NovelToon NovelToon
VOYAGE

VOYAGE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Perperangan / Persahabatan / Romansa / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sweety Pearl

Persahabatan adalah yang segalanya dalam hidupnya saat ini, berkuliah di salah satu Universitas besar dan terkenal di dunia adalah impiannya sejak dahulu. Bersama dengan 7 sahabat lainnya yang setanah air di sinilah dirinya berada, Oxford University.

Bangunan tua dengan seribu rahasianya, banyak rumor tersebar kalau setiap tahun akan terbuka sebuah pintu ajaib yang akan menarik beberapa mahasiswa ke dunia Fantasi yang tidak diketahui lokasi pastinya.

Mendengar rumor tersebut mereka berdelapan sepakat untuk mencari tau dan ingin membuktikan kebenarannya, apakah memang benar tentang rumor tersebut atau memang hanyalah rumor angin?

Yuk kepoin ceritanya di sini!

[JANGAN LUPA LIKE, SHARE, DAN KOMEN]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Kesalahpahaman.

Enjoy!

Berbeda dengan para gadis yang tiba di Negeri TREQUENIX tanpa adanya halangan atau kesulitan apapun, para pria tiba di sebuah tepian danau dengan posisi saling bertimpa satu sama lain.

Mereka jatuh dari bukit yang landai, awalnya ketibaan mereka memang mulus sebelum Gavino tersandung sesuatu lalu menabrak Clayde yang berada di tepi, jatuhnya mereka berdua lalu menabrak teman lainnya yang sedang berjalan pelan menuruni turunan bukit.

Jadinya mereka terbaring bertumpuk dengan Brandon yang berada di paling bawah, beruntungnya pria itu bertubuh besar dan kekar membuatnya tidak terlalu merasakan sakit apapun di dadanya yang tertindih.

"Gua selalu kesal dengan segala macam tingkah Gavino yang ada aja kesalahannya," Lloyd menggerutu tiarap tepat di bawah Gavino.

"Yakan namanya kecelakaan gua aja kagak tau ada apaan tadi sampai gua kesandung," protes Gavino tidak terima.

"Woi lu berdua kalau mau gelut minimal turun dulu napa sih .... PINGGANG GUA ENCOK WOI," Alton yang berada di tengah-tengah merasakan dadanya mulai sesak dan memukulkan tangannya ke Clayde yang berada di atasnya.

"Weh goblok sakit cok jangan pukul-pukul gitu, Gavino Hudson buruan gak lu turun lu mau Brandon mati apa gimana nahan beban kita semua ini," bentak Clayde dengan nada tinggi merasakan punggungnya mulai sakit karena tubuh Lloyd.

"Lu ngira gua bakalan mati gitu, Clayde Desmond?" tanya Brandon dengan suara lirih.

"Eh gua gak bilang loh ya lu yang bilang!" timpal Clayde cepat karena dirinya memang tidak bermaksud seperti itu.

Gavino memutar bola matanya malas dan berbalik lalu duduk di punggung Lloyd sebelum melompat turun ke arah danau. Mendengar suara ceburan tersebut Frederick dan Damian menoleh bersemangat dan memburu Lloyd untuk cepat turun.

"Woi lu pada yang ada di atas cepat turun bangke gua mau berenang di danau," Frederick meliukkan tubuhnya hingga mereka yang di atas goyang hingga akhirnya Lloyd miring ke samping dan tercebur ke danau lalu disusul Clayde dan Damian.

Karena hanya tersisa Edmund dan Alton yang berada di atasnya akhirnya Brandon mengangkat kedua anak yang mageran tersebut mendorongnya ke samping jadinya mereka semua tercebur berenang di danau.

Suara tawa mereka bersahutan memecah keheningan yang ada di danau tersebut, saling menyiram satu sama lain sama-sama merasakan kesegaran dari air danau. Warnanya kebiruan bening seperti kaca sehingga menampilkan dasarnya yang merupakan bebatuan, pemandangan sekitar yang rindang membuat suasana sangat damai dan tenang.

Damian berenang menghampiri Brandon dan Frederick lalu membisikkan sesuatu setelahnya mereka bertiga tersenyum licik melirik ke Lloyd dan Clayde yang tertawa saling menyirami. Dengan perlahan mereka berjalan mendekat ke tengah hingga saat dekat Lloyd Damian memegang tangan kanan, Frederick memegang tangan kiri, dan Brandon mengangkat kakinya.

"Woi lu pada mau ngapain?!" Lloyd berteriak meronta ingin dilepaskan tapi ketiganya hanya tertawa mengangkatnya ke tepian lalu mengayunkan tubuhnya bersama-sama," Weh sumpah jangan ...."

