Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Bela datang
" ternyata selama ini aku berbicara dengan seorang seniman jenius, luar biasa selamat " ujar Daniel dengan antusias.
Sedangkan Amanda hanya tertawa mendengar ucapan Daniel.
Saat mereka berdua sedang asik berbicara tiba tiba pintu kamar Daniel di ketuk oleh seseorang.
" Tunggu sebentar" ujar Daniel yang menghampiri pintunya.
" Siapa itu?" Tanya Daniel di balik pintu
Dikarenakan Daniel tidak mendapatkan jawaban dia pun membuka pintunya, saat ia membuka pintunya terlihat seorang wanita yang sangat Daniel kenal, di adalah bela mantan Daniel ia terlihat sangat sedih di wajahnya.
Bela langsung masuk kedalam rumah itu saat melihat Daniel membuka pintunya.
" Maaf jika aku tiba tiba datang" ujar bela dengan senyum manisnya
Amanda yang sedang asik dengan laptopnya seketika menoleh ke arah dinding ruangan Daniel dikarenakan mendengar suara seorang wanita di kamar Daniel.
" Memang ini salah tetapi hanya kamu yang selalu ada di dalam pikiranku Daniel, kurasa aku tidak bisa menikah, apakah kita bisa berbicara?" Tanya Amanda lembut kepada Daniel
Sedangkan Amanda hanya mendengarkan percakapan mereka berdua.
Saat bela hendak masuk lebih dalam lagi kerumah Daniel tetapi langsung di tahan oleh Daniel.
" Tunggu, tenanglah ayo kita bicara tetapi bukan disini kita bicara di luar" ujar Daniel sembari menatap dinding tipis itu, dia tidak ingin Amanda dengar percakapan mereka berdua.
Amanda hanya terdiam membisu saat mendengar ucapan Daniel, ia terdiam dengan hati yang rumit dengan wajah yang teduh, dan diapun mulai tidak konsen dengan laptopnya itu, tetapi saat kemudian ia langsung menggelengkan kepalanya.
" Sekarang bukan saatnya, aku harus kembali fokus" tegasnya sembari kembali ke layar laptopnya.
Kini Daniel sedang duduk sendirian dengan hati yang kacau ia teringat dengan percakapan mereka berdua sebelum nya.
Setelah keluar dari rumah Daniel mereka berdua duduk di sebuah taman yang tak terlalu jauh dari tempatnya Daniel.
" Kamu sungguh tidak berubah ya, kamu selalu berusaha untuk berhenti merokok , kau masih naif bahkan kau masih terus mengikuti audisi, semua orang sudah berubah kecuali kamu, itu alasannya aku tidak bisa melupakan kamu Daniel" ujar Amanda tersenyum manis sembari menggenggam tangan Daniel, sedang Daniel hanya terdiam seribu bahasa dia sedang berperang dengan pikiran serta hatinya yang rumit.
Kembali ke Daniel yang sendirian duduk dengan hati yang kacau, Daniel duduk di sebuah mobil pick up milik Asep yang biasa untuk mengangkut buah buahannya
Terlihat Asep yang sedang sibuk dengan kotak buah buahannya sampai ia tidak menyadari Daniel yang sedang duduk di pick up milik nya. Saat ia menoleh ia terkejut di karenakan ia melihat yang Daniel tiba tiba berada di sana tanpa kehadirannya.
" Kenapa kau disini, kau mengagetkanku" ujar Asep yang menghampiri Daniel, sedangkan Daniel hanya tersenyum melihat Asep yang menghampirinya.
" Aku merindukanmu tetapi kau terlihat sibuk" jawab Daniel tersenyum
" Dasar berengsek aku hampir jantungan " kesal Asep.
Daniel pun mendekati Asep.
" Ada apa? Apakah ada hal yang penting?" Tanya Asep pada Daniel.
" Tidak ada hal penting, aku hanya berpikir mungkin kau sedang bosan, jadi aku mau membantumu " ujar Daniel.
Tetapi langsung di tolak oleh Asep.
