NovelToon NovelToon
Man Jadda Wajada

Man Jadda Wajada

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:37.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Hasan, mencintai harus memiliki. Walaupun harus menentang orang tua dan kehilangan hak waris sebagai pemimpin santri, akan dia lakukan demi mendapatkan cinta Luna.

Spin of sweet revenge

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MJW 4

"Jadi kamu belum tau siapa yang memenjarakan gadis itu dan membawanya ke rumah sakit jiwa?" Ali Wahab mengulang kesimpulan yang bisa ditarik dari penjelasan pengajarnya.

"Iya, Pak Ali. Saya belum tau."

Ali Wahab menganggukkan kepalanya.

"Lantas Hasan ke rumah sakit untuk apa?" gumamnya penuh tanya.

"Mungkin berobat, bi. Kata Hasan, dia terkena radang," sahut Istrinya yang mendengar gumaman suaminya.

"Kalo hanya radang, dia tidak perlu ke rumah sakit. Tinggal panggil dokter saja ke rumah," sahut Ali Wahab pelan.

Oh iya, istrinya baru tersadar kalo hanya radang terlalu berlebihan ke rumah sakit. Tinggal beli vitamin c saja di minimarket atau beli obat di apotik untuk menyembuhkannya.

"Baiklah. Terimakasih penjelasannya." Ali Wahab mengajak istrinya pergi.

"Sama sama, Pak Kyai."

Di sepanjang jalan keduanya masih terdiam.

"Bi, aku ras Hasan merahasiakan banyak hal dari kita."

Suaminya mengangguk.

"Nanti aku akan minta tolong Arfan yang di kepolisian untuk menyelidiki kasus gadis itu."

"Iya, bi." Siti Azizah mengangguk setuju.

"Semoga yang disuka Hasan bukan gadis itu." Siti Azizah masih merasa ngga tenang karena khawatir.

"Tenanglah. Aku yakin bukan. Oh iya, kalo dia teman SMA Hasan, menurutmu, mungkin Laila mengenalnya juga, kan?" Ali Wahab menatap istrinya.

Perkataan suaminya membuat istrinya tersadar betapa pelupanya dirinya. Senyumnya terkembang lebar membuat suaminya menatapnya heran.

"Tadi kamu khawatir, sekarang malah tersenyum."

"Sekarang aku sudah yakin kalo gadis itu bukan yang disukai Hasan, Bi. Hasan pernah kasih tau umi, katanya gadis yang dia suka itu temannya dan Laila waktu SMA."

Suaminya sekarang baru bisa benar benar merasa lega.

"Oooh.... Ya, ya... Syukurlah."

"Tapi kita tidak mungkin bertanya pada Laila, Bi. Aku tidak sampai hati melihatnya terluka."

"Ya, aku juga begitu." Ali Wahab sekarang diliputi perasaan bingung. Bagaimana caranya dia mengatakan hal ini pada sahabatnya, Yahya, kalo putranya menolak putrinya Laila.

*

*

*

Hari sudah menjelang sore. Tinggal satu lagi yang merupakan pasien terakhirnya. Tapi bukan Hasan. Tumben dia tidak datang, batin Luna heran.

"Dokter, laki laki teman dokter tidak datang," bisik Tika setelah memanggil nama pasien terakhirnya.

"Hemm...." Walaupun perasaannya terasa aneh, tapi di depan perawatnya Luna menampakkan ekspresi ngga peduli. Cuek. Masa bodoh.

Tika melihat lagi ke arah luar ketika Luna sedang memeriksa pasiennya.

Kenapa malaikat penjaga pintu surga itu ngga datang, ya? Ketimbang nona dokternya, malah dia yang jadi gelisah karena laki laki itu tidak datang ke rumah sakit.

Nona dokternya terlalu judes, sih. Padahal kalo laki laki itu mau dengannya, dia akan memberikan seluruh perasaan sabarnya untuk teman nona dokternya. Sayangnya malaikat penjaga pintu surga itu tidak pernah memberikannya harapan kalo dia bisa menggantikan tempat nona dokternya itu.

Tidak lama kemudian pemeriksaan pasien terakhir selesai juga. Luna bersiap untuk pergi. Tapi dia masih memberi jeda waktu lima menit menunggu Hasan.

Luna pura pura merapikan meja periksanya yang sudah bersih dan rapi. Tapi sia sia saja. Dia bahkan sudah merevisinya jadi sepuluh menit

Malah bagus begini, kan, Luna. Dia sudah ngga akan datang lagi, batinnya mengingatkan apa yang dia pernah inginkan. Benar benar move on dari laki laki itu.

