NovelToon NovelToon
Ugh ... My Aggressive Bos!

Ugh ... My Aggressive Bos!

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:251k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Hangatkan tubuhku. Only one night."

Sebuah kalimat yang mengubah seluruh kehidupan Leon dan Bianca yang bertemu di Paris secara kebetulan.

Pertemuan singkat yang awalnya sebatas di Paris saja, siapa sangka berlanjut hingga saat keduanya kembali ke Indonesia.

Keduanya dipersatukan dengan status yang berbeda. Atasan dan bawahan. Hal tersebut membuat Leon memanfaatkan wewenangnya untuk bertindak dan bertingkah agresif kepada Bianca yang diam-diam telah mencuri ciuman pertamanya di Paris.

🫧🫧🫧

Halo semua! Ini novel terbaru Kak Shen. Yuk kepoin! 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesalahpahaman Reinhard

..."Leon. Mending kamu ajak Bella keluar dan berkencan." – Reinhard Salvatore...

^^^"Maaf, janji sore ini kita tunda dulu. Nenekku di kampung sedang sakit, jadi aku harus segera pulang merawatnya."^^^

Usai membaca pesan singkat dari Bianca, Leon bergegas ingin menghubungi gadis itu. Namun, belum sempat niatnya terwujudkan, ada sebuah panggilan masuk dari Bella. Hal tersebut membuat ia menunda untuk menghubungi Bianca.

^^^"Kak Rein udah sadar."^^^

Mendengarkan ucapan Bella, tanpa menjawab, Leon langsung mematikan ponselnya dan menyambar kunci mobil yang ada di atas meja kecil samping ranjang. Ia berlari keluar apartemen dan bergegas ke arah lift untuk turun ke basement.

Tak membutuhkan waktu yang lama, Leon tiba di rumah sakit. Ia berlari menuju ruangan Rein dan membuka pintu ruangan dengan nafas yang terengah-engah.

"Kak!"

Semua mata tertuju pada Leon yang berteriak memanggil kakaknya.

"Sial!" umpat Leon dalam hati saat melihat ada Anya dan Cindy di sana. Ia mengutuki Bella yang malah memberitahu 2 wanita sialan itu lebih dulu ketimbang dirinya. Padahal temannya itu tahu bahwa Anya sedang memiliki niat buruk pada kakaknya.

"Kak Leon," Cindy berlari ke arah Leon dan berbicara dengan nada yang manja serta centil, "syukurlah Kak Rein udah sadar."

"Hahaha. Kenapa aku nggak pernah tau kalian sedekat itu?" kekeh Rein dengan wajahnya yang masih pucat.

Pria bermata biru dan hidung mancung yang persis dengan yang dimiliki Leon itu mengulum senyum kepada keluarga satu-satunya yang ia miliki dari keturunan Salvatore. Ia sangat mencintai Leon, adiknya yang baginya masih seperti anak kecil.

Leon menempik tangan Cindy dengan kasar dan beranjak meninggalkan gadis yang mematung di depan pintu itu. Anya yang melihat sikap kasar Leon, ia menatap tajam kepada Leon. Namun Leon tak

Mempedulikan tatapan tersebut. Karena dari dulu, ia tak pernah suka pada Anya yang menikah dengan kakaknya.

"Kak, tolong jangan menakutiku lagi," lirih Leon sambil memeluk tubuh Rein, "aku udah nggak punya siapa-siapa selain Kakak."

"Hahaha!" Rein menepuk pelan punggung Leon dengan tawanya yang tulus, "semua orang pasti mati, Leon."

"Tapi belum saatnya," ucap Leon sambil melepaskan pelukannya. Ia duduk di kursi yang ada di samping ranjang sambil memegang tangan Rein yang masih tertusuk infus.

"Kakak boleh meninggal setelah memiliki anak, cucu bahkan melihat cucuku," imbuhnya sambil menatap sinis ke arah Anya. Sehalus itu Leon menyindir Anya.

Anya yang merasa hawa panas mengelilinginya di ruangan itu, ia merasa gerah dan tak nyaman.

"Sayang, aku cari makanan sebentar." Anya beranjak pergi meninggalkan kamar tersebut disusuli Cindy.

Kini, hanya ada dua kakak beradik itu di ruangan.

"Leon, jangan pertahankan sikap dingin dan cuekmu itu," pesan Rein menatap iba ke arah Leon, "kau harus menemukan pasangan dan hidup lebih baik lagi."

Leon tersenyum sambil sekilas mengingat wajah Bianca yang sedang terlelap di sampingnya. Hanya dengan bayangan wajah tenang dan menggemaskan itu cukup membuat jantungnya berdebar.

"Bersikap baiklah kepada Cindy."

Ucapan Rein barusan membuat Leon mual dan seperti ingin muntah. Leon benar-benar menganggap Cindy sebagai parasit yang kotor dan menjijikkan.

"Kak ... kenapa menyetir sendiri? Ke mana supir?" dalih Leon yang tiba-tiba teringat akan kejadian nahas yang hampir membuatnya sebatang kara. "Dan Kakak tau? Rem itu diputuskan dengan sengaja."

