NovelToon NovelToon
Diary Aluna

Diary Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Phatel

Aluna adalah gadis yang tumbuh di keluarga sederhana. Kesehariannya kerap kali diwarnai dengan cemoohan dan makian dari keluarganya sendiri.

Bagaimana ia menghabiskan hari-harinya yang penuh air mata?

Semuanya ia luapkan dalam Diary yang ia simpan baik-baik dalam lemari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phatel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Ayah

Hampir dua minggu berlalu. Hingga saat ini nek Siti dan Aluna masih berada di rumah kakek Sidiq. Bukannya tidak mau mencari kontrakan rumah yang baru dan meninggalkan rumah itu. Hanya saja, setiap kali nek Siti menyampaikan niatnya untuk pindah, kakek Sidiq dan yang lainnya tidak pernah mengizinkan Padahal rumah kontrakannya sudah ada yang cocok. Terlebih Aluna juga merasa begitu kerasan tinggal disana. Jadi ia terus saja membujuk nek Siti agar mereka tidak meninggalkan tenpat itu.

Kini juga bobot Aluna sudah mulai naik karena ia makan makanan yang bergizi dan lezat dengan bebas tanpa ada yang melarang dan membatasi selama mereka tinggal di rumah itu. Nek Siti pada akhirnya hanya bisa pasrah saja menanti kedatangan Aris kembali untuk kemudian bisa membicarakan bagaimana kedepannya.

"Ayaaaaah." Aluna berlari menghampiri ayahnya yang baru saja tiba di teras rumah. Aris membungkuk memeluk putri bungsunya yang sudah sangat ia rindukan.

Sebenarnya sore ini harusnya Aris kembali berlayar, namun kapal yang biasa ia bawa sedang docking karena ada sedikit kerusakan. Jadi terpaksa Aris kembali ke rumah saja untuk beristirahat.

Namun ketika Aris berjalan hendak ke rumah Nur dan melintas di depan rumah kakek Sidiq, Aris ditegur oleh Deni yang kebetulan tengah menyapu halaman rumah. Gadis itu mengatakan jika nek Siti dan Aluna ada di dalam rumahnya. Meski kebingungan, Aris tetap mendatangi rumah tersebut dan benar saja, ia langsung disambut oleh putri kecilnya.

"Hei, kok kamu bisa ada di sini?" tanyanya lembut pada Aluna. Dengan menggebu Aluna hendak mengadukan semua yang terjadi pada ayahnya, namun sayang kehadiran nek Siti menginterupsi Aluna.

"Loh, sudah pulang kamu, Ris?" Aris berdiri dan menyalami ibunya.

"Sudah bu." kedua alis Aris tertaut. "Bisa ibu jelaskan kenapa kalian bisa tinggal di sini? Lalu, mana Amel, bu?" tanya Aris mencecar ibunya dengan beberapa pertanyaan sekaligus.

"Ayo masuk dulu! Biar ibu buatkan kopi untuk kamu. Nanti akan ibu ceritakan semua sama kamu." ajak nek Siti. Aris menggenggam tangan Aluna dan berjalan beriringan memasuki rumah dan duduk di sofa ruang tamu.

Aluna bergelayut manja di lengan ayahnya guna melepas rindu karena baru kali ini ayahnya pulang cepat. Biasanya ayahnya akan pergi sampai lebih dari sebulan, karena meskipun ia kembali ke daratan, Aris jarang pulang ke rumah dan lebih memilih untuk beristirahat di kapal saja. Ia akan pulang ke rumah hanya untuk menyerahkan uang belanja dan barang-barang keperluan putri-putri dan ibunya saja.

***

"Jadi begitu ceritanya, nak." tutur nek Siti menutup cerita. Mendengar apa yang disampaikan nek Siti tentu saja membuat Aris naik pitam. Pria itu mengepalkan kedua tanganya dengan mata melotot. Rahanya mengeras menahan amarah yang siap meluap. ia lalu bangkit dan berjalan cepat menuju pintu keluar. Ia berniat untuk mendatangi rumah Nur dan akan memami Nur dan suaminya saat ini juga.

"Kurang ajar. Mereka kira mereka siapa?" Aris terus berjalan mengabaikan nek Siti yang memanggil-manggil dan menyusul di belakangnya.

"Aris, tunggu!" panggil nek Siti. Aris tetap melesat dan kini sudah berada di ambang pintu rumah Nur yang terbuka.

"Nur... Nur..." teriaknya memasuki rumah. Ia mendapati Nur yang baru saja selesai memandikan Fera. Tatapannya melembut ketika melihat tubuh gembul Fera yang masih basah, laku tatapan tajam ia layangkan pada adiknya yang seolah cuek akan kedatangannya.

"Waalaikumsalam."sindir Nur.

"Tega kamu ta usir ibu dan anak-anak aku. Kamu pikir kamu dan suami kamu sudah hebat, hah? Kamu yang membawa mereka tinggal disini, kamu pula yang mengusir mereka. Mau jadi anak durhaka kamu?" Aris menyemprot Nur habis-habisan. Suaranya bahkan semakin meninggi, tak peduli lagi ada bayi disana.

"Aris, sudah! Ayo kita balik ke rumah Deni!" nek Siti yang berlari tergopoh-gopoh menarik lengan anaknya untuk meninggalkan kediaman Nur.

