NovelToon NovelToon
Clara Sang Primadona SMA

Clara Sang Primadona SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Fantasi Wanita
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nada Mahase

Clara seorang gadis SMA yang sering mendapat bully disekolah nya. Apakah ia mampu bertahan dan menjadi primadona sekolah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nada Mahase, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Kebenaran yang Tersembunyi

Minggu demi minggu berlalu, kehidupan Clara mulai menemukan stabilitasnya kembali. Masalah keuangan keluarga mulai teratasi, neneknya pulih sepenuhnya, dan Clara semakin dekat dengan Alex. Namun, di balik semua kebahagiaan itu, sebuah rahasia besar yang telah lama tersembunyi mulai terungkap.

---

Suatu malam, Clara sedang duduk di ruang tamu sambil menyelesaikan tugas sekolahnya. Ibu Maria duduk di sebelahnya, terlihat gelisah. Clara merasakan ada sesuatu yang tidak biasa.

"Ibu, ada apa? Ibu kelihatan gelisah," tanya Clara dengan penuh perhatian.

Ibu Maria menghela napas panjang dan menatap Clara dengan mata penuh kesedihan. "Clara, ada sesuatu yang harus Ibu katakan padamu. Ini bukan hal yang mudah, tapi kamu berhak tahu kebenarannya."

Clara merasakan jantungnya berdebar kencang. "Apa itu, Bu? Tolong katakan."

Ibu Maria mengambil napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara. "Clara, sebenarnya kamu bukan anak kandung Ibu. Kamu adalah anak yang Ibu temukan di pinggir jalan ketika kamu masih bayi."

Kata-kata itu menghantam Clara seperti petir di siang bolong. Dia menatap ibunya dengan tidak percaya. "Apa maksud Ibu? Bagaimana bisa?"

Ibu Maria menggenggam tangan Clara dengan erat. "Ketika kamu masih bayi, Ibu menemukanmu terbungkus selimut di pinggir jalan. Ibu tidak tahu siapa orang tuamu atau mengapa mereka meninggalkanmu di sana. Ibu membawamu pulang dan merawatmu seperti anak Ibu sendiri."

Clara merasa dunia di sekelilingnya berputar. Semua yang dia ketahui tentang hidupnya tiba-tiba berubah. "Kenapa Ibu tidak pernah memberitahuku sebelumnya?"

Ibu Maria meneteskan air mata. "Ibu tidak ingin kamu merasa berbeda atau tidak dicintai. Ibu mencintaimu seperti anak kandung Ibu sendiri. Tapi sekarang, Ibu merasa sudah waktunya kamu tahu kebenarannya."

Clara merasa perasaan campur aduk. Dia sangat mencintai Ibu Maria, tetapi kenyataan bahwa dia ditemukan di pinggir jalan membuatnya merasa bingung dan terluka. "Apakah ada petunjuk tentang siapa orang tuaku yang sebenarnya, Bu?"

Ibu Maria menggelengkan kepala. "Sayangnya, tidak ada petunjuk yang bisa Ibu temukan. Satu-satunya yang Ibu temukan bersamamu adalah selimut yang membungkusmu."

Clara menatap selimut yang masih disimpan oleh Ibu Maria. "Selimut ini adalah satu-satunya yang aku miliki dari masa laluku."

Ibu Maria mengangguk. "Ya, Clara. Ibu harap suatu hari kamu bisa menemukan jawaban tentang asal-usulmu. Tapi yang terpenting, kamu selalu menjadi anak Ibu, dan Ibu sangat mencintaimu."

Clara menatap Ibu Maria dengan mata berkaca-kaca. "Terima kasih, Bu, karena telah merawatku dan mencintaiku. Aku sangat beruntung memiliki Ibu."

Ibu Maria memeluk Clara dengan erat. "Ibu juga sangat beruntung memiliki kamu, Clara. Kamu adalah anak yang luar biasa."

---

Malam itu, Clara tidak bisa tidur. Pikirannya terus memikirkan kebenaran yang baru saja terungkap. Dia merasa perlu menceritakan hal ini kepada Arman dan Rendy, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara mengatakannya. Akhirnya, dia memutuskan untuk bertemu dengan mereka keesokan harinya di taman.

Ketika Clara menceritakan segalanya kepada Arman dan Rendy, mereka terkejut, tetapi segera memberikan dukungan.

"Clara, kamu harus tahu bahwa kami tetap menyayangimu, apa pun yang terjadi. Kamu adalah teman terbaik kami," kata Arman dengan tulus.

"Iya, Clara. Tidak peduli apa pun yang terjadi di masa lalu, yang penting adalah kamu ada di sini bersama kami sekarang," tambah Rendy dengan hangat.

Clara merasa sangat terhibur oleh dukungan teman-temannya. "Terima kasih, teman-teman. Kalian benar-benar sahabat yang luar biasa."

---

Beberapa hari kemudian, Clara merasa perlu berbicara dengan Alex tentang hal ini. Mereka bertemu di taman setelah sekolah, dan Clara menceritakan semuanya.

