Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Embun pagi menetes membasahi dedaunan di musim semi yang Tengah berseri. Butiran beningnya mampu menyegarkan hati setiap orang yang melihatnya. Seharusnya memang begitu tapi tidak bagi Kimmy. Ia Tengah gamang hatinya sedikit sesak jika mengingat peristiwa kemarin. Ia tak tahu bagaimana harus bersikap pada Max.
Langkahnya gontai namun sampai juga di sebuah tempat yang sebenernya ingin ia hindari saat ini. Kampus. Ia sangat ingin bersembunyi dari kedua sahabatnya itu saat ini. Oleh sebab itu saat sudah tida di kampus dia segera bergegas ke kelas nya agar tidak bertemu dengan Jeslyn ataupun Max.
Saat matakuliahnya usai. Ia pun berencana segera pulang akan tetapi tetap saja Jeslyn ternyata sudah menunggu di depan kelas nya Kimmy.
“Kimmy..” sapa jeslyn langsung mendekati sahabatnya itu saat Kimmy baru saja keluar dari ruang kelasnya.
“Kimmy?? Kau kenapa Kimmy? Apa yang terjadi denganmu dan Max?” ucap Jeslyn yang melihat kedua sahabatnya itu sangat buruk hari ini namun Max juga tidak mau angkat bicara terkait itu.
Kimmy mendudukkan dirinya di kursi koridor. “ Aku bingung Jeslyn..” Gumam Kimmy pelan.
“Emang apa yang terjadi?”
“Aku terlalu egois. Rasanya aku sangat jahat sekali pada seseorang yang selama ini ada di samping untuk membantuku”. Ucap Kimmy.
“Maksudmu?”
“Kau tau kan Jeslyn, ayah dan ibuku itu berteman dekat dengan Max. begitu juga dengan aku dan Max. Aku dan Max sekolah di tempat yang sama sejak TK, Max juga selalu ada disaat aku butuh seseorang ntah saat aku disekolah bahkan setelah ibuku meninggal tahun lalu. Dulu aku pernah mengagumi Max dan mengatakan bahwa dia adalah tipe ideal untuk jadikan pasangan hidup. Itu adalah ungkapan ku dulu, aku tidak tau bahwa perasaan ku menjadi Max hanya sebatas sahabat saja. Aku bahkan hampir lupa pernah mengatakan itu pada Max. tutur Kimmy pada Jeslyn sambil menangis.
“Lalu apa yang Max lakukan padamu?” tanya Jeslyn pada Kimmy karena ia memang tidak tau. Ia memang sempat mengikuti Kimmy namun ia memutuskan pergi dan tidak melihat kejadian kemarin sampai dengan tuntas.
“Aku tak tau apa yang terjadi pada Max, kemarin sikapnya sangat kasar dan membuatku tertekan. Aku tak mampu mengatakannya jeslyn..’ ungkap Kimmy sembari menutup wajah nya.
“Jeslyn tertegun dengan penjelasan Kimmy. Ia tak tau apa yang harus dia lakukan. Di satu sisi, ia ingin membuat Kimmy bahagia tetapi ada hal lain yang mengganggu perasaanya. Semakin kesini Jeslyn menyadari bahwa ia juga mencintai Max. entah kapan itu terjadi tapi hal itu cukup membuat bingung. Namun jika Max benar-benar mencintai Kimmy, Jeslyn siap melepaskannya sekalipun itu akan sangat menyakiti hatinya.
“Apa yang harus aku lakukan Jeslyn”
“Tanyakan pada hatimu Kimmy, pastikan perasaanmu saat ini apakah dirimu benar-benar mencintai Dokter Nico atau Max. Tapi menurutku kau tidak bisa menolak Max begitu saja, dia sudah sangat lama mencintaimu. Baiknya kau memberi dia kesempatan.
“Aku benar-benar bingung Jeslyn. Aku taku perasaanku pada Dokter Nico akan menyakiti hati Max. aku tidak ingin menyakitinya.
“Dia mungkin akan mengerti Kimmy, yang seharusnya kau lakukan saat ini ialah memantapkan hatimu. Pastikan mana yang akan kau perjuangkan. Bukankah setiap orang berhak memperjuangkan cinta nya masing-masing? Begitupun denganmu Kimmy” Ucap Jeslyn bijak.
Kimmy mempertimbangkan ucapan Jeslyn sahabatnya itu. Dlam hati ia terus berharap untuk bisa mendapatkan Keputusan terbaik.
Sore harinya saat Matakuliah kedua Kimmy selesai waktu sudah menunjukkan pukul 16.30, ia berniat akan segera pulang.
“Kimmy” panggil seorang pria dari belakang Kimmy yang ia sangat kenal suara itu.
“Max….” Kimmy sedikit terkejut saat Max sudah ada dihadapannya.
“Aku ingin minta maaf untuk Tindakan ku kemarin. Aku benar-benar minta maaf. Max mengatakan itu dengan wajah penuh penyesalan. Ia tak bermaksud membuat Kimmy takut.
