Mencintai Sekali Lagi

Dengan terpaksa Lily akhirnya setuju berbicara dengan Bara di temani oleh seorang wanita di sampingnya,wajahnya terlihat polos nan imut,akh benar-benar membuatnya muak melihat wajah itu sehingga wanita itu tampak tidak enak dan memilih untuk pindah meja dan membiarkan dirinya dan Bara berbicara berdua.

Jika ada sebuah sirkel maka wanita itu benar-benar tidak selevel dengan Lily dari segala hal, tubuh nya yang tinggi dan langsing proposional dengan gaya tubuh dan pakaian yang elegan bak model papan atas,entah darimana lagi mendapatkan wanita aneh dengan tubuh mungil itu.

Namanya adalah Qinari berusia 26 tahun berasal dari negara sakura.

"Bicarakan hal-hal yang penting saja"

Bara tersenyum pahit dengan sikap dingin dan ketus Lily,"Lily aku tau kalau sekarang kamu dekat dengan Nolan dan mungkin kalian sebentar lagi akan menikah,tapi sebelum itu aku ingin menyelesaikan sesuatu yang belum selesai dengan hubungan kita Lily"

"Tidak ada yang belum selesai dengan hubungan kita Bara,semuanya sudah selesai tidak ada yang perlu di selesaikan lagi,tolong jangan membuang-buang waktu ku",ujar Lily dengan sarkastik.

Bara terdiam,sebenarnya Ia hanya mengada-ada saja dengan ada yang ingin di bicarakan nya, namun sebenarnya Ia hanya ingin berbicara dengan Lily dan menatap wajahnya setelah beberapa bulan Ia tidak bertemu karna sakit dan juga setelah bangun dari komanya Ia juga tidak bisa menemukan Lily, dengan kedua orang tuanya yang juga tidak menginginkan nya untuk mencari keberadaan Lily hingga mencari seseorang wanita untuk nya agar bisa melupakan Lily,namun perasaan nya tidak bisa di paksa meskipun Ia sendiri sudah memaksakan nya dan ketika Ia sudah mulai menerima takdir nya tiba-tiba entah sebuah takdir tuhan mereka kembali bertemu.

"Lily aku tau ketika aku kecelakaan saat itu,kau ada di sana dan menjenguk ku,iya kan"

"Sebenarnya saat itu kau juga masih peduli dengan ku,dan kau masih khawatir dengan ku saat itu iya kan Lily"

"Lily,jujur aku tidak bisa berhenti memikirkan mu Lily,dalam koma ku aku hanya memikirkan mu dan selalu mempunyai kehidupan dengan mu di alam bawah sadar ku,tapi kau selalu meninggalkan ku di akhir cerita setiap aku bermimpi tentang mu dan itu sangat melukai ku"

"Dan aku sadar kalau mimpi ku itu memang kenyataan,kalau pada akhirnya kau akan meninggalkan ku karna kesalahan ku sendiri", ujarnya dengan tersenyum sedih.

Lily merasa Bara hanya mengatakan hal basa-basi, dan seperti nya tidak ada hal yang penting,"Tuan Bara,saya sudah mengatakan tidak ada hal yang perlu di bahas lagi di antara kita.jika ika tidak ada hal yang penting lagi,aku akan pergi sekarang"

Yah, menurut Lily itu bukan lagi hal yang penting dan bahkan Ia sangat muak mendengar nya,jadi Ia bangkit dan ingin pergi dari sana.

Bara segera bangkit dan menahan tangan Lily,namun Lily langsung menepisnya,"Tolong jangan sentuh aku Tuan Bara",tegasnya karna sejak di gerbang sekolah itu Bara beberapa kali akan menahan tangannya ataupun menggenggam tangan nya,dan Ia sangat di buat tidak nyaman.

