【Baik, Cantik×Ganteng+Perselingkuhan,Cinta Segitiga+Cinta Manis, Komedi Romantis】Saat suamiku sibuk bermesraan bersama mantan kekasihnya, akupun tidak mau kalah! Dan pada akhirnya akupun memadu kasih dengan dia yang adalah......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirl_057, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 #
Sejak saat itu, diriku mulai hati-hati. Aku telah sungkan tiap bertemu dengan Andre, aku selalu berusaha menghindar darinya tiap bertemu dan diwaktu duduk bercerita bersama dengan Mas Chris dan Andra.
Sebulan lamanya, adik kembar suamiku tinggal dirumahku dan Mas Chris. Sebulan itu pula aku senang karena aku merasa punya teman bercerita disaat Mas Chris lembur dari pekerjaannya.
Jika Mas Chris orangnya cuek berbeda lagi dengan adik kembarnya yang perhatian, baik dan mengerti dengan keadaanku.
Berkat mereka aku merasa dihargai sebagai seorang perempuan. Jika suamiku selalu suka protes dengan makanan yang di sajikan, berbeda dengan Andre dan Andra mereka membelaku dan senantiasa menghabiskan semua masakanku sampai tidak ada sisa.
Andre dan Andra suka membantuku membereskan rumah. Hal ini membuat pekerjaanku menjadi semakin ringan dan aku senang sekali karena aku punya waktu santai yang lebih dari sebelumnya.
Dan, sudah sebulan Mas Chris tidak menyentuhku sebagai istrinya. Aku berusaha m3r4yvnya dengan berbagai cara, tapi mas Chris enggang m3ny3ntvhku dan tidak mau melakukannya. Aku semakin frvst4si dibuatnya.
Sebagai perempuan yang normal, aku butuh nafk4h tidak hanya berupa uang belanja. Mas Chris benar-benar mengabaikan keinginanku sebagai seorang istri.
Malam ini aku keluar dari kamar, karena Mas Chris mengabaikanku. Dia tidak mau mendengar cerita keluh kesahku. Aku kesal karena dia memilih tidur daripada bercerita denganku.
Akhirnya kuputuskan untuk berbaring di ruang tengah sendirian, pukul satu dini hari sambil menonton film dari ponselku.
Suasana rumah sangat sunyi dan sepi, aku berbaring di depan tv yang tidak menyala, sambil melihat cuplikan film yang lewat diberanda ponselku.
Disaat yang sama tiba-tiba, sebuah tangan hangat menyentuh betisku. Aku terkejut dan menoleh dengan cepat.
Saat ini aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah laki-laki yang berada didekatku, yang pasti dia bukanlah mas Chris. Aku bisa merasakan aroma parfum dari tubuh yang terasa amat berbeda.
Aku menyipitkan mata, berusaha mengenali wajah tampan diantara remang-remang cahaya bulan yang masuk melalui celah jendela.
"Sendirian ajah mbak?" ucap sosok itu.
"Ahh, iya." Aku segera menyembunyikan ponselku yang sementara menyala terang dengan film yang masih terputar dilayar.
Aku sedikit mundur dan menjauh darinya. Entah mengapa aku merasa tidak nyaman.
"Aku juga suka menonton film romansa gitu, mbak. Mau nonton sama-sama, nggak?" Tawarnya.
"Ahh, iya iya. Mbak kira kamu cuma suka nonton film superhero, gitu." Jawabku.
"Aku suka film genre apapun kok mbak. Apalagi kalau nontonnya sama mbak Ketty."
"ihh, kamu." ucapku gemes. Dia memang pandai merayuku.
Sosok itu langsung duduk disampingku. Kami duduk berdua, dengan bahu saling berdekatan tanpa jarak pemisah. Sosok itu mengambil ponsel yang aku tutup dan menontonnya.
"Ini film kesukaanku, mbak!"
"Ahh... yang benar. Inikan film kesukaaan ibu-ibu. Film perselingkuhan seperti ini, apa ada anak muda yang suka?"
"Adalah, Aku! Kenapa sih, perempuan kok suka film-film yang wanitanya tersakiti, diselingkuhi. Kan nggak asik?"
"Nggak tahu sih, mbak suka aja nontonnya. Ini film bagus loh, pemeran wanitanya selingkuh gara-gara suaminya nggak pernah kasih nafkah." Jelasku.
"oh, iya. Jangan-jangan Mas Chris nggak pernah kasih nafkah batin ya, mbak?" tanyanya tiba-tiba. Hal itu membuatku terkejut.
"Ahh, nggak juga. Kita, kan lagi ngomongin film. Ngapain tanya gitu?" Jawabku bohong.
"Mas Chris sendiri yang bilang, kok."
"Hah? Mas Chris cerita sama kamu?"
"Iya, dia bilang kalo mbak udah nggak secantik dulu. Padahal, menurutku mbak itu masih cantik banget. Mas Chris aja yang nggak bersyukur!" serunya.
Aku menghela napas berat, hatiku kesal. Bagaimana bisa Mas Chris menceritakan hal seperti itu pada adiknya? Apa dia tidak malu? Tidak, justru dia mempermalukan aku.
"Mbak sudah putus asa. Mbak udah berusaha keras jadi istri yang baik, tetapi sedikitpun dia udah nggak tertarik sama mbak." Ujarku sedikit berbisik.
"Pantesan, mbak sama Mas Chris kelihatannya nggak harmonis sama sekali." Ujarnya sambil sedikit tertawa. Aku pin diam dan enggan menyanggah ucapannya. Karena hal itu memang benar adanya. Selama dia tinggal bersama kami, dia juga sering mendengar aku dan kakaknya bertengkar.
Aku tidak bisa fokus menonton film saat ada seseorang di sampingku. Saat aku lelah karena sudah cukup lama duduk sambil memeluk lutut, akhirnya aku berselonjoran.
Tidak disangka, laki-laki di sampingku langsung merangkul pundakku.
Dadaku berdegup kencang, jantungku deg-degan. Apalagi, adegan film di layar ponselku sangat pas dengan situasi saat ini. Pemeran wanita dan pria di film itu sedang beradegan mesra dan berjalan-jalan di sebuah taman yang indah.
"kalau butuh teman, Mbak bisa kasih tau aku, loh!" Ucapnya.