NovelToon NovelToon
Satu Malam Bersama Sang Mafia

Satu Malam Bersama Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wahidah88

Alana Ketlovly seorang pengusaha yang harus menelan pil pahit karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Untuk itu Alana memutuskan untuk menghibur dirinya dengan pergi ke Bar, yang berakhir dengan sebuah malapetaka. Dimana dirinya menjalan hubungan cinta satu malam dengan seorang mafia bernama, Arthur Stanley.
Arthur Stanley sendiri merupakan seorang mafia yang memiliki kelainan dalam hubungan seksual. Banyak cewek yang ingin tidur dengannya namun dirinya hanya menginginkan teman tidur yang membuat nyaman dan tergila-gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahidah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Alana tengah mandi, dia ingin tubuhnya serta hatinya tetap segar karena seharian di buat kesal dan marah karena sikap Arthur yang seenaknya. Bahkan sampai saat ini pun anak buah Arthur masih menjaganya di luar apartemennya.

" Haaaa... mau sampai kapan aku berada dalam rumah." keluh Alana.

Bahkan saat Jessica menghubungi Alana untuk datang menjenguk, Alana menolak sebab dia tidak mau jika teman sekantornya itu tahu kalau dia dijaga oleh anak buah Arthur. Alana seolah menyesali dirinya karena malam itu dia harus mau tidur bersama dengan seorang pria yang nyatanya adalah seorang mafia.

Meskipun Alana menyesali tapi nasib sudah menjadi bubur begitulah perumpamaannya. Alana harus terjebak dalam hidup seperti ini. Padahal keinginan Alana hanya menghabiskan satu malam selebihnya Alana ingin dia bahkan Arthur kembali ke kehidupan mereka masing-masing. Ternyata itu hanya keinginan Alana saja. Berbeda dengan Arthur yang justru meminta Alana untuk tinggal bersama dengannya.

Alan baru selesai mandi, dia memakai pakaian tidur. Tiba-tiba ponselnya berdering, tertera nomor baru yang tengah menghubungi.

" Nomor siapa ini?" tanyanya sendiri, sambil berpikir siapa pemilik nomor baru tersebut.

" Hallo." jawab Alana.

" Kamu hampir membuat kaki anak buah ku kejepit pintu apartemen." ucap orang yang menelepon Alana.

Suaranya terdengar berat, dan Alana sudah bisa menebak siapa orang yang meneleponnya ini. " Arthur?"

" Iya, ini aku. Ternyata kamu sudah bisa mengenali suara ku."

" Kamu kok bisa tahu nomor kontak ku?" tanya Alana.

" Aku juga enggak tahu. Tiba-tiba saja nomor kontak mu ada di ponselku."

" Pembohong! Kamu itu enggak sopan, tiba-tiba dapat nomor kontak tanpa seizin ku sama sekali. Kalau begitu lebih baik aku blokir nomor mu ini."

" Eh, jangan dulu. Aku minta maaf. sekarang aku akan meminta izin mu dengan baik-baik. Alana, bolehkah aku menyimpan nomor kontakmu?"

" Enggak! Enggak boleh! Aku enggak akan mengizinkan mu untuk menelepon ku lagi atau aku akan mengganti nomor ku!" ancam Alana.

" Baiklah, aku menelepon hanya ingin menyampaikan jika aku akan pergi keluar negeri untuk bekerja. Jadi, untuk beberapa hari kedepan aku enggak bisa menemui mu. Setelah aku kembali, aku akan datang menjemput mu."

" Emangnya kamu mau membawaku kemana? Bukankah sudah kubilang aku enggak mau tinggal bersamamu."

" Jadi, kamu sudah memikirkannya, ya? Aku hanya ingin kita makan malam bersama."

Alana sangat kesal, Arthur seolah terus memaksanya. Padahal Alana sudah memberi kode bahkan dan gesture Alana saja, Alana tidak ingin tinggal ataupun berhubungan dan berkomunikasi dengan Arthur.

" Aku enggak mau pergi kemanapun bersamamu, bahkan makan malam pun aku ogah!" seru Alana dengan kesal.

" Ingat! Aku enggak mau pergi dengan orang seperti mu! Sudah cukup, aku mau tidur." tekan Alana untuk kali ini, dia benar-benar tidak mau berurusan dengan Arthur.

Alana mematikan sambungan telepon mereka. Lalu dia tiba-tiba berpikir dengan kalimat terakhir dia tekankan kepada Arthur.

" Pokoknya aku enggak pergi dengan orang sepertinya, sampai kapanpun" tekan Alana kepada dirinya sendiri.

Alana mengecek media sosialnya, raut wajahnya kembali sedih melihat postingan mesra Alvaro dengan kekasihnya. Patah hati Alana masih belum sembuh. Meski dia sudah tidak berharap, namun cinta kepada Alvaro masih tetap ada.

***

Berbeda dengan Alvaro, terlihat kekasihnya itu tengah tertawa sambil melihat ponselnya.

" Ada apa? Apa yang kamu tertawakan?" tanya Alvaro kepada kekasihnya Kaira.

" Aku sedang menertawakan wajahmu yang terlihat lucu dalam foto ini." ucap Kaira.

Alvaro tersenyum mendengarnya, namun dia juga mengkhawatirkan Kaira yang beberapa hari ini murung. Kaira masih mengkhawatirkan keadaan Alana semenjak di cafe. Kaira seolah merasa bersalah kepada Alana, namun dia juga tidak bisa membohongi jika dirinya juga mencintai Alvaro.

" Kenapa? Kok tiba-tiba terdiam?" tanya Alvaro.

" Alana kalau dilihat dia cantik ya." ucap Kaira memperlihatkan foto Alana.

" Tapi di mataku, hanya kamu yang cantik." ucap Alvaro.

" Alvaro, aku sudah tidak mengkhawatirkan Alana lagi. Toh, untuk apa, aku mengkhawatirkannya. namanya cinta tentu ada yang patah hati, kan? Alvaro, apa kamu mau berjanji untuk tetap bersamaku?" tanya Kaira.

" Aku berjanji. Akan tetapi bersama mu," ucap Alvaro lalu mencium pipi kekasihnya.

" Makasih." ucap Kaira kemudian ciuman itu beralih ke bibir.

Ditengah mesranya Alvaro dan Kaira. Di satu sisi Alana tengah menangis. Mengasihi dirinya yang masih belum bisa melupakan perasaannya kepada Alvaro.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!