NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dalang di balik kecelakaan Nisa

Tampak Asing di pandang nya, sama sekali tidak teringat di pikirkan nya jika ini adalah rumah nya. Nisa di antar oleh Mama Zahra naik ke lantai dua di mana kamar yang akan di tempati Nisa nanti nya.

Untung saja di rumah itu ada lift menuju lantai dua, jadi meskipun Nisa menggunakan kursi roda, tetap sida naik ke kamar di lantai dua.

" Jangan turun tangga duku, gunakan lift ini, keadaan mu belum begitu pulih" Ucap Mama Zahra.

" Iya Ma..." Jawab Nisa.

Pintu lift terbuka. Di dorong nya kursi roda oleh Mama Zahra. Dari atas bisa terlihat ruang tamu yang sangat luas.

" Ini kamar mu, mungkin kamu tidak mengingat nya, dan sebelah nya adalah kamar kakak mu"

" Makasih Ma" Ucap Nis tersenyum.

" Kenapa harus berterima kasih sayang,,,kamu ini putri Mama,,,ini udah jadi tugas Mama merawat mu....kalau mau cari kamar Vani, ada di lantai bawah" Ucap Mama Zahra.

" Mah, temenin Nisa di kamar dulu ya" Pinta Nisa.

" Boleh,,,kamu mau Mama temenin kan,,, sekarang berbaring lah, Mama temenin di samping mu" Ucap Mama Zahra tersenyum.

Mungkin Nisa masih terasa asing dengan kamar ini, jadi minta di temenin.

" Kenapa sayang,,,,apa ada yang sakit?" Tanya Mama Zahra.

" Nggak ada Ma, aku cuman mau di temenin aja" Jawab Nisa.

Mama Zahra mengelus rambut hitam lebat milik Nisa. Di lihat dari manik mata Nisa, entah kehidupan apa yang di alami oleh gadis ini. Tatapan kosong dari sorot mata nya, sangat terlihat begitu jelas.

" Mah, ceritain kehidupan sehari-hari ku ya" Pinta Nisa"

Mama Zahra menganggukkan kepala nya sambil berpikir untuk merangkai cerita yang pas untuk di ceritakan.

" Kamu itu putri Mama yang sangat cantik, baru setelah itu Vani,,,,kamu baik hati,,,suka tersenyum, ramah pada semua orang dan kamu selalu patuh pada ucapan Papa dan Mama...

" Jangan terlalu memikirkan kehidupan mu yang sudah berlalu, lupakan juka kami tidak bisa mengingat nya lagi, yang terpenting kamu sekarang selamat dan hidup dengan baik bersama keluarga mu" Ucap Mama Mama Zahra dengan hati meralat nya dengan kata keluarga baru mu.

Mama Zahra tersenyum lalau mencium kening Nisa. Begitu pun Nisa yang langsung memeluk tubuh Mama Zahra.

Di sisi lain mobil Wafa tidak melaju ke arah kantor. Melain kan menuju ke rumah Nisa. Mobil terparkir di tempat biasa.

Wafa turun dari mobil lau berjalan masuk ke arah gang ke rumah Nisa.

Di depan rumah Nisa, Wafa tepat berdiri di depan pintu. Tangan nya hendak mengetuk pintu rumah, akan tetapi tangan nya terhenti ketika mendengar ucapan seseorang yang cukup keras dari dalam rumah.

" Akhirnya kita berhasil menyingkirkan Nisa bu..." Ucap Tias.

"Benar sekali,, akhirnya kita bebas dari si pembawa sial itu...ibu jadi nggak capek - capek buat marah - marah dan mukul dia" Ucap Bu Yuli tertawa bersama anak pertama nya.

Wafa yang mendengar dari luar rumah, mengepalkan ke dua tangan nya.Geram sekali mendengar nya. Berani sekali ke dua orang di dalam itu menganiaya kekasih nya selama ini.

Keluarga macam apa mereka berdua ini, menganiaya keluarga nua sendiri. Terutama ibu nya itu, tega sekali menganiaya putra kandung nya sendiri.