" Tidak bukannya kau sibuk, berlatihlah" ujar Asep
" Biar aku bantu tenang saja " ujar Daniel yang berusaha mengangkat kotak buah
" Tidak usah, kau berlatih lah dan berusaha untuk sebaik mungkin kali ini jangan ulangi kesalahanmu, kali ini kau harus lulus" larang Asep
Sedangkan Daniel hanya terdiam, padahal dia ingin menghilangkan stres dalam pikirannya akibat bertemu dengan bela mantan kekasihnya yang masih mengharapkannya sedangkan Daniel hatinya masih mencintainya tetapi tidak dengan pikirannya.
" Baiklah aku pulang" jawab Daniel tersenyum terpaksa
" Bagus berlatihlah " ujar Asep
" Baik aku pamit" ujar Daniel
" Berhati hatilah" jawab Asep.
Daniel hanya mengangguk menjawab ucapan Asep.
Di tempat lain Amanda kini sedang mulai memasuki restoran dia ingin bertemu dengan Devon direktur PT prof design. Amanda yang celingukan mencari sosok Devon tetapi ia tidak menemukan dirinya. Saat seorang lelaki yang memakai masker dan kacamata hitam melambaikan tangannya ke rah Amanda.
Amanda yang melihat itu seketika menghampiri orang itu.
" Hai Devon sang direktur utama PT prof design" ejek Amanda yang duduk di depan kursinya.
" Kau gila, aku kesini bukan untuk bertengkar " ujar Devon sembari membuka kacamata serta maskernya.
" Bagaimana dengan ini kau mau kan? Ini kontrak bisnis dua pihak" ujar Devon sambil menunjukan berkas di meja dalam map.
" keuntungannya akan di bagi dua kau kontraktor kami, apa kau mendengarkan?" Tanya Devon yang melihat Amanda melamun menatap berkas itu.
Devon hanya menghela nafas panjang melihat reaksi Amanda.
" Aku tahu kau membenciku, namun ini proyek besar bagi kami dan kau, lihat ini" ujar devon yang memberikan resume milik Amanda.
" Lihat ini resume yang kau serahkan kau tidak lupa kan?, ingat kau berupaya keras untuk mewujudkan impianmu "ujar devon membujuk Amanda
Sedangkan Amanda hanya terdiam ia mengingat saat saat ia masih berkerja di perusahaan Devon itu, ia bekerja bersama temen temennya untuk membuat sebuah karya yang ia impikan bersama Sama.
" Kau bahkan rela begadang , dahulu tujuan kita sama, sekarang ayo kita capai tujuan itu sama sama, aku bekerja keras untuk perusahaanku kau bekerja keras untuk impianmu" ujar Devon.
Amanda hanya diam tanpa merespon perkataan Devon sama sekali karena dia teringat disaat Devon melakukan persentase tentang karya milik Amanda, tetapi Devon mempresentasikan karya Amanda menjadi karya ciptaan Devon sediri. Amanda pun langsung pergi dari restoran itu tanpa menjawab perkataan Devon mengenai bujukannya itu.
" Hey amanda " panggil Devon saat melihat amanda bangkit dan pergi dari restoran itu.
Tetapi Amanda tidak menghiraukan panggilan Devon sama sekali dia tetap pergi dan keluar dengan tergesa gesa dari restoran itu.
Amanda yang keluar dari restoran itu langsung menarik taksi yang lewat, iya merasakan tubuhnya yang teras lemas dan napasnya mulai tidak beraturan.
Sesampainya di rumah Amanda kini Amanda langsung meminum obat yang ia biasa minum disaat ia merasakan stres akibat beban pikiran.
Amanda terlihat sangat pucat dan napasnya yang Ter engah engah dan tubuhnya di penuh keringat di mana mana.
Setalah itu Amanda hanya bisa terduduk di bawah lantal sambil menangis kecil.
Saat Amanda yang sedang menundukkan kepalanya di antara kedua lututnya, ia mendengar suara pintu kamar Daniel di terbuka.
Daniel pun masuk kedalam dan langsung menghampiri dinding tipis itu
" Apakah seharian ini kamu berada di rumah?" Tanya Daniel sambil mengetuk dinding itu dia kali
Tatapi Amanda hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan Daniel, Amanda hanya mulai menghapus air matanya dan mencoba kambali normal seakan tidak terjadi apa apa
" Apa terjadi sesuatu?" Tanya Daniel yang tidak mendapatkan jawaban dari Amanda.
