NovelToon NovelToon
Ibu Susu Untuk Putriku Sendiri

Ibu Susu Untuk Putriku Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Roman-Angst Mafia
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Malam sial itu membuat Ruby harus kehilangan mahkotanya demi menggantikan seorang wanita yang diincar seorang mafia yang harus menyalurkan syahwatnya karena dijebak oleh saingan bisnisnya.


"Tuan. Tolong...! jangan lakukan itu...!" Ruby mendorong pria tampan yang dikenal sebagai mafia bringas.


"Aku sudah membayarmu maka, layani aku...! " Ujar Sean menyeringai licik.


Sean mengira Ruby adalah wanita penghibur namun ternyata Ruby adalah gadis baik-baik yang masih suci. Ia yang ingin kembali ke negaranya ternyata harus menjadi korban salah tangkap oleh anak buahnya mafia.


"Bagaimana kelanjutan kisah antara Ruby dan Sean sang mafia?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Kontak Batin

Malam itu, Rubby terlihat gelisah. Perutnya mengalami kontraksi namun tidak begitu intens. Rubby memutuskan untuk sholat tahajud pukul dua pagi. Ia berdoa agar kelahiran bayinya dilancarkan Allah. Hanya Allah tempat ia bergantung atas setiap jalan hidupnya.

"Ya Allah. Tolong selamatkan kami berdua. Aku tidak bisa menghubungi ibuku karena aku begitu takut, ibuku akan membuang bayiku," pinta Rubby bercucuran keringat dan air mata. Tangannya terasa dingin bersamaan dengan datangnya kontraksi dengan jarak dekat.

Rubby menghampiri sahabatnya Nicole sambil mengguncang bahu gadis itu." Nicole. hei...! Tolong aku," desis Rubby sambil meringis.

Nicole mengucek matanya dengan wajah bantal menatap wajah Rubby. Ia teringat kalau Rubby siap melahirkan kapan saja.

"Astaga. Apakah kamu mau melahirkan Rubby?" Rubby mengangguk sambil mengusap perut bagian bawahnya.

"Sepertinya begitu. Ayo kita ke rumah sakit, Nicole...!" ajak Rubby.

"Apakah kamu masih kuat berjalan? Apakah kita perlu panggil ambulans saja?" tawar Nicole dan Rubby hanya mengangguk pasrah.

Nicole terlihat panik karena ini adalah pengalaman pertamanya mengurus wanita yang akan melahirkan." Tunggu sebentar Rubby..! Aku ganti baju dulu...!" Nicole masuk ke ruang ganti untuk berganti piyama dengan baju lain.

Beberapa saat kemudian ia sudah terlihat rapi dengan wajah tanpa ada riasan saking gugupnya. Ia menarik koper milik Rubby yang sudah dipersiapkan.

"Nicole. Kakiku tidak kuat melangkah. Ini sangat sakit sekali," ucap Rubby melihat kakinya yang sudah mengalir air ketuban bercampur darah.

"Astaga. Aku akan panggil helikopter ambulans. Bayimu bisa membiru." Panik Sarah segera menghubungi helikopter agar segera menjemput mereka.

Tidak butuh waktu lama, helikopter medis segera mengevakuasi Rubby. Di apartemen itu memang dilengkapi landasan helikopter yang ada di atap apartemen untuk kelas menengah ke atas.

Rubby tidak kuat lagi untuk menahan bayinya agar tidak keluar lebih dulu karena waktu tempuh helikopter ke rumah sakit hanya 3 menit.

Rubby segera dibawa ke dalam kamar bersalin. Bersama dengan itu, Sarah yang juga mengalami pendarahan masuk juga ke rumah sakit padahal belum waktunya dia melahirkan.

Nicole menemani Rubby di dalam kamar bersalin. Sean yang baru datang belakangan langsung menuju ruang pemeriksaan tempat Sarah di periksa. Dokter menemui Sean yang terlihat acuh tak acuh pada keadaan Sarah. Namun hatinya merasa gelisah entah mengapa.

"Permisi. Siapa wali dari pasien Sarah?" tanya dokter di ruang tunggu kelurga di mana banyak kelurga di tempat itu yang sedang menunggu kelurga mereka yang juga sedang melahirkan.

