Srikandi, gadis cantik yang selalu digilai oleh setiap laki laki yang mengenalnya. karena selain cantik dan berasal dari keluarga kaya, Srikandi juga baik hati.
Srikandi memiliki seorang kekasih bernama Arjun, tetapi tanpa sepengetahuan Srikandi ternyata Arjun hanya menganggap dirinya sebagai piala yang dia menangkan dari hasil taruhan saja. Arjun tidak pernah mencintai Srikandi yang dia anggap sebagai gadis manja, yang hanya bisa mengandalkan harta orang tua.
Padahal tanpa sepengetahuan Arjun, Srikandi juga memiliki sebuah bisnis tersembunyi, yang hanya ayahnya saja yang tahu.
Saat Srikandi tahu kebusukan Arjun, Srikandi tidak marah. Srikandi bersikap santai tapi memikirkan sesuatu untuk membalas sakit hatinya. Apalagi hadirnya pria tampan yang mencintai dirinya dengan tulus. menambah lengkap rencana Srikandi.
Arjun harus merasakan juga mencintai tapi tidak di anggap. Arjun harus tahu rasanya patah hati .
ikuti kisah selengkapnya dalam
BUKAN LELAKI CADANGAN
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Waktu yang ditunggu-tunggu oleh Srikandi akhirnya tiba. Jam pulang kerja bagi karyawan yang bekerja di perusahaan. Itu artinya Arjun juga sudah waktunya pulang sekarang.
"Bagaimana kalau aku yang mengantarkanmu ke tempat pecundang itu?" Tawar Yudistira.
"Jangan gila, aku seorang gadis yang sedang ingin pergi kencan, bukan seorang anak TK yang mau pergi ke tempat les. Jadi tidak perlu diantar. Yang ada justru kamu akan merusak situasi." Srikandi merasa geram dengan ide Yudistira yang terdengar konyol.
Hahaha
Tergalak lucu, Srikandi jika sedang kesal benar-benar terlihat menggemaskan di mata Yudistira.
"Jadi kita berangkat sendiri-sendiri?" Tanya Yudistira. Sebenarnya pria itu merasa tidak rela, jika memikirkan beberapa menit lagi wanita yang dicintainya akan berada dalam satu mobil bernafas dalam udara yang sama dengan pria pecundang yang sama sekali tidak layak bahkan jika hanya disimpan tentang sebelah mata.
"Tentu saja, ya kali kamu akan mengikutiku di belakang. Yang ada Arjun juga pasti akan curiga." Srikandi memutar bola matanya demi menahan rasa kesal yang bercokol di dada. Kenapa tiba-tiba saja pria di hadapannya ini sekarang menjadi cerewet.
Merasa kesal menghadapi pertanyaan Yudistira yang seakan tak ada habisnya, Srikandi beranjak menuju ke kamar mandi untuk membersihkan wajah.
Yudistira mendengus kesal, apa yang bisa dia lakukan sekarang, selain bersedekap sambil menyandarkan punggungnya.
Setelah perdebatan yang sama sekali tidak bermakna, akhirnya mereka berdua pun bergegas meninggalkan ruangan Srikandi. Kemudian pergi dengan mobil masing-masing.
Tiga puluh menit berkendara, akhirnya mobil mewah yang dikendarai oleh Srikandi sampai juga di pelataran perusahaan di mana Arjun bekerja.
Memarkir mobil tanpa dirinya turun, diambilnya ponsel yang tersimpan dalam sling bag-nya.
Ketik ketik ketik ketik..
"Arjun, aku sudah ada di bawah, kamu masih lama tidak?" Sebuah pesan singkat dikirim oleh Srikandi.
Tring..
Hanya sekian detik terdengar notif ponselnya berbunyi. Dan terlihat olehnya pesan masuk dari Arjun.
"Iya, aku sedang berkemas. Tunggu sebentar ya." pesan balasan dari Arjuna.
Srikandi menghembuskan nafas kesal, jika saja Dia tidak memiliki satu rencana, tidak akan dia bersusah payah menunggu pria itu di sini. Meskipun AC mobilnya begitu sejuk, tetapi menunggu bukanlah sesuatu yang dia sukai.
