Jasmine terpaksa menerima perjodohan yang telah di atur oleh ibunya, sebelum meninggal dunia. Namum kebenaran terungkap sehari setelah pesta pertunanganya di langsungkan.
Jasmine mendapati sang tunangan Dirga berselingkuh dengan saudara sepupunya sendiri, untuk membalas rasa sakit hatinya. Lily juga berani bermain api dengan kakak kandung Dirga sendiri. yang tak lain adalah bos-nya di kantor. akankah perselingkuhan ini tetap berlanjut atau malah sebaliknya Jasmine benar-benar jatuh cinta pada bos Devan yang mesum tingkat dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita masa laluku
Setelah sekian lama pergi meninggalkan negaranya, akhirnya Milka kembali menghirup udara segar tanah kelahirannya.
Dulu, dia memilih pergi karena mendapatkan pria idaman yang dianggapnya lebih mapan dalam segi keuangan, dibandingkan Devan yang saat itu belum sukses seperti sekarang ini.
Meskipun kedua orangtua Devan seorang pengusaha terkenal namun dia tidak pernah mau menerima bantuan dari orangtuanya karena ingin berdiri dengan hasil kerja kerasnya sendiri. Ini yang membuat Milka tidak bisa bersabar menunggunya lebih lama lagi untuk mencapai kesuksesan.
"Maafkan aku Devan, aku janji akan memperbaiki kembali hubungan kita." gumam Milka tersenyum senang, selain Dirga. Gadis itu juga mempunyai seseorang yang dianggapnya mampu membantu dirinya untuk kembali dekat dengan Devan.
"Hallo Nicolas, aku sudah sampai di tanah air. Sekarang aku menuntut janjimu kemaren." ucap Milka melalui sambungan telepon.
"Tentu Milka, aku tidak pernah lupa akan janjiku. Keberuntungan sedang berpihak padamu."
"Apa maksudmu Nico?"
"Perusahaan ku dan perusahaan Devan, kembali melakukan kerjasama bisnis dengan nilai triliunan. aku akan menjadikan dirimu sebagai sekretaris pribadiku, yang tentunya kamu bisa sering bertemu Devan setiap kita melakukan rapat bisnis. Bagaimana kamu setuju?"
"Ha....ha...aku sangat setuju sekali Niko, kamu memang sahabat terbaikku." balas Milka tertawa renyah.
"Eeits! Jangan senang dulu, kamu tahu jika tidak ada yang gratis.. kamu tentunya tidak lupa imbalan yang pantas untukku."
"Nicolas, kamu sudah memilki segalanya. Imbalan apa lagi yang kamu inginkan?"
"Milka, kita berdua sudah sama-sama dewasa. Kamu pasti paham apa maksud ku..ha..ha..." Nicolas tersenyum lebar, karena sudah lama Dia menaruh rasa terhadap Mikla.
"Oke! Asalkan kamu bantu juga aku untuk mendapatkan Devan kembali."
"Kita lihat saja nanti."
***
Sesuai waktu yang sudah ditentukan, pagi ini Mikla melangkah anggun dengan stelan kantor yang terlihat begitu cocok dengan tubuh mungilnya. berjalan memasuki lobby kantor yang luas dan mewah. Seorang resepsionis menyambut kedatangan Mikla dengan senyum ramah.
"Selamat pagi Nona, ada yang bisa saya bantu?" Sapa sang resepsionis.
"Aku sudah ada janji dengan Mr. Nicolas, apa Dia ada?" Jawab Mikla.
"Oh sebentar, saya telpon dulu ke asistennya. Dengan nona siapa?"
"Milka Jayeslin." Jawabnya cuek sambil membuka kacamata hitamnya dan menyibak rambut tergerainya kebelakang.
"Tunggu sebentar Nona."
Setelah beberapa saat resepsionis tersebut berbicara dengan asisten Nicolas sekedar mengkonfirmasi, akhirnya Mikla pun dipersilahkan naik ke lantai paling atas tempat dimana jajaran para eksekutif berada.
"Aku merasa jika dikantor ini, akulah wanita yang paling cantik." gumam Mikla tersenyum sinis menatap para karyawan perempuan yang sempat berpapasan dengannya.
Dengan berlenggak-lenggok, Mikla menuju lift yang akan mengantarkannya menuju ruangan dimana Nicolas berada, disana juga nantinya akan menjadi tempat pertemuan bisnisnya bersama Devan.
DEGH!
DEGH!
"Jantungku terus berdetak, apakah Devan juga berada dikantor ini." Mikla memegangi dadanya yang seperti genderang mau pecah.
Setelah sampai di lantai yang dituju, Milka mendatangi sebuah meja yang sepertinya merupakan meja sekretaris Nicolas, namun tidak nampak bayangan dimana sekretaris itu berada.
"Sepertinya, posisi sekretaris Nicolas memang sedang kosong, kebetulan aku kembali dan mendapatkan posisi ini." gumam Milka seraya mengayunkan langkah menuju ruangan khusus petinggi perusahaan.
Tok!Tok!Tok!
"Masuk!"
Setelah terdengar jawaban dari dalam, barulah Milka masuk. dugaannya benar, dalam ruangan ada Nicolas, Devan yang begitu dirindukannya, bibir Milka mengulas senyum namun seketika memudar begitu melihat perempuan cantik yang duduk disebelah Devan. Bahkan Mikla merasa pernah bertemu sebelumnya dengan Jasmine, tapi dimana.
"Milka?"
"Ya dia benar Mikla, yang sekarang bekerja sebagai sekretarisku." terang Nicolas.
"Sekretaris?"
"Ya, dia juga yang akan ikut membantu proyek besar kita nantinya."
Milka penuh percaya diri berjalan mendekati Devan yang terlihat begitu cuek, bahkan dia lebih suka menatap wajah Jasmin.
"Hay Devan, pa kabar?" sapa Mikla memberikan senyum termanisnya.
"Baik."
"Jasmine, perkenalkan juga ini Mikla sekretarisku. Sekaligus wanita yang pernah dekat dengan Devan." ulang Nicolas.
Jasmine mengulurkan tangannya kearah Mikla, tapi tangannya itu malah diabaikan begitu saja di udara oleh Mikla. Lalu memilih duduk disebelah Nicolas.
"Dia hanya wanita masa laluku, tidak lebih." bisik Devan ketelinga Jasmine.
"Ya aku paham pak, Anda tidak perlu menjelaskan padaku, karena masa lalu bisa juga menjadi masa depan." bakas Jasmine.
"Hari ini kamu cantik sekali Mikla."
Nicolas sengaja memuji penampilan Mikla dihadapan Devan, yang dinilainya terlalu berani dan terbuka. Dengan stelan blazer berpotongan kerah sangat rendah dengan hanya sepanjang lutut, penampilan Mikla pagi ini berhasil memukau seorang pria hidung belang seperti Nicolas namun tidak dengan Devan.