Nama: Alethea Novira
Usia saat meninggal: 21 tahun
Kepribadian: Cerdas, sinis, tapi diam-diam berhati lembut
Alethea adalah seorang mahasiswi sastra yang memiliki obsesi aneh pada novel-novel tragis, alethea meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil yang di kendarai supir nya , bukan nya ke alam baka ia malah justru bertransmigrasi ke novel the love yang ia baca dalam perjalanan sebelum kecelakaan, ia bertransmigrasi ke dalam buku novel menjadi alethea alegria
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agya Faeyza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apa kau tuli??
Suasana pagi di lorong sekolah mulai ramai oleh langkah-langkah siswa yang bergegas menuju kelas. Alethea berjalan santai diapit oleh kakaknya, Bryan, dan dua sahabat mereka, Zyan dan Rafael. Arvin yang baru saja datang langsung menyusul dari belakang, membuat kelompok itu lengkap.
Tawa kecil dan obrolan ringan mengiringi langkah mereka hingga akhirnya tiba di depan kelas. Di dalam, Sherly yang duduk dengan manis di bangkunya langsung menoleh. Matanya langsung tertuju pada Bryan. Seakan ada alarm dalam dirinya, ia sontak berdiri mengambil bekal yang di siap kan nya untuk Bryan dan berjalan cepat ke arah Bryan, senyum manis sudah dipasang di wajahnya.
Sherly(dengan nada genit) : "hai kak bryan , aku buatin kakak nasi goreng,aku sendiri loh yang masak , kakak terima ya?"...
Bryan menoleh sebentar, lalu kembali menatap Alethea yang sedang tertawa kecil mendengar lelucon Rafael.
Bryan (singkat, tanpa ekspresi) : "gua ngga mau".
Sherly mengedipkan mata, mencoba menarik perhatian lagi.
Sherly (mulai memegang tangan bryan): "cobain dulu kak , pasti kakak suka".
bryan langsung menarik tangan dari Sherly dan langsung menatap nya dengan tatapan tajam.
Bryan : "apa kau tuli??"..
Alethea menoleh, melihat Bryan yang sangat ketus terhadap Sherly .
Alethea (melihat bryan) : "bukan kah seharusnya Bryan suka dengan apa yang di berikan Sherly kenapa semua jadi terasa berbeda sekali dengan apa yang ku baca selama ini ??? Bukan kah di buku novel yang aku baca itu bahwa Sherly menjadi idaman para lelaki protagonis dan antagonis karna sifat polos dan lembut seorang Sherly, kenapa sekarang justru berbeda?? Apa karna aku ada disini dan alur nya sudah berubah jauh ???". Gumam alethea dalam hati.
“?”
Bryan (merasa di perhatikan Bryan pun menoleh ke arah alethea) : "kenapa hemm?? Apa ada yang aneh di wajah ku ??? Apa kau mulai terpesona dengan ketampanan seorang Bryan??".
Arvel (yang mendengar Bryan berkata narsis memutar mata malas nya) : "makin narsis aja Lo , kalo lama-lama dekat adek gue".
Bryan (melihat ke arah arvel sekilas) : " kakak ipar gue satu ini ngga bisa liat kondisi kalo adek ipar nya lagi pendekatan sama adek nya".
Arvel (melotot kan matanya) : "kakak ipar ,??? Adik ipar ??? heh gue ngga ngerestui Lo jadi adik ipar gue ya?? adek gue masih kecil ngga boleh pacaran titik ngga pake koma , noh Lo deketin aja tuh ular sawah yang ada di depan Lo ".
Bryan : "Lo aja Sono".
Sherly (yang di katain ular sawah pun merengek) : "kak arvel kok jahat ngatain aku ular sawah, aku manusia sama seperti kalian kak".
Alethea (yang mendengar kakak nya mengatai bahwa Sherly ular sawah dia pun tertawa lirih) : "prrpppp , kak aku masuk dulu ya ?? ngga etis banget di depan kelas gini menghalangi orang mau masuk kelas ,kak , Bryan dan semuanya makasih udah anterin ke kelas ya, udah kalian pergi gih ke kelas kalian , 2 menit lagi bel ".
Arvel : "iya sama-sama yaudah kamu langsung duduk gih sana , kakak juga mau ke kelas kakak".
Rafael dan Zyan saling bertukar pandang dan tersenyum geli. Sherly yang berdiri di dekat mereka tampak jelas kecewa, bibirnya mengerucut. Ia memandangi Alethea dengan tatapan tidak suka, lalu perlahan kembali ke bangkunya.
Zyan ( tersenyum manis ke arah alethea) : "sama-sama neng Thea cantik".
Bryan (menatap Zyan dengan tatapan tajam) : "udah bosen hidup kah ??".
Arvin (yang sedari tadi diam pun angkat bicara) : " nah Lo Zyan , Lo udah bosen hidup kata Bryan hahaha ".....
Rafael : "sepertinya Zyan emang udah bosen hahaha".....
