Clara merupakan gadis yatim piatu, dia memiliki seorang adik angkat yang memiliki kelainan genetik namun dia tetap menyayangi adiknya. Mereka di asuh oleh keluarga tantenya yang kaya raya sejak usianya sembilan tahun. Namun suatu hari mereka di usir sebab Clara di tuduh menggoda kekasih putri tantenya. Akhirnya Clara dan adiknya keluar dari rumah. Kemudian dia bertemu dengan mantan pengasuh adiknya dan tinggal bersama pengasuh mereka dengan membuat usaha jualan sayur, namun ada rahasia yang di simpan oleh pengasuhnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Desi bertemu omah
"Apaaa???? Ibu belum juga kembali ke Semarang?" Teriak papa Akmal ketika mengetahui mamahnya belum juga sampai ke Semarang padahal, enam hari yang lalu mama Wulan telah pamit untuk kembali ke Semarang
" Radit... Tolong kamu cari omah dimana" ucap pak akmal
" Bukannya omah udah balik pah?"
" Papa gak mungkin minta kamu nyari omah kalau omah ada di Semarang radit, omah belum pulang ke sana, Papa baru tau juga barusan" jawabnya lagi
" Kok bisa sih pah? Trus Bu Rina dimana? Gak ada juga?"
" Iya kata orang rumah omah, Bu Rina dan Bu Meri juga gak ada di sana Radit, ini gimana dit?"
" Tenang dulu pah, Ntar Radit bantu cari omah"
" Fen, Fendy...!!" Panggil Radit
" Iya tuan"
" Omah hilang, coba lo minta anak anak nyari omah"
" Bukannya omah udah balik ke Semarang tuan?"
" Iya, tapi dia belum nyampe sampe sekarang, bahkan Bu Meri dan Bu Rina pun juga gak ada di sana, ponsel mereka juga gak ada yang aktif"
" Ataukah omah sedang ada keperluan lain di luar kota tuan?"
" Sepertinya tidak, biasanya omah akan memberitahu pada kami jika ada keperluan di luar kota"
" Baiklah, saya akan meminta anak buah untuk mencari keberadaan omah"
" Beri mereka waktu dua hari untuk menemukan omah"
" Baiklah" Fendy segera berlalu dan menghubungi anak buahnya yang ada di Semarang, Fendy meminta mereka menyusuri semua tempat di kota Semarang
Sementara omah malah asyik bermain bersama raka di rumah Clara, Omah tak peduli jika anak dan cucunya sedang bingung mencari keberadaan nya
****
Waktu Adit tinggal sehari saja di rumahnya, karena besok dia harus kembali memenuhi janjinya pada Clara, namun dia juga tak tega meninggalkan papanya yang sedang kebingungan mencari omah
" Aku harus memberi tahu clara jika besok aku belum bisa pulang, semoga saja dia bisa ngerti" Gumam Adit segera mengambil ponsel dan menelpon kekasihnya
" Sayang, kamu lagi ngapain?" Tanya Adit yang terdengar juga oleh omah, sebab clara menggunakan speaker saat menerima telpon Adit
" Aku lagi menata sayuran mas, Oiya mas jadikan pulang besok?" tanya clara
" Sayang, maafkan mas ya, mas kayaknya belum bisa balik besok?"
" Kenapa mas? Emang kerjaan mas belum selesai ya?"
" Sudah sayang, cuma nenek mas hilang sayang, jadi mas masih harus bantuin ayah nyari nenek" ucap Adit membuat mata nek Wulan terbelalak mendengar ucapan cucunya
" Ya Allah mas kok bisa sih? Trus gimana sekarang?"
" Ini mas masih nyari juga sayang, Gak apa apa kan kalau mas belum bisa balik?"