" Tapi Bu, bagaimana jika Nisa belum tiada?" Ucap Tias.

" Jika dia masih hidup, maka kita akan membunuh nya lagi sampai di tewas,,,lagi pun ibu yakin, dia pasti sudah tiada sekarang,,,,," Ucap Bu Yuli.

Dengan langkah cepat Wafa pergi dari sana. Amarah nya serasa sampai ubun - ubun ia tahan. Wafa tidak jadi mengetuk setelah mendengar semua itu.

Wafa memukul stir mobil kesal. Diri nya pokok nya harus mendapatkan bukti agar dua orang itu bisa mendapatkan balasan nya.

" Tunggu saja pembalasan dari ku,,,,kalian berdua akan ku buat sengsara... kalian telah berani melukai gadis ku" Ucap Wafa dengan mata menahan amarah nya.

Wafa melajukan mobil nya dengan cepat ke arah kantor nya.

" Selidiki ke dua orang ini,,,ku tunggu sampai selesai makan siang hasil nya" Ucap Wafa melempar dua foto di meja pada Bisma setelah samai di kantor.

" Sebentar tuan....anda masih waras kan, baru juga anda sampai di kantor "

" Waf lo belum gila kan...?, dateng - dateng udah suruh menyelidiki orang,,,,lo buat masalah saat liburan, sampai nyuruh gue buat selidiki orang?" Ucap Bisma mengambil dua foto yang tadi di lempar oleh Wafa.

" Lo nggak perlu tau, lakukan saja perintah gue...." Ucap Wafa dengan muka masam nya.

" Kalem...kalem...bro,,emosian banget jadi orang"

" Kita bicarakan baik - baik dulu....tambah dua kali lipatkan gaji gue" Tawar Bisma. Ogah banget melakukan pekerjaan di luar pekerjaan kantor dengan cuma - cuma. Harus pinter - pinter cari peluang.

" Dasar mata duitan, udah kaya juga" Ucap Wafa berdecak.

" Kan, masih kaya an lo Waf,,,apa salah nya coba cari peluang "

" lima kali lipat,,,,gue tambahin lima kali lipat....tapi gue potong karena lo kemarin udah nggak sopan sama gue waktu di telpon,,,jadi gue kasih dua kali lipat" Ucap Wafa menyilangkan ke dua kaki dan tangan nya..

" Yeah...dasar,,,itu mah sama aja dua kali lipat" Ucap Bisma jengkel pada Wafa. Padahal tadi udah senang gaji nya akan di tambah lima kali lipat.

" Mau atau tidak?....kalau lo jawab berti gagal, cepat lakukan apa yang gue suruh" Ancam Wafa.

Bisma berdecak sebal lalu pergi melakukan tugas seperti yang di perintahkan oleh Wafa.

Wafa mengetuk - ngetuk meja kerja di depan nya. Masih dengan perasaan kesal bercampur Marah menjadi satu.

" Haa....dasar orang - orang gila sialan" Ucap Wafa mengacak rambut nya kesal lalu melanjutkan pekerjaan nya kembali yang belum selesai.

Mama Zahra keluar dari mar Nisa, setelah Nisa tertidur. Di lihat nya Papa Arga yang duduk di atas sofa di lantai satu, ketika Mama Zahra sampai di lantai satu.

" Dari kamar Nisa Mah?" Tanya Papa Arga ketika melihat sang istri.

" Iya Pah..." Jawab Mama Zahra ikut duduk di sofa bersama suami nya.

" Papa sudah mendapat kan informasi mengenai Nisa dari bawahan Papa yang Papa suruh untuk menyelidiki Nisa" Ucap Papa Arga memberitahu.

" Beneran Pa,,, Ceritakan semua nya sana Mama....Pah..."

" Nama lengkap Nisa adalah Annisa Fahma, panggilan nya pun juga Nisa....entah bagaimana Wafa bisa pas menamai gadis itu" Ucap Papa Arga.

" Benar juga ya Pa,,,apa mungkin karena sudah menjadi takdir jika Nisa memang akan menjadi putri adopsi kita?" Terka Mama Zahra, siapa tau itu benar.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!