Sebuah senjata pusaka yg sempat menggegerkan dunia persilatan karena kehebatan nya, menjadi incaran banyak tokoh-tokoh pendekar yg berkeinginan untuk memiliki nya di saat senjata itu menghilang.
Dan bagi siapa saja yg akan berjodoh dengan pedang tersebut tentu akan menjadi tokoh dunia persilatan kelas wahid bahkan kemungkinan menjadi tokoh nomor satu tidak akan terbantahkan bila berhasil menggenggam senjata tersebut.
Baik dari kalangan putih maupun hitam saling berlomba guna mendapatkan pedang pusaka tersebut.
Nantikan kisah nya dalam cerita Pusaka Pedang Tabut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#4 Mendung di atas Mudragha.
Begitu masuk para prajurit jaga tersebut tiba-tiba terdengar
Dhumph ,
'Bleghuaaarr,
Suara yg sangat keras dan begitu dahsyat nya mengguncang tempat tersebut dan melemparkan kembaĺi keluar para prajurit jaga yg akan masuk memeriksa apa yg tengah terjadi ini.
Namun mereka hanya suara yg mengguntur begitu hebat nya di sertai dengan roboh nya bangunan besar yg merupakan bangsal perbendaharaan pusàka kerajaan Mudragha ini.
Hahhh,..
Wiing,
Wiiing,
Wiiing
Para prajurit termasuk juga pemimpin nya yg belum pun sempat menyadari dengan apa yg telah terjadi.
Mereka semua mendadak heran dengan terang nya tempat tersebut, di sekitar bangsal peŕbendaharaan pusaka ini terdengar pula suara suatu benda yg begitu nyaring serta memekak kan telinga bersamaan muncul nya sinar terang nan menyilaukan mata.
Semua mata tertuju ke arah benda yg bergerak naik ke atas udara dengan tetap mengeluarkan suara dan sinar yg terang ini.
" Itu kah pedang pusaka , pedang tabut itu, !" seru pemimpin prajurit jaga yg berusaha bangkit dari tempat nya.
Hahhh !
Semua yg mendengar nya pun terkejut bercampur takjub dengan benda yg telah di sebutkan oleh pemimpin nya ini.
Mata mereka terus saja mengikuti gerakan benda yg mengeluarkan suara dan cahaya nya yg menyilaukan tersebut.
Benda itu makin lama makin tinggi membubung ke udara lalu setelah nya melesat cepat bagai kilat meninggalkan tempat tersebut.
Keadaan kembali gelap dan sunyi , swmua prajurit jaga sudah pun bersiaga kembali.
" Apa yg sebaik nya kita lakukan ?" tanya salah seorang prajurit kepada pemimpin nya .
" Lakukan pemeriksaan di bekas puing-puing itu , kita belum tahu apa yg tengah terjadi, dan kau segera laporkan hal ini kepada gusti putri serta rakryan maha mantri Lang Dumadi !"
Terdengar perintah dari pemimpin prajurit jaga ini kepada para anggota nya.
Kembali mereka segera memeriksa keadaan dari bangsal perbendaharaan pusaka kerajaan itu.
Dua orang lagi segera menghadap kepada Putri ayu Eka Rinjani juga Rakryan Wreda Lang Dumadi.
" Ada apa ?!" tanya pemimpin prajurit itu.
Begitu diri nya melihat beberapa orang anggota yg bekerubung sambil membuang beberapa benda yg tengah menumpuk.
" Seperti nya ada dua orang di sini, !" sahut salah seorang prajurit jaga ini.
Setelah mereka berhasil membongkar tumpukan yg menimbuni dua orang tersebut.
" Siapa ?" tanya pemimpin nya ini lagi.
" Kami tidak tahu; bekel " jawab prajurit jaga ini.
Pemimpin prajurit jaga ini langsung mendekati nya dan melihat siapa sebenar nya orang yg mereka maksud itu.
Begitu telah dekat , ia pun merasa heran dan memang melihat ada dua orang yg berpakaian serba hitam tengah tergeletak diam.
" Cepat buka penutup wajah orang itu !"
Perintah pemimpin prajurit jaga ini.
" Baik " sahut prajurit jaga.
Dua orang langsung berjongkok dan segera membuka kain penutup wajah yg berwarna hitam itu dari kedua orang yg tergeletak diam ini dan,
Hahhh !
Semua yg berada di tempat itu menjadi terkejut kembali dengan apa yg mereka lihat ini.
Mereka melihat dua orang pemuda yg merupakan putra dari patih Aria Wurut, seorang yg mereka segani di kerajaan Mudragha ini di samping gusti Prabhu sendiri atau pun Gusti putri ayu Eka Rinjanj yg menggantikan posisi orang tua nya tersebut.
Tidak terlalu lama pagi pun menjelang.
Para prajurit dan pemimpin nya ini segera menggeser tubuh kedua orang yg merupakan putra dari patih Aria Wurut itu.