"Saya dokter." Sean menemui dokter jaga yang sedang menangani keadaan Sarah.

"Begini tuan. Sepertinya bayi anda harus lahir prematur karena usianya masih tujuh bulan lebih. Tapi ada resikonya karena bilik jantung bayinya bocor. Kemungkinan selamat sangat kecil. Kalau diijinkan bertahan di rahim ibunya, mungkin kami bantu pengobatannya selama satu pekan baru bisa dilakukan operasi sesar. Mau pilih yang mana? " tanya dokter menatap wajah tampan Sean yang sedang berpikir.

"Lakukan yang terbaik untuk bayi saya, dokter," ucap Sean namun matanya malah melirik ke pintu kamar sebelah di mana Rubby sedang berjuang melahirkan bayi mereka.

Kebetulan pintu kamarnya setengah terbuka. Sean terlihat penasaran dengan pasien yang ada di dalam kamar itu.

"Baik tuan. Terimakasih. Kalau begitu kami akan memberikan suntikan obat untuk menghentikan pendarahan," ucap dokter itu dan Sean hanya mengangguk.

Ia menghampiri kamar bersalin itu. Rasanya ia ingin ikut masuk ke dalam sana, namun langkahnya terhenti kala mendengar telepon masuk. Ia berjalan menjauhi kamar bersalin tersebut.

Di saat itu, Nicole keluar menuju tempat admistrasi untuk melakukan pembayaran. Ia membawa black card milik Rubby yang sudah diberikan Rubby padanya sepekan sebelum wanita bercadar itu yang saat ini sedang melahirkan bayinya.

Bayi Rubby dibawa oleh suster ke ruang bayi. Sean menatap wajah anak kandungnya itu yang sedang terbaring di dalam kotak bayi yang didorong oleh suster. Sean mengikuti langkah suster di samping inkubator bayi itu berada. Ia seakan mengklaim dirinya lah ayah kandungnya bayi itu.

"Di mana kelurganya suster? Ayah bayi ini misalnya," tanya Sean yang melihat tidak ada yang mendampingi bayi itu selain dirinya.

"Ibu bayi ini tidak punya suami," ucap suster itu karena tidak ada tertera nama suami Rubby di berkas dokumen pribadi Rubby.

Sean menghentikan langkahnya karena suster sudah masuk ke dalam ruang bayi. Bayinya Rubby menangis saat ia tidak merasakan lagi keberadaan ayahnya di sampingnya. Tangisan bayi itu menghentikan langkahnya Sean yang langsung membalikkan tubuhnya untuk melihat lagi keadaan bayinya melalui dinding kaca. Nampaknya suster sedang menenangkan bayi itu namun tetap saja tidak bisa.

Sean memberanikan diri masuk ke dalam kamar bayi itu." Suster. Ijinkan saya menggendongnya sebentar," nekat Sean.

Melihat tampang Sean yang terlihat berpenampilan menarik dan berkelas, suster itu memberikan bayinya Rubby pada Sean. Saat berada di dalam gendongan ayahnya, bayi itu langsung diam.

Ia merasakan kenyamanan dalam tangan kokoh sang ayah yang membawa tubuh mungilnya ke dalam dada bidang sang ayah.

"Hai cantik...! Siapa namamu sayang?" tanya Sean membuat sang bayi membuka matanya menatap wajah tampan Sean.

Deggggg...

"Wajah bayi ini?" Sean merasakan sesuatu yang mengganjal di hatinya namun ia begitu takut berspekulasi dengan kemiripan wajah bayi cantik itu. Ia kembali menimang bayinya hingga bayi itu terlelap. Suster itu merasa heran dengan interaksi kedua orang di depannya.

"Wah...! Dia bukan hanya tampan tapi juga bisa menenangkan seorang bayi yang sedang meradang. Hebat...!" puji suster itu lalu meminta Sean membaringkan lagi bayinya ke dalam inkubator itu biar tetap hangat.

"Sampai ketemu lagi cantik. Bobo yang tenang dan jangan rewel. Aku mencintaimu, sayang," ucap Sean yang tidak sadar dengan kalimat terakhirnya.