Zyan (melotot kan matanya ke arah Rafael dan Arvin lalu menoleh ke bryan) : "Thea kan emang cantik bro, gua ngga mungkin nikung Lo , gue masih sayang sama nyawa gue sendiri".
Bryan : "bagus kalo ngerti, ayo cabut".
Bel tanda masuk berbunyi nyaring, memecah suasana pagi yang sempat diwarnai percikan emosi kecil. Para anggota Black Dragon—Bryan, Zyan, Rafael, Arvin dan arvel—mulai beranjak menuju kelas masing-masing. Meski tampak cuek dan santai, aura mereka masih terasa kuat, membuat beberapa siswa lain memberi jalan tanpa diminta.
Alethea sudah melangkah masuk ke kelas nya dan duduk di bangkunya,para teman-teman alethea pun muncul tergesa-gesa sambil menarik nafas .
Alethea (heran) : "kalian kenapa dan kenapa baru datang ?? untung saja guru belum masuk ke kelas".
Sasha : "ini tuh gara-gara Bianca tau yang sarapan di kantin tapi lama banget, jadi nya pas bel kita buru-buru lari ke kelas ".
Friska : "hah hah gue capek banget gila , Bianca si biang rusuh nih minta di temenin segala sarapan di kantin".
Bianca : "hehehe maaf guys dari pada kalian nunggu drama yang ngga kelar-kelar mending kalian berdua nemenin gue di kantin sambil ngemil , kalian juga kan pada kenyang".
Alethea : "ada drama apaan emang ??".
Bianca : "drama temen kita yang lagi di deketin sama ketua black dragon hahaha, Thea, kita tadi nya itu langsung masuk kelas tapi pas depan pintu ada anggota black dragon dan si ulet Keket itu lagi drama dan kita juga denger kalo Bryan lagi mau pedekate sama kamu , jadi kita pikir bakalan lama kan , kita pergi ke kantin tuh , eh gue juga inget gue belum sempat sarapan tadi pagi ya jadi sekalian aja hehehe".
Alethea : "ooooo itu gitu ya".
Friska : "kalo Bryan nembak Lo , Lo mau ngga Thea ???
Sasha : "terima aja,lagian ya gue liatin sepertinya Bryan emang suka sama Lo".
Alethea : "gue ngga tau , eh udah berhenti mengobrol, noh Bu Rina masuk".
Tak lama setelah semua siswa duduk di tempat masing-masing, suara langkah sepatu hak tinggi terdengar dari koridor. Pintu kelas terbuka perlahan dan muncul sosok yang sudah sangat dikenal—Bu Rina, guru Bahasa Indonesia yang terkenal disiplin tapi keibuan.
Semua siswa langsung duduk tegap. Beberapa yang tadi masih sibuk ngobrol pun buru-buru diam. Alethea pun ikut membenarkan duduknya,.
Bu Rina (tersenyum ramah):
“Selamat pagi, anak-anak.”
Siswa serempak:
“Selamat pagi, Bu Rina.”
Bu Rina:
“Hari ini kita akan mulai bab baru, ya. Tentang Teks Eksplanasi. Siapa yang masih ingat apa bedanya dengan teks narasi?”
Ruangan hening sejenak. Beberapa siswa saling melirik, berharap ada yang mengangkat tangan duluan. Sherly sempat hendak menjawab, tapi kalah cepat dengan alethea
Alethea:
“Teks eksplanasi itu menjelaskan proses terjadinya sesuatu, bu. Bukan cerita fiktif kayak narasi.”
Bu Rina tersenyum lebar, tampak senang dengan inisiatif alethea seperti biasa.
Bu Rina : kamu benar sekali Thea, anak-anak contoh lah teman kalian ini , jangan hanya diam saja jika ibu bertanya seputar pelajaran
semua murid serempak: "baik Bu".
Bu Rina :“Yang penting fokus sama pelajaran juga, ya. Oke, sekarang buka bukunya halaman 47.”
Sherly (melirik ke arah alethea) : "lagi-lagi alethea,dasar pencari perhatian". Gumam nya pelan
Suasana kelas mulai tenang kembali, tapi aura pagi itu masih terasa hangat—terutama di sudut tempat Alethea duduk.
Tpi saya mw sedikit berkomentar, saya membaca novel kk karna tertarik membaca sinopsisnya.
Tapi menurut saya, percakapan ringannya terlalu banyak, membuat pembaca cepat bosan. Coba kakak kurangi percakapan2nya, tpi lebih menggambarkannya aja dan alur konfliknya buat lebih dalam kata2nya.
Terus penggambaran tokohnya agak kurang menjalankan perannya. seperti papa bram( kaya, hebat, punya banyak pengawal) tpi knapa anaknya kurang terjaga, gk ada pengawal yg memantauan dari dekat/jauh.
Arvel ( berjanji mau jaga adeknya di sekolah) tpi gk tw adek tersesat, pergi menyelatkan Aliando.
Gitu aja sih thor, semoga kedepannya lebih bagus, dan mohon jangan tersinggung dengan komentar saya.😊