Dengan sekali ayunan terakhir yang sedikit kuat mereka melemparkan tubuh Lloyd ke danau, mereka yang masih di dalam air tertawa terbahak sambil berenang menghampirinya.

"AHAHAHA LLOYD MUKANYA PANIK BANGET," Alton tertawa kencang saat Lloyd muncul ke permukaan, mendengar tawa tersebut pria berambut blonde itu menggelengkan kepala tersenyum tipis.

"Erick tuh kejar Gavino .... Brandon Damian cepetan," Melihat Gavino yang sedang anteng berenang santai di pinggiran muncul ide nakal Lloyd untuk menjahili dan langsung memanggil pelaku yang menyeburkannya. Ketiganya yang masih tertawa langsung menoleh ke tepian melihat Gavino duduk sendirian.

Clayde yang langsung paham ikutan berenang mendekati Gavino dan langsung memegang kakinya, calon korban panik dan menghempaskan kakinya berusaha naik ke tepian tapi di atas Frederick, Damian, dan Brandon sudah menunggunya.

"Ha mau kemana lu?" Damian tersenyum lebar bagaikan Joker membuat Gavino merinding, Lloyd mengangkat tubuhnya dibantu Clayde untuk naik ke permukaan dan ketiga pencetus untuk melempar teman itu sudah siap sedia di atas.

Apalagi Gavino menjadi sasaran dilempar dan mereka tertawa puas melihat hal tersebut, Gavino saking senangnya tertawa terbahak hingga perutnya sakit. Lloyd melirik ke Alton dan Edmund yang dari tadi hanya bagian menertawakan, Clayde melirik ke Lloyd lalu menaikkan sebelah alisnya.

Dan yaa kedua anak tersebut menjadi sasaran berikutnya, mereka bergiliran melakukan tersebut hingga semuanya merata dilempar ke danau. Di tengah asiknya mereka tertawa dan bermain Alton tidak sengaja melihat sesuatu dibalik semak-semak seolah mengintip mereka lalu saat Alton menyadari hal tersebut benda tersebut hilang.

"Guys, gua kayaknya ngeliat sesuatu ngintip kita dibalik semak itu deh," ucapan Alton tersebut langsung menghentikan mereka yang masih bermain saling siram-siraman.

Edmund menyentuh pundaknya dan mengkode untuk pergi menghampiri, Alton mengangguk dan langsung naik ke tepian berjalan mendekat ke semak-semak yang dilihatnya tadi, semak tersebut berguncang lagi membuat Edmund mengerjapkan matanya kaget.

Dengan sekali menyibakkan dedaunan yang mereka lihat adalah seekor kelinci, mereka berdua bernafas lega kalau itu bukanlah ancaman serius. Alton menelisik penampilan Kelinci tersebut yang terlihat aneh karena ada tanduk Rusa di kepalanya, didekatinya lagi lalu mengangkat hewan tersebut.

"Kelinci guys tapi gak tau kenapa ada tanduk Rusa di kepalanya," Alton dan Edmund berbalik dan kembali mendekat ke danau bergabung dengan yang lain.

"Aku bukan Kelinci biasa wahai manusia,"

Mereka berdelapan sangat kaget melihat Kelinci tersebut tiba-tiba melompat dari tangan Alton dan berdiri di atas batang pohon yang sudah ditebang.

"Cok kok bisa ngomong?" tanya Damian menatap nanar ke Kelinci tersebut.

"Jangan salah paham dahulu, perkenalkan aku Mr. Hoppy. Aku adalah kaum Jackalopes yang diperintahkan Raja Kerajaan EQUETOPYS untuk menjemput kedatangan kalian kemari," Kelinci tersebut bicara sedikit gugup karena takut melihat tatapan tidak percaya dari delapan pria tersebut.

"Bagaimana cara agar percaya kalau Anda tidak berbohong?" Lloyd maju berenang ke pinggiran menatap tajam ke Kelinci tersebut.

"Ah percayalah kepadaku, aku dan kembaranku Mr. Willow ditugaskan untuk menjemput 16 anak yang akan datang ke TREQUENIX. Willow akan menjemput 8 gadis sementara aku akan menjemput yang pria-nya," Nada bicaranya mulai menggeram membuat bulu di tubuhnya sedikit mengembang, bukannya takut mereka malah menertawakan hal tersebut karena dianggap lucu.

