NovelToon NovelToon
Rela Di Madu

Rela Di Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Fahira Azalwa, seorang gadis cantik yang harus menelan pahitnya kehidupan. Ia berstatus yatim piatu dan tumbuh besar di sebuah pesantren milik sahabat ayahnya.

Selama lima tahun menikah, Fahira belum juga dikaruniai keturunan. Sementara itu, ibu mertua dan adik iparnya yang terkenal bermulut pedas terus menekan dan menyindirnya soal keturunan.

Suaminya, yang sangat mencintainya, tak pernah menuruti keinginan Fahira untuk berpoligami. Namun, tekanan dan hinaan yang terus ia terima membuat Fahira merasa tersiksa batin di rumah mertuanya.

Bagaimana akhir kisah rumah tangga Fahira?
Akankah suaminya menuruti keinginannya untuk berpoligami?

Yuk, simak kisah selengkapnya di novel Rela Di Madu
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 11

Kini Viola telah resmi menjadi seorang mualaf. Saat itu juga, Zidan langsung menikahi wanita yang akan menjadi madu bagi istrinya. Zidan sengaja tidak memberitahu Fahira karena ia takut hati istrinya akan bersedih jika mendengar dirinya mengucapkan ijab kabul dengan menyebut nama wanita lain di hadapannya.

"Saaahhh---" sahut para saksi.

"Alhamdulillah---" ucap semuanya serentak.

Viola, yang kini telah sah menjadi istri seorang pengusaha kaya raya, merasa sangat senang. Air matanya tumpah deras. Ia tidak menyangka bahwa ada pria yang mau menikahinya. Kini, ia dapat merasakan betapa indahnya suara ijab kabul dari bibir seorang pria yang mau menjadikannya istri. Meski harus ada syarat di atas surat perjanjian, ia tetap merasa bahagia.

Sedangkan Fahira yang berada di pesantren, hatinya sangat gelisah. Ia tak tenang memikirkan suaminya yang sedang bersama wanita lain di luar sana.

"Ya Allah, semoga Bang Zidan tidak kenapa-napa. Jaga dan lindungi dia, Ya Allah," lirih Fahira sambil berdiri di balkon kamarnya, menatap pemandangan luar.

Zidan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, mengantar Viola untuk pindah ke rumahnya. Setelah mengantar Rose ke rumah yang ditinggali ibu dan adiknya, ia berencana segera menjemput Fahira di pesantren untuk membawanya pulang.

"Aku akan membawamu ke rumahku. Di sana ada Ibu dan adikku. Setelah itu, aku akan segera menjemput Fahira. Aku harap kau bisa menjadi temannya jika dia sedang kesepian," ujar Zidan memecah keheningan di dalam mobil.

"Apa harus hari ini juga aku pindah ke rumahmu? Di sana ada ibumu. Aku takut dia tidak akan menerimaku," balas Viola lirih, merasa dirinya tidak pantas berada di rumah suaminya.

"Lalu, maumu bagaimana?" tanya Zidan, ingin membuat Viola merasa nyaman lebih dulu.

"Bagaimana kalau kau menjemput istrimu lebih dulu? Sebelum aku tinggal di rumah orang tuamu, aku ingin mengenal lebih dulu bagaimana istrimu."

Mendengar ucapan Viola, Zayn terdiam. Ia berpikir sejenak. Ada benarnya juga yang dikatakan Viola. Jangan sampai terburu-buru membawanya ke rumah, takutnya akan terjadi 'perang dunia ketiga' jika ibu dan dua istrinya berkumpul.

"Baiklah, kalau begitu kau akan tinggal di apartemen dulu. Siapkan semua barangmu. Saat ini juga aku akan membawamu ke apartemen," ucap Zidan mantap.

Viola tersenyum setelah mendengar bahwa Zidan akan membawanya ke apartemen. Ia merasa diratukan sebagai wanita. Baru diperhatikan seperti ini saja sudah membuat hatinya berbunga-bunga, apalagi Fahira yang jelas-jelas sudah menjadi istrinya sejak lama.

"Pasti istri Tuan Zidan sangat bahagia menikah dengannya. Dia pasti sangat diratukan olehnya. Beruntung sekali nasibnya," gumam Viola dalam hati.

Viola menatap jalanan kota dari balik kaca mobil. Ia tak sengaja meneteskan air mata. Kini, dunia malam sudah bukan lagi tempatnya mencari nafkah. Ia sudah menjadi istri seorang pengusaha. Entah kebaikan apa yang pernah ia lakukan selama ini hingga bisa bertemu dengan pria yang mau menikahinya, meski Zidan tahu dirinya adalah mantan kupu-kupu malam.

Tak terasa, mobil yang ditumpangi Zidan kini sudah sampai di depan kos milik Viola. Wanita itu turun dan berjalan membuka pintu, sementara Zidan mengikutinya dari belakang.

"Eem-- apa kau mau masuk? Tapi rumahnya sedikit berantakan," kata Viola canggung pada pria yang baru saja sah menjadi suaminya.

"Aku tunggu di sini saja. Kau bersiaplah," sahut Zidan lalu duduk di kursi depan kos.