Ia lalu segera meninggalkan kamar bayi itu menuju ke kamar inap Sarah yang kini sudah dipindahkan. Suster yang ada di ruang bersalin Rubby mengantarkan gelang tangan milik bayi Rubby dengan tulisan Rubby. Mereka lupa memasang gelang nama itu pada sang bayi.

"Sebentar lagi ibunya dipindahkan ke kamar inapnya. Kita akan membawa bayinya ke ibunya," ucap rekan suster itu setelah memasang nama Rubby di pergelangan tangan bayinya.

Sean menepuk jidatnya. Ia merasa kalau hari ini mungkin saja Rubby sudah melahirkan." Apakah sebaiknya saya kembali ke Indonesia? Mungkin saja bayiku sudah lahir. Aku akan menuntut Rubby untuk memberikan bayiku karena dia sudah menikah dengan pria lain, kecuali dia mau melepaskan suaminya dan menikah denganku," gumam Sean penuh semangat.

Ia menghubungi Dick untuk mempersiapkan jet pribadinya karena ingin melihat bayinya yang mungkin saat ini sudah lahir.

Sementara itu, nyonya Ananta menerima panggilan telepon dari pihak Bank terkait pemakaian black card oleh Rubby putrinya.

"Apaaa...?! Jadi putriku berada di rumah sakit Elisabeth di LA?" tanya nyonya Ananta syok.

"Iya nyonya. Kami sedang memantau pemakaian black card milik putri anda sesuai permintaan anda," ucap petugas bank itu.

"Baiklah. Terimakasih untuk informasinya. Saya akan ke Amerika sekarang," ucap nyonya Ananta yang begitu rindu pada putrinya.

1
Ramlah Kuku
akhirnya ketemu juga
Rubyred
gimana ya nnt kan nisa ketemu sama sarah disana
Ira Sulastri
Jangan mau kl ada Sarah ya Rubby, lebih baik kl mmg mau tinggal bersama menikah saja dulu untuk menghindari sesuatu hal yg tak di inginkan. Apalagi kamu berpakaian syar'i, untuk menjauhkan dr fitnah
Uba Muhammad Al-varo
ayo Rubby ambil kesempatan yang diberikan Sean agar kamu bisa selalu bersama2 dan merawat anakmu kembali.
jhon teyeng
ini gmn tiap mau nulis kok jd terbalik dan agak susah skg, biasanya minta utk bab berikut stlh memberi ulasan tp skg jadi sebaliknya, ada apa ini dg NT?
Salwati 123
ceritanya bagus
Farida@hidayu🇵🇸
Alhamdulillah akhirnya ketemu
kaylla salsabella
ayo Rubby kamu ikut tinggal bersama baby Jasmine ..agar bisa dekat dengan bayi mu
Farida@hidayu🇵🇸
lanjut

asekk hari marathon 4 episod baca dan baca tau2 udah minta update
Farida@hidayu🇵🇸: hari ini
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Rubby ketemu dengan bayinya, semoga ada bukti, kalau Jasmine bayi nya Rubby.
Ira Sulastri
😇🤲🏻🔥😍
Dewi Anggya
Alhamdulillah...yg dtggu²..emg klo udh miliknya gk akan trtukaar jd semangatkn Rubby memberikan asi nya 😘😘
jhon teyeng
wah boleh serakah nambah lg gak 😜
Rubyred
ceritanya bagus tapi apakah nnt sean akan bisa melihat wajahnya rubby
Rosdiana Diana: tunggu saja tanggal mainnya say
total 1 replies
kaylla salsabella
Alhamdulillah akhirnya Rubby bertemu baby Jasmine .....


wah gak sabar nunggu kebongkar kebohongan Sarah deh
Ramlah Kuku
semoga bisa bersama
Ramlah Kuku
hubungan darah begitu kental
Ramlah Kuku
semoga bisa ketemu bayinya Ruby
Ramlah Kuku
jangan sanpe kamu di jebak Rayan Ruby
Ramlah Kuku
majikan dan anak buah sama" sombongnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!