NovelToon NovelToon
Kebahagiaan Yang Hilang

Kebahagiaan Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gita Simamora

Kehidupan manusia memang dipenuhi dengan penderitaan. Namun apakah manusia akan selalu menangis dengan hal itu?
Jawabannya tidak, penderitaan yang datang bukan untuk ditangisi namun untuk bangkit menjadi sosok yang kuat dan mandiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gita Simamora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tangis Tak Lagi Sendiri

..."Kadang kehadiran seseorang dikala sepi lebih berharga daripada seribu kata penghiburan"...

...Dengan sebuah sapaan mungkin dapat membangkitkan jiwa seseorang. Dengan sebuah sentuhan dapat membuat seseorang merasa sangat berharga. Hal itu, menjadi moment yang dirasakan oleh Nala dimana pamannya yang siap memberikan dia kehidupan dan Gio sahabatnya yang selalu menghiburnya. Nala merasa bersyukur karena memiliki pamannya dan juga Gio akan tetapi kadangkala kesepian juga terlintas dalam hatinya....

...Memang itu wajar, karena rumah yang selalu tempatnya mengadu adalah ayah dan ibunya. Terlalu bohong jika Nala mengatakan ia tidak pernah merasa kesepian. Namun kehidupan Nala sedikit lebih baik karena memiliki Gio sebagai sahabat dekatnya. Nala dapat bercerita kepada Gio dan Nala juga dapat mendengar cerita dari Gio....

...Saat ini, Nala merasa sedih karena Gio akan beranjak SMA sedangkan dirinya masih ingin naik kelas 3 SMP. Namun Gio meyakinkan Nala saat itu....

..."Sebentar lagi kita akan berpisah yahhh.. kamu akan SMA sedangkan aku masih SMP!" rintih Nala kepada Gio....

..."Nala, jangan khawatir aku akan tetap disamping kamu kok. Kita sudah berjanji, sebagai sahabat tidak akan saling meninggalkan." ungkap Gio kepada Nala untuk meyakinkannya....

..."Tapi...kamu akan banyak bertemu orang-orang di SMA nanti. Pasti kamu lupa sama aku!" ucap Gio dengan menampakkan wajah ragu....

..."Nala, kamu percaya sama aku dehhh" ucap Gio kepada Nala....

..."Iya deh..ayo masuk kelas!" ajak Nala tiba-tiba...

...Di balik perbincangan mereka, sebenarnya Nala masih ragu akan omongan Gio. Ia berpikir bahwa Gio yang semakin dewasa akan bertemu dengan banyak wanita dan dirinya akan ditinggalkan. Gio tidak tahu bagaimana perasaan perempuan polos ini saat itu. Sebenarnya Nala sudah mulai suka dengan Gio tapi Gio nya masih anggap Nala sahabatnya. Jika dipikirkan memang jika ada dua sahabat laki-laki dan perempuan, salah satu diantara mereka akan jatuh cinta. Hal itulah yang dirasakan oleh Nala, hidupnya seperti di datangkan sebuah bintang yang menghiasi hidupnya kala kegelapan....

...Saat pulang sekolah, mereka pulang bersama karena Gio dan Nala sudah izin kepada pamannya supaya tidak dijemput. Di perjalanan pulang wajah Nala yang tidak bisa di tutupinya jelas terbaca oleh Gio. Akhirnya Gio memberhentikan sepedanya di sebuah kursi duduk di sebuah taman yang biasa dilintasi mereka....

..."Kenapa berhenti Gio?" tanya Nala...

..."Nala, ayo turun dulu. Kita duduk disini dulu ya!" pinta Gio kepada Nala....

..."Emang kita ngapain disini Gio? " tanya Nala penasaran....

..."Ngak, aku lihat mulai dari gerbang sekolah sampai diperjalanan pulang kamu terlihat tidak semangat!" ucap Gio kepada Nala....

...Nala terdiam dan Gio melanjut perkataannya lagi, "apa kamu rindu ayah dan ibu kamu lagi? Atau ngak suka pulang bersamaku?"...

..."Ngakpapa kok, aku hanya kepikiran kalo kita nanti berpisah. Pasti sudah beda versinya, kamu bakalan gabung sama teman-teman kamu dan meninggalkan aku." ucap Nala kepada Gio dengan resah....

..."Aku kan sudah bilang, ngak akan ada yang beda. Semuanya akan baik-baik saja, lagian SMA ku dekat sekolah kita kok. Jadi tenang aja kita masih bisa bertemu kok" ucap Gio meyakinkan Nala kembali....

...Gio sebenarnya sedih juga karena harus berpisah sekolah dengan Nala. Namun, mau bagaimana lagi ngak mungkin Gio tetap SMP atau Nala langsung melompat ke SMA....

...Setelah mereka siap berbincang mereka akhirnya pulang karena Nala sudah berjanji kepada pamannya supaya cepat pulang. Namun sebelum pulang, Nala mengajak Gio ke makam ayah dan ibunya. Nala sekalian ingin mengenalkan Gio kepada ayah dan ibunya....

..."Ayah..ibu.. Ternyata kalian tidak akan pernah kembali lagi. Meskipun aku terus-terusan merintih merindukan kalian, wujud kalian tidak akan pernah datang lagi. Namun aku tetap menyayangi kalian!" ucap Nala sambil memeluk kuburan ayah dan ibunya....

..."Oh iya.. sekarang aku membawa seseorang ayah dan ibu. Ini namanya Gio, sahabat Nala. Kami sering bersama ayah dan ibu dan dia sering menghiburku! Ucap Nala...

