Warning
Harap Bijak dalam membaca!
Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.
Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.
Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.
Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?
Silahkan baca disini yaa^^
OrchidCho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
Suara burung berkicau tanda hari baru telah dimulai, matahari pun telah masuk dalam bilik kamar yang hordeng nya jarang-jarang.
Mata lentik Alice terbuka, ia terbangun dan melakukan stretching di kasur nya, itu adalah kebiasaan nya baru bangun dia tidak sadar kalau itu kebiasaan nya.
Alice menyibakkan selimut untuk pergi keluar, ia membuka pintu dan mendengar suara désãh pria yaitu dengan alat olahraga nya di pagi hari.
"Hahh.. Hahhh.."
Itu Chris yang sedang olahraga berlari dengan peralatan lengkap dirumahnya, membuat Alice terbengong melihat punggung lebar yang berkeringat itu. Kegiatan Chris yang berkeringat itu sukses membuat Alice termenung lamanya.
"Ada apa? Barusan kau mengintipku?" Tanya Chris yang masih memakai alat olahraga, didepan nya ada kaca Chris tanpa menoleh.
Alice tersadar dan berdehem.
"Hm.. Aku Haus" alasan Alice yang berjalan namun matanya terus melihat kegiatan Chris yang sedang berolahraga.
"Hahh.. Hah.. " Chris ngos-ngosan dan berhenti lalu menenggak air, setelahnya ia pun masih ngos-ngosan untuk memperbaiki detak jantungnya kembali normal.
"Apa itu asli?" Tanya Alice penasaran.
"Apa?" Tatap Chris terlihat rambutnya basah.
"Tatto mu" tutur Alice yang mendekat.
"Kenapa kau penasaran?" jawab Chris.
Alice lagi-lagi terpukau dan mendekatkan wajahnya dilengan Chris yang terdapat tato tersebut.
"Boleh Aku menyentuh nya?" Ijin Alice.
Hanya anggukkan kecil yang membuat Chris bingung, tanpa jijik Alice menyentuh lengan Chris padahal ia berkeringat karena olahraga raga.
"Desain yang bagus" ucap monolong Alice melihat gambar tato di lengan Chris.
"Detailnya sangat rapih, terutama ular ini.. Cantik" puji Alice yang melihat sangat mendetail tato dilengan Chris.
"Kalau suka tato kenapa kau tidak melakukan nya?" Tanya Chris curiga.
"Aku ingin sekali, tapi seperti ada yang menahan ku untuk melakukan nya.. Ssssshh.. Aku juga penasaran.." Terang Alice.
"Sudah lah.. Bersiaplah kita akan pergi ke kota" ucap Chris dan berlalu pergi.
Alice hanya menatap punggung Chris yang menjauh, dan benar ini adalah hari nya, tapi entah kenapa ia merasa belum waktunya untuk pergi.
Setelah sarapan, Chris mendapat telfon kalau boat trader nya sudah datang, Chris sendiri lah yang menjalankan boat trader tersebut.
Dengan diantar Zac, Alice berjalan mengikuti Chris ke pantai, namun saat di bibir pantai, langkah Alice berhenti.
"Aku rasa.. Aku tidak bisa" ucap Alice menunduk.
"Apa katamu?!" Dingin Chris yang langsung memberikan tatapan tajam sembari mendekat.
"Seandainya.. Jika benar aku punya kekasih dia yang berusaha membunuhku, bagaimana?? Jika bertemu dia pasti akan mencoba membunuh ku lagi" jelas Alice.
Chris memutar bola matanya malas.
"Kenapa Aku harus peduli dengan itu?" Dingin Chris.
"Beri aku waktu, untuk mengingatnya" ucap Alice.
"Ya katakanlah begitu.. Bagaimana kalau keluarga mu yang mencarimu ayah atau ibumu?" Cecar Chris.
"Orang tua?.. jika Aku menemuinya sekarang mereka pasti tambah terpukul, karena tidak ada yang ku ingat tentang mereka, Aku memiliki ingatan masa SMA ku tapi setelah ku ingat orang penting bagi kehidupan ku.. Tidak ada wajah yang terlihat, Aku juga frustasi.. Karena itu Aku meminta padamu untuk diberikan waktu" pinta Alice dengan memohon.
Mereka terdiam, Chris berpikir kedatangan nya saja sudah merepotkan baginya.
"Benar, tidak masalah tetap disini sementara memulihkan ingatanmu" tutur Zac.
