Bumi serasa akan runtuh menerpa Kirana ketika dia mengetahui fakta bahwa Bryan, suaminya, ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Maudy.
Tak tebersit sedikitpun dalam benak Kirana kalau sahabatnya itu akan menjadi duri dalam rumah tangganya.
Sepuluh tahun menikah dengan Bryan kini diambang kehancuran. Tidak sudi rasanya Kirana berbagi suami dengan wanita lain apalagi wanita itu adalah sahabatnya sendiri hingga dia memutuskan untuk bercerai.
Lantas, bagaimana Kirana menghadapi hidupnya setelah berpisah dengan Bryan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 - Paling Ahli Dalam Menggoda Pria
Rasanya tak sabar Kirana memberitahu hasil penemuan terbarunya pada Rizal atau Vito, tapi saat ini waktunya tidak tepat karena sudah larut malam.
Dadanya terasa ingin meledak, ingin melampiaskan kekesalannya atas perselingkuhan yang telah dilakukan Bryan kepadanya.
Entah, salah apa dirinya pada Bryan? Seingatnya, selama menjadi istri Bryan, dia selalu menjalankan tugasnya sebagai istri dengan baik meskipun dirinya bekerja. Tak pernah dia menentang perkataan Bryan. Dia selalu menghormati Bryan karena menganggap Bryan adalah imamnya. Tapi, dengan perselingkuhan yang dilakukan Bryan, rasanya luntur sudah kekaguman dan kepercayaannya pada pria yang sudah sepuluh tahun bersama mengarungi biduk rumah tangga dengannya.
***
Walau hatinya bergejolak dan terasa meledak-ledak. Tapi, Kirana berusaha mengontrol emosinya saat berhadapan dengan Bryan, apalagi di hadapan anak-anak.
Kirana masih melayani Bryan seperti biasa. Menyiapkan pakaian Bryan dan menyiapkan makanan untuk sarapan Bryan. Hanya saja dia agak irit bicara kali ini. Tak seperti biasa yang selalu banyak bicara dan bercanda dengan Bryan dan kedua anaknya.
"Pa, nanti kalau liburan panjang, Abang nginap di rumah kakek ya, Pa!" Sebentar lagi jelang libur kenaikan kelas. Ryan meminta orang tuanya untuk menikmati libur panjangnya nanti di rumah orang tua Kirana di Bandung.
"Abang mau ke rumah kakek? Hmmm, boleh, nanti kita ke sana. Abang pasti ingin ke Lembang Secret Zoo lagi, ya?" tanya Brian menanggapi permintaan putranya. Dua tahun lalu, dia membawa keluarganya berwisata ke sana.
"Iya, Pa. Abang mau kasih makan harimau." Ryan menjawab dengan semangat.
Kirana menatap wajah putranya yang tampak antusias ingin berlibur ke Bandung, sementara hatinya sedang gusar atas dugaan perselingkuhan suaminya.
Sungguh, Kirana tak bisa membayangkan Bagaimana perasaan anak-anak saat mereka tahu Papa mereka telah berkhianat. Perselingkuhan Bryan, pasti akan berdampak buruk pada anak-anak mereka.
"Ma, nanti atur jadwal cuti biar kita bisa liburan bareng anak-anak." Ucapan Bryan membuat Kirana yang sedang termenung terkesiap.
Kirana hanya mengangguk pelan, tak excited seperti biasanya kalau urusan liburan. Biasanya dialah yang selalu mengusulkan liburan sama keluarga.
"Mama kenapa? Dari tadi papa perhatikan, kok diam saja?" Bryan mulai merasakan perbedaan sikap Kirana yang sejak tadi hanya membisu.
"Nggak apa-apa, cuma agak sedikit pusing saja." Kirana beralasan karena dia tidak ingin Bryan curiga kalau dirinya mulai mencium perselingkuhan suaminya itu.
"Mama sakit? Kalau sakit sebaiknya izin nggak berangkat kerja aja dulu. Istirahat di rumah!" Bryan menyuruh Kirana beristirahat. Tanpa dia sadari, apa yang dialami Kirana adalah karena ulahnya
"Hanya pusing sebentar saja nanti juga reda kalau sudah diobati." Kirana menolak disuruh istirahat di rumah. apalagi dirinya akan dipromosikan kenaikan jabatan.
"Ya sudah, nanti kalau sudah makan cepat minum obat!" ujar Bryan kembali, "Bi, tolong ambilkan obat pusing buat Ibu." Bryan meminta ART mengambilkan obat di kotak obat yang ada di rumah tengah.
Perhatian Bryan terhadapnya memang sanggup meluluhkan hati Kirana selama ini. Tapi, semua itu rasanya percuma karena pada akhirnya Bryan berbagi cinta dengan wanita lain.
***
Sesampainya di kantor, Kirana langsung menghubungi kantor RG Special Agent. Dia tak menghubungi Rizal atau Vito di rumah karena ada Bryan dan dia tak ingin membuat suaminya curiga.
"Selamat pagi, RG Special Agent." Suara Vito yang terdengar dari ponsel Kirana.
"Pagi, Pak Vito, ini saya Kirana," sahut Kirana.
"Oh, Ibu Kirana. Bagaimana, Ibu? Ada hal baru yang ingin Ibu sampaikan?" tanya Vito setelah mengetahui Kirana yang menghubunginya.