Di ruangan Arjun
"Keluarlah, aku sedang ada janji dengan kekasihku!" Arjun melepaskan belitan tangannya dari pinggang seorang wanita, yang tak lain adalah sekretarisnya.
"Tapi..!" Winda, nama sekretaris itu. Wanita berpenampilan seksi itu mendengus kesal. Seenaknya saja Arjun ini menariknya kemudian melepasnya, apa dia pikir dirinya ini layangan. Yang bisa dipegang benangnya kemudian ditarik dan diulur sesuka hati.
"Jangan membantahku. Sudah aku bilang aku bisa menentukan nasibmu di perusahaan ini!" Ucap Arjun ketus.
"Sekarang menurut dulu ya, aku juga sudah tidak sabar untuk mencicipi kenikmatan bersamamu. Tapi untuk saat ini, aku harus bekerja keras mencari uang tambahan agar bisa kuberikan padamu, apa kau paham?"
Arjun berbicara sambil mengangkat dagu gadis itu. Menariknya mendekat, kemudian meninggalkan kenang-kenangan di bibir yang merah merona.
Wanita bernama Winda itu menunduk tersipu malu, kemudian bergegas meninggalkan Arjun setelah memberikan kenangan yang sama.
"Benahi dulu bajumu sebelum keluar!" Seru Arjun.
Winda mengangguk kemudian merapikan pakaian bagian atasnya. Dan benar-benar meninggalkan ruangan setelah merasa dirinya kembali rapi.
"Hufff, padahal baru saja mau mulai. Ah, tapi tidak masalah. Aku bisa mencicipi nya lain kali. Sekarang lebih penting mengumpulkan uang dulu. Srikandi aku datang, jangan salahkan aku yang suka jajan. Itu karena kamu yang tidak bisa memberikan apa yang aku inginkan."
Arjun berguman-gumam sambil memejamkan matanya, membayangkan dua bongkahan kenyal yang baru saja selesai dia nikmati. Dia sedang menyelesaikan tugas terakhirnya tadi, ketika kebetulan sekretarisnya masuk untuk mengantarkan berkas yang baru saja diselesaikan oleh sang sekretaris.
Bagaikan kucing melihat ikan asin, Arjun pun melancarkan rayuan mautnya. dan ternyata merayu Winda bukan sesuatu yang sulit.
"Aku harus membersihkan diri dulu, sangat tidak baik jika Srikandi sampai melihat ada bekas sekretarisku yang tertinggal." Arjun berucap sambil berjalan ke arah kamar mandi. Hanya lima menit, pria itu sudah keluar.
Mungkin dia hanya merasa perlu mencuci muka dan berkumur-kumur saja, untuk membersihkan noda lipstik yang belepotan di bibirnya. Karena dia tidak mau Srikandi menunggu terlalu lama.
"Ah, untung aku punya baju ganti dilaci bawah meja kerjaku. Tampaknya setelah ini aku harus menyiapkan banyak baju ganti di kantor ini." Sambil mengganti pakaiannya Arjun berbicara seorang diri. Selesai dengan merapikan penampilannya pria itu pun bergegas keluar dari ruangan, lalu segera menuju tempat di mana Srikandi mengatakan dirinya berada bersama mobilnya.
"Halo honey, maaf ya aku lama. Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku." Arjun berbicara setelah dia masuk ke dalam mobil. Srikandi benar-benar membiarkan Arjun yang menyetir, seperti yang dilakukan pria itu beberapa hari yang lalu ketika mereka berangkat ke mall.
"Baru selesai kerja tapi kamu terlihat sangat segar? Tanya Srikandi sambil mengernyitkan dahi.
"Iya, aku cuci muka dulu sebelum turun tadi. Aku takut kamu makan ilfil melihatku jika aku mukaku kucel." Jawab Arjun sambil bergerak mengemudikan mobil.
Srikandi hanya diam, tapi dia memindai penampilan Arjun. Bahkan baju yang dikenakan Arjun terlihat seperti baru saja dipakai. Karena kalau baju itu sudah dipakai sejak pagi pasti bau keringat.
"Ternyata kau memang pintar bersandiwara, Arjun!" Gumam Srikandi dalam hati. "Tapi sayang aku tidak sebodoh yang kau pikir. Aku jadi ingin tahu, apa yang kau lakukan sebelum keluar dari ruanganmu tadi." Lanjutnya masih tetap dalam hati.
