NovelToon NovelToon
Aku Anakmu

Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Jordi Vandanu

tentang seorang anak yang lahir dari seorang ibu, yang ditinggalkan oleh sang suaminya sejak dari dalam kandungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jordi Vandanu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Harus Sadar Diri.

Dian sedang melangkah kembali ke ruanganya, setelah menyelesaikan semua berkas dan file yang diminta oleh Putra.

"heh kamu tunggu! " seseorang menghentikan langkah Dian, dan itu adalah Jeni.

Dian mengedarkan pandangannya. Jeni melengos.

"gue ada perlu sama lo. " tunjuk Jeni.

Dian menatap Jeni dengan tenang. Dan Jeni tidak suka itu. Karena itu berarti Jeni tak bisa mengintimidasi Dian.

"sama saya? " tanya Dian.

"iya, sama elo! Kampungan! " sergah Jeni.

Dian kembali menatap Jeni.

"maaf mbak, saya rasa setelah beberapa kali bertemu ya, baik disengaja atau tidak, anda sudah tahu kalau nama saya Diandra, bukan kampungan, kalau begitu anda mau saya panggil perkotaan? " tanya Dian dingin, aura aura cewek taekwondonya menguar sempurna. Jeni sedikit mengkeret melihat itu.

"elo kan emang dari kampung! " seru Jeni tak terima.

"oke mbak perkotaan, ada apa? Saya sedang banyak pekerjaan, saya sibuk. " ucap Dian.

"alah sok sibuk lo! " Jeni makin meradang.

"saya kan kerja mbak kota, jadi sibuk lah, saya kerja sama boss, bukan saya yang jadi boss. " sela Dian cepat, mulai jengah juga dia.

Jeni mendekatkan wajah pada Dian. Geram juga mendengar sindiran Dian barusan.

"jauhi Dika! Kamu harus sadar diri, dia itu boss dan kamu hanya perempuan kampung, gak selevel." kata Jeni. Dian mengibaskan tangan di mulutnya, dan membuat Jeni tambah geram.

"okey, terus siapa lagi yang harus saya jauhi mbak kota? Satpam? Ibu pantry? Atau anda perlu saya jauhi juga? Eh salah, kan anda yang mendekati saya ya mbak kota. " jawab Dian.

"gue gak mau tahu, pokoknya elo jauhin Dika! " seru Jeni, tapi masih pelan sih

"oke mbak kota, permisi. " Dian langsung masuk keruangannya.

"dasar kampungan. " gerutu Jeni.

"Jeni, kamu masuk keruangan saya. "

Jeni berbalik badan dengan cepat, Putra dan Melati sudah berdiri di pintu, entah sejak kapan.

Wajah Jeni memucat! Astaga!

Dian kembali ke ruangannya. Meraih hp dan membuka pesan.

"assalamualaikum Dian, apa kabarmu? " itu pesan dari Zana, teman sekolah dan kuliahnya dulu, sama sama dari kota J, sama sama penerima beasiswa penuh dari kampus, bahkan sama sama ikut taekwondo waktu sekolah, ketika di rantau, mereka malah 1 kost.

*waalaikumsalam Ana, kabar aku baik, kamu bagaimana di sana? Sedang musim salju ya? " balas Dian. Nasib membawa Zana pergi ke negeri Turki. Di khianati sang pacar, mau dijadikan tumbal hutang kedua orangtuanya, memutuskan Zana mengambil pekerjaan di negeri yang sama sekali belum pernah di jejakinya. Beruntungnya Dian yang tidak mengalami hal itu, tapi Dian selalu menyuruh Zana bersyukur, karena masih memiliki kedua orangtua utuh.

"mmm musim dingin disini Yan, emang mau musim salju, aku kangen kamu Yan, main dong kesini. "

Dian tertawa, mereka sama sama baru mulai bekerja, baru 2 bulan ini, tapi Zana mengajaknya main ke sana, jauh amat ya.

"mari kita sama sama menabung dulu ya Ana, siapa yang tabungannya paling banyak, itu yang harus mengunjungi. " balas Dian.

Dian asyik berbalas pesan, sambil tertawa tawa kecil. Dia tak tahu apa yang terjadi di dalam ruangan Putra, bodo amat.

"apa maksud kamu bicara begitu sama Dian? Kamu ada masalah sama dia? " tanya Melati.

Jeni terlihat gugup.

"nggak ma, cuma dia selalu genit sama Dika, Yogi maupun Putra, Jeni tahu maksud cewek cewek kayak gitu. " jawab Jeni.

"sejak kapan suami saya merekrut karyawan genit? Setahu saya, papanya Dika sangat detail soal pakaian, makan dan ibadah karyawannya, meski baru bertemu kali ini, tapi saya bisa menilai karakter Dian. "

"tapi ma.. "

Melati angkat tangannya.

"kalau urusan etika dan peraturan di kantor ini, biarlah menjadi urusan mereka yang ada disini, kamu kembalilah ke kantor, dan maaf ya Jen, bisalah ya kamu berpakaian lebih sopan? Mungkin SAHABAT kamu ini sudah kebal, tapi orang lain bisa melakukan hal yang tidak baik pada kami, dengan melihat pakaian kayak begini. " ucap Melati penuh penekanan.

Jeni terdiam, tanpa banyak kata dia segera berlalu pun juga tanpa pamit.

