NovelToon NovelToon
Pendekar Golok Iblis

Pendekar Golok Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Demon Slayer / Perperangan / Harem
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Naru

Menceritakan seorang pemuda bernama Xiao Feng, yang merupakan reinkarnasi dari seorang Dewa Cahaya bernama Bara. Sebelum kembali mendapatkan kekuatan Dewa Cahaya miliknya, Xiao Feng/Bara harus mendapatkan kekuatan untuk melawan Para Raja Iblis di Zhuo Guo. Alhasil, Golok Luo Tian Long yang menjadi senjata terkuat di alam dewa, berhasil dia ambil kembali dan berubah menjadi Golok Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17.Permintaan Gila(2)

(Masih 500 tahun yang lalu)

Dewi Awan Putih membiarkan tangan Batara Geni meraba dan meremas seluruh tubuhnya. Dia sudah ikut terhanyut dalam kemesraan yang telah Batara Geni lakukan.

"Apakah kau menyukainya?" tanya Batara Geni yang disambut dengan anggukkan wanita tersebut.

"Kalau begitu, kita akan lanjut ke tahap inti..." ucap pria itu lalu dengan perlahan dia membuka pakaian wanita tersebut. Wajah Dewi Awan Putih terlihat merah dan berusaha menahan perasaan malu yang saat ini menerpanya.

Mata Batara Geni menatap tubuh polos tersebut dengan jakun yang mulai terlihat naik turun.

"Ada apa dengan tubuhku Batara?" tanya Dewi Awan Putih yang merasa sangat malu melihat pemuda itu menatapi tubuhnya tanpa berkedip.

"Tubuh ini begitu indah dan kencang. Aku masih heran, bagaimana bisa kau, Ratu Ambarwati dan Maharani memiliki tubuh yang hampir sama?" sahut Batara Geni.

Dewi Awan Putih tak menyahut. Dia masih merasa malu mendapati tubuhnya yang tanpa selembar benang pun terpampang di depan seseorang.

Melihat wanita itu diam saja, Batara Geni pun lebih memilih untuk memulai permainan yang akan membuat wanita itu takkan lupa pengalaman tersebut seumur hidupnya.

Dia mendesah saat jari Batara Geni menelusuri bukit miliknya hingga ke ujung. Jari tersebut berhenti disana lalu sedikit berputar-putar dan membuat wanita itu mendesis dengan tubuh yang menggelinjang menahan sesuatu.

Batara Geni tersenyum melihat raut wajah wanita cantik itu.

"Aku yakin dia tengah keenakan. Sebisa mungkin aku akan membuatnya merasa nyaman dan menikmati semua ini," batin Batara Geni.

Kedua tangan Batara Geni mulai beraksi di sekujur tubuh Dewi Awan Putih sehingga membuat wanita itu mendesah tak karuan. Pada saat wanita itu mulai semakin mengerang, Batara Geni dengan lembut mulai menelusuri leher Dewi tersebut membuat sang dewi merem melek keenakan.

"Ahhhh!"

Tangan wanita itu mencengkram kepala Batara Geni dengan kuat sambil mengerang saat pria yang telah mahir dalam urusan bercinta itu mulai menelusuri bagian bukit miliknya.

"Batara..."

Dengan sedikit kasar, Batara Geni pun menghisapnya membuat wanita itu menjerit lirih.

"Kau akan merasakan sesuatu yang tak pernah kau rasakan Dewi.." kata Batara Geni.

"Aku yakin kau sangat berpengalaman...mengingat seberapa banyak wanita yang telah kau tiduri..." sahut Dewi Awan putih dengan mata terpejam dan suara yang tertahan.

Dia benar-benar tak bisa menahan rasa nikmat yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

"Oh, maafkan aku. Tapi aku tidak berhubungan dengan sembarang wanita. Kau sudah tahu sendiri, siapa mereka bukan? Dan saat ini, kau yang ada di bawahku...Bukan mereka..." kata Batara Geni.

Dewi Awan Putih tak menyahut dan hanya suara desahan kecil yang terdengar dari mulutnya yang sedikit terbuka.

"Apakah itu artinya aku juga orang yang istimewa karena bisa melayani seorang Batara seperti dirimu?" tanya wanita itu setelah berhasil mengumpulkan kekuatan untuk berkata.

Batara Geni semakin keras mencumbu tubuh wanita itu dengan bibir dan lidahnya membuat Dewi Awan Putih menjerit lirih menahan nikmat.

"Tentu saja kau istimewa. Karena kau adalah istri dari guruku...Dan saat ini, aku menjadi merasa ikutan gila karena permintaan aneh kalian berdua," kata Batara Geni sambil melepas pakaian miliknya.

Dewi Awan Putih membuka matanya dan menatap ke arah tubuh pria yang saat ini berada di atasnya. Dia menatap ke bagian bawah tubuh itu dan kedua matanya pun langsung membesar melihat sesuatu di bawah sana.