"Leon, berhentilah mengkhawatirkan sesuatu yang dianggap musibah. Kecelakaan itu murni hanya karena sebuah ketidakberuntungan. Bahkan aku masih hidup saat ini."

"Tapi, Kak—”

"Leon. Mending kamu ajak Bella keluar dan berkencan," potong Rein mengalihkan pembicaraan. "Aku yakin, sampai sekarang dia masih mengejar-ngejarmu."

Mendengarkan ucapan Rein, Leon semakin kesal rasanya. Bagaimana tidak? Sejak dulu Rein berfikir bahwa pria yang Bella cintai itu adalah adiknya. Bahkan Rein berfikir bahwa adiknya lah yang membuat Bella tak menikah sampai sekarang karena terus mengekorinya sampai kuliah pun mereka bersama.

*"Bella sialan*!" umpat Leon kesal karena Bella selalu melarangnya untuk memberitahu bahwa wanita itu memendam perasaan kepada Rein, "kenapa sih nggak jujur aja? Sejak kapan gue liatin tuh anak sebagai wanita?!"

Tok! Tok! Tok!

Baru saja disebut, orang yang disebut pun langsung tiba.

Bella masuk ke dalam ruangan tersebut dengan seragam dokternya. Wanita dengan keanggunan yang natural berdandan tipis-tipis itu terlihat sangat dewasa dan berwibawa. Tapi itu hanya di depan Rein. Beda lagi saat di depan Leon, ia akan menjadi wanita gila yang kerjaannya hanya bisa mengumpat dan emosian.

"Wajah yang menggelikan," rutuk Leon dalam hati saat melihat Bella berjalan dan tersenyum dengan anggun ke arah ranjang yang di tempati oleh Rein.

Bella yang melihat tatapan sinis Leon, ia hanya bisa menyeringai dan langsung membelakangi Leon. Saat Leon tertutup oleh tubuhnya, Bella membawa tangannya ke belakang dan mencubit kuat lengan Leon seolah-olah menyiratkan pesan, "Diam lo bocah sialan!"

"Kak, maaf aku baru datang," ucap Bella lembut kepada Rein, "aku baru tau dari perawat yang berjaga kalau Kakak udah sadar."

"Jadi, tadi kamu di rumah?" tanya Rein dengan perasaan bersalah.

Bella mengangguk sambil tersenyum anggun. Ia menyibak rambut yang menutupi telinganya menggunakan tangan kanan. Kemudian rambut itu ia bawa ke belakang daun telinga.

"Maaf, aku me—”

"Ng-nggak kok. Sudah seharusnya aku mengkhawatirkan kakak sahabatku," potong Bella.

Sementara Leon, Rein dan Bella bersama di rumah sakit, Bianca yang saat itu sedang dalam kereta api menuju kampung halaman, ia menjadi tak tenang dan terus menerus menatap ponselnya. Tak ada satupun balasan dari Leon, padahal pesannya sudah dibaca.

"Apa aku harus mengabarinya kalau di sana nggak ada sinyal?" gumam Bianca sembari menatap pemandangan keluar jendela.

Bianca ingin mengabari Leon bahwa selama ia berada di kampung, mereka tak akan bisa berkomunikasi. Tapi, saat melihat pesan terakhir yang ia kirimkan sudah dibaca dan tak ada balasan, Bianca pun mengurungkan niatnya. Ia berfikir bahwa percuma ia memberi kabar pada pria itu. Lagipula, hubungan mereka belum jelas untuk saling memberi kabar.

Tiba-tiba ponsel Bianca memberikan notifikasi 'low battery'. Bianca menghela nafasnya. Ia memilih mematikan ponsel ketimbang mengisi daya ponsel tersebut.

"Yah ... Senin pagi juga aku akan kembali ke Jakarta. Nggak mungkin dia mencariku."

...🫧🫧🫧...

...BERSAMBUNG......

1
Andriyati
bodoh aja terus
Karolina Amul
terima kasih thor untuk karya nya
semangat terus🥰💪
Rabiatul Addawiyah
Trims thor utk novelnya
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Rabiatul Addawiyah
nikmati hasil perbuatanmu jalang
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor..
Rita
alhamdulillah
Rita
bos e ngerti asisten nya Jones mknya dicariin jodoh🤭
Rita
😂😂😂😂😂😅bos semena2
Rita
nasib dan takdir mu ditangan othor
Rita
coba aja klo berani
Rita
tuh ditegesin
Rita
ngarep
Rita
tergantung mood
Rita
sabar bang sabar hadeuh br ketok palu jd curiga ketok palu apa ketok kepala
Rita
hmmmmmm
Rita
tuh pilihan mu
Rita
nyicil Rein hmmmm
Sheninna Shen: nyicil sekalian icip 🤣
total 1 replies
Rita
wahhh alhamdulillah bisa lanjut lg
Sheninna Shen: hihihi. makasi udah setia 🥰
total 1 replies
Rita
lupa ceritanya pas baca yg sebelumnya oalahhhh
Sheninna Shen: maaf ya kakak :(
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!