"Tidak mau ditunggu, nona? Mungkin terjebak macet?" perawatnya-Tika, masih mencoba menahan langkahnya yang sudah siap meninggalkan ruangan periksanya.

"Ya, sudah. Kamu aja yang nungguin," sarkas Luna sambil melangkah meninggalkan ruangannya.

Yaaa.... nona....., batin Tika hopeless. Yang dicari laki laki itu adalah nona dokternya, bukan dirinya.

Luna menyusuri lorong rumah sakit dengan perasaan ngga nyaman. Mungkin karena otaknya sudah terdistraksi dengan sikap Hasan yang datang dua hari berturut turut sejak kemarin. Jadi sekarang dia merasa kehilangan.

What? Luna mengomeli pikiran ngga warasnya.

Dia berjalan agak cepat sampai melihat kehadiran Ayra dan Adelia.

"Hai," panggil kembarannya.

"Sudah mau pulang, ya?" tanya Adelia.

"Iya. Kalian ngapain ke sini?" Luna sudah curiga saja kalo keduanya sedang memata mata-i dirinya.

"Mana Hasan?" tanya Ayra. "Dia ngga datang?"

Tuh, benar, kan, gedek Luna dalam hati ketika melihat tatapan jahil keduanya.

"Padahal sudah susah payah mau nuruti Ayra." Adelia tertawa pelan.

"Kalian seperti ngga ada kerjaan saja," sarkas Luna. Tapi kedua gadis itu malah makin keras tawanya.

Luna berjalan cepat melewati mereka saking sebalnya.

"Tunggu, dong, Lun," panggil Adelia masih di sela sela derai tawanya.

"Buru buru amat mau pulang," ledek Ayra.

Tapi Luna mengacuhkan keduanya. Dia mempercepat langkah kakinya.

"Marah, kan, dia." Sekarang Adelia yang ganti meledek.

Luna benar benar merasa semakin sebal dengan kelakuan kembaran dna sepupunya.

"Kantin dulu, yuk. Aku lapar." Adelia menarik tangan Luna agar mengikutinya ke kantin runah sakit.

"No....! Aku mau pulang," decaknya kesal.

"Minum es yang banyak biar marah kamu mereda." Ayra membantu Adelia, mendorong punggung Luna dengan masih berderai tawa.

Mereka sama sama memesan soto ayam, makanan favorit mereka di kantin rumah sakit.

"Jadi sudah ada ustazah yang akan merukyah Ratna?" tanya Adelia.

"Iya."

"Nathalia sudah kasih tau juga. Hanya ngga nyangka secepat itu Hasan bergerak," ujar Adelia lagi.

"Kan, itu alasan dia aja. Tujuan utamanya, kan, Luna," decak Ayra kemudian menyendokkan soto itu ke mulutnya.

"Iya, sih, modus aja." Adelia menyetujui pendapat Ayra.

"Kali ini Hasan seperti dapat momentum untuk deketin kamu lagi, Lun," respon Ayra mengeluarkan isi pikirannya.

"Ogah," tolak Luna. Jika saja Ayra dan Adelia tau kalo Hasan mau menemui mami dan papi. Ngga tau bakal seheboh apa reaksi keduanya.

"Si Laila bakal ngamuk lagi, ntar," komen Ayra sambil mengaduk sotonya.

"Kasian, ya. Udah dibuntutin sampai ke Kairo, masih juga gagal." Tawa Adelia pecah lagi.

"Iya, memang kasian banget," cela Ayra juga tergelak.

Luna tersenyum miring.

Katanya usaha ngga akan mengkhianati hasil. Ternyata slogan itu ngga berlaku untuk Laila.

"Ngapain aja, tuh, waktu di Kairo. Kirain udah nikah di sana," ejek Ayra lagi.

Tawa mereka makin berderai. Kemudian mereka menghabiskan soto dan meneguk air mineral dingin.

"Lun, kalo Hasan serius, kamu bakal terima?" selidik Ayra penasaran.

Luna ngga menjawab

Dia sudah serius, Ay.

"Mulai sekarang kamu harus koleksi gamis, siapa tau mau dibawa ke pesantren. Banyak, kok, model gamis kekinian," tukas Adelia serius.

"Kayak Ziza, sepupunya Haykal. Gamisnya bagus bagus. Sopan dan ngga ketat," sambung Ayra.

"Bisa nyontohin dia, Lun," respon Adelia setuju dengan perkataan Ayra.

