NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: RizSlide

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DESA FERN DAN SARANG GOBLIN

...Di gerbang timur.....

Max, Airen dan Miki sudah menunggu ku dan Tiana, seperti biasanya, Max dan Miki selalu saja berdebat terkait hal2 yang tidak begitu penting, bahkan terbilang sepele, yah itu bukan karena mereka saling membenci, tapi justru karena party kita semakin akrab dari hari ke harinya..

"Aku sudah mengetahuinya kalau kau itu memang punya pikiran mesum di kepalamu" ucap Miki

"Haa? Aku hanya mengatakan kalau gadis yang ku temui cukup cantik, dimana bagian mesumnya" ucap Max

"Yah memang, kata2 mu tidak mesum, tapi cara mu melihat gadis itu kurasa itu cukup mesum" ucap Miki

"Kau itu ngajak ribut ya?" ucap Max

"Hoo, kau fikir aku takut padamu, dasar bocah merengek" ucap Miki

"Apa yang kau katakan nenek galak" ucap Max

Mereka berdua pun menyingsingkan lengan bajunya bersiap untuk berkelahi, yah tentu saja itu bukan berkelahi sungguhan, seperti itu lah mereka berdua. Airen terlihat kerepotan setiap kali perdebatan diantara mereka terjadi, namun bagiku ekspresi panik dan khawatirnya itu sangat imut sekali. Aku dan Tiana pun menghampiri mereka..

"Lihatlah pasangan yang berbahagia ini Tiana, bukankah mereka nampak mesra sekali?" kataku

Mendengar itu, Max dan Miki menghentikan perdebatannya dan berpura2 bersikap tenang dan saling mengacuhkan satu sama lain.

"Aku? Pasangan dengan pria ini?" ucap Miki

"Hei jangan terlalu percaya diri, apa kau fikir aku mau denganmu?" ucap Max

"Kau itu tidak layak untukku, bahkan dalam mimpimu saja tidak" ucap Miki

"Haa? Coba ulangi sekali lagi?" ucap Max dengan nada kesal

"Jadi kau mulai tuli juga ya, sangat di sayangkan sekali" ucap Miki

Mereka berdua pun bersiap untuk kembali bertengkar lagi, sejujurnya aku sangat senang melihat hal seperti ini, karena pertengkaran seperti ini diantara mereka hanyalah candaan untuk melepas ketegangan atau sekedar mengisi kebosanan. Tapi pada saat pembahasan hal penting, atau ketika bertarung bersama, tidak pernah terjadi hal semacam ini, bahkan mereka saling bahu membahu, kurang lebihnya seperti itulah.

"Kalian bedua sudahlah, Ryo dan Tiana sudah kembali, kita harus segera bersiap untuk berangkat menjalankan quest" ucap Airen

"Hmph kalau saja bukan karena Ryo disini sudah ku lumat habis nenek galak ini" ucap Max

"Kalau saja bukan karena Airenku yang manis tentu saja sudah kubuat kau jadi perkedel" ucap Miki

Akhirnya perdebatan mereka pun berakhir dan kami semua berangkat meninggalkan kota Takt dan pergi ke Timur untuk menuju desa Fert yang berjarak satu setengah hari dari Takt dan terletak di perbatasan hutan Biseki. Setelah berjalan cukup lama, hari pun mulai gelap dan kami pun memutuskan berkemah tak jauh dari jalan utama. Seperti biasa kami membagi tugas, ada yang mencari kayu bakar untuk membuat api unggun, mendirikan tenda, dan juga memasak. Setelah makan malam kami sedikit berbincang.

"Belati yang ada padamu terlihat cukup bagus Tiana" ucap Miki

"Ah ini? Ini hadiah dari penjualnya sebagai bentuk apresiasinya padaku" ucap Tiana

"Benarkah?" tanya Airen

"Itu benar, nampaknya Borun sang pemilik cukup mengakui kehebatan dan kemampuan Tiana, jadi dia memberikannya sebagai bonus" kataku

"Haa? Pak tua itu memberi bonus? Tapi dia pelit sekali padaku" ucap Max

"Itu karena kau adalah orang yang menyebalkan" ucap Miki

"Huuuhh kalian berdua ini selalu saja bertengkar, apa kalian saling jatuh cinta tapi malu2 atau bagamana sih?" ucap Airen

Mendengar ucapan Airen, Miki dan Max pun langsung terdiam mengacuhkan satu sama lain.

