NovelToon NovelToon
Kolor Sakti

Kolor Sakti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Spiritual / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: aiza041221

Seorang pria yang mendapat warisan leluhur setelah diceraikan oleh istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aiza041221, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Suparman dan Caroline terus mengobrol sambil membakar ayam dan kelinci, hari yang sudah gelap tidak membuat keduanya takut berada di hutan, keduanya justru sangat menikmati momen damai tanpa adanya suara bising kendaraan seperti dikota.

Setengah jam berlalu, ayam dan kelinci yang mereka panggang pun matang. Tanpa membuang waktu, Suparman dan Caroline langsung menyantap ayam dan kelinci yang mereka panggang.

" Aku tidak menyangka kalau kelinci bakar yang dibumbui dengan bumbu sederhana rasanya akan sangat nikmat." ucap Caroline sambil memakan daging kelinci dengan sangat lahap.

" Itu karena kelinci yang kita panggang adalah kelinci liar, kalau kelinci hasil peternakan pasti rasanya tidak akan seenak ini." balas Suparman sambil tersenyum lebar.

Setelah setengah jam, Suparman dan Caroline telah selesai menikmati daging ayam dan kelinci hutan yang mereka panggang. Caroline, yang baru saja mencuci tangan, bergegas menuju tenda untuk mengambil minuman.

" Man, bagaimana kalau kita minum sambil menikmati api unggun?" seru Caroline sambil membawa dua botol vodka dan dua gelas.

" Aku tidak menyangka kalau kamu membawa minuman, tetapi itu sangat bagus untuk menghangatkan badan kita, apalagi kalau kita minum sambil mendengarkan musik," balas Suparman sambil mengeluarkan ponselnya dan memutar lagu dangdut yang berjudul sebotol minuman.

" Aku kira kamu akan memutar DJ atau house music, ternyata dangdut," ujar Caroline sambil duduk di samping Suparman.

" Untuk suasana seperti ini, lagu dangdut memang yang paling pas," jawab Suparman sambil membuka botol minuman di depan Caroline.

Suparman dan Caroline sangat menikmati malam di tepi air terjun, ditemani api unggun yang menghangatkan tubuh mereka dan sebotol vodka yang dibawa Caroline.

" Man, kamu yakin mau ikut berjudi besok? Meski aku tahu kamu punya keberuntungan yang baik, tapi aku khawatir Robbi akan berbuat curang untuk mempermalukanmu," tanya Caroline sambil menyandarkan kepalanya yang sedikit pusing ke bahu Suparman.

" Kamu tenang saja, apapun yang akan dilakukan oleh Robbi, dia tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Bukankah itu sudah seringkali terjadi saat kita SMA. Walaupun dia selalu ingin lebih unggul dariku. Tetapi dia tidak pernah bisa mengalahkanku dalam berbagai hal." balas Suparman dengan santai sambil menyalakan sebatang rokok.

Caroline hanya bisa tersenyum mendengar perkataan dari Suparman, dia juga setuju dengan apa yang dikatakan oleh Suparman, jika Robbi dari dulu sangat ingin lebih unggul dari Suparman tetapi tidak pernah berhasil.

Karena disaat mereka SMA. Suparman merupakan pemimpin kelompok tawuran yang paling disegani di SMA mereka dan Robbi hanya menjadi bayang-bayang Suparman.

" Man, harga emas satu gram, satu juta. Semua emas yang kamu dapatkan totalnya seratus milyar. Ditambah dengan kemenanganmu sebelumnya di kasino milik Robbi sebanyak 45 milyar." Ujar Caroline sambil menyalakan sebatang rokok mentol.

" Menurut berita terbaru  yang aku dengar, modal yang diperlukan sebanyak lima ratus milyar agar bisa berpartisipasi dalam perjudian. Aku hanya bisa menyumbang seratus milyar untuk modal kamu. Sisanya bagaimana? Apakah kamu sudah menemukan solusi." lanjut Caroline setelah menghisap rokoknya dalam-dalam dan menghembuskan asapnya dengan penuh penghayatan.

" Kamu tenang saja Carol, semuanya pasti bisa teratasi. Lagipula, viola juga ingin menyumbang kalau aku membutuhkan bantuan. Walaupun aku sebenarnya tidak terlalu membutuhkan bantuan dari kalian." balas Suparman dengan santai.