" Gak apa apa mas, Yang penting nenek mas udah ketemu dulu"
" Tapi mas kangen banget sama kamu sayang" ucap Adit membuat flora melirik nenek Wulan dan segera mematikan speaker ponselnya
" Mas, aku juga kangen, tapi nenek mas lebih penting saat ini, jadi mas cari dulu nenek Sampai dapet baru mas balik ke sini"
" Terima kasih ya sayang, Mas sayang sama kamu"
" Iya mas, aku juga sayang sama mas"
" Ya udah sayang jaga diri baik baik, mas mau lanjut nyari nenek dulu"
" Iya mas juga hati hati ya" panggilan pun berakhir dengan senyum menghiasi bibir clara
" Tadi yang nelpon pacar kamu nak?" Tanya nenek Wulan
" Iya nek, Rencananya besok dia balik ke sini dan aku pengen kenalin nenek sama mas Adit, tapi gak jadi balik soalnya neneknya hilang nek"
" Beruntung sekali neneknya nak, nenek aja hilang gak ada yang nyariin" Ucap nenek Wulan
" Nek, mungkin saja keluarga nenek nyariin tapi gak nyampe sini, jadi nenek gak usah sedih kan ada aku dan bi nur serta raka yang bersama nenek"
" Terima kasih nak Clara udah mau menerima nenek tinggal di sini"
" Sama sama nek, aku cuma niat bantuin nenek, Jadi sekarang nenek jangan sedih, lebih baik nenek masuk menonton tivi atau gak nenek istirahat aja"
" Tapi nenek mau di sini nemenin kamu"
"Ya sudah nenek duduk di situ aja ya, biar aku yang di lapak" jawab Clara
Clara kembali ke lapak dan tersadar bahwa Desi telah berada di depan sedang memarkirkan motornya
" Desiii..." Ucap clara
" Halo manis, udah lama gak ketemu makin cantik aja" ucap Desi memeluk sahabatnya
" Baru juga seminggu Des, tapi kamu juga makin keren aja, Kamu gak kuliah hari ini?"
" Baru aja pulang, Ini siapa Ra?" Tanya Desi yang menatap nenek Wulan
" Oh ini nenek Wulan, kebetulan dia kemarin nyasar dan gak ingat rumahnya dimana" jawab Clara sementara Desi membelalakkan mata seperti sangat terkejut begitu mereka menghampiri nenek wulan
*****
POV Desi...
Aku sangat benci pada wanita yang bernama Shella itu, bukan karena apa dia sangat jahat pada sahabatku, aku gak suka jika ada yang menyakiti sahabatku. Shella adalah nama sahabatku, dia sangat baik dan pintar, Aku sangat menyayanginya seperti saudara sendiri
Suatu hari aku mengetahui jika dia telah di usir oleh tantenya yang selama ini menampung clara dan adiknya raka. Aku menghubungi nya dan bertanya tempat tinggalnya sekarang. Aku pun segera menuju ke tempat yang sekarang dia tinggali
Hatiku terasa teriris melihat pemandangan tempat tinggal sahabatku yang sangat sederhana dan itu pun dia masih numpang juga bersama bibi pengasuh adiknya semasa kecil... Aku mendengar bahwa clara ingin membuka usaha sayuran segar, Aku tak tega melihat kehidupan sahabatku
Akhirnya aku putuskan untuk membantu nya secara diam diam dengan meminta para tukang untuk membangun lapaknya menjadi bagus dan sedikit luas
Aku juga mencari pemasok sayuran untuk dirinya.. tak terlalu susah aku meminta sepupuku untuk menjadi pemasok sayuran sahabatku, dan ku meminta untuk memberinya sayuran yang benar benar segar namun dengan harga yang sedikit murah, Sepupu ku pasti mau, sebab dia adalah orang baik, namun aku tak menyangka jika sepupuku sendiri dan asistennya yang akan mengantar sendiri sayuran tersebut dengan mengunakan sepeda motor butut
Mas Radit ya itulah sepupuku dan mas Fendi adalah asistennya, mereka berpenampilan seperti orang miskin, Entah apa tujuannya. Namun mas Radit memintaku untuk menutupi fakta bahwa dia adalah pewaris keluarga mahavir dan aku adalah sepupunya, kami bahkan berpura-pura tak saling mengenal
Hingga suatu hari kami sedang berkumpul di lapak Clara, tiba tiba gadis yang paling aku benci datang dan menghina kami semua, namun aku terkejut ketika mengetahui bahwa gadis kasar itu pernah menolak mas Radit, Karena penampilan mas Radit yang sederhana dan motor butut yang dia miliki membuat Shella menolaknya, bahkan dia mengaku bahwa dia adalah calon istri dari mas Radit mahavir