"entah apa pula yang salah dengan pakaian aku, gak tahu fashion, norak!. " gerutu Jeni sambil berjalan keluar, sambil mengaca pada dinding lift. Rok model A, setengah paha, tanktop dan blazer ketat. Menurut Jeni biasa aja.

"ini gara gara cewek kampung itu, sejak dia masuk kantornya Dika, semua seperti kena hipnotis, dasar kampungan. "

Brak!!!

Jeni dan Dika bertabrakan ketika keluar dari lift.

Jeni terduduk.

"Dika!! Hati hati lo kalau jalan, ih." Jeni mengulurkan tangan, minta di bantu.

"mbak Jel, tolong bantu Jeni, saya buru buru mau salat. " Dika langsung masuk lift dan berlalu.

Jelita hanya tersenyum.

"jangan lebay mbak Jen, bisalah ya berdiri sendiri, byeee! " Jelita pun ogah membantu.

"arggghh!!!! Kenapa semua jadi nyebelin sih!! " pekik Jeni. Tapi tak ada yang peduli! Bahkan satpam yang lewat pun berlagak tak melihat.

Sambil misuh misuh, Jeni keluar kantor, dan kembali ke kantornya.

Sekarang dalam ruangan Dika, sudah berkumpul 4 orang petinggi perusahaan itu. Mereka sedang sibuk dengan laporan masing masing, dan dengan berkas berkas penting. Sesekali Dian dan Jelita keluar masuk membawakan permintaan para boss itu.

Dan tak lama, jam kantor pun usai. Melati juga keluar bersama 3 pemuda tampan itu. Bersamaan dengan Dian.

"mau pulang nak Dian? " sapa Melati.

"iya bu. " Dian menyilakan Melati jalan duluan.

"kita bareng aja, kamu tinggal dimana? " entah mengapa tiba tiba Melati sudah mengandeng tangan Dian.

"di gang bebek bu, pas di gang buntu, dekat kok dari sini, kost. " jawab Dian sopan, mereka sudah sampai di depan lift, tapi Melati masih menggandeng tangan Dian, artinya Dian harus masuk lift itu, gabung sama para petinggi.

"mbak Jel, mbak Kin, masuk! " seru Yogi, membuat keduanya terpaksa masuk. Mengangguk hormat pada Melati. Dibalas dengan senyum ramah.

"kenapa belum dikasih mess sih Dik, kasihan lo kost sendirian, kasihlah mess yang disamping indo market itu. "

"rencana akhir bulan ini ma, tepat 2 bulan Dian bekerja. " jawab Putra.

Melati menggeleng.

"masih 2 minggu lagi, pindah besok pagi saja, Jelita dan Kinan masih di mess depan telkom? "

"masih bu. " jawab mereka bareng, meski sudah menikah, karyawan boleh tinggal di mess, karena mungkin belum punya rumah. Mereka boleh tinggal sampai kapanpun mereka mau.

"di mess samping indo market itu khusus buat yang belum berkeluarga, khusus perempuan, kamu disana aja, mereka baik baik kok. " kata Melati.

"oke ma, Dian, besok kamu harus pindah, nanti Yogi yang urus. " kata Putra.

Dian hanya bisa mengangguk.

"baik pak. " jawab Dian kaku. Sementara Jelita dan Kinan menutup mulut menahan tawa, melihat Dian yang grogi.

Ting!!

Lift terbuka. Melati melangkah anggun, diikuti oleh 3 bodyguard nan tampan dan ganteng.

"besok aku tunggu di kantor, bawa semua barang barang kamu . " tiba tiba Yogi balik badan.

"e-eh iya pak. 'jawab Dian kaget. Yogi berlalu dengan gaya cool.

" haha.. Akhirnya tawa Jelita dan Kinan keluar juga.

"ada yang grogi ya. " ledek Kinan.

"apa sih mbak e. " jawab Dian malu malu.

Mereka segera berpisah, Jelita dan Kinan naik mobil masing masing, dan Dian yang menuju jalan ke kost, mau siap siap buat pindahan.

Begitu sampai di kost, Diandra langsung mengambil pigura kecil yang ada diatas nakas kecil. Itu foto Ibu dan Dian.

"bu, doamu sampai kelangit ke 7, semua kebaikanmu satu persatu aku terima bu, tetap bersamaku ya bu. " Dian memeluk pigura itu dengan takzim. Dan mencium foto itu berkali kali.

"Dian kangen bu. " bisiknya.

Adzan Maghrib pun berkumandang.

1
Rhu-dhiee
bagus
Jordi Vandanu: terimakasih sudah mamoir..
🙏🙏
total 1 replies
Mochika mochika
sebanyak apapun harta yang kau berikan,tidak akan mampu memutar kembali waktu ke puluhan taun yang lalu!!nyawa yg hilang pun tidak bisa kembali bangkit🙄🙄
sepusing2nya mereka mencari plngan pake orang suruhan😂
Mochika mochika
Luar biasa
Jordi Vandanu: terimakasih kaka.. 😘
total 1 replies
Dewi Georgeous
lanjut
Jordi Vandanu: iya kakak.
total 1 replies
yukio_gchs
Aku sudah berulang kali membaca dan ceritanya masih belum bosan untuk dinikmati. Terus bertahan thor! ❤️
Jordi Vandanu: terimakasih kakak.
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Terinspirasi banget sama karaktermu, thor! 👍
Jordi Vandanu: terimakasih yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!