" Kalau kamu tidak membutuhkan bantuan dari kami. Lalu kamu mau mencari sisanya dimana?" tanya Caroline dengan wajah penasaran.

" Kedua batu itu. Aku yakin kedua batu itu berharga lebih dari tiga ratus milyar." balas Suparman sambil menunjuk kedua batu yang dia angkat dari air terjun

Saat mereka tengah menikmati daging ayam dan kelinci, Suparman menyempatkan diri berkomunikasi dengan Jantaka yang berada di cincin Mustika macan kumbang di tangannya, untuk mengkonfirmasi jika batu yang dia ambil adalah batu Mulia.

Setelah mendapatkan kepastian dari Jantaka, membuat Suparman menjadi tenang. Karena dia memiliki alasan untuk menjelaskan dari mana dia memiliki banyak uang.

Walaupun memiliki uang lebih dari dua triliun di rekeningnya, Suparman tentu tidak bisa memberitahu asal muasal uangnya kepada siapapun dengan sembarangan, dia harus mencari momen tepat untuk mengeluarkan kekayaan yang dimilikinya.

Caroline begitu terkejut mendengar perkataan dari Suparman, dia tidak menyangka Suparman begitu percaya diri jika kedua batu itu merupakan batu mulia.

Walaupun Caroline sama sekali tidak percaya, Tetapi dia tetap berusaha untuk tidak memperlihatkan rasa ketidak percayaannya di depan Suparman.

" Aku tau kamu tidak akan percaya, jika kedua batu itu merupakan batu Mulia. Agar kamu percaya, bagaimana kalau aku memperlihatkan sedikit kepadamu." ujar Suparman sambil bangkit dari duduknya.

Suparman yang melihat raut wajah tidak percaya dari Caroline, langsung mengambil dua batu yang dia ambil dari air terjun dan membawanya ke hadapan Caroline. Dengan parang ditangannya, Suparman langsung mengikis sedikit salah satu batu tersebut

Krakkkkkk...

Dengan sekali tebasan, pinggiran batu sebesar wastafel itu pecah dan seketika cahaya hijau berkilauan muncul dari retakan batu yang terkena tebasan parang milik Suparman.

Mata Caroline terbelalak melihat pemandangan di depannya, dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia saksikan. Keheranannya belum juga usai, dia kembali terpesona saat batu lainnya memancarkan cahaya merah setelah Suparman mengikis salah satu sisinya.

" Man, ini batu mulia berkualitas tinggi..! Jika kedua batu ini di dalamnya berwarna sama seperti ini dan berukuran lumayan besar, pasti harganya sangat mahal." teriak Caroline dengan begitu terkejut.

" Carol, apakah harga kedua batu ini cukup agar aku bisa mengikuti perjudian besok." tanya Suparman sambil tersenyum lebar

1
Budiarto Taman Roso
cuma segitu aja udah ?
koq banyak ya novel yg tiba tiba stop ga tau akhirnya....
kadang" nyesel mulai baca yg begini..
maung luang
thor kapan updatenya kok lama amat.../Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
A. H. Daniel
mantap
Nahran Min Laban
rumpik ya......pakne parminn...anake parman.............🤣🤣🤣🤣
kak so
🤦‍♂️
kak so
😎
kak so
🔥🔥
😎
kak so
👉💨💦💦💦💦💥💦💦💦💥
kak so
trio icikiwir lu Dul....yg sawah dan ladang nya pada lu garap...🤣🤣🤣
kak so
libas Man....🤜💥. pendekar kolor sakti beraksi...🤜💨💥💥💥💥💥
kak so
🔥
kak so
😎
kak so
🤭
kak so
🔥🔥
😎
mantap bener tuh kolor Dul... yg punya Sistim aja minggir..🤣🤣🤣
kak so
🔥
👍
kak so
👉💨💦💦💦💦💦💦💥
pendekar angin barat
tamat...
kak so
🤦‍♂️....ga salah sedot kah....🤭
kak so
🕶
kak so
🤔...pas ngopi lu bilang belum gajian.. tiba dilapak judi..lu dah kalah 5 juta aja..🤦‍♂️. piye toh min..min...🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!