Gadis polos yang berasal dari desa itu bernama Sri, karena tuntutan keadaan dan di jerumuskan temannya dia menjadi simpanan seorang sugar daddy yang memberinya berbagai kemewahan. Terlena dengan duniawi dan perhatian sang sugar daddy membuat Sri lupa diri dan ingin memiliki pria yang telah mempunyai anak dan istri itu. Bagaimana kisah selanjutnya? mari ikuti kisahnya,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teteh lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesambet?
Rasa bersalah begitu memenuhi diri regan setelah menyampaikan semua kejujuran tentang perasaan dirinya pada Sri. Memang terkadang kejujuran itu menyakitkan, itu pula yang saat ini mungkin terjadi pada hubungannya dengan Sri. Namun Regan tidka pernah menyesali keputusannya untuk mencoba membuka hubungan terlarang dengan Sri.
Lamunan Regan kembali ke satu bulan yang lalu dimana dirinya yang sedang tidak sengaja mampir ke mini market 24 jam untuk membeli rokok, dia melihat Sri yang wajahnya pucat ketakutan, meminta pertolongan pada kasir mini market yang justru mengabaikannya. Sebenarnya Regan juga bukan orang yang gampang simpati apalagi dengan gampangnya menolong orang yang tidak di kenalnya sama sekali, ini Ibukota, dimana kejahatan itu bisa di kemas sedemikian rupa bahkan menjual kesedihan dan kemalangan, namun entah mengapa tiba tiba hatinya tergerak begitu saja untuk menolong Sri. Lebih jauh dari itu entah mendapat bisikan dari mana tiba tiba pria itu mempunyai ide gila menawarkan Sri untuk menjadi wanita simpanannya.
Sebenarnya ide itu bukan muncul secara tiba tiba saat itu, sudah dari beberapa bulan yang lalu fajar sang asisten yang merasa kasihan dengan nasib rumah tangga sang bos atas perselingkuhan Karina memberinya saran untuk agar Regan melakukan hal yang sama agar bosnya itu tidak terus terlarut dalam keterpurukan, bahkan Fajar sempat mengenalkan beberapa wanita muda padanya untuk di jadikan teman kencan atau sekedar one night stand saja, namun Regan bergeming, dia begitu kukuh pada pendiriannya untuk akan tetap mempertahankan cintanya pada Karina sampai akhir. Tak dinyana keteguhan hatinya ternyata runtuh saat dirinya bertemu dengan Sri, gadis desa yang jauh dari kata modis, elegan seperti Karina, namun kepolosan dan kesederhanaan Sri yang wajah dan tubuhnya tidak bisa di katakan buruk itulah yang membuat Regan tiba tiba memutuskan jika Sri lah orangnya, yang akan dia jadikan untuk pelampiasan perasannya.
Sebagai pria normal, saat di suguhkan tubuh molek Sri, tentu saja kelelakiannya menggeliat hebat, namun perasaan dan hatinya sungguh tidak bisa di ajak bekerja sama. Itulah salah satu alasan mengapa dirinya mati matian menahan diri untuk tidak sering sering bertemu dengan wanita simpanannya, dia tidak menjamin akan bisa menahan dirinya jika terlalu sering bertemu dengan Sri, sementara sisi hatinya yang lain belum bisa berpaling dari Karina dan selalu merasa sangat bersalah pada istrinya itu karena telah mengkhianati pernikahan mereka, padahal Karina telah menghancurkan pernikahan mereka sejak satu tahun yang lalu atas perselingkuhannya dengan Julian.
Namun hari itu Regan sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Sri dan akan mengejar kembali Karina sekaligus membenahi rumah tangganya yang porak poranda.
"Karina,,, aku akan merebut mu kembali, aku yakin kali ini kamu akan kembali ke pelukan ku, kini aku sudah bisa memberikan apapun yang kamu mau, aku tidak kalah hebat dari Julian mu!" gumam Regan dalam perjalanannya menuju rumah, asisten rumah tangganya tadi sempat mengabarinya jika Karina sudah pulang.
**
Sementara di lain tempat, Sri menatap setiap sudut ruangan apartemen yang selama satu bulan ini di tinggalinya, ada banyak cerita tentang Regan, pria yang di cintanya di tempat ini, tempat ini juga yang menjadi saksi perubahan dirinya dari Sri si gadis desa menjadi Karina gadis metropolitan.
