NovelToon NovelToon
My Secret Agent

My Secret Agent

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Feylindita adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang agen rahasia yang bekerja di bawah pusat keamanan negara. Keahlian menembak dan bela diri yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu agen rahasia yang sangat di andalkan. Tak ada yang mengetahui tentang pekerjaannya, termasuk keluarga bahkan suaminya sendiri.

Ia menikah dengan Giantara Aditama seorang CEO sebuah Mall ternama melalui perjodohan. Tepatnya Feylin 'Dijual' pada keluarga Aditama oleh sang paman yang merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

Namun ia beruntung karena memiliki mertua dan ipar yang baik. Cobaannya hanyalah suami yang selalu bersikap dingin dan cuek padanya.

Apakah hubungan pernikahan mereka akan membaik?
Apakah keluarganya akan mengetahui pekerjaannya yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Pembelaan

"Uncle, cepat lakukan. Kasihan Aunty Fey." Kia terus mendesak Gian.

"Baiklah - baiklah." Jawab Gian pada akhirnya.

Ia menyibak rambut Fey lalu meniup - niup luka di dahi Fey dengan lembut. Tak berhenti sampai di sana, Gian kemudian mengecup luka di dahi Fey.

"Lain kali hati - hati ya, Aunty." Ujar Gian sembari mengusap kepala istrinya.

"I-iya. Terima Kasih, Uncle." Jawab Fey yang tergagap karena gugup.

Jantungnya berdebar keras, seperti akan meledak saat itu. Ini adalah kali pertama Gian mengecupnya. Pria yang terlihat begitu kaku dan tegas, ternyata bisa luluh hanya karna permintaan anak kecil.

"Yeey! Gak sakit kan Aunty? Luka Aunty pasti cepat sembuh." Ujar Kia yang nampak bahagia karna sang Paman menuruti permintaannya.

"Iya, Gak sakit kok, Kia." Jawab Fey sambil tersenyum.

"Sadar Fey, sadar! Ini semua cuma akting saja. Jangan kebaperan! Kak Gian kan emang sayang banget sama Kia, wajar kalo dia nurutin permintaan Kia." Batin Fey yang berusaha menyadarkan dirinya.

"Aunty kenapa melamun? Masih sakit ya?" Tanya Kia.

"Eh, enggak kok. Ini langsung sembuh, gak sakit lagi." Sergah Fey yang membuat Kia tertawa.

Tanpa sadar, Gian pun mengukir senyuman tipis saat melihat reaksi Fey. Gian sendiri langsung menempelkan wajahnya ke kepala Kia karna sadar kalau ia sedang salah tingkah.

"Ayo kita ke sana." Ajak Gian pada Fey sambil menunjuk ke arah Papa Abraham, Mama Mila, Kak Gita dan Kak Rio yang berkumpul.

Fey pun mengangguk setuju, kemudian mengekor pada Gian yang berjalan di depannya.

"Loh, Kia kok udah sama Uncle? Mommy kira main sama Kak Frea." Tanya Kak Gita saat melihat Kia datang dengan di gendong Gian.

"Tadi Kia main sama Kak Frea. Lalu Kia datangi Uncle waktu lihat ada Aunty dan Uncle." Jawab Kia.

"Kalian kapan datang?" Tanya Mama Mila.

"Belum lama kok, Ma." Jawab Fey.

"Oma... Oma... Dahi Aunty terluka, tapi tadi sudah di obati Uncle. Uncle meniup - niup luka di dahi Aunty lalu menciumnya." Kia memberi pengumuman dengan suaranya yang melengking.

"Beneran? Luka kenapa? Coba Mama lihat." Ujar Mama Mila sambil melihat luka di dahi menantunya.

"Cuma kegores aja kok, Ma." Jawab Fey.

"Udah di obatin, Fey?" Tanya Kak Gita.

"Sudah kok, Kak."

"Ish! Mommy gak dengerin Kia ya? Kia bilang kan dahi Aunty sudah di obati Uncle." Seru Kia yang sedikit kesal.

"Iya, Mommy dengar kok, Nak. Maksud Mommy, sudah di beri obat luka atau belum? Kan lukanya harus di bersihkan dan di obati dulu dengan salep." Jelas Kak Gita.

"Emang bener gitu, Uncle?" Tanya Kia yang di jawab anggukan oleh Gian.

"Kamu kok malah tanya Uncle? Kan Mommy yang dokter." Sergah Kak Gita hingga membuat mereka semua tertawa.

Mereka kemudian mengobrol sambil menikmati hiburan dan hidangan yang di sajikan di sana. Kehangatan keluarga ini lah yang membuat Fey bertahan sejauh ini.

Kedua Mertuanya sangat menyayanginya, begitu juga dengan Kakak Ipar yang bahkan lebih dekat dengannya di banding dengan adik kandungnya sendiri. Kedekatan Fey dan Kak Gita seperti saudara kandung. Orang - orang yang belum mengenal mereka, tak akan percaya jika mereka hanyalah saudara ipar.

Gian dan Fey pamit pulang lebih dulu malam itu. Namun, perdramaan pun kembali terjadi saat keduanya berpamitan untuk pulang lebih dulu dari yang lain.

"Kia mau ikut Uncle! Kia mau tidur dengan Aunty dan Uncle. Kia rindu dengan Aunty dan Uncle." Rengek Kia.

"Aunty dan Uncle kan sibuk, Kia. Mereka harus bekerja besok." Kata Kak Gita

"Tapi Kia rindu, Mommy. Kia maunya tidur sama Aunty dan Uncle." Ujar Kia.