"Besar sekali..."

"Apakah aku akan baik-baik saja jika benda itu masuk ke dalam sana?" tanya Dewi Awan Putih membuat Batara Geni tersenyum.

"Tentu saja kau akan baik-baik saja, karena benda itu akan membuatmu merasakan yang namanya surga...Dewi," sahut Batara Geni.

"Benarkah? Apakah itu yang disukai oleh muridku dan juga guruku?" tanyanya.

"Tentu saja. Mereka selalu meminta saat sedang bertemu denganku. Dan aku dengan senang hati akan memuaskan mereka semua," kata Batara Geni.

Merah wajah cantik itu mendengar apa yang Batara katakan. Dia sedikit menggigit bibirnya.

"Kalau begitu, aku juga ingin merasakan kenikmatan yang mereka rasakan...Berikan itu padaku Batara..." kata Dewi Awan Putih membuat Batara Geni menjadi semakin bersemangat.

"Baiklah, aku akan menancapkannya secara perlahan. Sebaiknya kau bertahan beberapa saat karena awalnya akan sedikit menyakitkan," kata Batara Geni.

Dewi Awan Putih mengangguk pasrah.

"Jika Maharani dan Ratu Ambarwati saja bisa melewati semua rasa sakit saat kegadisan mereka terambil, aku juga pasti akan baik-baik saja dengan hal ini," kata Dewi Awan Putih yakin.

"Tentu saja kau akan baik-baik saja..." sahut Batara Geni sambil menggerakka tubuh bawahnya.

Dewi Awan Putih mencengkram punggung pria itu dengan keras saat paku sorga milik Batara Geni menyeruak masuk menembus kesucian yang selama ini telah dia jaga.

"Akhhhh!"

Pekikan itu terdengar dan menggema di goa tersebut. Batara Geni langsung melahap bibir wanita itu dengan penuh kelembutan. Saat Dewi Awan Putih mulai membalas ciuman yang dia berikan, tubuh pria itu pun mulai bergerak secara perlahan.

"Ini...sedikit sakit tapi...tapi aku merasa sangat aneh..." kata Dewi Awan Putih sambil menatap Batara Geni dan mendesah kecil.

"Itu bukan perasaan aneh, tapi itulah yang dinamakan kenikmatan, Dewi. Saat ini kau tengah merasakan sesuatu yang baru. Aku yakin setelah ini, kau ingin merasakannya lagi," kata Batara Geni sambil terus menggerakkan tubuhnya dengan perlahan.

Dewi Awan Putih mulai mendesah kuat dan sesekali mendesis saat Batara Geni menarik tubuhnya. Keduanya bergumul dengan lembut. Batara Geni ingin membuat wanita itu merasa senyaman mungkin.

"Jadi ini yang dirasakan oleh mereka berdua?" gumam wanita itu sambil mendesah keras saat Batara Geni mulai sedikit keras menghujam tubuhnya.

"Benar sekali Dewi, inilah yang mereka sukai dari seorang lelaki..!" kata Batara Geni sambil bergerak sedikit cepat dari yang sebelumnya lembut.

Dewi Awan Putih tak bisa menyahut ucapan Batara Geni lagi. Yang keluar dari mulutnya hanyalah erangan keras dan sesekali jeritan kaget saat Batara Geni menghujam tubuhnya dengan keras.

Kedua bukit indah itu berguncang hebat saat Batara Geni mulai bergerak tanpa henti. Dewi Awan Putih pun kelojotan dibuatnya. Dia hanya bisa menjerit kenikmatan. Sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Keringat mulai bergulir dari tubuh mereka berdua. Dari sudut mata wanita itu keluar tetesan air bening. Masih sambil menjerit, dia mencengkram punggung pemuda itu dengan kuat saat sang pemuda membuat gerakan cepat.

"Tunggu...! Jangan diteruskan! Aku tak tahan lagi!" teriak Dewi Awan Putih yang tanpa sadar membuat gerakan cepat pada pinggulnya.

Namun Batara Geni tak menggubris apa pun yang dikatakan oleh wanita itu. Hingga akhirnya pada satu titik, tubuh wanita itu pun menegang dan kejang hingga beberapa waktu diiringi suara erangannya yang panjang.

Batara Geni menyeringai dan membiarkan Dewi Awan Putih menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dia dapat.

"Kau sudah mencapai puncak...Tapi ini belum selesai Dewi..." ucap Batara Geni masih sambil menggerakkan tubuhnya.

Sementara itu, Dewi Awan Putih yang berada dibawah tubuh sang Batara terlihat lemas tak berdaya dan hanya bisa mengerang.

Malam pun berlalu begitu lambat bagi Dewi Awan Putih yang saat itu melayani gairah membara sang Batara Geni. Wanita itu terlihat lemas tak berdaya setelah berkali-kali merasakan kenikmatan tak terkira yang Batara Geni berikan.