Tidak banyak barang yang Sri bereskan untuk dia bawa pulang besok, sesuai janjinya kalau dia tidak akan membawa apapun yang Regan berikan pada nya, termasuk barang barang yang dia beli menggunakan uang Regan, selain tidak ingin menyimpan kenangannya dengan Regan, dia juga merasa semua pakaian mewahnya ini todak akan cocok jika untuk di pakai di desa, paling juga dirinya akan kembali ke sawah dan kebun. Sri bahkan sudah menyiapkan diri dan mentalnya jika ternyata dirinya harus menikah dengan Darto, dia pasrah, Sri tidak punya pilihan lain, dia akan pulang dengan membawa kekalahan.
Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam, jam menunjukkan pukul 2 dini hari saat Sri menyeruput kopinya, sudah dua cangkir kopi menemaninya begadang di balkon, dia ingin menikmati pemandangan malam yang selalu di sukainya itu untuk terakhir kali sepuasnya, karena mungkin besok dia sudah tidak bisa melihatnya lagi.
Namun tiba tiba saja, "Ah,,, rupanya kamu di sini. Aku hampir gila saat tidak menemukan mu di kamar dan di ruangan lain tadi!"
Sri terlonjak kaget, saat sosok dan suara yang sangat di kenalinya tiba tiba berada di dekatnya kini, bahkan tubuhnya yang sejak tadi terasa dingin akibat hembusan udara malam, tiba tiba terasa hangat, karena ternyata Regan tengah memeluk tubuhnya dengan erat.
"Mas, ada apa? Bukankah tadi kamu sudah berpamitan pulang? Atau ada sesuatu yang tertinggal?" tanya Sri.
Regan menggeleng,"tidak ada barang yang tertinggal, hanya saja aku baru menyadari jika hati ku tertinggal di sini." Regan mempererat pelukannya di tubuh Sri.
Untuk beberapa saat Sri terdiam membodoh, dia mencerna berulang kali kata kata yang baru saja di ucapkan Regan padanya barusan, namun itu hanya membuat pikirannya blank dan semakin bingung.
"Mas, apa yang terjadi? Apa kamu mabuk?" Sri berusaha menjauhkan tubuh Regan yang mendekapnya dengan erat lalu memeriksa wajah Regan dengan sok teliti padahal dia juga tidak tau bagaimana wajah dan ciri ciri orang mabuk.
"Aku tidak mabuk, mungkin aku hanya sedang mabuk dengan perasaan ku sendiri." racau Regan.
"Mas, apa-apaan ini, bukankah kita sudah sepakat untuk mengakhiri hubungan kita?" bingung Sri, karena baru beberapa jam yang lalu pria itu memutuskan hubungan mereka dengan alasan jika Regan tidak memiliki perasaan untuknya, dan masih sangat mencintai sang istri, lalu tiba-tiba saja dia datang kembali dan mengatakan tentang hal yang sebaliknya bahkan dengan sikap yang terlihat berbeda, pria yang selalu membatasi kontak fisik dengannya itu justru kini sedang memeluk tubuhnya erat, bahkan sesekali pria itu juga menciumi pipi dan bibirnya, membuat Sri sedikit merasa ketakutan dengan sikap aneh yang Regan tunjukkan dini hari ini.
"Mas, kamu gak lagi kesambet, kan?" tanya Sri lagi dengan tubuh yang merinding akibat merasa ngeri dan akibat ciuman Regan yang beberapa kali mendarat di pipi dan bibirnya.
"Maafkan aku, jangan pergi, aku mencabut ucapan ku yang tadi, aku minta kamu tetap disini. Tolong tetap temani aku, aku membutuhkan mu, Tari."
Sejak awal pertemuan sampai satu bulan lamanya mereka bersama, ini adalah kali pertama Regan menyebut nama gadis itu.
"Tapi kenapa, Mas?" ragu Sri, dia merasa jika Regan sengaja mempermainkan hati dan perasaannya, setelah tadi perasaannya di buat hancur berkeping keping akibat penolakan Regan, kini pria itu memohon untuk agar dirinya tetap bersamanya, tapi untuk apa? Bukankah dia sangat mencintai istrinya dan tidak bisa lepas dari wanita yang dinikahinya selama hampir 4 tahun lamanya itu?
"Karena sepertinya aku juga jatuh cinta pada mu, tolong beri aku kesempatan untuk memulainya dengan mu." ucap Regan dengan kedua telapak tangannya yang membingkai wajah mungil Sri dan kedua matanya yang menatap langsung ke arah kedua manik Sri seolah ingin memberi tahukan gadis itu jika apa yang sedang di ucapkannya saat ini adalah suatu kejujuran dan tidak ada niat lain apalagi menyakiti gadis itu.