Selepas Kau Selingkuh

Selepas Kau Selingkuh

Bab 1 - Aku Sudah Di Hotel, Mas

Pengenalan tokoh ;

Kirana Saraswati (33 tahun)

Seorang ibu rumah tangga yang mempunyai dua orang anak dan juga berprofesi sebagai Marketing Supervisor di sebuah perusahaan suku cadang otomotif. Dia merasa hidupnya begitu sempurna, mempunyai suami seorang kepala cabang bank swasta ternama yang setia dan sayang kepadanya sebelum perselingkuhan itu dia ketahui.

Andra Mahendra (45 tahun)

CEO sekaligus owner perusahaan suku cadang otomotif. Duda sekaligus papa dari seorang anak gadis berusia tujuh belas tahun.

Bryan Gunawan (35 tahun)

Suami Kirana yang tergoda menjalin hubungan terlarang dengan sahabat istrinya sendiri. Pesona Maudy, yang masih berstatus single di usia tiga puluhan membuatnya dia tergiur berbagi cinta dengan Maudy.

Maudy Arisandy (33 tahun)

Salah satu dari tiga sahabat Kirana selain Maya dan Sandra. Tanpa diketahui oleh ketiga sahabatnya, dia menjadi wanita lain di hati Bryan, suami Kirana.

♥️♥️♥️

Prolog

Bumi serasa akan runtuh menerpa Kirana, ketika dia mengetahui fakta bahwa Bryan, ternyata menjalin hubungan asmara dengan sahabatnya sendiri, Maudy.

Tak tebersit sedikitpun dalam benak Kirana, kalau sahabatnya itu akan menjadi duri dalam rumah tangganya dengan Bryan.

Sepuluh tahun menikah dengan Bryan kini rumah tangganya diambang kehancuran. Tidak sudi rasanya Kirana berbagi suami dengan wanita lain apalagi wanita itu adalah sahabatnya sendiri hingga dia memutuskan untuk bercerai.

Lantas, bagaimana Kirana menghadapi hidupnya setelah berpisah dengan Bryan?

♥️♥️♥️

Ting

Suara benturan lemah gelas kaca terdengar ketika keempat sahabat, Kirana, Maudy, Maya dan Sandra mendekatkan gelas minuman mereka saat bersulang.

Mereka adalah sahabat saat kuliah di salah satu universitas ternama di Jakarta. Saat ini mereka tinggal di kota berbeda. Kirana dan Sandra menetap di Jakarta, sementara Maya di Semarang, sedangkan Maudy tinggal dan bekerja di Surabaya.

Di antara mereka berempat, hanya Maudy yang sampai saat ini belum juga menikah. Maudy terlalu menutupi hubungan asmaranya. Dia merahasiakan pria yang saat ini dekat dengannya, hingga membuat tiga sahabatnya penasaran tentang sosok pria yang menjadi kekasih Maudy.

Meskipun mereka tinggal di kota yang berbeda. Tapi, mereka selalu menyempatkan waktu mengadakan pertemuan rutin tiap tiga bulan sekali.

"Selamat atas kehamilanmu, San. Akhirnya setelah sekian lama, Tiara akan mempunyai adik." Kirana ikut bahagia mengucapkan selamat pada Sandra, karena Sandra diketahui sedang hamil anak keduanya, sementara anak pertama Sandra berusia delapan tahun.

"Thanks, Na. Akhirnya aku bisa gabung sama kamu dan Maya, sama-sama punya buntut dua," sahut Sandra diakhiri dengan tawa kecil.

"Jangan gitu dong, San. Tuh, Maudy! Dia masih betah sendirian," sindir Maya menunjukkan pada Maudy.

Kirana melirik Maudy yang duduk di sampingnya ketika mendengar Maya membicarakan tentang Maudy.

Maudy terlihat menyesap lemonade dengan tersenyum tipis. Dia terlihat santai, seakan tak terpengaruh dengan sindiran Maya tadi.

"Kamu kapan akan mengenalkan kekasihmu, Dy? Masa diumpetin terus cowokmu itu!?" Sandra ikut menyindir Maudy yang terkesan tertutup soal asmaranya.

"Iya, Dy. Kamu kenal Mas Bryan, Mas Jafar dan Mas Andy, masa kami nggak boleh kenal sama cowokmu itu!?" Kirana pun ikut memprotes sampai menyebut nama suaminya juga suami Sandra dan Mya.