"Tidak masalah, nikmati saja kesenanganmu dulu. Mungkin sebentar lagi kau akan menangis!" Srikandi bergumam sambil mengarahkan pandangannya ke depan ke arah jalan yang mereka lalui.
"Kita ke mana dulu, Honey?" Tanya Arjun ketika mereka dalam perjalanan.
"Aku mau ke restoran Shangrila, sudah lama aku tidak menikmati makan mewah di sana." Srikandi menimpali suara Arjun dengan gayanya yang ceria.
Keduanya bercanda dan tertawa, bercerita tentang pekerjaan masing-masing. Sejenak Srikandi menghentikan tawanya, ketika dia melihat dompet Arjun yang tersembul sedikit di saku celana belakangnya. Tiba-tiba saja ide cemerlang muncul dalam otaknya.
"Arjun, tolong ambilkan sisir ku yang ada di dashboard depan setir!" Pinta Srikandi.
Dengan senang hati Arjun memajukan badannya dan meraih sisir yang ada di dashboard yang ada di hadapannya. Dan tepat saat Arjun membungkukkan badannya ke depan, secara perlahan Srikandi mengambil dompet Arjun yang berada di saku celana belakang pria itu, kemudian menjatuhkan dompet itu di bawah jok mobil yang diduduki oleh Arjun.
"Ini sisirnya, Honey.." Arjun mengulurkan sisir menggunakan tangan kirinya sedangkan tangan kanan tetap fokus pada setir. Tanpa menoleh ke arah wanita itu karena dia harus fokus pada jalanan di hadapannya.
"Terima kasih!" Ucap Srikandi kemudian berpura-pura menyisir rambutnya yang sebenarnya sudah rapi.
"Padahal kamu sudah cantik meskipun tanpa menyisir rambut." Arjun mengeluarkan gombalan mautnya.
"Ah, iya kah?"
Arjun melihat Srikandi menundukkan wajah, seolah sedang tersipu malu. Tanpa dia tahu bahwa sebenarnya Srikandi, "hoekk" merasa mau muntah mendengar gombalan Arjun.
"Iya, Honey. Kau sangat cantik, bahkan paling cantik dari wanita manapun." Lagi-lagi Arjun mengeluarkan jurus mautnya.
"Arjun, jangan memujiku lagi,nanti hidungku jadi besar!" Srikandi memukul kecil bahu Arjun bersikap seolah sedang tersipu.
"Ha ha ha, aku bersungguh-sungguh, Honey."
***
"Arjun, ayo pesan apapun yang kau suka. Jangan khawatir, papaku memberiku banyak uang!" Seru Srikandi ketika mereka berdua sudah duduk manis di dalam sebuah restoran bintang lima yang tadi namanya disebut oleh Srikandi.
Tapi honey, aku merasa tidak enak. Masa setiap kali kita pergi, selalu Kamu yang bayarin aku?" Berbicara dengan memasang tampang kasihannya.
"Ya tidak apa-apa, kan aku yang senang. Nanti kalau kita sudah menikah, semua perusahaan papaku Kamu yang pegang, ya." Walaupun merasa mual melihat wajah pria di hadapannya, akan tetapi Srikandi masih tetap bisa menguasai diri untuk tetap bersikap manis dan manja di hadapan Arjun.
Mata Arjun membola mendengar ucapan Srikandi, Apa katanya tadi? Memegang semua perusahaan? oh my God ini seperti mimpi. Hingga tanpa sadar pria itu tersenyum-senyum sendiri.
Ah, pikirkan itu belakangan, yang penting sekarang menikmati makan mewah dulu.
Bersikap malu-malu, tapi tanpa tahu malu, memesan beberapa jenis makanan termahal di restoran itu. Tanpa menyadari bahwa Srikandi sedang tersenyum menyeringai melihatnya.
bnrn yudistira yg jd dktr.....
Duuhh....kl srikandi jdian sm dia,bruntung bgt....udh baik,kya rya,pduli sesama jg....d jmin bkln bhgia kl hdp sm dia....
Btw,tu nnek shir msh ngeyel aja....
tar mlah blik k dri sndri....
tapi sekarang mending, satu doang yg tembus. telkomsel. selain itu jangan harap ada jaringan.