NovelToon NovelToon
KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:257
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.

Apakah Catelyn akan goyah dengan kehadiran Ghavi ?

Apakah Catelyn bersedia membuatkan gaun pernikahan untuk Amara dan Ghavi ?

Dan bagaimana perasaan Catelyn dan Ghavi atas pertemuan yang tidak terduga ini ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERTEMU BUAH HATI

Ghavi bertekad bahwa ia harus mendapatkan maaf yang tulus dari Catelyn bahkan dari Mama Papa nya. Entah bagaimana caranya.

Waktu berjalan terasa sangat lambat hari ini. Padahal Catelyn sudah dari jam 8 pagi standby di Hotel untuk monthly meeting dan meeting lanjutan dengan client dari Jakarta. Huff ... Ia berusaha focus tapi otaknya beneran sedikit oleng kali ini. Apa ini pengaruh bertemu dengan Ghavi tadi ya ? Jam menunjukkan pukul 14.00 WITA tiba-tiba handphone Catelyn berbunyi dan ternyata sahabatnya yang menelpon "Hi Catie ... aku sudah di Bali loh tadi pagi. Tapi sorry aku kayaknya sibuk banget deh. Jadi baru bisa nanti malam nyampe di Anyelir" ujar Annetha. Anyelir adalah alamat rumah Catelyn di Ubud. "Hi Neth ... udah nyampe juga kamu akhirnya disini. Ya udah aku tunggu kamu dirumah ya. Gavin pasti seneng banget ketemu aunty nya" jawab Catelyn dengan ceria. Ia sengaja tidak menceritakan pertemuannya dengan Ghavi tadi. Karena Annetha akan langsung kepo dan teleponan berjam-jam demi informasi yang akurat hahahaa. Yaa ... Annetha adalah perpaduan antara sahabat dan saudara bagi Catelyn karena mereka berdua anak tunggal di keluarga masing-masing. 

Hampir 4 jam Catelyn tidak beranjak dari ruang meeting, masih saja ia disibukkan dengan laporan-laporan keuangan yang harus ia cek satu persatu. Belum lagi masalah di boutique yang saat ini sedang penuh orderan. Untungnya selama ini Catelyn memiliki team management yang solid baik di boutique maupun di hotel. Sedangkan untuk di restoran ia tidak terlalu banyak ikut campur karena ada beberapa partner bisnisnya yang incharge disana. Terutama Mbak Echa, Mas Dewangga dan Mas Andre yang selama ini selalu memaklumi bahwa ia tidak bisa terlalu incharge di restoran. Mengingat Catelyn memiliki beberapa bisnis lain dan harus membagi waktu untuk buah hatinya Gavin.

Grand Calypta Hotel & Resort (dahulu namanya Hotel Tila Magma Bali) diakuisisi dalam keadaan hampir bangkrut. Karena mungkin tidak terkelola dengan baik. Padahal lokasi hotel ini sangat strategis dan design hotel yang elegan harusnya bisa menjadi daya jual yang menarik. Tapi dibawah kendali hotel management yang baru, justru saat ini hotel yang tadinya hanya bintang 3 sekarang sudah menjadi bintang 4 plus dalam kurun waktu 2 tahun. Dan salah satu alasan Catelyn pindah dari New York ke Denpasar salah satunya adalah dipercaya ikut turut serta mengelola hotel tersebut. Apalagi ia saat ini menduduki jabatan komisaris dan salah satu pemegang saham, tentunya disinilah ia belajar bagaimana mengelola hotel dengan baik.

Hampir jam 16.00 WITA akhirnya Catelyn keluar dari hotel dan langsung menuju Seminyak. Untung jalan tidak terlalu macet sehingga hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk berkendara ke boutique nya. Dan saat masuk ke dalam kantornya ia melihat tumpukan berkas yang harus ia check satu persatu.

"Mbak Cate ... udah nyampe ternyata. Kirain gak kesini" ujar Gaby langsung mengekorinya menuju meja kerja Catelyn. "Tadi bisa balik lebih cepat jadi bisa ke sini dulu. Oh ya aku mau lihat detail list yang kemaren dong" Catelyn meminta data permintaan awal spesifik yang diserahkan oleh client nya. Setelah pengecekan dilakukan, ia meminta Gaby membuat jadwal video call untuk diskusi spesifik agar ia bisa membuat sketsa design seperti yang diinginkan client. "Oh iya mbak ... Tadi ada Pak Ghavi datang kesini siang sekitar jam 3 sore tadi. Dia nyari mbak Catelyn tapi aku bilang mbak Catelyn masih ada kerjaan diluar. Emang dia mau rubah design ya mbak ?" tanya Gaby yang gak tau menahu tentang hubungan antara keduanya. "Oh oke gak apa-apa nanti kalau dia datang lagi segera kabarin aku aja" jawab Catelyn. Ia berpikir bahwa memang seharusnya ia dan Ghavi harus bicara. Akan menjadi pertanyaan bagi seluruh karyawan nya kalau sampai Ghavi pantang menyerah mendatangi kantornya bolak balik. Tapi mungkin ia tidak akan menjelaskan tentang Gavin. Cukup tentang hubungan mereka di masa lalu saja yang di bahas.