"Alex, ada sesuatu yang perlu kamu tahu. Sebenarnya, aku bukan anak kandung Ibu Maria. Aku adalah anak yang dia temukan di pinggir jalan ketika aku masih bayi," kata Clara dengan suara bergetar.

Alex menatap Clara dengan mata penuh pengertian. "Clara, itu tidak mengubah apa pun. Kamu tetap Clara yang aku kenal dan sayangi. Kamu adalah orang yang kuat dan luar biasa."

Clara merasa hatinya tenang mendengar kata-kata Alex. "Terima kasih, Alex. Dukunganmu sangat berarti bagiku."

Alex menggenggam tangan Clara dengan erat. "Aku akan selalu ada di sini untukmu, Clara. Apa pun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama."

Clara merasa bahwa meskipun hidupnya telah berubah secara dramatis, dia masih memiliki orang-orang yang mencintainya dan mendukungnya. Dengan semangat baru, dia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang masa lalunya dan mencoba menemukan jawaban atas asal-usulnya.

---

Minggu berikutnya, Clara dan Ibu Maria memutuskan untuk mengunjungi tempat di mana Ibu Maria menemukan Clara. Mereka membawa bunga dan berdiri di depan tempat itu, mengenang saat-saat awal Clara ditemukan.

"Ibu, terima kasih telah membawa aku ke sini. Aku ingin mengenang saat-saat itu dan menghormati apa yang telah Ibu lakukan untukku," kata Clara dengan penuh rasa syukur.

Ibu Maria mengangguk. "Ibu sangat bersyukur bisa menemukanmu, Clara. Kamu membawa kebahagiaan dalam hidup Ibu."

Clara menundukkan kepala dan berdoa, merasakan kehadiran orang tuanya yang tidak dikenal. Dia merasa bahwa meskipun mereka tidak ada secara fisik, cinta mereka tetap ada di dalam hatinya.

---

Setelah itu, Clara merasa lebih damai dan siap menghadapi masa depannya dengan penuh semangat. Dia tahu bahwa dengan dukungan dari Ibu Maria, teman-temannya, dan Alex, dia bisa mengatasi apa pun.

Di sekolah, Clara mulai lebih fokus pada studinya dan aktivitas ekstrakurikuler. Dia merasa bahwa dengan semua yang telah dia pelajari dan alami, dia bisa menjadi seseorang yang lebih baik dan lebih kuat.

Suatu hari, saat Clara sedang berjalan di lorong sekolah, dia bertemu dengan Andi. Meskipun Andi telah meminta maaf sebelumnya, Clara masih merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"Andi, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Clara dengan tegas.

Andi menatap Clara dengan rasa penasaran. "Apa itu, Clara?"

Clara mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Aku ingin tahu apa rencanamu sebenarnya. Kamu mengatakan ingin memperbaiki kesalahanmu, tetapi aku merasa ada sesuatu yang kamu sembunyikan."

Andi tersenyum tipis. "Clara, aku tidak punya rencana jahat. Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa berubah dan menjadi orang yang lebih baik."

Clara menatap Andi dengan tajam, mencoba mencari kejujuran dalam kata-katanya. "Baiklah, Andi. Aku akan memberikanmu kesempatan. Tapi ingat, jika kamu berbuat sesuatu yang mencurigakan lagi, aku tidak akan ragu untuk melaporkannya."

Andi mengangguk. "Terima kasih, Clara. Aku tidak akan mengecewakanmu."

---

Hari-hari berlalu, dan Clara merasa semakin kuat dan percaya diri. Dia tahu bahwa hidupnya mungkin penuh dengan tantangan, tetapi dengan dukungan dari orang-orang terkasih, dia bisa mengatasi apa pun.

Di suatu sore yang cerah, Clara duduk di taman bersama Alex. Mereka berbicara tentang masa depan dan impian mereka.

"Clara, apa impian terbesarmu?" tanya Alex sambil menatap langit biru.

Clara tersenyum. "Aku ingin menjadi seseorang yang bisa menginspirasi orang lain, seperti yang telah dilakukan oleh Ibu Maria. Aku ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik."

Alex menggenggam tangan Clara dengan erat. "Aku yakin kamu bisa, Clara. Kamu adalah orang yang luar biasa, dan aku sangat beruntung bisa mengenalmu."

Clara merasa harapannya semakin besar. Dia tahu bahwa dengan cinta, dukungan, dan tekad, dia bisa mencapai impiannya dan membuat perbedaan dalam hidup orang lain. Meskipun hidup penuh dengan kejutan dan rahasia, Clara siap menghadapi apa pun yang datang dengan keberanian dan hati yang penuh kasih.

Bersambung

Jangan lupa dukungannya ya🥰

1
Kuroi tenshi
Gemesin banget sih tokoh utamanya, bikin hati meleleh😍
Nada Mahase: Halo kak, makasih ya udah baca, kalau boleh, dukung novel ini ya
total 1 replies
Yukishiro Enishi
Kocak abis
Nada Mahase: makasih kak sudah mau mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!