Serena Halim, seorang Aktor papan atas yang mengalami Transmigrasi ke tubuh seorang Istri Pemburu.
Bagimana jadinya jika Serena yang kaya raya, tiba-tiba menjadi istri durhaka, yang hidup dalam kemiskinan di peradaban China kuno.
Note : Berdasarkan Imajinasi Author, selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Cantik
Setelah berbicara dari hati ke hati, Yuwen membawa Yue ke markas utama Serigala Darah yang tersembunyi, Yue masih memakai Hanfu laki-laki dan cadar demi menjaga identitas asli.
Sampai di markas Serigala Darah, disana sudah ada pria tampan berambut kuning, berkulit pucat dan terlihat seperti bangsawan. Suara pria itu mirip dengan Ketua Guild yang Yue temui di awal.
"Yue, dia Wei. Orang kepercayaanku, dia yang mengurus Guild saat aku tidak ada." Ucap Yuwen, memperkenalkan Wei.
"Salam kenal Wei, namaku Shen Yue." Ucap Shen Yue menggunakan suara wanita.
Deg.
Wei tersentak kaget, padahal sebelumnya dia yakin suara milik Yue itu laki-laki. Kenapa tiba-tiba jadi perempuan? apa yang sebenarnya terjadi disini.
"Maaf, apa itu sihir perubahan suara?." Tanya Wei.
"Tidak, aku memang bisa mengubah suaraku sesuka hati." Ucap Shen Yue, kembali menggunakan suara laki-laki.
"Tuan, apa beliau adalah Istri yang pernah anda bicarakan?." Tanya Wei.
"Benar, aku percaya padanya. Aku akan kembali ke hutan dua bulan lagi, amati pergerakan mata-mata yang mengawasiku. Aku akan diam di paviliun, jangan membuat celah apapun." Ucap Yuwen tegas.
"Baik, Tuan." Jawab Wei.
"Wei, apa boleh aku berkata sesuatu?." Ujar Shen Yue.
"Tentu, Nyonya." Jawab Wei.
"Bisakah kau mengelus perutku." Pinta Shen Yue.
"Y-ya?." Wei terkejut.
"Apa maksudmu, Yue?." Yuwen cemburu.
"Itu, sepertinya aku ngidam. Entah kenapa dimataku Wei sangat cantik, dia terlihat seperti malaikat baik." Jujur Shen Yue, merasa malu.
"Apa anda sedang hamil, nyonya?." Wei terkejut.
"Ah, iya. Maaf membuatmu tidak nyaman, lupakan saja." Shen Yue jadi malu.
"Aduh dasar jantung murahan, liat orang bening dikit langsung menggatal. Curiga anak gue ini cewe, jangan deh. Cukup gue aja yang menggatal, lo jangan ikut-ikutan bocah." Batin Shen Yue.
"Saya akan melakukannya, semoga anak kalian menjadi anak yang berbakti dan sukses." Ucap Wei, mengelus perut Shen Yue.
Yue berbinar cerah, memegang perutnya dan menatap Yuwen dengan senyum merekah. Senyum manis yang membuat Yuwen ikut tersenyum, Wei cukup terpesona dengan senyum manis Yue tapi lebih terkejut melihat senyum Yuwen.
Sekian lama dirinya mengabdi pada Yuwen, baru kali ini dia melihat senyum tulus dari Yuwen. Dia turut senang karena Tuan nya mendapatkan pendamping hidup yang baik, di lihat dari cara Yue menyelesaikan masalah, bahkan sangat berani menyusul Yuwen tanpa informasi apapun.
"Dia wanita yang hebat dan menakutkan, bahkan dia bisa menemukan Tuan tanpa informasi apapun. Apa dia mengandalkan insting? dimana Tuan mendapatkan wanita menakutkan seperti ini." Batin Wei.
Yuwen mengajak Yue menuju paviliun di dalam markas, di sana banyak sekali anggota Guild yang sedang berlatih dan berjaga. Yue mendadak berhenti dan mengamati, di liat dari mata orang awam pun terlihat jika cara mereka bertarung masih kacau.
"Kacau." Celetuk Yue.
"Apa kau bisa beladiri?." Tanya Yuwen.
"Aku bisa Taekwondo, apa kau mau lihat?." Sombong Yue.
"Beladiri apa itu?." Heran Yuwen.
