Kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Amelia berhasil memikat hati seorang pria. Asmara yang menggelora mengantar Amelia pada titik keseriusan sang kekasih. Apakah hubungan mereka berjalan lancar sampai ke jenjang pernikahan? Apalagi setelah pria tersebut mengetahui jika Amelia ternyata seorang wanita panggilan.
Lantas, bagaimana Amelia melewati segala lika-liku kehidupannya? Apakah dia mampu meninggalkan dunia yang sudah membantunya mengobati luka di masa lalu atau justru semakin terjerumus di agensi yang menaunginya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Mereka?
"Akhirnya kita sampai juga," gumam Andra setelah berhenti di tempat parkir.
Amel mengedarkan pandangan ke sekeliling. Hamparan hijau serta pemandangan gunung yang ada di sana berhasil mengembalikan mood yang sempat hilang. Rasa lelah yang sempat terasa, perlahan hilang karena terganti dengan suasana asri di sana.
"Bagaimana? Indah 'kan?" tanya Andra setelah melepas helmnya.
"Ya. Sangat indah," jawab Amel sambil merapikan rambutnya. "Aku ingin ke toilet dulu. Di mana letaknya?" tanya Amel sambil mengamati keadaan di sekeliling.
"Ayo kita cari bersama," ajak Andra sambil meraih tangan Amel untuk digandeng.
Danau buatan yang terbentang luas di sana semakin menambah syahdunya suasana. Apalagi di sana cukup sepi pengunjung karena saat ini bukanlah weekend. Amel tak dapat menahan untuk tidak tersenyum atas perlakuan manis yang ditunjukkan Andra saat ini.
"Eh, itu toiletnya," tunjuk Amel pada bangunan yang berada tak jauh dari tempatnya saat ini.
"Kalau begitu mari kita ke sana. Aku juga ingin ke toilet," ucap Anda tanpa menoleh ke samping.
Andra melepaskan tangan Amel setelah sampai di gedung toilet. Mereka berpisah menuju ruangan masing-masing. Amel mengela napas panjang beberapa kali untuk menetralkan degup jantung yang tak beraturan.
"Aduh aku harus harus bagaimana ini? Jangan sampai aku terlihat salah tingkat di depan Andra," gumam Amel sambil memejamkan mata. Seulas senyum tipis kembali mengembang dari kedua sudut bibirnya. "Tapi aku suka dengan act of service nya. Perlakuannya manis banget lagi," lanjut Amel setelah membuka pintu kamar mandi.
Gadis asal Bandung itu berdiri di depan meja wastafel. Dia mengamati penampilannya dari cermin besar yang ada di hadapannya. Tak lupa dia merapikan rambut dan pakaiannya. Setelah selesai, Amel bergegas keluar dari gedung toilet wanita.
"Maaf ya kalau menunggu terlalu lama," ucap Amel saat menghampiri Andra yang sedang berdiri di depan mushola.
"Aku juga baru keluar kok. Santai saja," ucap Andra dengan diiringi senyum manis.
Kedua sejoli itu melanjutkan langkah mengelilingi tempat wisata itu. Andra mengajak Amel istirahat di bangku panjang yang ada di bawah pohon rindang tak jauh dari tepi danau. Mereka duduk santai sambil ngobrol beberapa hal.
"Kamu pasti sudah sering datang ke tempat ini ya, Mel?" tanya Andra sambil menatap Amel sekilas.
"Justru aku tidak pernah datang ke tempat ini meski aku lahir dan besar di Bandung," jawab Amel.
"Terus kemana kamu biasa menghabiskan waktu liburan?" tanya Andra lagi.
"Tidur di rumah," jawab Amel singkat. "Oh ya, kamu kok hafal jalanan di Jawa barat? Bukannya kamu dari Kalimantan?" Amel mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Sekarang semua serba mudah. Ada map di HP kenapa tidak dimanfaatkan coba?" jawab Andra dengan santainya. "Mel, kita foto di sana yuk!" ajak Andra tatkala melihat spot foto yang ada di ujung danau tersebut.
Beberapa kali Andra memotret Amel dengan ponselnya. Tak hanya itu saja, Andra pun mengajak Amel untuk foto berdua. Mereka mengambil banyak foto dan video dengan background yang cukup bagus.
"Jangan diunggah di sosial media ya. Aku tidak suka," ucap Amel setelah mereka selesai mengambil foto.
"Siap, Tuan putri." Andra mengacungkan jempolnya dengan diiringi senyum yang sangat manis. "Kalau buat koleksi di galeri boleh dong? Soalnya setiap hari aku kangen kamu terus nih," ujar Andra seraya menatap Amel penuh arti.
"Apaan sih! Gombal!" Amel tersipu malu karena ucapan Andra.
Amel mengalihkan pandangan ke arah lain karena tidak mampu melawan pesona Andra. Dia membalikkan badan dan mencoba mengamati keadaan yang ada di sekeliling tempat wisata itu. Mata indah itu tiba-tiba saja terbuka lebar tatkala melihat dua orang pengunjung yang baru saja tiba.
"Dia ...." gumam Amel dengan suara yang sangat lirih. "Kenapa dia datang bersama wanita lain? Apakah dia sudah tidak bersama dengan ibu?" Kali ini Amel hanya bisa membatin.
Ketakutan hebat tiba-tiba menyerang hati dan pikiran. Degup jantung yang semula tak beraturan karena jatuh cinta mendadak sirna. Amel mengeluarkan ponselnya dan mengarahkan kamera ke arah dua orang yang sedang berjalan menuju toilet.
"Andra," panggil Amel seraya menyimpan ponselnya ke dalam tas.
"Ya, ada apa?" tanya Andra.
"Aku ingin pergi dari tempat ini sekarang. Sebaiknya kita mencari tempat lain saja. Ayo!" Kali ini Amel lah yang menggandeng tangan Andra. Langkah gadis cantik itu semakin cepat setelah melihat dua orang tersebut keluar dari gedung toilet.
Andra sendiri lebih memilih diam daripada banyak bertanya kepada Amel. Dia mencoba mencari tahu apa kiranya yang membuat Amel menjadi panik. Bola matanya bergerak ke kiri dan ke kanan untuk memastikan alasan yang membuat Amel panik.
"Siapa mereka? Kenapa Amel panik saat melihat kehadiran mereka di tempat ini?" batin Andra setelah tahu alasan yang mungkin menjadikan Amel tidak tenang berada di tempat ini.
...🌹TBC🌹...
Hasil jepretan mas Andra nih😆
Takutnya kliennya ternyata bapaknya Andra atau malah Andra sendiri
Bonyok
Pasti mereka bakal suka rela membantu Amel buat kasih pelajaran..
Semoga Andra bisa membuat Amel terus bahagia dan berharga..
Amel untungnya punya prinsip kuat..
Kyk sudah rahasia umum kalau sudah berhubungan dengan bapak atau tiri..walau pun ada yg baik juga