Kimmy benar-benar tidak tega melihat Max seperti itu. Rasa kesalnya pada pria itu tiba-tiba menghilang Ketika Max meminta maaf.
“Seharusnya aku yang emminta maaf Max. Maaf aku tidak mengira itu perkataan ku akan membekas dengan arti lain di ingatan mu. Sunggu aku tidak melupakan dirimu dihidupku. Bahkan setelah ibuku meninggal dirimu adalah satu-satu nya alasan utnuk aku bisa bersyukur hidup di dunia ini.
“Kau tidak salah Kimmy. Aku yang salah karena telah memaksamu. Aku menyadari beberapa hal memang mudah sekali kita ucapkan saat kita masih kecil. Perasaanku adalah tanggungjawabku Kimmy. Aku tidak akan memaksamu. Tapi jika bisa aku meminta, apakah kau mau memberikan aku kesempatan?”
“Kesempatan? Maksudmu?”
“Ijinkan aku untuk selalu menjagamu Kimmy, seperti sebelum-sebelumnya. Sekalipun aku bukan pilihanmu, aku ingin kau bisa menjadikan aku sebagai sandaran. Aku ingin memastikan keadaanmu untuk tetap aman, aku ingin menjadi seseorang yang melindungimu.
“Kimmy sangat terharu dengan ucapan Max, Kimmy menyadari perasaan Max yang tulus sampai dia tidak mengharapkan balasan. Kimmy tak sanggup untuk membendung tangis nya dan segera memeluk pria itu.
“Aku sunggu sangat berterimakasih Max, pastilah kita masih tetap bisa menjadi sahabat seperti dulu”. Ucap Kimmy melepaskan pelukannya.
******
Kimmy sedikit bernaafas dengan lega karena permasalahan nya dengan Max akhirnya mencair. Kini ia tiba di Beteshda Hospital, tempat dimana Nico berada. Ia tidak tau mengapa ia bisa sampai disini. Hanya saja pikiran dan hatinya selalu tertuju pada tempat ini. Ada sebuah hal yang ingin ia pastikan. Ia ingin tau apakah ia memang benar-benar mencintai dokter itu? Jika itu benar-benar terjadi makai a akan memperjuangkan cinta nya pada Nico.
Lorong rumah sakit terlihat sepi. Di sudut sudutnya tercium bau obat yang sangat menyengat.
Seumur hidup ia sangat membenci aroma rumah sakit, apalagi saat ibunya meninggal tahun lalu, baginya rumah sakit adalah tempat yang penuh kesedihan. Tapi entah kenapa perasaan benci itu menghilang. Kini ia begitu tenang melangkah di rumah sakit ini. Mengingat Nico membuatnya lupa akan kebenciannya terhadap rumah sakit ini.
Tepat didepannya, seorang sedang berjalan dan tatapannya lurus kearah nya. Kimmy tau siapa yang kini berpapasan dengannya. Ia Dokter Marvin, seorang yang menurut Kimmy aneh karena melihat Kimmy seperti melihat hantu.
“Kimmy..”
Belum sempat Kimmy melanjutkan langkahnya, ia berhenti karena dokter itu memanggilnya.
Kimmy menoleh dan menatap dokter itu dengan heran.
“Apa kau ingin menemui Dokter Nico?” tanya dokter itu dengan wajah dinginnya. Kimmy mengangguk dengan ragu.
“Sebaiknya kau jangan menemuinya lagi. Pada akhirnya kau akan terluka” ucapnya
Kimmy tertegun mendengar ucapan dokter Marvin yang tidak bisa ia mengerti.
“Apa maksud Dokter ?”
Marvin tidak menjawab. Ia hanya berjalan angkuh dan meninggalkan Kimmy yang masih diam mematung di koridor rumah sakit yang sepi.
“Tak ingin terus diam, gadis itu melanjutkan langkahnya namun ia tak emngunjungi ruangan Nico. Ia ingin ke taman rumah sakit dan melihat bunga snowdrop yang sudah lama tidak ia lihat. Mungkin sekarang bunga itu tidak seindah saat mekar di musim dingin.
Kimmy menghirup udara segar di taman rumah sakit itu. Terakhir kali ia datang ke rumah sakit ini salju putih menutupi seluruh bagian taman ini. Berbeda dengan yang ia lihat saat ini. Kini bunga-bunga beraneka warna bermekaran dengan indah di taman rumah sakit ini. Tapi tidak untuk bunga Snowdrop, bahkan daunnya pun tidak kelihatan . apakah bunga kesayangan Kimmy itu sudah mati?.
Kimmy lantas mencari-cari bunga kesayangannya itu di susudt taman rumah sakit itu tempat terakhir kali ia menanam bunga itu. Tangannya bergerak-gerak menyingkap rerumputan yang mungkin menghalangi bunga kesayangannya.
“Mencari bunga salju lagi?” Kimmy spontan menoleh mendengar suara seseorang yang sudah taka sing baginya.
