NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Birsha

"Eh ... Ada besan." Kata Rini berjalan mendekat ke arah Yunita.

Yunita tersenyum palsu lalu menyapa Rini dengan sopan, begitu juga dengan yang lainnya.

"Anakmu laki-laki Martin, selamat ya." Kata Rini antusias.

"I-iya Bu." Ucap Martin terbata.

Martin terpaksa mendekat ke arah tempat tidur Tya yang di sampingnya ada box kecil tempat putra pertamanya sedang tertidur dengan tenang.

"Sayang, anak kita." Kata Tya dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk.

Martin menyentuh kain yang membalut tubuh si bayi agar tetap merasa hangat.

"Gendong sayang, dia pasti seneng kalau di gendong papanya."

Rini tersenyum lalu mendekat pada Martin yang seperti kaku saat akan mencoba menggendong bayinya.

"Ibu bantu ya," Dengan cekatan Rini mengangkat tubuh mungil itu dan di serahkan pada Martin.

Yunita,Erlangga mendekat lalu mengusap lembut pipi cucu pertama mereka.

"Gimana Martin? mau di kasih nama siapa?" Tanya Rini.

"Boleh aku minta waktu ngobrol berdua dengan Tya? untuk berdiskusi soal nama." Ucapnnya.

Kemudian Rini, Yunita dan juga Erlangga keluar ruangan yang disana juga ada Komala dan Listy yang sedang duduk, mereka keluar saat Rini tadi muncul dari balik kamar mandi.

Rini tidak banyak mempertanyakan siapa wanita yang sedang duduk bersama Komala,dia tidak sabar untuk menunggu kira-kira Martin akan memberikan nama apa untuk cucu pertamanya.

Di dalam ruangan.

Martin langsung menyerahkan bayi yang ada di gendongannya pada Tya dengan terburu-buru.

"Loh, kenapa sayang, dia anteng loh sama kamu."

"To the point aja, apa namanya? aku malas memikirkan untuk memberi nama pada bayi itu."

Tya menghela nafasnya, lagi-lagi dia harus menahan sabar dengan sikap Martin.

"Kevin atmajaya, belakangnya pakai nama belakang kamu, jadi samaan sayang."

Martin tersenyum sinis, "Aku ga izinin nama aku ada di bayi ini, biar aku yang cari sendiri di internet." Ucapnya sambil mengeluarkan ponsel di saku.

Beberapa menit Martin bermain ponselnya, lalu senyum tipis kembali tergambar pada bibirnya.

"Namakan Birsha, tidak usah pakai nama panjang, itu tidak penting."

"Birsha? Seperti baru mendengar, unik juga sayang. kalau boleh tau arti nama itu apa?"

"Itu nama yang bermakna syaitan, cocok untuk anak ini yang sudah hampir menghancurkan semua mimpi kita." Kata Martin dengan wajah seriusnya.

Air mata Tya akhirnya lolos, "Martin, tega banget kamu namain anak kita dengan makna yang seperti itu, kamu papa biologisnya! tidak ada kah sedikit rasa sayang untuk anakmu?"

"Tidak, dan tidak akan pernah. Hapus air mata kamu, jangan sampai ibumu curiga dan berfikir macam-macam tentangku, jika kamu tidak setuju, namai saja sendiri."

Tya menurut, dia seketika menghentikan tangisnya, yang di fikirannya kali ini hanya perasaan Rini, hanya ibunya lah satu-satunya orang yang menerima kehadiran bayi itu selain dirinya sendiri.

"Kevin samudera, agar anakku mempunyai kesabaran dan hati lapang seluas samudera, dan juga memiliki rezeki yang lapang juga melimpah."

"Hahaha nama yang aneh."

Bayi kecil yang di beri nama Kevin itu menggeliat seperti mencari puting, dia haus. Dengan telaten Tya menyusui bayi itu tanpa bantuan dari siapapun.

Karena Martin tidak kunjung keluar dari ruangan, Rini yang sudah tidak sabar akhirnya masuk ke dalam

"Gimana Martin? sudah di beri nama?" Tanya Rini yang selalu antusias, sedangkan Yunita dan Erlangga hanya menatap malas.

"Kevin samudera, keren kan?" Kata Martin dengan bangganya.

"Wah bagus juga, cucu pertama kita namanya Kevin Bu Yunita," Ucap Rini memegang lengan Yunita kegirangan.

"I-iya." Sahut Yunita dengan terpaksa.

***

Seminggu kemudian.

Rini sudah seminggu menginap di rumah Martin, dengan tujuan membantu Tya pasca operasi agar tidak banyak membebani keluarga besannya.