"Oh iya ada hal yang ingin ku katakan pada kalian" kataku

Semua orang nampak cukup antusias untuk mendengarkan.

"Ini tentang level ku yang naik begitu pesat" kataku

"Itu benar, aku juga heran dengan hal itu," ucap Max

"Hmm, Max coba lah cek lagi kartu petualang mu" kataku

"Ada apa? Kurasa tidak ada yang salah"

Max pun mengeluarkan kartu petualang miliknya. Max nampak terkejut setelah melihat informasi di dalamnya.

"Eeh? Aku level 19?" ucap Max

Miki dan Airen sangat terkejut mendengar itu, dan Miki langsung menyambar kartu milik Max dan mengeceknya.

"Benar, kau juga meningkat dengan pesat" ucap Airen

"Ini bohong kan?" kata Miki

"Tapi bagaimana mungkin, aku ingat betul kalau aku baru saja naik ke level beberapa minggu yang lalu," ucap Max

"Tapi aku juga naik ke level 11" ucap Airen

"Aku juga, dari 12 ke 14" kata Miki

"Ini aneh, kenapa kita semua naik begitu cepat hanya dalam hitungan hari" ucap Max

"Ada cerita turun temurun di ras Dark Elf dan sebuah buku kuno di desa kami dulu, tentang bagaimana level seseorang bisa meningkat" ucap Tiana

Aku dan yang lainnya langsung memandang Tiana..

"Kami percaya, dengan berlatih itu akan meningkatkan kekuatan dan levelmu, selain itu dengan membunuh makhluk lain seperti monster itu juga akan meningkatkan level dan kekuatan mu," ucap Tiana

Kami semua diam untuk mendengarkan penjelasan Tiana lebih jelas.

"Di katakan, setiap membunuh monster, secara otomatis, kekuatan monster itu akan di serap oleh yang membunuhnya dan menjadi kekuatan bagi orang itu sendiri, namun hanya sebagian kecilnya saja, kurang lebih seperti itulah yang tertulis disana" ucap Tiana

"Sekarang, dimana buku itu" tanya Max

Tiana terdiam, lalu menoleh kearah Max sebentar dan menatap langit di kejauhan sambil menghela nafas..

"Mungkin saja buku itu telah menjadi abu ketika orang2 Kerajaan Maelstorm menyapu bersih tempat tinggal kami" ucap Tiana

"Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu mengingat semua itu" ucap Max

"Tidak masalah, itu semua sudah menjadi masalalu bagiku" kata Tiana

Aku terdiam dan berfikir sejenak sebelum menyadari sesuatu lalu berkata..

"Pasti itu karena skill unik FastGrowth milikku yang melipat gandakan penyerapan energi ketika aku mengalahkan monster di gunung tap hari itu" kataku

"Jika cerita yang dikatakan Tiana benar, berarti kemungkinan besar memang seperti itu" ucap Miki

"Tapi jika itu Ryo memang masuk akal, tapi kenapa Max juga meningkat dengan pesat, bahkan aku dan Miki juga meningkat dua level dengan sangat cepat" ucap Airen

Semua orang terdiam dan sedang berfikir dengan fikiran mereka masing2. Tiana juga nampak sangat penasaran dengan itu, dia melihat kartu petualang miliknya selama beberapa saat.

"Ryo, bisakah kau mengecek semua status kami?" tanya Tiana

"Tentu, ada apa?" kataku

"Apa ada persamaan yang nampak aneh pada status kami?" ucap Tiana

Aku pun memperhatikan status setiap orang, tidak ada yang nampak aneh atau pun memiliki persamaan kecuali di bagian title mereka, masing2 memiliki title Member of Silvermoon. Sedangkan untuk milik ku adalah Leader of Silvermoon, yah itu wajar itu hanya menunjukan kalau aku ketua party dan mereka membernya.

Namun aku tersadar akan sesuatu, jika dalam sebuah organisasi, jika ketua memiliki sebuah kelebihan, biasanya anggota nya juga mendapatkan privilege tertentu, mungkinkah karena aku menjadi leader mereka, alhasil mereka semua mendapat privilege dari skill unik FastGrowth milikku?

"Sepertinya memang begitu" gumamku

"Apa yang kau gumamkan Ryo" tanya Airen

"Ah maaf aku hanya berfikir, kalau di title kalian semua adalah Member of Silvermoon, sedangkan aku Leader of Silvermoon. Aku rasa, kalian mendapatkan privilege/hak istimewa dari skill unik FastGrowth milikku dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan kekuatan kalian" kataku

Semua orang nampak terkejut dan bingung..