"Kalian ini kenapa, sih. Hasan, tuh, pimpinan pondok. Ngga mungkinlah aku sama dia." Luna ngga akan menyeberang ke sana. Pernah kepikiran dulu, tapi sudah dia lupakan.

"Apa salahnya. Keren, 'kali, jadi Bu Nyai. Kamu bahkan ngga perlu sampai ke Kairo buat dapetin gelar itu," kompor Ayra penuh semangat.

Adelia malah tergelak mendengarnya, sementara Luna ingin sekali melemparkan mangkok sambal ke arah kembarannya.

1
Lia Kiftia Usman
demi kebahagiaan diri sendiri... ok aja keras kepala ... disini hati yg dipertaruhkan 😊🤭
👍 yaaa hasan
Herman Lim
umi ga tau aja Hasan dah menunggu Luna selama 8 tahun lama nya
Herman Lim
jgn mimpi Laila jadi madu nya Luna yg ada u nanti satu kamar SM Ratna 😃😃
Rahmawati
jgn salahin Luna umi,, cinta gk bisa di paksa, hasan cintanya sama Luna
Rahayu Ayu
Ya ampun Laila,
harus dengan cara apa agar kamu berhenti mengharapkan Hasan,
jangan rendahkan harga dirimu begitu murahnya
jangan juga buat kami ilfill dengan caramu yg menodai kehormatan wanita bercadar.
Lailatunnasihah Nasihah
maaf ya umi.Harusnya umi bisa merasakan ketulusan hasan trhadap seorang wanita.jangan malah mencari kesalahan di diri luna.stop jangan macam2 ya umi.Jangan sampai nyenggol keluarga luna ya. kalo udh berani nnti kasian hasannya yg jadi korban🤭
Zea Rahmat
harusnya umi liat dr sisi hasan dan luna sm Laila dong... bijak dalam bersikap
maret
gregetan bgtttt.... kakek nenek Monggo Dateng... di selesaikannn.. q pusing ikut mikirin... 😅🫰
🟡 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Semangat Hasan Memperjuangkan Luna
Tri Handayani
next thorrr'semoga ada triple up'semangat thorrr
Tri Handayani
umi siti seharusnya udah bisa menilai laila seperti apa dr obsesinya mendapatkan hasan.
Tri Handayani
tak kenal maka tak sayang fariz'mungkin kalau kamu udah kenal luna dan keluarganya'kamu jg akan mengerti kenapa kakakmu bertahan mencintai luna dr dulu sampe sekarang.
Tri Handayani
umi siti azizah bilang sama laila'hasan g mau menikahi gadis manapun selain luna'biar laila tau.
Tri Handayani
pede banget kamu laila'mau mendepak luna'yang ada kamu itu yg d depak k luar angkasa...
Tri Handayani
bukan karena luna hasan jadi keras kepala dan membangkang umi,dulu hasan g punya modal dan keberanian untuk mendapatkan luna'selain cinta.sekarang dia punya semua dan g mau kehilsngan luna.
Ray Aza
ga usah cari kambing hitam deh umi. km bs liat hasan keras kepala utk luna tp tdk bisa melihat obsesi laila terhadap hasan. dr segi kejiwaan laila itu sdh bermasalah umi. anda lupa hasan sdh pernah menolak laila dan menutupi hal tersebut dr semua? ga takut pny menantu sakit jiwa? gejala npd akut loh mi
Yana Phung
Jgn2 ummi hasan malah berpikiran negatif dg luna
jujur aku penasaran kenapa hasan menolak laila??
ataukah dulu kasus luna dilabrak laila,, hasan tau??
Lia Kiftia Usman: sepemikiran...hasan tau ulah nya laila
total 1 replies
Yana Phung
aku bingung dg pemikiran orang tua laila
udah ditolak hasan kok malahan mendukung tindakan laila??
dwi ka
Uminya hasan jg aneh, sehrsnya wkt ukhti munafik nelp & blg rela di poligami, umi hrsnya bs menilai wanita spti apa laila itu.. Wanita yg cm luarnya aja tertutup tp dalamnya luar biasa busuk.. Mana ga ada harga dirinya lg, udh kyk j4l4ng aja
Bunda Keisha
cinta yg di pendam selama 8 tahun abi Ali.. plisss ngertiin Gus Hasan yg sudah menahan cinta selama 8 tahun dgn belajar dan bekerja keras demi mendapatkan cinta Ning Luna 😍
Laila nya aja yg gak tahu diri, 2x ditolak msh aja ngejar²😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!