TOLONG DI PERSIAPKAN MENTAL UNTUK MEMBACA CERITA INI YA KAWAN KAWAN...
Cerita ini menceritakan tentang Rere yang berumur 17 tahun mengalami kekerasan dan penculikan secara brutal, konflik hebat dan berat.
.....
Semilir angin sejuk dirasakan Rere ketika mobil sudah berjalan. Dia sama sekali tidak bisa mencerna semua kejadian 10 menit yang lalu. Tamparan Ben di pipinya sekarang terasa panas, namun entah kenapa rasa itu sekarang menghangatkan hatinya. Perilaku Ben yang kasar sekaligus lembut tadi benar-benar menggugahnya. Rere juga tidak bisa memutar otaknya untuk bertindak lebih lanjut. Rasa luar biasa lelah menggerogoti tubuhnya sekarang. Kedua kelopak matanya yang indah itu sekarang terasa berkilo-kilo beratnya. Rere memejamkan mata mencoba mempelajari apa yang sekarang dirasakannya dalam hati. Dia bahkan sempat merasakan Ben membelai rambutnya sambil berbisik “I’m really sorry Re…” sebelum dia terlelap tertidur terbawa alam bawah sadarnya untuk mengistirahatkan hati dan tubuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MegaHerdian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Konflik ringan
Tidak tidak... Padahal pergelutan tadi saja belum lama terjadi bahkan selangkangan Rere saja masih terasa perih. Bagaimana bisa ada orang yang memiliki stamina seksual di luar batas nalar, Rere melihat Ben seperti binatang buas yang haus dan lapar berkepanjangan, seakan Rere adalah santapan yang paling nikmat yang pernah dia coba
Rere merasakan tangan Ben menyusup ke dalam bajunya namun langsung Rere tahan.
"Gue laper" Ucapnya pelan hampir berbisik. Ucapan Rere sepertinya berhasil, Ben bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kursi.
" Duduk Re.." Ucap Ben sambil menepuk samping tempat duduknya.
Entah kenapa Rere merasa malu saat berjalan mendekat.. Dengan pakaian nya yang terlalu minim itu.. Tatapan mata Ben terasa melucuti seluruh pakaiannya, terasa menembus tubuhnya sangat dingin dan tajam.
Ben menyoroti Rere dengan tajam dengan tangan yang menepuk tempat di sampingnya saat melihat Rere yang duduk berjauhan.. Dengan terpaksa Rere mendekat dan duduk di samping nya.
" Kamu cantik banget sih say..." Ucap Ben sembari mengecup telinga Rere.
Ben terus menatap ke arahnya seolah tidak bosan membuat Rere tidak nyaman, Rere bahkan sangat muak menatap Ben dan duduk di dekatnya saja sudah membuat nya gelisah namun Rere takut di siksa lagi, tamparan Ben yang selalu keras di pipinya membuat Rere ciut, Rere tidak mau merasakan sakit lagi.
"Aku mau keluar dulu, nanti aku balik lagi" Ben meninggalkan Rere tak lupa kecupan singkat di pipi kirinya, Rere bahkan tidak menoleh saat Ben keluar meninggalkan ruangan ini, mendengar suara pintu terkunci membuat Rere ciut.
Rasa lapar mulai mendominasi tubuhnya saat ini, Dengan penuh takut Rere menatap ke arah pintu memastikan Ben tidak akan kembali lagi.
Rere menatap makanan yang sudah tersedia di meja beserta satu botol minuman berukuran satu setengah liter.
Rere mengamati makanan itu dan mengendus baunya takut takut Ben memasukkan sesuatu ke dalam nya lagi, dengan perasaan was was Rere mulai memakan sedikit demi sedikit, Rasa lapar nya semakin memuncak saat makanan itu berada di mulut nya.
Seperti baru sadar dia belum makan ataupun minum saat dia berada di sini, tubuhnya seolah merespon segala sesuatu yang masuk ke dalam perutnya bahkan air mineral yang berukuran satu setengah liter langsung dia tenggak sampai menyisakan setengah nya.
Setelah puas mengisi perutnya Rere kembali termenung, dia berjalan ke arah tv besar yang berada di ruangan itu "Apa ini masih nyala? Celetuk nya saat mencari remot.
Bibir Rere sedikit terangkat saat tau tv itu hidup dan lengkap dengan beberapa channel berbayar yang bisa dia tonton.
Rere membawa bantal dan selimut membaringkan tubuhnya di karpet, ya mau bagaimana mana lagi! Mau teriak atau mau menangis pun percuma memang apa yang akan berubah, dia bahkan tidak tau sedang berada di mana sekarang.
Matanya mulai mengantuk, AC yang dingin terasa menggerogoti tubuhnya, perutnya yang kenyang semakin membuat Rere mengantuk, dia menyelimuti tubuh nya dengan lilitan selimut tebal dan mulai pergi ke alam mimpinya, seolah dia berharap ini adalah mimpi dan dia akan bangun ..dan tidak berada di sini pastinya.
Dengan tv yang menyala seolah menjadi penghantar Rere untuk mencapai mimpinya .. Dalam hati dan pikirannya dia masih selalu berpikir 'Apakah Albie akan kembali menolongnya?!'.
bikin ben menyesal dan semua org yg pernah benci rere menyeaal.... bukanrere aja yg sellu disiksq lama2 emosi juga.. bacanya
Hebatt bgt km thor..sehari 2x ..
aq ma suami sminggu 2x atau kadang sminggu 1x..sama2 repot,sama2 pasif mainnya,kpn2 bagi tips ya thor hehehehe