"Cowokmu jelek, ya, Dy? Makanya malu dikenalkan ke kamu." Di antara mereka berempat, memang hanya Maya yang paling frontal jika menyindir, meskipun tujuannya bercanda.

"Hush, jangan body shaming!" tegur Sandra.

"Atau jangan-jangan cowok kamu itu sudah punya istri makanya kamu sembunyikan terus!?" Maya kembali menyindir dengan tertawa.

Maudy melirik pada Maya ketika disinggung soal cowok beristri. Dia menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Berusaha tenang dan tak terpancing emosi dengan sindiran-sindiran Maya yang ditujukan padanya.

"May!" Sementara Kirana dan Sandra kembali menegur Maya yang dinilainya sudah keterlaluan dalam bercanda.

"Dia belum siap dipublikasikan." Akhirnya Maudy memberi alasan kenapa tak juga mengenalkan kekasihnya pada ketiga sahabatnya itu.

"Astaga, kayak public figure saja pakai nggak siap dikenalkan." Maya memutar bola matanya mendengar alasan Maudy.

"Sudah, sudah! Nggak usah bahas itu lagi, deh!" Merasa percakapan mereka semakin tidak asyik dan takut terjadi ketegangan di antara Maya dan Maudy, Kirana meminta mereka tidak membahas soal kekasih Maudy lagi.

"Eh, tapi, Dy, aku ingatkan ke kamu, siapa pun cowokmu itu, jangan sampai kamu berhubungan sama pria yang sudah berkeluarga. Bisa runyam urusannya." Sebelum mengakhiri percakapan tentang kekasih rahasia Maudy, Sandra memberi nasehat pada temannya itu.

Maudy hanya tersenyum tipis mendengar permintaan Sandra padanya, tanpa merespon dengan kata-kata.

***

"Na, kamu ngerasa aneh nggak, sama Maudy?" tanya Sandra menoleh pada Kirana yang mengendarai mobil.

Kirana dan Sandra tadi datang bersamaan ke restoran tempat mereka berempat bertemu. Kirana sengaja menjemput Sandra, karena mobil milik Sandra sedang berada di bengkel untuk diservice.

"Aneh gimana, San?" jawab Kirana hanya sepintas melirik ke Sandra karena harus fokus dengan jalanan di depannya.

"Waktu aku bilang jangan hubungan sama pria yang sudah berumah tangga. Dia nggak membantah sama sekali. Jangan-jangan cowoknya itu memang benar pria beristri, Na." Sandra mengungkapkan kecurigaan pada sikap Maudy.

"Jangan suudzon dulu, San. Kalau nggak benar, kita sama saja memfitnah dia, lho!" Kirana tak ingin berprasangka buruk pada sahabatnya.

"Iya, sih ... Tapi, mencurigakan sekali, Na." Sandra seperti tertular Maya yang tadi menyindir Maudy. Sikap Maudy yang tak menampik saat disinggung Maya dan dinasehati olehnya membuat kecurigaannya makin menguat. "Tapi, kalau dia benar punya hubungan sama suami orang, sorry, aku akan keluarkan dia dari genk kita! Aku nggak mau ada pelakor jadi anggota genk kita ini. Karena akan mencoreng nama baik genk kita saja!" Bahkan Sandra mengancam akan mengeluarkan Maudy dari anggota genk mereka.

"Sudah, ah! Jangan menggosipkan sahabat sendiri!" Kirana tak ingin Sandra terus berprasangka buruk pada Maudy. "Sudah sampai, San." Kirana memarkirkan mobilnya di depan rumah Sandra. Hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit dari restoran ke rumah Sandra, sehingga Sandra tadi meminta Kirana menjemputnya selain mobilnya sedang di bengkel.

"Oke, Na. Thanks tumpangannya." Sandra melepas seat belt lalu bercipa-cipiki dengan Kirana sebelum keluar dari mobil Kirana. "Bye, Na. Hati-hati di jalan ..." Sandra melambaikan tangan ketika mobil Kirana berjalan menjauhinya.

Sesampainya di rumah, Kirana melihat Bryan sedang menemani Ryan, anak pertama mereka bermain game di kamar anak pertama mereka.

"Assalamu'alaikum ..." sapa Kirana membuka daun pintu lebih lebar. "Hmmm, kalau lagi main game, asyik banget, sampai nggak dengar Mama datang." Kirana menghampiri suami dan anak pertamanya.

"Waalaikumsalam ..." Bryan dan Ryan menjawab seraya menoleh ke arah suara Kirana tadi.