"Loh, Kia kenapa kok jadi seperti ini? Biasanya Kia pintar dan menurut apa kata Mommy loh." Mama Mila ikut menimpali.

"Daddy... Kia mau ikut Uncle dan Aunty." Rengek Kia sambil menangis dan memegangi kaki Gian yang hendak beranjak.

"Jangan merajuk seperti ini, Nak. Besok Daddy belikan mainan baru. Next time kita main ke rumah Uncle, ya." Bujuk Kak Rio.

"Gak mau! Daddy bohong! Kia maunya ikut Uncle sekarang." Kukuh gadis kecil berambut keriting itu.

Fey yang tak tega melihat Kia menangis, kemudian menyenggol - nyenggol lengan Gian dan memberi kode pada suaminya. Gian pun menghela nafas kemudian menggendong tubuh Kia yang menempel di kakinya.

"Biar Kia ikut kami. Besok, aku atau Fey yang akan mengantar Kia pulang." Ujar Gian yang membuat Kia senang lantas memeluknya dengan erat.

"Maaf merepotkan kalian berdua, ya." Ujar Kak Gita yang merasa tidak enak dengan dua adiknya.

"Gak apa - apa, Kak. Besok aku juga senggang." Jawab Fey.

"Yasudah kalau gitu, kami pergi dulu." Pamit Gian pada keluarganya.

"Jangan merepotkan Uncle dan Aunty ya, Kia. Kia harus menurut apa kata Uncle dan Aunty." Pesan Kak Rio pada putrinya yang akhirnya ikut dengan Gian dan Fey.

"O.K. Daddy!" Jawab Kia dengan semangat. Mereka bertiga pun beranjak meninggalkan meja tempat mereka berkumpul tadi.

"Loh, Gian, Fey!" Sapa salah seorang Tante Gian, sepupu Papanya.

"Iya, Tante." Jawab Gian.

"Kalian apa kabar? Lama sekali gak ketemu." Tanya Tante dengan ramah.

"Kami baik, Tante." Jawab Gian.

"Tante sendiri, bagaimana kabarnya?" Tanya Gian kemudian.

"Tante juga baik." Jawab Tante.

"Sudah mau pulang?" Tanya si Tante.

"Iya, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan." Jawab Gian.

"Ini anaknya Gita?"

"Iya tante, Ini anak kak Gita." Jawab Gian.

"Kia, sapa dan salim dulu sama Oma." Pinta Fey kemudian.

"Hay, Oma." Ujar Kia yang menuruti Fey dan kemudian menyalami wanita yang ia panggil Oma.

"Hay juga, Cantik. Wah pintar sekali ya cucu Oma." Puji si Tante yang membuat Fey dan Gian tersenyum.

"Fey belum isi ya? Sudah dua tahun menikah, kok belum hamil? Coba periksa ke Dokter deh, takutnya kalau kamu mandul, kan kasihan Gian." Ujar si Tante dengan mulutnya yang pedas.

Fey yang tadinya tersenyum, langsung merubah ekspresinya karna terkejut. Ia mengepalkan tangan dengan emosi yang meluap - luap. Ingin sekali rasanya ia meninju mulut wanita di depannya ini. Namun, Fey hanya bisa terdiam demi menjaga nama baik keluarga Aditama.

Di tengah badai perasaan yang menghantamnya, Gian tiba - tiba merangkul bahunya. Fey hanya bisa terdiam sambil melihat ke arah Gian yang kebetulan juga sedang melihat ke arahnya.

"Baru dua tahun, Tante, yang lebih lama pun banyak. Gak perlu buru - buru karna saya juga gak buru - buru ingin punya anak. Lagi pula, saya sangat menikmati waktu berdua kami ini. Jadi, tante gak perlu mengkhawatirkan saya." Tegas Gian dengan ketus yang tentu membuat si Tante terdiam.

"Uncle, ayo kita pulang." Ajak Kia di saat yang tepat.

"Kami permisi dulu, Tante." Ujar Gian yang tiba - tiba berubah menjadi dingin.

Ia dan Fey beranjak meninggalkan Tantenya sebelum mendapat jawaban dari wanita paruh baya itu. Gian berjalan keluar dari Ballroom tanpa melepaskan tangan kanannya yang masih merangkul bahu Fey.

1
Faqisa Sakila
Ayo thor up lg
jgn d gntung yaa
q pdamu thor 😃
bunda kk
wah rahasia apa nih jangan gantung dong thor
Leli Suryani
kurasa tau ni si Gian,cuma mau lihat kek mana reaksi si Fey aja
Leli Suryani
menegangkan
Faqisa Sakila
lnjut donk thor
lg seru2ny nic
Leli Suryani
baru sadar dia istri nya cantik,selama ini mungkin dia rabun🤭
Faqisa Sakila
Hhhaaa
Gian lucuuu 😃
Maryati
sakarepmu pak boss 😄😄
senjaku
keren banget kak
Leli Suryani
ceritanya menarik,
Leli Suryani
kesempatan dalam kesempitan😄😄
Maryati
gambarnya diganti
Ita Xiaomi
Senangnya dimanja ama suami😁.
Dewi kunti
ayo mas suami itu istrimu jangan dianggurin
Dewi kunti
lama2 ketahuan juga
Faqisa Sakila
Lnjut thor
mkin sru critanya
Dewi kunti
uhuuuuuuuyyy
Dewi kunti
nggak diobati dulu itu yg kena paku
bunda kk
ternyata diceramahin kakak to bisa berubah gitu🤣
Ita Xiaomi
Semangat berjuang Gian. Kamu bs.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!