NovelToon NovelToon
BAHAGIA?

BAHAGIA?

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir
Popularitas:699
Nilai: 5
Nama Author: Nemonia

berfokus pada kisah Satya, seorang anak dari mantan seorang narapidana dari novel berjudul "Dendamnya seorang pewaris" atau bisa di cek di profil saya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nemonia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Tidak perlu cemas, ayahmu pasti masih hidup di sana," sahut Raska yang menghampiri Satya dan Shintia setelah menutup pintu.

Sebelah alis Satya meninggi kemudian menatap sang ibu seakan bertanya, "Apa ibu memberitahunya?"

"Paman Raska bilang akan membantu kita menyelidikinya," jawab Shintia yang seakan tahu arti tatapan Satya padanya.

Raska berdiri di samping Satya dan menepuk bahunya. "Kau tenang saja, aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Satya menatap Raska dengan pandangan tak terbaca. Meski mendengarnya mengatakan itu, tetap saja seperti masih ada yang mengganjal. Karena sejak awal dirinya memang tak begitu menyukai Raska terlebih saat mencoba mendekati ibunya. Dan lagi, juga karena apa yang telah Jessica ceritakan di rumah sakit sebelumnya.

"Sebaiknya ibu jangan terlalu dekat dengan paman Raska. Jika sekedar untuk membantu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan ayah, aku juga bisa melakukanya," tutur Satya. Saat ini dirinya dan Shintia tengah dalam perjalanan pulang kembali ke rumah.

Shintia yang tertunduk, hanya diam. Dirinya juga tak ingin, tapi keinginannya untuk mengetahui apa yang terjadi pada Yoga membuatnya bergantung pada Raska. Sementara untuk Satya? Dirinya terlalu khawatir. "Ibu ini benar-benar wanita yang egois dan jahat. Walau ibu tahu perasaan Raska, ibu justru memanfaatkannya untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan ayahmu. Ibu tahu kau juga akan melakukan sesuatu tapi ibu terlalu mencemaskanmu," timpalnya mengatakan apa yang alasan di balik keputusannya menerima bantuan Raska.

Satya melirik sang ibu lewat ekor mata dan tak lagi membuka suara. Jika dipikir-pikir, ibunya memang jahat dan egois. Demi perasaannya pada ayahnya, rela dan tega memanfaatkan orang lain. Dan lagi, dari ucapannya seakan tak peduli jika terjadi sesuatu pada Raska sementara khawatir terjadi sesuatu padanya jika menyelidiki mengenai sang ayah.

Perhatian Satya kembali fokus pada jalanan yang tampak lengang setelah hujan mendera. Dirinya pun sadar dan memaklumi sikap keegoisan sang ibu. Sejak muda ibunya sama sekali tak pernah merasakan yang namanya cinta. Sejak ia lahir sampai dewasa, ia dapat merasakan prioritas serta cinta ibunya hanya lah dirinya. Dan saat kebenaran mengenai ayahnya terbuka, sang ibu seperti baru merasakan cinta yang lain, cinta yang sesungguhnya, cinta seorang wanita terhadap seorang pria.

Tak berselang lama akhirnya Satya tiba di rumah. Dan dirinya cukup terkejut telah mendapati Alexa berdiri di depan rumahnya.

"Satya, bukankah itu Alexa?" ucap Shintia saat mobil telah benar-benar berhenti.

Hanya gumaman tak jelas yang lolos dari mulut Satya sebagai jawaban kemudian segera turun dari mobil diikuti Shintia.

Senyuman Alexa mengembang melihat Satya dan Shintia. Dirinya pun menyapa dengan wajah hangat. "Selamat siang, Tante," ucapnya. Meski ingin menyapa Satya lebih dulu, tapi kesopanan sebagai calon mantu membuatnya mendahulukan sang ibu.

"Alexa, kau sudah lama?" tanya Shintia setelah mereka berdiri berhadapan.

Shintia menggeleng ringan. "Baru saja sampai, Tante. Tante dan Satya dari mana?"

"Apa yang kau lakukan di sini?" Bukannya menjawab pertanyaan Alexa, Satya justru berbalik bertanya.

"Ah, etto... kudengar Tante mengalami kecelakaan kemarin, jadi aku ke sini berniat menjenguk," jawab Alexa dengan setengah mengangkat paper bag di tangan berisi kue buatannya.

"Tante baik-baik saja, Alexa. Sebaiknya kita mengobrol di dalam." Akhirnya Shintia mengajak Alexa masuk ke dalam rumah. Walau sebenarnya dirinya ingin sendiri saat ini, tapi tak tega melihat Alexa yang telah berniat baik.

Di tempat lain, terlihat Raska yang tak berhenti menatap foto Yoga di tangan. Dirinya tengah menyusun rencana yang paling tepat dan sempurna agar Shintia berhenti memikirkan Yoga. Apakah dengan mengatakan bahwa Yoga telah mati? Atau

Seringai Raska merekah. Dirinya mempunyai cara yang lebih efektif membuat Shintia melupakan Yoga, selamanya.

Beberapa hari kemudian terlihat Satya yang berjalan melewati lorong rumah sakit dengan bunga di tangan. Dirinya hendak menjenguk Jessica karena kemarin dokter mengatakan bahwa Jessica diperbolehkan pulang hari ini.

Setelah hampir 15 menit berjalan dari area parkir, Satya sampai di depan kamar Jessica dirawat. la berdiri di depan pintu dalam diam kemudian saat tangannya terulur meraih gagang pintu, tepat di saat itu pintu terbuka dari dalam dengan Olivia yang berdiri tepat di hadapan. Keduanya sama-sama terkejut namun Satya berhasil menyembunyikan keterkejutannya berbeda dengan Olivia yang sedikit terjingkat.

Tanpa mengatakan apapun Olivia mengambil langkah cepat melewati Satya yang sengaja menepi memberi jalan.

Satya masih berdiri di tempat, menatap kepergian Olivia dengan pandangan tak terbaca. Dirinya sempat melihat mata Olivia tampak berkaca-kaca.

"Sepertinya kau tertarik padanya, kenapa tidak mengejarnya saja?"

Suara lantang Jessica terdengar membuat perhatian Satya teralihkan. Satya hanya diam tak menyahut. la memasuki kamar, menutup pintu dan melangkah menghampiri Jessica yang duduk di tepi ranjang dengan tangan bersedekap.

Tatapan Jessica semakin tajam pada Satya yang kini telah berdiri di depannya dan meletakkan bunga yang ia bawa. "Tunggu apa lagi? Sebelum dia pergi semakin jauh," celetuknya kembali sarat akan nada sindiran.

"Sudah selesai?" ucap Satya yang kini berhadapan tepat dengan Jessica. Keduanya saling beradu tatapan membuat suasana kamar seakan menjadi dingin. "Walau kau membenci ayahmu, tak seharusnya kau juga membenci adikmu. Kalian mungkin lahir dari ayah yang berbeda, tapi tetap saja kalian dilahirkan dari rahim yang sama," tuturnya memberi wejangan. Menurutnya Jessica terlalu berlebihan hingga melibatkan Olivia. Yang bersalah ayahnya, dan entah kenapa dirinya yakin Olivia tidak tahu apapun.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!