"Cukup masuk akal bagiku, jadi bisa dibilang seperti sebuah instansi militer, jika seorang jendral bisa bebas keluar masuk barak militer begitu juga dengan para prajuritnya, namun para prajurit memiliki batasan wewenang tertentu" ucap Tiana

"Bisa di artikan mirip seperti itu" kataku

Penjelasan Tiana membuat hal itu sedikit mudah di pahami oleh ketiga orang lainnya.

"Aku mengerti," ucap Max

"Jadi karena Ryo adalah leader kita secara tidak langsung kita juga dapat menerima keuntungan dari skill unik miliknya" ucap Airen

"Itu masuk akal, namun keuntungan yang kita terima nampaknya tidak sebesar yang diterima oleh pemilik asli dari skill itu" ucap Miki

"Benar, aku rasa juga begitu" ucap Tiana

Jika ku fikir2 lagi, tidak mungkin seseorang menerima keuntungan hanya karena itu, mungkinkah ini ada hubungannya denga title Goddess's Blessing ku?

"Apa ada yang masih mengganjal fikiran mu Ryo" tanya Max

"Tidak, aku rasa itu adalah kemungkinan terbesar yang dapat aku temukan tentang peningkatan level kita yang cukup signifikan" kataku

"Berarti bergabung bersama mu memanglah sebuah berkah terbesar yang kami terima Ryo, kalau begini aku akan lebih bersemangat untuk mengalahkan lebih banyak monster" ucap Max

"Dasar otak otot, semakin banyak yang kau lawan akan semakin sulit untuk kau hadapi, pilihannya adalah mengandalkan kerja sama party kita" ucap Miki

"Apa yang diucapkan Miki benar Max, kita tidak boleh gegabah sampai kejadian di gunung tap terulang lagi," kataku

"Itu benar, aku tidak mau hal seperti itu terulang lagi" ucap Airen

"Meskipun aku baru bergabung dengan kalian, tapi akan ku pastikan untuk membantu semua orang dengan kekuatanku agar hal seperti itu tidak terulang lagi" ucap Tiana

"Aku juga akan berlatih lebih giat dan lebih keras lagi untuk mengejar si otak otot ini" ucap Miki

"Ryo, aku mohon bimbinganmu untuk melatihku" ucap Airen

"Tentu saja Airen, kita semua akan menjadi lebih kuat bersama2" kataku

Sebelum malam semakin larut, kami pun tidur, kami membagi tugas jaga secara bergantian seperti sebelumnya.

...Pagi harinya.....

Setelah selesai sarapan dan cuci muka, kami pun melanjutkan perjalanan menuju desa Fern, perjalanan ke desa termasuk dalam salah satu rute aman tanpa melewati hutan, di hiasi dengan pemandangan padang rumput dan perbukitan sabana layaknya pemandangan karpet alam yang terbentang luas, di perjalanan kami hanya bertemu dengan monster herbivora pemakan tanaman yang tergolong monster jinak seperti GrassBull, dan GrassDeer.

Di sepanjang perjalanan Tiana juga mengajari Miki tentang teknik bertarung dengan belati, sedangkan aku mengajarkan tentang managemen mana dan cara pengontrolan mana pada Airen sambil terus melakukan perjalanan.

"Ini cukup mudah" ucap Airen

"Aku tidak begitu mengerti tentang sistem kerjanya, tapi aku selalu melakukan ini setiap malam sebelum aku tidur dan terbukti itu efektif untuk meningkatkan kapasitas mana" kataku

"Jadi begitu, ngomong2 bukankah kau memiliki skill unik Magic Creation? Kalau boleh tahu, bagaimana cara penggunaannya" tanya Airen

"Aku kurang yakin tentang itu, tapi aku hanya membayangkan sebuah sihir dengan membayangkan bentuk serta prosesnya dan itu terjadi begitu saja" kataku

"Aku tidak mengerti maksudmu Ryo" ucap Airen

"Singkatnya adalah, aku hanya membayangkan sihir itu di kepala ku, aku membayangkan bentuk, proses, dan kekuatannya. Lalu tanpa sadar sihir itu terbentuk dan menjadi sebuah sihir" kataku

"Hmm, jadi seperti itu ya. Bentuk, proses dan kekuatannya, aku mulai mengerti" ucap Airen

"Kurang lebih seperti itulah" kataku

Max yang sedari tadi memperhatikan penjelasan ku pada Airen juga mencoba mempraktekannya.