"Ada lah, pokoknya di masa depan ini sangat digemari banyak orang." Ucap Yue.
"Baiklah, tunjukan padaku. Apa tidak masalah meski kau sedang hamil?." Tanya Yuwen.
"Tidak lah, kecuali jika perutku di pukul atau di tendang itu baru gawat." Sinis Yue, berjalan ke arena pelatihan.
Yuwen hanya geleng-geleng kepala, mengikuti Yue dengan tatapan mengamati yang intens. Para anggota yang melihat Tuan mereka masuk pun memberi hormat.
"Siapa yang mau jadi Lawanku?." Tanya Yue, dengan suara laki-laki.
"Aku saja." Ucap Yuwen.
"Kau bebas menyerangku, tapi jangan sampai terkena perut." Ujar Yue, tegas.
"Tenang saja." Ucap Yuwen.
Yue memasang kuda-kuda yang kokoh, menyerang Yuwen yang tinggi menggunakan kaki jenjangnya. Bunyi benturan keras membuat banyak orang yang menonton, Yue menyerang dengan gesit dan damage yang kuat.
Yuwen bahkan merasakan kebas dan panas di tangan yang menangkis tendangan Yue. Dia mengakui, jika serangan kaki Yue sangatlah berbahaya jika mengenai titik vital.
Yue menendang samping kiri tiga kali secara beruntun, lalu tiga kali di sisi kanan secara beruntun. Kembali mengulangi di sisi kiri namun dia melakukan tipuan, di tendangan terakhir di sisi kiri Yue mengangkat kaki kanannya dan memutar, tendangan itu tepat mengenai wajah Yuwen dengan keras.
Bugh
Yuwen terhuyung ke belakang, tapi Yue belum selesai. Dia melakukan tendangan depan atau yang lebih akrab di sebut tendangan cangkul, tumit kaki Yue mengenai alis Yuwen dengan keras.
Bugh
Gubrak
Yuwen jatuh terlentang, dia menatap istrinya tidak percaya. Hanya dengan serangan kaki tanpa tinjuan atau pukulan apapun, dia bisa terpojok hingga terjatuh. Sepertinya bela diri milik Istrinya ini memang kuat dan tangguh.
Para anggota yang menonton terkejut, ternyata ada manusia yang bisa membuat Tuan mereka terpojok. Mereka jadi penasaran dengan sosok Yue yang masih menutupi identitasnya.
"Apa kau mau memberitahu hal penting untuk anggota ku?." Tanya Yuwen, merasa terkesan.
"Daripada terlalu fokus memegang pedang, lebih baik melatih kuda-kuda dan stamina. Jika staminan dan kekuatan kaki kalian kokoh, tanpa senjata pun kalian pasti menang." Ucap Yue, tegas.
"Pasti menang? bagaimana jika lawan memakai senjata?." Tanya Yuwen.
"Memangnya kalian pohon yang tidak punya insting bertahan hidup, tidak terfokus bukan berarti tidak berlatih. Berlatih fisik terlebih dahulu baru belajar pedang, perpaduan dari seni beladiri fisik dan senjata itu luar biasa kan? jangan tamak, mulai dari dasar dulu yaitu latihan kuda-kuda yang kokoh." Ucap Yue, menjelaskan.
"Aku mengerti, mereka sudah berlatih fisik gila-gilaan. Saat ini mereka memang sedang berlatih menggunakan pedang, ilmu pedang memang sulit." Ucap Yuwen.
"Benar, sulit. Tapi jika kuda-kudanya benar, tidak akan terlihat kacau. Lihat ini, aku belum pernah memegang pedang sebelumnya. Tapi aku tau dasar beladiri dan kuda-kuda yang kokoh, lihat apakah gerakanku sekacau kalian." Ucap Yue, mengambil pedang kayu.
Yue memasang kuda-kuda yang kokoh dan stabil, mulai mengayunkan pedang lurus dan miring, melakukannya dengan halus tapi damage kuat, hingga membuat suara gesekan pedang dan angin.
Gerakan Yue, meski amatir tapi jelas dan kuat. Tidak ragu-ragu, benar-benar fokus dan tajam. Yuwen memahami maksud ucapan Yue sebelumnya, yang menjadi masalah bukan kekuatan fisik melainkan kuda-kuda dan tekad yang kurang alias ragu-ragu.