Hampir saja aku kelepasan tertawa mendengar pengakuan nya lantaran dia tak tau jika pria yang dia tolak adalah Raditya putra mahavir???? Dan apa jadinya jika dia tau jika yang ada di depannya sekarang adalah Radit yang dia akui sebagai calon suaminya, sungguh ingin sekali aku tertawa namun mas Radit memberiku isyarat agar menahan rasa lucu itu dan membiarkan dia hidup bersama dengan kehaluan nya
Bahkan di Sampai mengancam untuk mengeluarkan aku dari kampus karena dia mengaku bahwa rektor universitas tempat kami kuliah adalah calon pamannya dari keluarga mahavir, Dia tak tau jika rektor itu adalah papiku
Aku begitu bahagia mendengar bahwa mas Radit kini telah menjalin hubungan dengan sahabat ku Clara, Aku sangat mendukungnya, Namun mas Radit masih aja merahasiakan identitas nya. dan aku pun harus mengikuti katanya
Sudah seminggu ini aku tak bertemu dengan Clara, rasanya kangen banget, Sepulang kuliah aku langsung saja melajukan motorku ke rumahnya, namun sebelum sampai papi menelpon dan mengatakan bahwa omah kami hilang
Aku sedikit bingung dan meminta papi untuk mengutus anak buahnya mencari omah di kota semarang
Sampai di lapak clara aku segera memeluknya, Dan tak sengaja melihat seorang nenek yang sepertinya aku kenal dengan menggunakan pakaian yang agak kedodoran sebab menggunakan pakaian bibi nur
" Desi, kenalin ini nenek Wulan dia nyasar dan gak ingat rumahnya dimana" kata kata itu keluar dari mulut Clara, aku segera menatap baik baik nenek itu dan ternyata
" Omahhh" Ucapku dalam hati sementara Omah melihatku dan memberi syarat
"Sssttt...!!! " Ucap omah yang sama sekali aku tak mengerti apa maksudnya
" Desi, kok bengong? Kamu kenal sama nenek Wulan?" Tanya clara padaku yang masih saja terkejut melihat omah dengan pakaian nya yang sama sekali tak cocok
" Ga-gak Ra, Tapi aku seperti pernah lihat deh tapi dimana ya? Ntar aja deh aku mau ngobrol dulu sama nenek siapa tau aja aku bisa ingat juga" Bohongku pada clara
" Ya sudah kamu coba ngobrol dengan nenek ya, aku ke lapak dulu ada banyak pelanggan hari ini"
" Siap bos" ucapku dan segera menarik tangan nenek masuk ke dalam rumah. Aku mencari keberadaan bibi nur dan dia sedang di kebun belakang jadi gak mungkin dia akan mendengar percakapan dengan omah
" Omah.. ngapain omah di sini? Omah tau gak papi dan om Akmal sedang panik nyari omah"
" Iya omah tau, jangan berisik nanti clara denger"
" Kalau gitu sekarang omah jelasin maksud semua ini"
" Iya sabar cucu omah yang cantik, Omah masih tarik nafas dulu, omah masih terkejut lihat kamu di sini"
" Aku lebih terkejut lagi omah"
" omah kesini karena omah penasaran sama kekasih Abang mu itu, katanya dia pacaran sama clara, omah cuma mau tau sahabat kamu tuh orangnya kayak gimana, Itu aja"
" Ya Allah omah, gak usah mikirin tentang clara omah, aku yakin dia sangat cocok sama mas Radit. Mending omah batalin tuh rencana Tante Sinta buat ngejodohin mas Radit sama gadis jahat namanya Shella, Aku takut kalau Tante Sinta berhasil membuat merek menikah, bakal jadi gimana keluarga kita omah"
" Iya omah sudah tau orangnya, kemarin dia datang marah marah pada Clara, Sampai omah di dorong hingga jatuh, nih lihat luka omah karena wanita kasar itu"
" Astaga kurang ajar sekali Shella itu, harus di beri pelajaran"
" Udah gak apa apa. Pokoknya omah mau kamu gak usah kenal omah di sini"
" Tapi gimana kalau mas Radit tau omah di sini?"
" Itu urusan omah, yang penting kamu pura pura gak kenal omah aja"
" Baiklah kalau itu mau omah, tapi aku gak tanggung jawab ya omah jika mas Radit ngamuk"
" Iya tenang aja, mending cucu omah yang cantik ini keluar gih bantuin clara"
" Iya iyaaa omaaahh"... Aku keluar dan masih bingung apakah omah sudah tau penampilan mas Radit jika berada di kota ini? Mungkin omah yang akan syok melihat cucu nya yang tiap hari berpenampilan keren malah jadi seperti gembel di sini
jelas tokoh Clara di sini tergantung dari mood menulis Kamu Thor, iya kaaann....jadi buat lah nantinya happy ending ya Thor...
oh ya, jangan kelamaan up ya Thor, hihihihiiii 🤭
up terus leee....
🤭
semangat Author 💪