Tepat hari ini, Rini akan pulang kembali ke rumahnya, karena Tya sudah lebih stabil dalam melakukan hal apapun, dan terlihT juga Martin dan mertuanya ikut membantu semua yang Tya butuhkan.

Rini makin percaya bahwa sepeninggal dirinya di rumah itu, Tya akan terurus dengan baik.

Tya menangis tersedu saat Taxi sudah membawa Rini pergi dari rumah Martin.

.

.

"Cengeng banget istrimu." Celetuk Yunita pada Martin.

"Ahh udahlah, masuk-masuk ... udah malam." Kata Martin yang sudah lelah dengan sandiwaranya sendiri ketika ada mertua di rumahnya.

Martin merebahkan diri di sofa, lalu Tya menghentikan langkahnya yang akan memasuki kamar, "Sayang, ibuku kan sudah tidka menginap, jadi kamu bisa tidur di kamar dengan aku dan juga Kevin."

"Gak." Ucapnya sambil memejamkan mata.

"Sayang, aku gak akan minta kamu gantiin popok dan lainnya, aku cuma pengen di temenin aja." Lirih Tya.

"Gak! Aku pusing denger anak itu nangis gak jelas, besok aku kerja loh ... Kamu jangan bikin kacau jam tidur aku."

Malam ini Tya menyerah, dia berbalik badan lalu masuk ke dalam kamarnya, otaknya harus tetap waras agar asi yang di hasilkan isinya berkualitas.

Tya merawat bayinya benar-benar hanya seorang diri sepeninggal ibunya, Martin dan juga keluarga sudah merasa lega dengan kepergian Rini malam ini.

.

.

Pukul 07.00 Martin sudah siap dengan baju formalnya, di lihatnya Tya yang masih tidur dengan penampilan yang tidak karuan, Kevin menangis sepanjang malam, entah apa yang di rasakan bayi mungil itu, semua yang Tya lakukan untuknya selalu di balas dengan tangisan dan jeritan, alhasil pagi hari mereka berdua baru pulas tertidur.

"Pemandangan macam apa ini, tidak ada sedikitpun rasa tertarik aku sama kamu lagi, kalau bukan karena bayi itu mungkin aku tidak akan sebenci ini padamu Tya." Gumam Martin, tangannya sibuk melilitkan dasi di kerah bajunya.

.

.

Sarapan pagi keluarga Martin.

"Istri kamu gak ikut sarapan?" Tanya Yunita.

"Masih tidur orangnya."

"Hah? Suami mau kerja malah masih tidur? Benar-benar beban banget mereka berdua itu."

Komala datang menggeser bangkunya untung bergabung sarapan, "Semalam aku ga nyenyak banget, si Kevin berisik ... Nangis terus, mana sekarang mau ujian lagi, stress deh lama-lama."

"Tuh Martin, denger adik kamu ... Keganggu sama tangisan bayi itu!"

"Ya terus aku harus gimana Bu?" Tanya Martin yang sudah sedikit jengah dengan komplain dari keluarganya pagi ini.

"Kirim aja ke panti asuhan, lagian istri kamu gak becus ngurusnya, masa anak nangis sepanjang malam, apalagi kalau bukan dia yang belum bisa urus bayi."

Martin hanya menggelengkan kepalanya, dan kembali fokus dengan menu sarapannya.

***

Di kantor.

Martin selalu mendekati Listy dalam setiap kesempatan, terutama saat bos nya menghadiri rapat di luar kantor, Martin jadi bebas masuk ke ruangan Listy tanpa harus sungkan pada bos nya yang selalu memperhatikan gerak-geriknya.

"Makan siang sama aku ya." Bisik Martin.

"Ng ... Iya pak." Sahut Listy malu-malu.

***Gunakan mata elang kalian, kalau ada typo tolong di beritahu lewat kolom komentar ya***

1
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
Uthie
Langsung tertarik dan suka dengan cerita nya 👍👍👍🤗🤗🤗🤗
Uthie: /Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Fareed Feeza: waaaah KA uthie ... makasih loh lak
total 2 replies
Uthie
suka ceritanya 👍👍👍
Uthie
tertarik mampir 👍👍🤗
Risman Afandi
Biasa
Fareed Feeza: tks kak ... tapi btw novelnya belum tamat ya
total 1 replies
Mukmini Salasiyanti
hahhhhhhhh
ini nih slh satu org Kufur..
Tdk bersyukur...
Fitria Syafei
waduh Martin, kau akan menyesal 😏 KK kereeen 😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!