Mendengar keributan yang ada di ruang keluarga rumahnya, Nurman keluar dari dalam kamar dan sedikit gugup melihat kakak iparnya yang kini menatap tajam ke arahnya.

Tanpa aba-aba Aris mendekatinya dan melayangkan tamparan yang cukup kuat.

Semua orang tercekat. Nurman memegangi pipinya yang terasa panas.

"Apa-apan ini bang?" Nur meninggalkan Fera begitu saja dan berdiri di antara suami dan kakaknya mencoba melindungi sang suami.

"Balasan karena sudah berani menampar anak gadisku." jawab Aris. Dadanya naik turun masih dikuasai amarah.

"Kamu pikir selama tinggal disini siapa yang beli beras dan lauk, hah? Sampai hati kalian cuma kasih makan anak-anak dan ibuku garam. Harusnya kalian yang pantas makan itu. Demi Allah, saya mengharamkan semua makanan yang sudah masuk ke perut kalian yang dibeli dengan uangku."

Nurman dan Nur menatap nek Siti tajam. Mata mereka kemudian beralih ke arah kedatangan Aluna yang nampak takut mendengar ayahnya bernada tinggi.

"Semua itu gak ada apa-apanya bang, anggap saja itu uang sewa karena kami sudah menampung mereka untuk tinggal di rumah kami." jawab Nur tak kalah sengitnya. Wanita itu benar-benar telah dibutakan oleh cintanya pada sang suami hingga ia tega melawan ibu dan kakaknya sedemikian rupa.

"Kamu..." tangan Aris melayang di udara hendak mendarat di pipi Nur. Namun nek Siti menyela.

"Susah cukup! Ayo kita tinggalkan tempat ini Aris, Aluna!" nek Siti menarik Aris hendak mengajaknya meninggalkan rumah itu. Namun Aris yang masih tak terima menepis tangan ibunya dan mengarahkan jari telunjuknya ke wajah Nur.

"Camkan ini ya! Mulai hari ini dan seterusnya, kita tidak ada hubungan lagi. Jangan pernah datang ke rumahku nanti. Jangan pernah temui ibu lagi. Ingat itu!" Nur memalingkan muka mendengar ucapan kakaknya. Nurman yang masih setia sembunyi dibelakang istrinya mencebikkan bibirnya. 'Baguslah. Ngapain juga kami datang ke rumah kamu. Gak penting!' batinnya tertawa menang.

"Ayo bu, Lun. Kita tinggalkan rumah busuk ini." umpat Aris melangkah meninggalkan rumah disusul oleh ibu dan anaknya.

Setelah kepergian mereka, Nurman dan Nur menghela nafas lega. Sebenarnya mereka takut. Amat sangat takut. Mereka takut kalau Aris akan mengamuk dan memukuli Nurman lebih parah lagi. Tapi ternyata ia hanya menamparnya sekali. Meskipun tamparan itu telah merobek sudut bibirnya hingga mengeluarkan darah dan kemerahan di pipinya. Nurman tetap merasa bersyukur karena ia tak mendapatkan bogeman mematikan dari kakak iparnya itu.

Nur meringis dan memegangi pipi suami tercinta, "Kamu gak apa-apa mas?" tanyanya lembut. Nurman menepis kasar tangan Nur.

"Sakit bodoh." umpatnya membuat Nur semakin meringis. Ia merasa sedikit tersinggung akan sikap suaminya.

"Udah tau orang sakit, masih ditanya lagi. Tolol banget jadi istri. Goblok." Nurman menggerutu seraya mengumpat seraya meninggalkan Nur yang masih terpaku dan shock dengan sikap Nurman.

Wanita itu diam cukup lama hingga tangisan Fera yang sepertinya sudah masuk angin akibat belum dipakaikan baju menyadarkan Nur. Gegas ia menghampiri Fera dan segera memakaikan anaknya pakaian.

¤¤¤

Bersambung...

1
Mutiara 123
kok papa amel gak hadir harusnya kn jdi wali , lebih di bikin seru papa aluna marah gitu liat anaknya di gituin,,,
Mutiara 123
hla sdh 2 thn kemudian kok si aluna masih ttp kls 5 sd ya thoor,,
DiPhatel: iya kah? Waduhh, makasih ya kak. nnti coba saya revisi lgi
total 1 replies
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
baju baru alhamdulillah.. tuk dipakai di hari raya.. 🎶🎶
DiPhatel: fufufufu. Jarang" ini Aluna dpat baju baru loh
total 1 replies
🌸𝗢𝗹𝗶𝘃𝗶𝗮 🍾⃝ ͩSᷞʜͧᴇᷡᴀ🌸
𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐥𝐨𝐡 😭 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐢𝐧𝐢
DiPhatel: makasih ka udh mampir
total 1 replies
☠️⃝⃟𝑽𝑨𝙊𝙚૨αɳ𝙜𝕻𝖓𝖉𝓐𝔂⃝❥
aku mampir
DiPhatel: makasih kaaa
total 1 replies
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
hallo aris
DiPhatel: Hai kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
pocipan mampir ..
yu slg follow
nanti aku akan masukan kalian ke gc Cmb ya...
yu slg belajar mksh
DiPhatel: makasih kakak
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
DiPhatel: Makasih kakaaa
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
rapi.. not bad lah
DiPhatel: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!