..."Halo Om..Tante.. salam kenal. Kalian tenang di alam sana ya om dan tante. Nala sangat sedih setelah kepergian kalian, kuharap aku dapat menjadi sahabat yang baik bagi Nala ya om dan tante!" ucap Gio....

..."Kami permisi dulu ya ayah dan ibu. Paman udah menunggu di rumah nanti aku di nasehati lagi" ucap Nala sambil tersenyum...

...Setelah dari makam ayah dan ibu Nala, Gio langsung mengantar Nala ke rumahnya. Di perjalanan Nala memandangi jalanan sambil pikirannya yang sepertinya berkecamuk akibat mengingat pengalaman masa kecilnya. Gio sesekali meliriknya namun memilih diam membiarkan Nala bergulat dengan perasaannya....

...Sesampainya di rumah Nala, Gio langsung berhenti mengayunkan sepedanya. Namun Nala terlihat tidak turun dari sepeda. Ternyata Nala tidak tahu bahwa dirinya sudah sampai di rumah....

..."Nala, turun sudah sampai! Pinta Gio....

..."Oh iya.. Aku tidak memperhatikannya. Sampai jumpa Gio, hati-hati!" ucap Nala dengan nada yang sedikit lesu....

..."Kamu baik-baik saja Nala? Atau aku temani aja sebentar? Tanya Gio dengan suara lembut....

...Nala hanya mengangguk dan tersenyum tipis. "Ngak udah Gio, aku baik-baik saja kok. Kamu pulang saja. " ucap Nala dengan wajah yang sedikit pucat....

...Gio sebentar memandang wajah Nala seperti tersirat bahwa ia membutuhkan teman saat itu....

..."Kalau butuh bantuan kabari aku ya, kan rumah kita dekat! Ujar Gio sebelum melangkah mundur....

...Nala membuka pintu dan suasana sepi langsung menyambutnya karena pamannya belum pulang kerja. Rumah itu sangat luas seperti menelan tubuhnya kala itu. Saat masuk ke rumah, ia memandangi photo-photo ayah dan ibunya yang sedang tergantung. Wajah ayah dan ibunya tersenyum cerah di bingkai itu seolah menatap dirinya langsung....

...Hal tersebut membuat air mata Nala keluar perlahan yang mulai dari tadi sudah ingin tumpah. Tangisannya tertumpah sambil menyenderkan kepalanya ke dinding dekat photo keluarga mereka....

...Sementara, Gio masih diluar enggan untuk pergi. Dirinya ragu untuk pergi karena melihat kondisi Nala yang tidak baik-baik saja di rumahnya. Nala akhirnya datang dan mengetuk pintu Nala....

..."Nala aku tahu kamu bilang ngak usah tapi aku mau menemani kami sebentar aja!" Ucap Gio yang terdengar oleh Nala di belakang pintunya....

...Nala yang masih menangis terkejut dengan suara Gio yang sedang memanggilnya. Nala akhirnya membuka pintu dan melihat Gio berdiri disana. Gio tersenyum dengan penuh perhatian. Ia mengelus kepala Nala dengan sangat lembut....

..."Nala, kamu tidak sendirian. Aku ada disini!" ucap Gio sambil memberikan coklat entah kapan dibelinya....

...Nala hanya diam dan menatap Gio dengan mata yang berkaca-kaca dan bengkak. Nala merasa sangat diperhatikan oleh Gio. Ucapan yang dikeluarkan oleh Gio membuatnya merasa masih dibutuhkan. Sentuhan yang diberikan oleh Gio memberikan ketenangan kepada hatinya yang runtuh....

..."Ayo masuk aja!" pinta Nala kepada Gio. Hari itu Gio menemani Nala sampai memastikan Nala merasa baik. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi untuk menghilangkan perasaan sedih Nala. Moment itu menjadi sesuatu hal yang sangat di perlukan oleh Nala. Ia kembali semangat dan benar-benar ingin mencoba pulih dari perasaan yang menghantuinya....

..."Bantu aku ya Gio.. Aku masih belum bisa mengikhlaskan orangtua aku. " ucap Nala kepada Gio....

..."Pastinya Nala, aku akan selalu mendukungmu. Jangan takut ya Nal, aku ada disini bersama kamu!" jawab Gio dengan penuh semangat....

...Percakapan merekapun terhenti karena mendengar pamannya yang sudah pulang kerja....

..."Nal, buka pintunya" ucap pamannya...

...Nala langsung membuka pintu dan pamannya melihat ada Gio disana. Dengan sopan Gio berpamitan kepada pamannya....

..."Kok langsung pulang Gio?" tanya pamannya...

..."Iya paman, takutnya dicari ibu paman. Aku permisi dulu ya paman.. Nala" Ucap Gio....

..."Iya Gio. Hati-hati ya!" jawab Nala dengan tersenyum....

...setelah Gio pergi, pamannya meledek Nala....

..."Kamu suka sama Gio ya???? Jawab dengan jujur" ucap pamannya sambil tertawa...

..."paman ini. Ngak lah Gio hanya sahabat aku" jawab Nala yang sedang menyimpan perasaannya....

...Malam itu dihabiskan Nala dengan mengingat kebaikan Gio yang mau menemaninya tidak hanya dalam suka namun dalam keadaan duka sekalipun....

...Bersambung........

1
Robitasari
hai kak mampir di karya aku juga yuk
✨Wyn한✨
Karakter-karakter ini begitu kuat, membawa cerita menjadi hidup.
Gita Simamora: Terimakasih, ditunggu selanjutnya ya.
total 1 replies
JustReading
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
Gita Simamora: Pastinya, ditunggu ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!