Viola masuk dan mengambil kopernya. Ia menaruh semua pakaian ke dalam koper, hanya pakaian tertutup yang ia bawa. Pakaian terbuka sudah ia berikan kepada temannya yang masih bekerja di klub malam.

Tak lama, Viola sudah beres. Ia menyeret koper keluar, lalu kembali masuk untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Setelah semuanya dipastikan aman, ia keluar, mengunci pintu, lalu pergi ke rumah sebelah untuk memberikan kunci kepada pemilik kos. Ia juga berpamitan dengan sopan.

"Terima kasih, Bu. Kalau begitu, saya permisi dulu. Mari," pamit Viola dengan ramah.

Ibu kos yang mendengar bahwa Viola sudah menikah, ikut mengantar hingga ke gerbang. Zidan yang melihat ibu kos itu menatapnya, menganggukkan kepala dan tersenyum sebagai tanda sapa. Ibu kos pun membalasnya.

"Sudah selesai?" tanya Zidan pada Viola.

"Sudah, ayo."

Zidan melangkah ke pintu kemudi, disusul Viola yang duduk di kursi samping. Ia menyalakan mobil dan melaju dengan kecepatan sedang menuju apartemen.

Di apartemen, Zidan menyuruh Viola untuk tinggal di kamar tamu. Kamar utama adalah miliknya sendiri. Ia hanya ingin kamar itu ditempati bersama Fahira.

"Jika kau lapar, kau bisa memesan makanan atau berbelanja kebutuhan. Besok aku akan kembali dari pesantren bersama Fahira," kata Zidan, lalu melanjutkan, "Oh iya, aku juga sudah mengirim uang untuk kebutuhan satu minggu. Jaga diri baik-baik, dan jangan lupa kode sandinya. Nanti kau tidak bisa masuk atau keluar."

Viola yang merasa diperhatikan, seolah tubuhnya melayang. Baru pertama kali ia diperlakukan seperti ini, hatinya berbunga-bunga.

Setelah Viola mengangguk, Zidan melangkah pergi meninggalkannya sendirian di sana. Dengan langkah lebar, ia berjalan menyusuri lorong apartemen menuju mobil di parkiran. Dengan kecepatan sedikit di atas sedang, Zidan mengendarai mobilnya. Ia ingin segera menemui sang istri yang sudah sangat ia rindukan.

Satu jam kemudian, Zidan tiba di halaman pesantren pukul tujuh malam. Fahira yang mendengar suara mobil segera berlari menuruni tangga menuju pintu.

Abah Syarif dan Umi Jamilah melihat putrinya berlari dan merasa khawatir kalau-kalau ia tersandung. Zidan yang baru hendak mengetuk pintu rumah mertuanya terkejut karena tiba-tiba pintu terbuka lebar dan Fahira sudah berdiri di sana.

Fahira berhambur memeluk suaminya dengan air mata yang tak bisa ia tahan. Zidan mengusap punggungnya dan mengecup kepala istrinya dengan lembut.

"Bang, Aira kangen banget sama Abang," lirih Fahira di pelukan suaminya.

"Assalamualaikum, sayang. Abang juga kangen sama kamu," bisik Zidan di telinga istrinya.

"Waalaikumsalam--" sahut Fahira dengan malu. Ia bahkan lupa mengucap salam lebih dulu karena terlalu rindu hingga langsung memeluk Zidan tanpa aba-aba.

Abah Syarif dan Umi Jamilah yang melihat Zidan datang segera menyambutnya. Zidan menghampiri dan menyalami mereka.

"Assalamualaikum, Abah, Umi," ucap Zidan sopan.

"Waalaikumsalam, Nak Zidan. Masuklah," sahut Abah Syarif sambil mempersilakannya masuk.

Zidan pun masuk dengan Fahira yang memeluk lengannya sambil bergelayut manja. Zidan hanya tersenyum melihat tingkah istrinya itu. Fahira memang wanita yang manja. Abah Syarif dan Umi Jamilah yang sangat menyayangi Fahira selalu memanjakannya, meski ia bukan anak kandung mereka sendiri.

...----------------...

**Bersambung**....

1
Momo
Menghela nafas terus aku baca nya.
Suyati
jlnnya kenapa k bar
Deyuni12
istri bang Zidan Solehah mbak vio,aku jamin kamu akan suka n bahkan mungkin mbak akan insecure nantinya,tapi jangan salah, istri bang Zidan amat sangat baik santun n lembut,sekian penjelasan dari saya 😄😄🙏
Deyuni12: puas banget itu ketawa 😊😊
total 2 replies
Deyuni12
hmm
Deyuni12
duh
ko jadi gini y,,hm
Deyuni12
hadeeeh
jalan yg salah wahai Zidan,emang harus y ketika kalut malah pergi k tempat yg gak semestinya d datangi,Iyu mah sama aja malah nyari masalah..
dasar laki laki
sasip
lah, kalau ada masalah ya jangan dibawa ke tempatnya setan ngumpul bro, tinggal nunggu waktu kamu bakal kesetanan aja itu bro.. pagimana ituh? 😉🤭😅
Deyuni12
jahat ikh mertuanya,mulutnya kaya cabe lebih dr sekilo yg udah d rajang,,bikin emosi
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 7 replies
Deyuni12
hadeeeh
drama perjodohan lagi
Deyuni12
gooooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!