"Benar, Pak. Semalam saya mendapatkan sesuatu yang mungkin bisa dijadikan petunjuk. Saya mengecek tagihan kartu kredit suami saya di email. Ada transaksi yang mencurigakan. Suami saya membeli perhiasan senilai lima puluh delapan juta lebih. Tapi, saya tidak tahu untuk siapa? Yang pasti bukan saya penerimanya." Berusaha tegar, Kirana menjelaskan pada Vito apa yang ia temukan di email sang suami.
"Ibu punya salinan billing tersebut? Biar bisa kami selidiki secepatnya," tanya Vito lagi, karena informasi itu bisa membuka tabir perselingkuhan suami kliennya.
"Iya, saya sudah unduh billingnya, Pak Vito. Saya harus kirim ke nomer mana ya?" Kirana tak mempunyai nomer Vito atau Rizal, jadi dia tak tahu harus mengirim file itu ke mana.
"Ibu bisa kirim ke nomer saya 08xxxxxxxxxx." Vito menyebut nomer kontak ponsel miliknya.
"Sebentar, Pak. Saya catat dulu." Kirana mengambil pulpen dan mengambil memo kecil. "Bisa diulang nomernya, Pak?" Kirana tak langsung mengingat nomer yang disebut Vito tadi.
"08xxxxxxxxx ...."
"Baik, Pak Vito. Saya akan kirim ke nomer Pak Vito sekarang." Kirana mengakhiri panggilan telepon dengan Vito untuk mengirim file billing credit card milik Bryan.
***
Vito membuka file yang dikirim Kirana. Dia memperhatikan detail transaksi di lembar billing credit card dari sebuah bank ternama. Dia menemukan transaksi yang dikatakan Kirana sangat mencurigakan itu.
Vito mencetak file tersebut lalu bangkit dan melangkah ke ruangan Rizal, karena dia lihat bos dan calon mertuanya itu sudah tiba di tempat sekitar lima menit lalu.
Tok tok tok
"Pagi, Pak." Vito tetap menaruh hormat kepada Rizal sebagai bosnya meskipun saat ini ia menjalin hubungan asmara dengan putri Rizal yang bernama Isabella.
"Pagi, bagaimana, Vit?" tanya Rizal saat Vito masuk ke dalam ruangannya.
"Ibu Kirana tadi menghubungi saya, Pak. Beliau mengirimkan file billing credit card suaminya. File-nya sudah saya cetak." Vito menyerahkan selembar kertas berisi copy-an tagihan kartu kredit milik Bryan kepada Rizal.
"Ibu Kirana mencurigai transaksi pembelian di toko perhiasan senilai puluhan juta yang katanya bukan untuknya." Vito menambahkan.
"Menurut Ibu Kirana, Pak Bryan nggak mempunyai saudara wanita, ibunya juga sudah meninggal sementara anak perempuannya baru berusia tiga tahun." Vito menyampaikan penjelasan Kirana tadi via chat setelah mengirim billing tersebut.
Rizal mengerutkan keningnya hingga matanya memicing dan alis tebalnya hampir bertautan. Dia teringat dulu sempat membeli perhiasan dengan harga sangat fantastik bagi orang sepertinya untuk Grace yang saat itu hendak ia lamar menjadi istrinya. Sudah pasti dia berani melakukan hal tersebut kepada wanita yang spesial untuknya. Jadi, kalau bukan istri, ibu atau anak perempuannya, untuk siapa Bryan memberi perhiasan tersebut? Rizal pun makin penasaran.
Rizal mengusap rambut tebal yang menutupi dagunya. Sepertinya ia tahu siapa orang yang paling tepat menyelidik tentang perhiasan mahal itu.
"Apa Pak Rizal akan mengajak Ibu Grace menyelidiki kasus ini?" Vito seperti dapat membaca apa yang ada dalam pikiran Rizal.
Rizal mengangkat alisnya seraya mengedikkan kedua bahunya. "Menurutmu siapa yang paling ahli untuk urusan barang-barang mewah, Vito?" Rizal lalu mengambil ponsel untuk menghubungi istrinya.
"Halo, ada apa, Pih?" Suara Grace langsung terdengar di telinga Rizal.
"Grace, aku butuh bantuanmu untuk penyelidikan kasus Bu Kirana, tapi hanya menyelidiki soal pembelian perhiasan saja, tidak untuk lainnya!" Rizal memaparkan tujuannya menghubungi Grace. Dia akan menugaskan Grace menyelidiki perhiasan yang dibeli Bryan, tidak untuk bertemu dengan Bryan, karena ia khawatir Bryan juga akan tertarik pada Grace. Karena menurutnya, pria yang berselingkuh pasti akan mudah tergoda dengan wanita lainnya, apalagi Grace paling ahli dalam urusan menggoda kaum pria.
*
*
*
Bersambung ...
dijamin aman dari Bryan
kayanya biarpun Bryan mengemis2 minta balikan
Kirana bakalan ogah2han
selingkuh itu penyakit yah
tat udah di maafkan di kasih kesempatan ke 2 malah di belakang selingkuh lagi,,
ogah lah balikan lagi sama laki² kayak Bryan.jangan jadikan anak² sebagai alasan .mereka akan baik² saja .
ayo na pergi bawa anak2 ke tempat yg gk bryan tau,,,,
Semua sudah jelas Bryan.
Jangan persulit kalau Kirana minta cerai