"Itu benar, ternyata cukup mudah, bahkan aku tidak pernah mendapatkan metode ini ketika di akademi" ucap Max

"Akademi?" kataku

"Iya, ada sekolah akademi di ibukota, biasanya mulai usia 10 tahun para orang tua akan mengirim anak2 nya untuk berlajar di akademi, dan perlu kau tahu, Akademi Windgate merupakan yang terbaik dan terbesar di seluruh benua" ucap Max

"Aku tidak tahu tentang itu" kataku

"Itu wajar Ryo, kau kehilangan ingatanmu, jadi mungkin itu juga merupakan salah satu bagian yang hilang dari ingatanmu" ucap Airen

"Jadi apa saja yang di pelajari disana?" kataku

"Hmm macam2 tergantung pilihan para siswanya. Akademi Windgate terbagi menjadi 2, yaitu Akademi Militer dan Akademi Sihir. Di akademi militer tentu saja berfokus pada kekuatan militer seperti, teknik perang, pertarungan jarak dekat, kepemimpinan pasukan, dan segala hal terkait dengan militer, dan biasanya setelah lulus dari sana kau akan di berikan tawaran untuk masuk ke dalam pasukan militer" ucap Max

"Seperti itu ya" kataku

"Aku dulu pernah belajar di akademi sihir di kerajaan maelstorm" ucap Airen

"Jadi apakah akademi sihir berfokus tentang penggunaan sihir?" tanyaku

"Itu benar, akademi sihir biasanya hanya berfokus pada sihir, misalnya tentang cara menggunakan sihir dengan memperpendek rapalan, pembuatan alat sihir dan alkemis. Namun di akademi sihir juga tetap mengajarkan tentang cara bertarung dengan senjata jarak dekat, tapi itu hanya sebagai kelas tambahan" ucap Airen

"Di akademi militer juga begitu, ada kelas sihir yang menjadi kelas tambahan untuk para murid akademi sihir" ucap Max

"Begitu ya, jadi setelah lulus dari akademi sihir, apa yang dilakukan murid2nya?" kataku

"Hmm biasanya mereka akan menjadi petualang atau bergabung dengan pasukan sihir" kata Airen

"Selain itu ada juga di akademi juga mempelajari dan mengajarkan ilmu2 umum seperti ekonomi, kebangsawanan, politik, bisnis dan lain2 tergantung pilihan jurusan yang di inginkan siswanya" ucap Max

"Jadi seperti pelajaran pada umumnya ya" kataku

Namun ketika sedang asik mengobrol aku merasakan ada pergerakan yang tidak biasa pada sihir radar yang ku gunakan secara berkala selama perjalanan, di tampilan layar nampak ada sekelompok monster sedang menyerang beberapa orang di depan kami. Aku pun langsung mengatakan itu pada anggota yang lain.

"Semuanya, beberapa ratus meter didepan ada pergerakan mencurigakan, sepertinya ada sekelompok orang yang sedang di serang oleh monster" kataku

"Apa? kalau begitu kita harus membantu mereka" ucap Max

"Iya, aku setuju dengan itu" kata Airen

"Baiklah, kita bergegas kesana" ucap Tiana

"Tentu" kata Miki

Kami semua pun langsung berlari secepat mungkin untuk menuju ke lokasi yang di tunjukan pada radarku. Benar saja terlihat ada 2 iringan kereta kuda yang sedang di serang oleh sekelompok monster Greenwolf rank E. Terlihat 4 orang dengan zirah ringan seperti prajurit itu kewalahan dan berusaha sekuat tenaga melawan para monster itu, aku langsung memberi komando pada anggota Silvermoon.

"Tiana dan Miki kalian berdua fokus menyerang para monster," kataku

"Baik" ucap Tiana dan Miki

"Max dan Airen bantu aku melindungi kereta kuda nya" kataku

"Okee" ucap Max

"Iya" kata Airen

Pertarungan singkat pun terjadi, dan tak butuh waktu lama para monster itu berhasil di kalahkan, sedangkan sebagian lainnya kabur.