" Apakah mereka masih hidup ?" tanya pemimpin prajurit itu lagi.
" Kami belum tahu, Bekel " jawab prajurit nya.
Lalu datang lah ke tempat itu Rakryan Mahamantri Wredha Lang Dumadi lalu di susul oleh putri ayu Eka Rinjani yg di iringi oleh beberapa orang prajurit pengawal nya.
" Ada apa bekel, apa yg telah terjadi di sini , mengapa sangat berantakan?" tanya putri ayu Eka Rinjani kepada pemimpin prajurit penjaga bangsal perbendaharaan pusaka itu.
Pemimpin prajurit bangsal perbendaharaan langsung menjelaskan apa yg telah terjadi sambil menunjuk ke arah dua orang yg masih terdiam dalam keadaan tergeletak.
" Nampak nya kedua orang inilah pelaku nya, dan seperti nya pedang pusaka pedang tabut telah pergi meninggalkan istana ini, gusti putri " ungkap pemimpin prajurit jaga itu kepada sang putri.
" Hahh,..apa !, apakah aku tidak salah dengar, pedang pusaka itu telah hilang ?! "
Gusti Putri Eka Rinjani sangat terkejut sekali mendengar penuturan dari prajurit bawahan nya itu.
Ia dengan di dampingi Rakryan Mahamantri Wredha Lang Dumadi berjalan mendekati ďua orang yg masih terbujur diam.
" Kuda Purana dan Sasi Purana !" seru Gusti Putri Eka Rinjani begitu melihat keduà orang masih tergeletak kaku.
" Benar Gusti Putri " jawab pemimpin prajurit jaga ini.
" Apakah mereka berdua ini masih hidup, bekel ?" tanya Rakryan Maha Mnatri wredha Lang Dumadi.
" Kami tidak tahu Gusti Mantri " sahut pemimpin prajurit itu lagi.
" Segera panggil paman patih Aria Wurut dan juga paman tabib istana guna memastikan keadaan kedua orang ini "
Terdengar perintah dari Gusti Putri Eka Rinjani kepada pemimpin prajurit jaga tersebut.
Kemudian orang itu memerintahkan kepada dua orang prajurit bawahan guna melaksanakan perintah itu.
Berselang tidak terlalu lama, patih Aria Wurut dan tabib istana pun segera tiba di tempat itu dan keadaan pun sudah sangat terang.
Cahaya mentari yg memancar membuat keadaan di tempat bangsal perbendaharaan pusaka itu semakin jelas kelihatan.
Bangunan yg begitu besar nya telah luluh lantak seperti terkena goncangan gempa bumi yg maha dahsyat membuat bangunan besar itu pun rata dengan tanah.
" Coba paman patih lihat siapa kedua orang itu !" seru Gusti Putri ayu Eka Rinjani kepada patih Aria Wurut.
Orang nomor dua di kerajaan Mudragha ini tanpa mengeluarkan sepatah kata pun langsung menuruti perintah itu dan,
" Kuda Purana ! , Sasi Purana !, apa yg terjadi dengan kalian berdua ?!"
Suara keras keluar dari mulut patih Aria Wurut itu begitu mengetahui siapa kedua orang yg tergeletak diam tersebut.
" Paman tabib, tolong periksa keadaan kedua nya !"
Kembali Gusti Putri ayu Eka Rinjani kepada sang tabib.
" Sendika Gusti Putri "
Tabib istana itu pun berjongkok mendekati kedua orang itu dan mulai memeriksa keadaan kedua nya.
" Bagaimana tabib, apakah mereka berdua masih hidup ?" tanya Gusti Putri ayu Eka Rinjani penasaran.
Sedangkan Patih Aria Wurut sudah tidak dapat berkata apa-apa lagi, ia terduduk lemas sambil menundukkan kepala nya.
" Tampak nya kedua orang ini masih hidup meski dalam keadaan terluka yg sangat parah " sahut sang tabib sambil menjura hormat kepada Gusti Putri ayu Eka Rinjani.
" Paman Maha mantri, segera pindahkan kedua orang ini dan jangan lupa buat penjagaan yg sangat ketat , aku ingin mendengar alasan apa mereka berdua ini bisa berada di bangsal pusaka ini " seru Gusti Putri ayu Eka Rinjani kepada Rakryan Maha Mantri Wredha Lang Dumadi.
" Sendika Gusti Putri " sahut Rakryan Maha Mantri Wredha Lang Dumadi.
Gusti Putri ayu Eka Rinjani langsung meninggalkan tempat itu, di dalam hati nya mulai gelisah setelah mengetahui bahwa senjata pusaka yg merupakan piyandel kerajaan Mudragha ini telah menghilang.
Pedang Pusaka,pedang tabut telah menghilang dari bangsal perbendaharaan pusaka kerajaan Mudragha.
obat yang diberikannya sangat mujarab 👍