah. Bukan karena paras tampan pria itu yang membuatnya terdiam. Selama menjalankan misi di berbagai belahan bumi, Ruby kerap kali bertemu pria tampan dan kaya raya.

Sudah biasa pokoknya.

Hanya saja… pria misterius ini memiliki sesuatu yang membuat jantung Ruby berdebar asing.

Wanita itu cepat-cepat menggeleng. Tidak ada yang lebih penting dari cake cokelatnya sekarang.

Dia melepaskan diri dari pria itu, lalu berlari kencang. Mengingat banyak orang juga yang mengejarnya sekarang.

Tak lama, Ruby masuk ke dalam mobilnya dan menyimpan cake cokelat itu di jok penumpang. Dia langsung menekan pedal gas, melajukan mobilnya cepat.

Dan, sembari menyetir, Ruby masih terbayang-bayang wajah pria tadi. Siapa dia?

1
shabiru Al
apa alasan arnetta menculik drasha dan mencuci otaknya,, selain karna drasha berbakat jadi assasin pasti aada alasan lain nya..
mrsinch
/Coffee/ buat othor smangatttt💪
mrsinch
nyadar trnyta/Sweat/
Maya Lara Faderik
entah lah seperti apa kisah ini diceritakan ikuti alurnya
Nadiraa Star
ya yg elu bntak emg istri ellu adriel/NosePick/
Unaa
goyahhh nihh tp ngakunya kaga/NosePick/
Unaa
lanjutttt thorrrrr
Yita Alian: stay tuned🥰
total 1 replies
Merry Rianti
lanjut kk semangat terus yaaa
Merry Rianti
🤣😍 wajar sih lah wong Ruby istrimu
Merry Rianti
tumbang ditangan ruby😱😱😱
Merry Rianti
kalo hougan tau bahwa yang nembak istrinya gimana ya reaksinya
Merry Rianti
biar ga mencurigakan ide bagus
Merry Rianti
kebetulan banget ini kok bisa pas banget ya
Merry Rianti
makanya jangan jadi pengkhianat Lu. coba balik posisi. lu punya perusahaan gede. terus karyawan lu mengkhianati lu. lu bakal gimana dah? maaf doang kaya gitu. terus lu bakan Nerima maaf karyawan lu?😱
sindi
oh jadi ini alasan kenapa dipanggil daddy
sindi
kepo sama diri sendiri
sindi
jelas dilindungi 🙂
sindi
bercermin coba. itu drasha kalo lu bercermin 🤣
sindi
hahahah permainan wanita licik ya driel
sindi
yaampun kirain nayrel anaknya adriel. ternyata bukan 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!