"Terima kasih telah membantu" ucap prajurit itu

"Tidak masalah kebetulan kami sedang menuju desa Fern dan sedang berada tak jauh dari sini," kataku

"Apakah kalian petualang?" tanya prajurit lainnya

"Iti benar, kami adalah party Silvermoon, petualang dari kota Takt" kataku sambil menunjukan identitas kartu petualang milikku

"Begitu ya, ini adalah rombongan kereta milik keluarga Baron Atares yang memimpin desa Fern" ucap prajurit itu

"Apakah di dalam adalah Baron Atares?" tanya Max

"Tidak, yang ada di dalam adalah Nyonya Lina Atares, istri dari Baron dan Ester Atares Putri pertama" ucap prajurit itu

Tak berselang lama, pintu kereta kuda terbuka, lalu turunlah seorang wanita dan putrinya untuk menyapa kami.

"Terima kasih untuk bantuan kalian, Aku adalah Lina Atares, dan ini adalah Ester, putri pertamaku" ucap wanita itu

"Ah, kami adalah party Silvermoon yang sedang menuju desa Fern untuk menjalankan quest" kataku sambil sedikit membungkuk memberi hormat

Setelah saling menyapa kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bersama, kebetulan Istri Baron Atares juga baru saja kembali dari ibukota dan hendak kembali ke Desa Fern. Kami pun di persilahkan untuk naik di kereta barang milik mereka, aku sempat menolak itu dan memilih berjalan kaki saja, namun nyonya Lina bersikeras dengan ucapannya sebagai bentuk ucapan terima kasihnya, akhirnya kami pun setuju.

Sebelum sore, kami pun telah tiba di Desa Fern, setelah mengucapkan terima kasih, kami pun berpisah dengan rombongan istri Baron Atares, mereka langsung kembali ke kediaman mereka, sedangkan kami langsung menuju penginapan. Setelah menyewa kamar dan beristirahat, malam harinya kami pun makan malam bersama di kedai penginapan itu.

"Baiklah teman2 besok pagi kita akan mulai menuju hutan biseki untuk menjalankan quest menghancurkan markas Goblin dan menyelamatkan para korban yang di culik" kataku

"Goblin memang bukan monster yang kuat, tapi mereka memiliki kecerdasan, dan kerap menculik wanita untuk di jadikan budak seks yang mengandung bayi2 goblin" ucap Tiana

"Itu benar, sebenarnya cukup menakutkan jika harus membayangkan itu" ucap Airen

"Tenanglah, selama kita bekerja sama semuanya akan baik2 saja" kata Miki

"Baiklah, aku sudah tidak sabar untuk kembali bertarung" ucap Max

"Baiklah formasinya akan berbeda dari sebelumnya, Max sebagai yang terdepan, lalu Airen tengah sebagai pusat, dan miki menjaga sisi kiri" kataku

"Hehehe serahkan padaku" ucap Max

"Jangan sampai pingsan lagi Max" ucap Miki

"Aku akan berusaha sebaik mungkin" ucap Airen

"Lalu aku akan menjaga sisi kanan, dan tiana yang mampu memberikan serangan jarak jauh dengan busur panahnya akan berada di belakang, sekaligus melindungi sisi belakang" kataku

"Baik" ucap Tiana

"Jadi ini formasi baru kah?" ucap Max

"Karena goblin memiliki kecerdasan, jadi kurasa penanganan nya juga harus berbeda, karena Airen tidak mahir bertarung jarak dekat, maka kita harus melindunginya ketika dia sedang merapalkan sihir2nya." kataku

"Aku rasa ini strategi yang brilian, dengan begini tidak ada sisi buta yang tidak terlindungi" ucap Tiana

"Itu benar, pada misi sebelumnya juga strategi yang Ryo rencanakan berjalan mulus sehingga kami dengan mudah menghadapi setiap monster yang menyerang" ucap Miki

"Iya,itu benar" ucap Airen

"Apa mungkin kau pernah belajar tentang militer sebelum kehilangan ingatanmu?" tanya Max padaku

"Aku tidak tahu, aku masih belum dapat mengingatnya" kataku

"Aku sebenarnya penasaran, bagaimana kau bisa kehilangan ingatanmu Ryo" ucap Tiana

Aku pun menceritakan kembali cerita buatanku tentang bagaimana aku kehilangan ingatanku dan bertemu Max pada hari pertama tiba di dunia ini.