Batara Geni merebahkan tubuhnya di sebelah wanita itu dengan napas yang masih memburu. Tubuh keduanya nampak penuh dengan keringat.

Dewi Awan Putih tersenyum dengan mata terpejam.

"Luar biasa...Inilah yang disebut surga...?" ucapnya.

Batara Geni menoleh. Wanita cantik itu membuka mata dan dia pun menoleh ke arah Batara Geni yang tengah menatapnya.

"Apa kau merasa puas?" tanya Batara Geni.

Dewi Awan Putih tersenyum sumringah.

"Kau sungguh kuat...Aku tak pernah menyangka akan merasakan hal seperti ini," kata wanita itu masih dengan napas yang terengah.

"Jika kau masih ingin, maka aku akan melakukannya lagi untukmu..." ucap Batara Geni.

"Yang benar saja...Aku sudah sangat lelah...!" kata Dewi Awan Putih sambil mendekat ke tubuh Batara Geni.

Wanita itu menyandarkan kepalanya di dada sang pemuda. Jarinya yang lentik meraba perut berotot milik Batara Geni. Dengan lembut, Batara Geni pun membelai rambut wanita itu.

"Aku merasa aneh dengan hubungan ini. Meski guru yang meminta, entah kenapa aku malah justru merasa sebagai murid yang tidak berbakti..." kata Batara Geni sambil mengelus bahu mulus wanita cantik itu.

"Aku juga merasa hal yang sama. Tapi jujur saja, aku tidak menyesalinya...Justru sebaliknya, aku malah merasa bebas...Apa yang aku inginkan sejak dulu kini telah terwujud..." kata Dewi Awan Putih.

"Haaah...Benar katamu. Guru tak bisa melakukannya...Sebagai murid yang berbakti, aku mewakilinya melakukan itu untukmu. Aku harap, kau tetap mendampingi guru hingga dia mangkat..." kata Batara Geni.

"Aku tahu, bagaimana pun aku adalah istrinya. Kita melakukan ini berdasarkan kesepakatan bersama. Jadi, tak ada yang terpendam di antara kita bertiga..." kata Dewi Awan Putih.

Batara Geni tersenyum.

"Aku tak yakin guru Mahameru akan merasa bahagia sepenuhnya. Dia pasti merasa sedih karena tak bisa melakukan apa yang seharusnya dia lakukan sebagai seorang suami," kata Batara Geni.

Dewi Awan Putih menghela napas.

"Meski dia bisa melakukannya, aku tak yakin dia akan membuat diriku sepuas ini. Dan juga, aku tak yakin bisa memiliki anak..." sahut wanita itu.

Batara Geni menggeleng-gelengkan kepala.

"Benar-benar rumit sekali...Di masa depan, anak yang kau lahirkan tidak sepenuhnya mudah menjalani hidup meski dia itu keturunanku. Karena aku memutus hubungan darah dengan anak yang kelak kau kandung. Itu sebagai penghormatan ku kepada Guru Mahameru. Akan tetapi, aku memberi sedikit bekal berupa kekuatan petir di dalam janin yang nanti akan kau kandung..." kata Batara Geni.

Dewi Awan Putih tertegun.

"Jadi, Batara telah melihat semua takdir anak yang kelak aku lahirkan?" tanya nya dengan perasaan takjub.

"Tentu saja. Aku kan seorang Mahadewa. Aku juga melihat kau menginginkan itu lagi beberapa saat nanti..." kata Batara Geni membuat wajah wanita itu memerah seketika.

"Mana mungkin...? Aku sudah sangat lelah..." sangkal Dewi Awan Putih.

"Kita tunggu saja beberapa saat lagi...hehe..." kata Batara Geni.

1
spooky836
sialan sampah cukuplah sudah sampai di sini. klau sampah tetap sampah xde serunya baca.
spooky836
sapà muda sapatua ni. penulis klu plagiat entah apa ikut je dlm novel orng. memang jenis penulis dari indon tak berakal.
spooky836
suka2 akulah nak tulis apa engkaorang pun boleh suka2 tulis. jadi xpayah nak bagi komentar kamu tulis apa kamu mau aku tak suka aku bolwh tulis apa yang ada pada akal aku sendiri. aku bukan adik2 engkau pun. kau nak maki ke apa ke. kau buat bahagian kau aku buat cara aku.
Naru: ngomong opo to su
total 1 replies
spooky836
masuk dalam tubuh orang tapi bawa otak 500 tahun. betol penulis plagiat ni. sial sungguh aku bayar tiap bulan dapat cerita anak haram. memang semua anak haramlah yang menulis di noveltoon ni.
spooky836
hindu ke. nama cina mesti budda. apa lagi nak plagiat penulis ni.
Rudy Kurniawan
menarik ut dibacanya
Mia Sagitarius
hmm
afifo maning
gasss sampai tamat
Naru
Selamat membaca🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!