“Dokter Nic, bagaimana kau tau jika akua da disini?”
“Aku kesini bukan untuk menemuimu. Aku kesini untuk melepas penat karena sudah terlalu lama di ruang operasi”.
Ucapan dokter itu emmbuat Kimmy mengerucutkan bibirnya. Nico yang melihat itu hanya bisa tersenyum lalu duduk di kursi taman sambil ememrhatikan Kimmy yang masih mencari bunga snowdrop kesayangannya.
“Bunga yang kau tanam sempat mekar di awal musim semi, tatpi sekarang sudah tidak mekar lagi, bahkan yang tersisah hanya daun kecilnya saja. Aku tak tau apakah bunga itu akan mekar di musim dingin yang akan datang” ucap Nico sembari sesekali menghirup udara taman rumah sakit itu.
“Bunga Snowdrop yang aku tanam pasti akan mekar di musin dingin tahun depan dan jumlahnya juga pasti akan lebih banyak. Aku tidak sabar ingin melihatnya” Ucap Kimmy gadis itu masih duduk agak jauh dari Nico.
“Duduklah sini Kimmy!” suruh Nico.
Gadis itu segera beranjak dan duduk disamping Nico. Getaran aneh kembali gadis itu alami saat berada di dekat Nico.
“Apa kau keisni hanya untuk melihat bunga Snowdropmu?” tanya Nico
Kimmy tak tau harus jawab apa. Sebenernya ia kesini karena ingin bertemu Nico. Mungkin perasaan ini disebut rindu.
“Hmmm iya akum au melihat bungaku”
“Kau tenang saja, tidak aka nada yang memindahkan bunga itu dari taman ini. Lagipula aku selalu melihatnya dari ruanganku. Ucap Nico sembari tersenyum
Kimmy melihat senyuman Nico yang begitu mempesona untuknya. Sosok itu selalu terlihat sempurna dengan balutan jas putih yang sangat pas di tubuh tingginya. Saat getaran di hati Kimmy semakin emnajdi baru lah Kimmy menyadari bahwa ia sudah benar-benar jatuh cinta pada dokter itu. Gadis itu sedikit tidak nyaman mendengar ucapan Dokter Marvin tadi.
“Dokter Nic…?”
“Hmmmm?”
“Apakah Dokter Marvin membenciku?” tanya Kimmy spontan.
Nico bingung dengan pertanyaan yang baru saja di lontarkan Kimmy.
“kenapa kau menanyakan hal itu?”
“Tadi dokter Marvin melarangku untuk menemuimu dokter Nic” ucap Kimmy bersedih
Ada perasaan kesal di hati Nico. Saat mendengar apaa yang diucapkan Kimmy barusan.
“Jangan dipikirkan Kimmy. Marvin memang seperti itu. Dia sering sekali bersikap menyebalkan pada orang lain. Mungkin dia sedang kesal. Tidak usah khawatir” ucap Nico.
“Hmmmm benarkah?”lalu apa kau merasa terganggu dengan kehadiranku ? jika memang kehadiranku mengganggumu aku akan menjauhimu mulai sekarang…” ucap Kimmy dengan wajah sedihnya.
Kimmy tak tau kenapa ia bisa melontarkan kata-kata seperti itu, tapi emmang dia sangat tidak nyaman dengan perkataan Dokter Marvin yang seolah melarang Kimmy berdekatan dengan Dokter Nico.
“Apa yang kau katakana Kimmy, Aku sama sekali tidak terganggu dengan kehadiranmu. Bahkan kau emmbuatku merasa terhibur dengan berbagai aktifitasmu yang terlihat aneh” canda Nico.
“Aktivitas aneh? Maksud dokter?”
“Menggali-gali tananh untuk emncari bunga salju” jawab Nico sambil tertawa. Awalnya Kimmy terlihat mengerucutkan bibirnya tapi kemudian dia tertawa saat melihat tawa Nico.
“Itu bukan aktivitas aneh Dokter Nic! Kau menyebalkan!” teriak Kimmy kesal.
“baiklah-baiklah… aku tidak akan menyebut itu aktivitas aneh lagi tapi aktivitas misterius” usul Nico yang kembali diiringi tawa.
Kimmy mengerucutkan bibirnya sementara Nico semakin asik emnggoda Kimmy. Ada perasaan bahagia bagi Nico saat ini. Kehadiran Kimmy seolah emnjadi pengobat luka baginya. Kepergian Merlyn yang menyakitkan seolah terganti dengan kehadiran Kimmy yang begitu mengisi semua hidupnya yang terasa kosong.
Kimmy tak mengerti tentang perasaan aneh yang begitu mencekam jiwanya. Namun saat sebuah perasaan berdebar saat ia menatap Nico. Dimana senyuman dokter itu bisa meruntuhkan semua kebekuan yang ada di hatinya. Saat itu dia sadar sudah jatuh cintah. Tak lama lagi, ia ingin memperjuangkan cintanya pada Nico.