"Eh, Mama sudah pulang?" Bryan merentangkan tangan menyambut Kirana dengan pelukan hangat dan sebuah ciuman di pipi.

"Sudah, dong. Mama 'kan bilang sebelum Maghrib sudah ada di rumah," sahut Kirana, "Oh ya, Mama belikan pizza, Abang mau nggak?" Kirana menawarkan pada anaknya.

"Mau, Ma." Tapi, bukan hanya Ryan, Bryan pun ikut menjawab.

"Ayo, kita ke dapur. Minta tolong bibi siapkan untuk kita." Kirana kembali bangkit dan mengajak Ryan keluar kamar.

"Iya, Ma. Udahan dulu mainnya, Pa." Ryan ikut bangkit dan bersama Kirana keluar dari kamar.

Ddrrtt ddrrtt

Getaran ponsel Bryan terdengar, membuat ia mengambil ponsel yang ia letakan di atas meja belajar Ryan.

Terlihat notif pesan dari nomer yang dia save dengan nama Rudy. Segera ia membuka isi pesan masuk itu.

"Aku sudah di hotel. Mas ke sini, kan?"

Bryan menoleh ke arah pintu kamar setelah membaca pesan masuk tadi. Menatap punggung Kirana yang tak lama menghilang dari pandangannya.

*

*

*

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

stela aza

stela aza

maaf y Thor ceritanya udh terlalu pasaran selingkuh sama sahabat ,, trs adek tiri ,, kakak kandung ,, keponakan dll itu terlalu pasaran udh banyak bgt novel yg ceritanya kaya gini 🙏 kalau mau beda ,,, setidaknya pemeran utama wanitanya harus lebih cerdik ,, pintar tangguh dan hebat ,,, kebanyakan pemeran utama wanitanya cengeng bisanya cuma nangis doank trs pasrah sama nasib 🤦🙏

2025-05-02

1

Vonny

Vonny

yaampun awalnya gak mau baca, maju mundur, khawatir mental aku kena lagi masalah perselingkuhan 😭😭😭tapi aku dengan berani baca.

2025-05-04

1

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐

ada notif Mak zha ada novel baru,baru came back sini lagi kah atau adlku aku ketinggalan infoh ya...
semoga yg jadi Kirana sosok wanita tangguh gak mudah terintimidasi meski dia dikhianati suami dan temannya ya