"Lily, sebenarnya aku ingin kita tidak asing begini,dan bersikap layaknya orang asing,kita mungkin tidak di takdirkan untuk menjadi pasangan suami istri,tapi bisakah kita menjalin hubungan sebagai teman,aku tidak bisa memikirkan kalau kita akan selalu bersikap asing begini"

"Lily aku minta maaf dengan semuanya yang telah terjadi,aku benar-benar menyesal telah menyia-nyiakan hubungan kita,dan aku sadar semuanya telah terjadi pada ku mungkin adalah hukum untuk ku",ujar Bara dengan suara parau,dan benar-benar penuh penyesalan.Yah Ia benar-benar menyesal untuk semua yang telah terjadi tapi saat ini Ia sudah mencoba ikhlas untuk semuanya.

Lily terdiam sejenak menatap wajah Bara beberapa saat hingga Ia menghela nafas panjang, Ia kembali duduk."Bara,asal kamu tau aku sudah ikhlas untuk semuanya,aku mungkin masih marah dan benci dengan mu hingga saat ini tapi semuanya tidak berarti karna sekarang luka ku perlahan sembuh seiring berjalannya waktu dengan orang-orang di sekitarku yang membantu ku"

"Aku harap kau juga demikian, dengan orang-orang di sekitar mu kau akan bahagia dan mulai menerima semuanya dengan ikhlas,dan berhenti memikirkan masa lalu"

"Kita tidak bisa berhenti di masa lalu,kita harus menjalani kehidupan untuk masa depan untuk melanjutkan hidup,atau kau akan di kelilingi penyesalan seumur hidup mu karna selalu berada di masa lalu"

"Untuk menjalin hubungan baik, pertemanan atau semacamnya, jujur saja aku minta maaf kalau aku tidak bisa aku lebih baik dan merasa nyaman kalau kita sebaiknya tidak perlu saling kenal,kita lebih baik seperti orang asing dan itu jauh lebih baik untuk ku"

"Aku mungkin sudah mengatakan ini beberapa kali,tapi aku ingin kau menjalani hidup mu dengan baik dan aku pun tentu demikian akan menjalani dengan bahagia"

Ia kembali berdiri dengan menenteng tasnya namun masih belum beranjak dari duduknya, tatapannya beralih pada wanita yang duduk tidak jauh dari mereka duduk sendiri di meja lain dengan pandangan polos, hatinya berdenyut melihat wanita itu."Aku yakin dia adalah wanita baik dan polos, aku harap dia bahagia dan di pernah mengalami seperti yang sudah pernah ku alami", gumamnya menjadi merasa iba dengan wanita polos itu,karna serasa melihat dirinya sendiri di saat pertama kali menikah dengan Bara hingga di hari-hari pernikahan nya setiap saat.

"Wanita itu,aku harap kau tidak menyia-nyiakan atau menyakiti nya atau kau akan menyesal seumur hidup mu untuk kedua kalinya"

Bara terdiam beberapa saat kemudian melihat ke arah Qinari dengan perasaan bersalah,"Dia bukan pilihan ku,dia adalah pilihan kedua orang tua ku"

Senyum mengejek Lily kembali muncul,kalimat itu lagi yang membuat hatinya terluka."Dulu kau juga mengatakan hal itu pada ku karna aku adalah pilihan kedua orang tua mu"

Tidak ada air mata yang jatuh dari mata Lily meski mengingat itu semua kali,kenangan pahitnya.

Bara tersadar dan segera merasa bersalah telah mengatakan nya,"Maksud ku bukan begitu,aku benar-benar tidak ingin menjalin hubungan dengan wanita manapun tapi mama memaksa ku untuk menerimanya,dalam hidup ku aku hanya ingin bersama mu Lily,aku ingin menebus kesalahanku pada mu dan aku tidak ingin melukai wanita manapun lagi seperti yang sudah ku lakukan pada mu"

Lily menghela nafas panjang,"Semuanya sudah tidak bisa di ulangi tuan Bara,namun kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan kita agar tidak melakukan nya lagi untuk kedua kalinya", tegasnya menjelaskan dengan tegas pada Nolan, kemudian setelah itu tanpa mendengarkan ucapan Bara lagi Ia langsung meninggalkan tempat itu.

Qinari yang sejak tadi ada di sana terdiam,kini menatap kepergian Lily dengan senyum tipis namun terlihat garis senyum yang sedih.

Bersambung...