"Baiklah, tapi.. Apa imbalan nya padaku?" Tanya Chris.
"Imbalan?" Ulang Alice yang bingung.
"Apa yang bisa kau berikan padaku selain tubuh dan nyawa mu??" Tanya Chris, mendengarnya saja membuat Alice merinding.
"Aku bisa melakukan apa yang kau suruh, membersihkan rumah, tapi tidak dengan nyawaku" ucap Alice.
"Kau percaya diri rupanya" cicit Chris.
Chris menarik pergelangan Alice dengan paksa membuatnya meringis, dan membawanya masuk ke rumah, sudah disahut oleh Zac agar tidak kasar, namun Chris tetap menarik pergelangan Alice lalu ia menuju kamar Alice. Dan mendorong nya ke kasur.
Bruukk
"Akh" pekik pelan Alice mendapat perlakuan kasar dari Chris, ia bahkan memegang pergelangan tangannya memerah.
Bukk..
Tak
Chris melempar buku dan pulpen ke meja study dikamar tersebut. Alice belum mengerti apa maksud nya.
"Satu bulan, Aku akan beri waktu satu bulan, apapun yang kau ingat tentang masa lalu mu, tulis disana, dan hapalkan dan ingat lagi" tegas Chris.
Alice melihat buku tersebut.
"Satu bulan? Tapi Aku tidak bisa menjamin ingatanku kembali dalam satu bulan" protes Alice.
"Karena itu aku ingin kau berusaha keras untuk mengingatnya, secuil apapun ingatan itu tulis" terang Chris lagi dengan nada tegasnya.
"Tulislah.. Ada peraturan kau harus taati" pungkas Chris.
Alice pun duduk di kursi mengambil pulpennya, bersiap menulis.
"Pertama : Keluar tengah malam sangat dilarang.
Kedua : Jangan bertanya apapun tentang yang terjadi disini.
Ketiga : Aku suka rumah yang bersih
Keempat : Apapun yang kusuruh harus dilakukan tidak bisa menolak apapun alasan nya.
Ke lima : Jika kau tidak bisa mengingatnya dalam waktu yang ditentukan. Maka Aku berhak atas hidupmu" dikte Chris lengkap disaat yang sama Alice telah selesai menulis itu.
"Peraturan ini, sangat tidak menguntungkan ku" protes Alice.
"Aku pemilik rumah ini, jika keberatan keluar dari rumahku" ucap Chris yang mengantupkan rahang nya.
Alice hanya bisa menatap peraturan di buku yang selesai ditulisnya.
"Sebagai info, Aku akan memecat semua pegawai masak, dan bersih-bersih dan semuanya kau yang gantikan.. Katakan 'iya' " itu bukan permintaan tapi perintah.
"Saya mengerti" jawab Alice dengan berat.
"Good.. Pastikan lembar peraturan tadi kau tempel di cermin, agar tidak lupa.. Jika kau melanggar salah satu peraturan nantikan hukuman mu.. Aku tidak akan segan menghukum yang melanggar peraturan ku" terang Chris memperingati kemudian ia pergi dari kamar tersebut.
Alice pun menatap bukunya, dan tak lama diluar semua pegawai masak, dan bersih-bersih pergi dengan menggunakan boat trader yang seharusnya yang ia naiki untuk ke kota.
"Baam.." Sahut suara Chris dari luar.
"Yaaa... " teriak Alice dan merutuki dirinya karena tidak ada pilihan lain, ia pun menempelkan kertas itu di cermin dan segera pergi keluar untuk memenuhi panggilan Chris.
Diluar Alice memegang kertas yang menunjukkan jadwal nya dari mulai bangun jam 4 pagi untuk menyiapkan sarapan.
"Ini ku kerjakan sendiri? Sebanyak ini??" Kaget Alice.
"Aku membuat rincian sangat detail, kau suka itu kan.. Pastikan tepat waktu" terang Chris.
"Tidak dituliskan kapan Aku bisa istirahat" protes Alice.
"Maka dari itu Aku buat setelah selesai makan malam, jam 8 kau bisa istirahat dikamar dan jangan keluar tengah malam, jika kau terus protes lebih baik keluar dari rumah ku" terang Chris yang membuat sangat mendetail. Pekerjaan yang sangat berat bagi Alice.
Yang memang sebenarnya tidak pernah ia lakukan.
"Bisa kau ringan kan sedikit? Hari minggu Aku ingin jadwalnya Free" pinta Alice dengan berani.
"Apa?? Free?"
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...