Jam 17.30 WITA Catelyn bergegas keluar kantor karena barusan ia menerima telepon dari mamanya bahwa Gavin badannya demam lagi. Akhirnya segera ia keluar dari kantor dan melarikan kendaraannya menuju rumah. Perjalanan 1 jam 15 menit dari Seminyak ke Ubud cukup terasa lama bagi Catelyn saat ini. Yah namanya seorang Ibu yang sedang cemas dengan kondisi anak yang sedang sakit. Sampai ia tidak menyadari bahwa sejak tadi ada sebuah mobil hitam Land Cruiser sedang mengikuti mobilnya sejak dari kantor hingga menuju rumah. Mobil tersebut adalah milik Ghavi yang sejak tadi standby menunggu Catelyn keluar kantor. Awalnya ia akan mengajak Catelyn makan malam atau paling tidak sekedar ngopi. Tapi saat ia melihat Catelyn terburu-buru mengendarai mobil, Ghavi merasa ada sesuatu yang terjadi. Sehingga akhirnya ia hanya bisa mengikuti mobil Catelyn yang saat itu sedikit ngebut menuju daerah Ubud.

Dulu Catelyn dan Ghavi pernah berencana jika nanti mereka menikah, mereka ingin menetap di Ubud atau Kintamani. Karena mereka berdua sangat menyukai suasana yang tenang jauh hiruk pikuk kebisingan. Dan disinilah Ghavi sekarang menatap mobil Catelyn yang masuk dalam sebuah rumah mungil minimalis berlantai 2. Apakah ini rumahnya ? Benak Ghavi bertanya-tanya. Karena ia sama sekali tidak berekspektasi kalau Catelyn pulang ke sebuah rumah. Ia pun memarkir mobilnya diseberang rumah yang dimasukin Catelyn tadi dan turun perlahan keluar dari mobil.

Sedangkan didalam rumah tersebut Gavin menangis kembali saat melihat mommy nya datang. "Sayang ... Gavin kenapa nak ? Aduh anak mommy sakit ya ... kita ke dokter ya sekarang" ujar Catelyn masih dengan pakaian kerjanya mengambil Gavin dari gendongan mamanya. Dia menyuruh mbak Yuni untuk menyiapkan semua perlengkapan Gavin karena malam ini ia akan membawa Gavin ke RS. "Cat ... Gavin dari tadi muntah terus. Gak mau makan dan badannya lemas. Dari siang juga gak mau minum susu" mamanya Catelyn mencoba memberikan penjelasan terkait kondisi cucunya. "Ya udah ma, ini Gavin akan Catelyn bawa ke BIMC aja biar diperiksa lebih detail sama Dr Surya. Oh iya ma ... nanti Netha datang mungkin agak malam. Dia baru tadi pagi sampai di Bali. Minta bibik nyiapin kamar tamunya ya karena Netha mau nginap disini" ujar Catelyn sebelum lupa karena panik dengan kondisi Gavin. "Ya udah kamu sekarang bawa Gavin ke rumah sakit. Takut kalau sakitnya makin parah. Apa perlu papa temanin ?" tanya papa Catelyn. "Gak usah pa ... Catelyn sendiri aja sama mbak Yuni sudah cukup" barusan aja Catelyn selesai berbicara tiba-tiba pintu depan terdengar bunyi bel. Duh siapa lagi tamu malam begini ... mana harus buru-buru ke RS ujar mbak Yuni membuka pintu rumah. "Selamat malam ... Catelyn nya ada ?" suara bariton Ghavi memecah kebingungan mbak Yuni yang membuka pintu. "Ada pak ... Tapi Ibu lagi buru-buru mau ke RS" ujar mbak Yuni dengan polosnya. "Siapa yang sakit mbak ?" tanya Ghavi agak kuatir. "Hmmm yang sakit adek Gavin pak ... putranya Bu Catelyn" jawab mbak Yuni yang memang tidak diinstruksikan untuk berbohong. Dwaaaaaarrrr ... mendengar Catelyn sudah punya anak rasanya hati Ghavi seperti tercubit. Rupanya Catelyn sudah menikah dan mempunyai anak pikir Ghavi. Ia terlambat untuk mengharapkan Catelyn kembali. Tapi saat Ghavi melihat Catelyn keluar dari kamar dan menuju ruang tamu sambil menggendong seorang anak kecil usia 2 tahun, deg  ... wajah anak itu persis dirinya waktu kecil. Dan Catelyn yang kaget dengan keberadaan Ghavi langsung berkata "Ghavi ... ngapain kamu disini ?". Ghavi melihat paras anak yang di gendong Catelyn dalam kondisi menangis langsung berucap "Mau ngantar kamu ke RS tentunya. Ayo berangkat sekarang". Catelyn sudah tidak mampu lagi untuk membantah apapun yang diucapkan Ghavi ... yang ia pikirkan adalah bagaimana ia bisa sampai ke RS. Akhirnya dengan mobil Ghavi mereka meluncur dengan agak tergesa menuju BIMC Ubud Medical Center. Catelyn tidak lupa untuk menghubungi Dr Surya yang selama ini menjadi dokter anak yang menghandle Gavin. Dan dalam perjalanan itu Ghavi memiliki keyakinan bahwa Gavin adalah anaknya karena selama perjalanan menuju ke RS tangan Gavin menggenggam jari telunjuk Ghavi dari yang tadinya menangis hingga anak itu terdiam dan hanya terdengar sisa sesenggukan nya saja. Dan dihati Ghavi merasa tenang dengan genggaman si kecil yang menyebabkan ia harus menyetir dengan satu tangan saja.

***

1
Ma Em
Teruslah berujung Ghavin agar bisa meluluhkan Catelyn dan bisa mendapatkan maaf dari Catelyn , semoga Catelyn mau menerima Ghavi kembali .
deameriawan: Author juga terharu. Tapi sumpah ini ceritanya akan seru deh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!