"Baiklah baiklah karena sepertinya yang Anda katakan adalah kejujuran .... Mr. Hoppy, apa yang Raja perintahkan padamu selain menjemput kedatangan kami?" Untuk menghentikan tawa yang lain Lloyd mengulurkan tangannya ke belakang dan langsung membuat tawa mereka reda.

"Aku akan membantu kalian berjalan keluar dari hutan ini sebelum hari mulai gelap lalu setelah berhasil keluar kalian dibawa berkeliling ke desa Hauloise untuk mencari makanan atau benda lainnya," Mr. Hoppy mulai habis kesabaran menghadapi delapan pria yang seolah menganggapnya adalah pembohong.

"Desa Hauloise? Di mana letak desa tersebut?" tanya Clayde berenang mendekati Lloyd dan duduk ke tepian.

"Tidak jauh dari hutan Nuartyan ini, aku yakin Mr. Willow pasti sudah berhasil membawa teman-teman gadis kalian ke desa Hauloise," jawab Mr. Hoppy dengan sedikit judes.

"Oke baiklah kami akan percaya kepadamu Mr. Hoppy asalkan Anda mau menunjukkan kami desa Hauloise dan bawa kami menemui para gadis," ucap Frederick berusaha untuk percaya dan keluar dari air.

"Aku akan bawa kalian .... TAPI TOLONG KELUARLAH DARI AIR DANAU APA KALIAN TIDAK MERASAKAN KEDINGINAN BERENANG MENGGUNAKAN PAKAIAN TERSEBUT?" Teriakan dari Mr. Hoppy membuat mereka yang masih di dalam air danau langsung tunggang-langgang naik ke tepian.

Mr. Hoopy menghela nafas pasrah lalu memutarkan kedua pergelangan tanganya hingga sebuah cahaya keluar, mereka berdelapan menganga takjub melihat hal tersebut lalu saat cahaya tersebut berkumpul membesar membentuk bola Mr. Hoppy lalu mengarahkannya lurus ke mereka berdelapan.

Dari bola tersebut terpecah menjadi delapan dan mengenai tubuh mereka, seketika pakaian mereka yang basah berganti menjadi satu set pakaian menjelajah yang terdiri dari set yang sama dengan para gadis.

"Ini lebih baik, jangan khawatir pakaian kalian akan dikembalikan ke tempat asal kalian .... Sekarang sudah tidak ada waktu lagi kita harus segera keluar dari hutan sebelum jalanan tidak terlihat lagi saat gelap,"

Mr. Hoppy melompat ke rerumputan yang mengarah ke hutan lebat di depan sana, Lloyd baru teringat dengan buku EQUETOPYS yang dipesankan Desya agar jangan sampai hilang dan sekarang dirinya lupa di mana keberadaan buku tersebut.

"Eh bentar, kalian ada megang buku EQUETOPYS? Gua baru ingat buku itu jangan sampai hilang karena Desya bilang itu bisa jadi jalan kita buat pulang," Lloyd melepaskan tas di punggungnya dan membongkar isinya tapi tidak menemukan buku tersebut.

"Ada sama gua Lloyd, gua tadi ngambilnya saat jatuh dari tas lu sewaktu kita baru tiba di sini," Brandon mengeluarkan buku tersebut dari dalam tasnya dan Lloyd bernafas lega buku tersebut tidak hilang.

Brandon mengembalikan buku tersebut dan mereka berdua berlari kecil menyusul yang lainnya sudah jauh masuk ke dalam hutan.

Continue.

1
sweety💞💞
halooooo kaka aku mampir yh, cemangat terus bikin karya nya/Hey/
Lolly_Fyalin: makasih kak udah mampir🌹
total 1 replies
viverryn
uwah, sebetulnya aku suka konsepnya, tapi karena masih pemula banyak yang harus kakak perhatiin ya. Cuma ini lebih baik dari aku kok, mungkin dikonsisten 'kan lagi aja biar makin banyak yang penasaran sama ceritanya kaya aku. Oh iya, End itu berarti selesai kak, jadi kalau di akhir bab dikasih notice "end" dan bukannya "to be continue" yang artinya bersambung, berarti bab ini sama bab setelahnya enggak berhubungan lagi.

Maaf kalau terkesan menggurui ya😥 aku cuma merasa sayang karena lihat karya ini punya potensi karena udah lumayan. semangat terus, aku bakal sering mampir kok!
Lolly_Fyalin: WAH KAK TERIMAKASIH BANYAK SUDAH MAMPIR DN BERKENAN MEMBERIKAN KOMENTAR🫂🫂

noted! ak terima masukan dari kakak, trimakasih sudah memberi tahu yaa kak🫂🫂🫂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!