NovelToon NovelToon
Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: elfi

menjelang pernikahan elfi harus menemukan fakta bahwa kekasihnya telah bermain curang,Dimas harus ketahuan masih mengharapkan sang mantan,ternyata dini adalah istri pilihan sang ibu.
bagaimana kisah lika liku rumah tangga yang di jalani elfi setelah di nikahi kekasihnya dimas,yang keduanya berasal dari keluarga sederhana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 PANAS

(POV Elfi)

...****************...

setelah mengantar suamiku berangkat kerja, aku kembali masuk ke dalam untuk melihat kondisi ibu dan kondisinya masih demam.

kutinggalkan ibu, untuk menelepon kantor bawa aku izin libur lagi karena ada urusan yang sangat penting. sebenarnya aku nggak enak karena sudah diberi cuti satu minggu untuk menikah dan sekarang harus penambahan cuti lagi, tapi mau bagaimana, kalau aku tetap masuk kerja ibu nggak ada yang jaga.

aku kembali ke dapur untuk membuat bubur dan merapikan piring yang tadi untuk sarapan di dapur, aku lupa bawa aku belum sarapan karena tadi sudah panik duluan ibu demam.

ku lanjutkan makanku sambil menunggu bubur matang.

setelah sarapan dan bubur matang aku menyiapkannya di mangkuk untukku selapis ibu lalu meminum obat, syukurlah aku selalu menyimpan paras tamu tablet yang aku beli di apotek untuk jaga-jaga sewaktu demam.

"Bu, bangun dulu yuk sarapan, udah aku buatin bubur.."pacarku sambil mengusap ngusap lengannya.

"hemmm..."terdengar ibu bergumam dan saat ini ibu berusaha membuka matanya.

ibu tersenyum dan berkata,"terima kasih ya sayang, ibu cuma mau bilang kalau nanti ibu sudah nggak ada, tolong temani Dimas saat suka dan duka. kamu juga harus sabar menghadapinya karena dia gampang sekali marah.."mintanya sambil meraih tanganku dengan mata berkaca-kaca..

"ibu bicara apa sih, berdoa saja supaya ibu dikasih sehat dan bisa lihat cucu sampai besar.."kurai mangkok bubur dan menyuapi ibu meski hanya sedikit.

setelah makan sedikit, ku beribu Paracetamol dan meminumnya setelahnya meminta ibu untuk segera beristirahat.

saat ku senderkan tubuhku di sofa, terdapat notifikasi cat hijau, ada yang ngirim pesan foto dengan nomor baru.. kubuka isinya Dan aku sangat syok sekali, panas sekali rasanya melihat foto-foto itu. dadaku bergemuruh hebat bahkan tangan pun bergetar, sebisa mungkin aku mencoba untuk nggak mau menangis tapi ku tak mampu..

aku tidak memperdulikannya, dan nggak berapa lama dari telepon berbunyi.

Tring...tring......tring......

ku abaikan panggilan itu, sempat berhenti dan berbunyi kembali.

terpaksa aku mengangkatnya..

"halo siapa nih,? tanyaku seramah mungkin....

"hai cantik, gimana perasaanmu melihat suami seperti itu dengan perempuan lain.. kami melakukannya kemarin loh.. dan itu sangat nikmat.."jelasnya di ujung telepon sana.

sebelum menjawab aku mencoba mengatur nafas dengan suara bergetar..

"oh itu, sayang sekali ya.... suami saya sudah menceritakan kemarin dia ke mana, bersama siapa dan melakukan apa.... yah walaupun saya kecewa tapi saya sudah memaafkannya, yang lebih penting dia sudah jujur dan meminta maaf padaku... lagi pula wanita macam apa yang membuka aibnya sendiri bersama suami orang, kecuali Dia merasa bahwa dirinya jalang..."tugasku sembari memegang dada yang sesak..

belum sempat aku mendengar jawabannya, ternyata saluran teleponnya sudah ditutup olehnya.

aku sempat ingin menanyakan apakah ini benar atau tidak, tapi aku rasa ini bukan waktu yang tepat karena Dimas sedang bekerja, takut mengganggunya. biarlah kutunggu saja sampai dia pulang...

aku kembali masuk ke kamar ibu, sudah 4 jam demamnya belum juga turun.. aku langsung membawanya ke rumah sakit saja.

aku pesan taksi online, sambil menunggu ku bangunkan ibu untuk bersiap-siap memakaikan jaket agar tak merasa dingin.