2025-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Aku Sudah Di Hotel, Mas
2 Bab 2 - Tanda Merah
3 Bab 3 - Apa Yang Kamu Sembunyikan, Mas?
4 Bab 4 - Ada Yang Nggak Beres Dengan Mas Bryan
5 Bab 5 - Nabila
6 Bab 6 - Karyawan Papa
7 Bab 7 - Dikasih Kenaikan Jabatan
8 Bab 8 - Mendapat Promosi Jabatan
9 Bab 9 - Seganteng Apa Suami Mbak?
10 Bab 10 - Billing credit card
11 Bab 11 - Paling Ahli Dalam Menggoda Pria
12 Bab 12 - Kalung Dan Liontin
13 Bab 13 - Rencana Menjebak Bryan & Maudy
14 Bab 14 - Makan Malam
15 Bab 15 - Duda Ketemu Calon Janda
16 Bab 16 - Tetangga Baru
17 Bab 17 - Nikah Siri
18 Bab 18 - Gundik
19 Bab 19 - Surprise
20 Bab 20 - Tak Sudi Berbagi Suami
21 Bab 21 - Kandas Di Tengah Jalan
22 Bab 22 - Setan Apa Yang Merasuki Hati Bryan
23 Bab 23 - Ancaman Andrew
24 Bab 24 - Rumah Grace
25 Bab 25 - Billing Invoice
26 Bab 26 - Jangan Dipersulit
27 Bab 27 - Asisten Pribadi
28 Bab 28 - Puber Kedua
29 Bab 29 - Biar Saya Yang Tanggung Biayanya
30 Bab 30 - Punya Menantu Bos
31 Bab 31 - Kita Akhiri Saja Hubungan Kita
32 Bab 32 - Ide Dari Nabila
33 Bab 33 - Bertemu Relasi
34 Bab 34 - Kesalahan Fatal
35 Bab 35 - Tersigkir
36 Bab 36 - Menjemput Karma
37 Bab 37 - Jangan Buang Kesempatan
38 Bab 38 - Bantu Papa
39 Bab 39 - Salah Orang
40 Bab 40 - Heboh Di Grup Chat
41 Bab 41 - Affair
42 Bab 42 - Calon Nyonya Bos
43 Bab 43 - Mendadak Grogi
44 Bab 44 - Apa Kita Bisa Bicara Sebentar?
45 Bab 45 - Hampir Pingsan
46 Bab 46 - Memastikan Kamu Baik-Baik Saja
47 Bab 47 - Temani Saya Makan Siang
48 Bab 48 - Seperti Sedang Berkencan
49 Bab 49 - Izin Membawa pergi
50 Bab 50 - Bisa Dipecat
51 Bab 51 - Mau Apa Dia Datang Kemari?
52 Bab 52 - Jenuh Di Hotel
53 Bab 53 - Mengenal Lebih Dekat
54 Bab 54 - Apa Ini Calonmu, Dra?
55 Bab 55 - Baiklah, Jika Itu Yang Kamu Inginkan
56 Bab 56 - Pendarahan
57 Bab 57 - Bukan Aku!
58 Bab 58 - Dia TIdak Mungkin Mencari Pria Lain
59 Bab 59 - Apa kamu ingin kita berdua saja?"
60 Bab 60 - Kamu Cantik Sekali Malam Ini
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 - Aku Sudah Di Hotel, Mas
2
Bab 2 - Tanda Merah
3
Bab 3 - Apa Yang Kamu Sembunyikan, Mas?
4
Bab 4 - Ada Yang Nggak Beres Dengan Mas Bryan
5
Bab 5 - Nabila
6
Bab 6 - Karyawan Papa
7
Bab 7 - Dikasih Kenaikan Jabatan
8
Bab 8 - Mendapat Promosi Jabatan
9
Bab 9 - Seganteng Apa Suami Mbak?
10
Bab 10 - Billing credit card
11
Bab 11 - Paling Ahli Dalam Menggoda Pria
12
Bab 12 - Kalung Dan Liontin
13
Bab 13 - Rencana Menjebak Bryan & Maudy
14
Bab 14 - Makan Malam
15
Bab 15 - Duda Ketemu Calon Janda
16
Bab 16 - Tetangga Baru
17
Bab 17 - Nikah Siri
18
Bab 18 - Gundik
19
Bab 19 - Surprise
20
Bab 20 - Tak Sudi Berbagi Suami
21
Bab 21 - Kandas Di Tengah Jalan
22
Bab 22 - Setan Apa Yang Merasuki Hati Bryan
23
Bab 23 - Ancaman Andrew
24
Bab 24 - Rumah Grace
25
Bab 25 - Billing Invoice
26
Bab 26 - Jangan Dipersulit
27
Bab 27 - Asisten Pribadi
28
Bab 28 - Puber Kedua
29
Bab 29 - Biar Saya Yang Tanggung Biayanya
30
Bab 30 - Punya Menantu Bos
31
Bab 31 - Kita Akhiri Saja Hubungan Kita
32
Bab 32 - Ide Dari Nabila
33
Bab 33 - Bertemu Relasi
34
Bab 34 - Kesalahan Fatal
35
Bab 35 - Tersigkir
36
Bab 36 - Menjemput Karma
37
Bab 37 - Jangan Buang Kesempatan
38
Bab 38 - Bantu Papa
39
Bab 39 - Salah Orang
40
Bab 40 - Heboh Di Grup Chat
41
Bab 41 - Affair
42
Bab 42 - Calon Nyonya Bos
43
Bab 43 - Mendadak Grogi
44
Bab 44 - Apa Kita Bisa Bicara Sebentar?
45
Bab 45 - Hampir Pingsan
46
Bab 46 - Memastikan Kamu Baik-Baik Saja
47
Bab 47 - Temani Saya Makan Siang
48
Bab 48 - Seperti Sedang Berkencan
49
Bab 49 - Izin Membawa pergi
50
Bab 50 - Bisa Dipecat
51
Bab 51 - Mau Apa Dia Datang Kemari?
52
Bab 52 - Jenuh Di Hotel
53
Bab 53 - Mengenal Lebih Dekat
54
Bab 54 - Apa Ini Calonmu, Dra?
55
Bab 55 - Baiklah, Jika Itu Yang Kamu Inginkan
56
Bab 56 - Pendarahan
57
Bab 57 - Bukan Aku!
58
Bab 58 - Dia TIdak Mungkin Mencari Pria Lain
59
Bab 59 - Apa kamu ingin kita berdua saja?"
60
Bab 60 - Kamu Cantik Sekali Malam Ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!