"Lihat kan, jangan ragu-ragu. Untuk apa merasa ragu, kalian pasti bisa karena kalian memang hebat dan sudah bekerja keras, apresiasi diri kalian sendiri baru kalian akan mendapatkan apresiasi dari orang lain. Sebelum meminta pujian orang lain, puji lah diri kalian sendiri. Semangat, bertekad lah, percaya bahwa apa yang sudah kalian lewati itu hal yang tidak sia-sia." Ucap Yue, jiwa pemimpin saat menjadi Serena keluar.
"BAIK." Jawab mereka semua.
Yue tersenyum puas, Yuwen mengamati dengan tatapan yang kagum. Pertama kali melihat jiwa kepemimpinan Yue, ternyata bukan omong kosong belaka. Yuwen jadi ingin betemu sosok Serena di dunia yang lain, sehebat apa wanita itu? di sini saja dia sehebat ini.
"Kembali lah berlatih kuda-kuda, istirahat yang cukup dan makan yang teratur. Aku yakin kalian pasti akan berhasil, sampai bertemu lagi. Pastikan saat itu tiba, kalian sudah lebih baik dari hari ini." Ucap Yue, pergi dari sana.
Para anggota guild membungkuk hormat, mereka merasa mendapatkan pencerahan setelah sekian lama mengalami stuck. Wei yang mengamati dari jauh juga merasa heran, bagaimana bisa ada wanita di zaman ini yang sehebat itu.
"Nyonya pintar dan berpendidikan, di zaman ini tidak ada sekolah bagi wanita, kecuali sekolah menjadi putri bangsawan. Siapa sebenarnya nyonya?." Batin Wei bertanya-tanya.
"Apa kau merasakan apa yang aku rasakan? aku merasa nyonya itu bukan wanita biasa. Tatapannya tajam dan Mengintimidasi, padahal beliau wanita. Beliau anggun tapi juga kuat, entah kenapa terlihat sangat cocok bersanding dengan Tuan, wajahnya juga asing." Ucap Bawahan Wei.
"Aku juga memikirkan hal yang sama, Nyonya adalah wanita langka. Seakan memang di takdirkan untuk Tuan, untuk masalah wajah aku setuju denganmu. Wajahnya sangat asing, fitur wajah yang terlihat manis tapi juga mengintimidasi, matanya juga bulat tidak sipit seperti kebanyakan wanita disini, mungkin Tuan bertemu dengannya di wilayah lain." Ucap Wei.
"Apa dia benar-benar bukan musuh? entah kenapa aku curiga." Ucap Bawahan Wei.
"Apa kau meragukan Insting Tuan? Beliau tidak mungkin di bodohi oleh wanita, sekuat apapun wanita itu." Ucap Wei, tegas.
"Maafkan aku, aku hanya merasa nyonya terlalu berbahaya dan mencurigakan." Ucapnya klarifikasi.
"Ada rahasia yang hanya mereka ketahui, sebagai bawahan kita hanya perlu melakukan apa yang ditugaskan. Tidak perlu terlalu ikut campur urusan Tuan, ingat batasan kita." Ucap Wei, tegas.
"Baik." Bawahan Wei mengangguk mengerti.
Yue akhirnya bisa bermanja dengan Yuwen, meksipun hanya di dalam paviliun karena mereka Tidak bisa keluar. Di luar masih banyak mata-mata yang mengincar Yuwen, ternyata hidup Yuwen sangat rumit dan dramatis.
Sebenarnya Yue sempat kepikiran, kenapa selama Dua tahun Putra mahkota tidak berhasil menemukan rumah Yuwen di hutan. Apa Yuwen memang sehebat itu menyembunyikan? entah kenapa itu mengusik pikiran Yue.
"Apa ya? masa iya ngga terendus sama sekali. Padahal Yuwen sering ke kota buat jual hasil buruan, dia juga bolak balik kaya orang biasa, apa Putra mahkota tolol soal melacak orang?." Batin Yue.
bila perlu bungkam juga kaisar yang bodoh itu.
semangat slalu up nya thor.
ya kali anak baru lahir bisa membunuh ibu nya langsung 🙄
minta di geprek ini pala nya kaisar biar sadar dari amnesia sesaat nya
setelah Yue sehat, baru saat nya Yue juga ikut beraksi memberantas para titisan nek lampir itu 😁