"Bu, pakai jaketnya kita ke rumah sakit sekarang ya. aku takut ibu kenapa-napa soalnya panas ibu belum turun juga.."ucapku sambil membantu ibu duduk dan memakaikan jaketnya...

setelahnya aku menuntun ibu berjalan ,untuk menunggu di ruang tamu...

Tak lama taksi online pun tiba, aku meminta Pak sopir membuka kan pintu mobil, sementara aku membantu ibu berjalan dengan sangat pelan dan hati-hati...

kamu pun masuk ke mobil taksi, dan taksi pun berjalan menuju rumah sakit terdekat...

...****************...

kulihat mas Dimas berlari di ujung lorong rumah sakit, melihatnya membuatku sesak. kuahlikan pandangan menuju taman rumah sakit.

"ibu bagaimana Pi,?? dia baik-baik saja kan?"banyaknya dengan nafas yang belum kembali normal karena nggak beraturan akibat berlari-lari tadi.

"belum tahu, masih di dalam sedang melakukan pemeriksaan..."timpal ku acuh sambil belum memandangnya aku hanya nggak ingin menangis di depannya saat ini...

saat ini kami berdiri di depan ruang UGD rumah sakit pelita...

mas Dimas memegang pundakku dan menghadapkan tubuhku padanya. aku masih belum mau menoleh, lalu dia memegang teguh dan memintaku untuk melihatnya...

"hei ada apa? kenapa dari tadi kamu nggak mau lihat aku...? kamu nangis...? iya bertanya dengan nada khawatir...

aku mencoba untuk melepaskan tangannya dari pundakku.

"aku nggak papa mas, cuma takut ibu kenapa-napa.. apalagi tadi ibu sempat berpesan kalau ibu nggak ada, ibu memintaku untuk menemani kamu dalam suka dan duka juga harus sabar menghadapi sikap kamu yang katanya mudah marah..."timpalku, dan disaat bersamaan air mata yang tak kuasa lurus juga... padahal yang membuatku menangis yang utama bukan ibu, melainkan rasa sakit di hati....

dia langsung membawaku ke dalam pelukannya, aku hanya bisa menangis dan tangisanku bertambah deras... tapi aku nggak mampu untuk membalas pelukannya itu... biarlah saat ini yang dia tahu aku menangis karena ibu... mungkin dengan mengeluarkan air mata ini membuat hatiku lega..

ada berapa lama dokter dan perawat keluar dari ruangan, kami segera melepas pelukan dan menghampiri dokter juga perawat...

"kondisi ibu Anda saat ini sangat lemah, denyut jantungnya lama sekali hal ini membuatnya sesak nafas dan merasa lelah... jantung yang lemah juga dapat membuat jantung bekerja lebih keras, dan dapat menyebabkan gagal jantung. saya sudah memasangkan oksigen lewat selang tabung oksigen.. untuk membantu pernapasannya, Saya permisi...,"jelas dokter dan langsung berpamitan pergi setelah kami mengucapkan terima kasih.

"bapak dan ibu jika ingin melihat ibunya silakan, nanti ibu akan kami pindahkan ke ruang perawatan, tapi kenal sekarang ke merawat sedang penuh jadi sementara masih di UGD, nanti kami infokan lagi ya... apa ada yang ingin ditanyakan lagi..."ucap suster dengan ramah....

 Saya menggeleng pelan..

"nggak ada sus, terima kasih atas penjelasannya..."lirih ku pelan...

"baik Bu kalau begitu saya permisi dulu Pak Bu..."pamit suster pada kami dan langsung pergi....

mas Budi memasuki ruang UGD, mencari ibunya... dan nampak lah ibu diranjang paling pojok di ruangan ini... dengan menggunakan masker tabung oksigen untuk membantu pernapasannya, juga jarum infus yang terpasang karena tidak ada cairan yang masuk...

"ibu ini Dimas, ibu lekas sehat ya biar bisa kita pulang... aku akan jagain ibu, sekarang juga sudah ada elfi juga yang akan jagain ibu. lirih ya sendu sambil memegangnya jemari ibu.

"sabar ya mas, insya Allah ibu pasti sembuh dan sehat lagi.."aku mencoba untuk menguatkannya....

Tringgg... tringgg... tringgg

terdengar nada telepon ponsel mas Dimas, dia mengeluarkan ponselnya dari saku celana. dan melihat nama yang memanggil di ponsel.. aku melirik sekilas terdapat nama Rina di sana...

mau apa lagi wanita itu, terus saja mengganggu suamiku...

ucapku dalam hati...

Bersambung

1
Say Namora II
lanjut KK seru cerita ya
Jonri Simamora
keren
keren,lebih semangat lagi KK buat nulis ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!