"Itu cukup aneh, karena setahu ku memang ada sihir untuk memanipulasi ingatan sesorang, tapi dari buku yang pernah aku baca, sihir untuk menghapus ingatan seseorang adalah sihir dari ras iblis" ucap Tiana

"Aku juga pernah mendengar tentang itu dari guru di akademi ku dulu di akademi maelstorm" ucap Airen

"Mungkinkah itu yang terjadi pada ingatanmu Ryo?" tanya Max

"Aku tidak yakin, namun mungkin saja seperti itu" kataku

"Kalau begitu mungkinkah ada orang yang mempelajari sihir itu saat ini, jika merujuk pada sihir iblis seharusnya itu merupakan sihir yang telah hilang bersama dengan musnah nya ras iblis" ucap Miki

"Meski mungkin ras iblis sudah punah, tapi aku yakin peninggalan mereka masih tetap ada, jadi kurasa kemungkinan hal seperti itu sangatlah mungkin terjadi" ucap Tiana

"Kurasa untuk sekarang kita kesampingkan dulu soal itu, yang terpenting adalah fokus kepada misi kita besok" kataku

"Ryo benar, goblin memang bukan monster yang kuat, tapi jumlah mereka cukup merepotkan" ucap Airen

"Terlebih kecerdasan mereka membuat pergerakan mereka sangat terorganisir" ucap Max

"Kalau benar begitu kita harus bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi besok" ucap Miki

Setelah selesai makan malam dan membahas strategi besok, kami pun kembali ke kamar untuk beristirahat. Di kamar, Max mengajak ku untuk sedikit berbincang.

"Jadi sampai kapan kita akan merahasiakan soal kemungkinan munculnya ras iblis pada yang lain?" ucap Max

"Untuk sekarang sebaiknya kita tetap fokus pada peningkatan kekuatan kita Max, kita tidak tahu benar atau tidaknya kemungkinan tersebut, aku tidak ingin yang lain jadi terlalu khawatir tentang itu dan mengganggu fikiran mereka, aku ingin berfokus memperkuat party kita untuk menghadapi kemungkinan yang mungkin terjadi di kemudian hari" kataku

"Tapi cepat atau lambat mereka pasti akan mengetahuinya bukan?" ucap Max

"Ya, tapi setidaknya ita tunggu sampai kita mendapat kepastian tentang itu dari ayahmu atau pihak Guild" kataku

"Yah, baiklah jika itu keputusanmu, kau adalah pemimpin party kita, jadi kau pasti memiliki rencana dan alasanmu sendiri, aku hanya bisa percaya pada hal itu" ucap Max

"Terima kasih karena sudah mempercayaiku Max" kataku

...Pagi harinya, saat sarapan pagi.....

"Apa kalian akan pergi ke hutan biseki?" tanya pemilik penginapan

"Itu benar" ucap Max

"Syukurlah" kata pemilik penginapan

"Apa ada yang ingin kau katakan bu?" tanya Miki

"Sebenarnya ada beberapa wanita dari desa ini yang diduga di culik oleh para goblin" ucap pemilik penginapan

"Iya, kami sudah mendengar beritanya dari guild, karena itulah kami mengambil quest ini" ucap Max

"Aku berharap kalian semua berhasil menemukan para wanita yang di culik" ucap pemilik penginapan

"Kami akan berusaha sebaik mungkin" kataku

"Semoga para dewa menyertai kalian" ucap pemilik penginapan lalu pergi

"Ryo, bolehkah aku mengecek kondisi hutan dan situasi desa terlebih dulu?" ucap Tiana

"Ada apa?" kataku

"Tidak ada apa2 aku hanya ingin memastikan kondisinya terlebih dulu" ucap Tiana

"Baiklah, tapi tolong berhati2 dan jangan masuk ke hutan terlalu dalam, aku percaya pada kemampuanmu, tapi sebagai party kita harus melakukannya bersama2" kataku

"Kalau begitu aku akan menemani Tiana" ucap Miki

"Baiklah, kalau begitu aku, Max dan Airen akan menemui kepala desa terlebih dulu" kataku

Setelah selesai sarapan dan bersiap kami pun meninggalkan peninapan dan menuju ke rumah kepala desa. Sedangkan Tiana dan Miki pergi lebih dulu untuk mengecek situasi desa dan hutan.

Sesampainya di rumah kepala desa, seorang pria paruh baya mempersilahkan kami masuk, dia juga menyambut kami dengan ramah.

"Selamat datang, aku sudah mendapat informasinya dari guild kalau akan ada party yang datang untuk menjalankan misi di hutan biseki" ucap kepala desa

"Benar, kami adalah party Silvermoon yang akan melakukan misi itu" kataku

"Jadi bagaimana situasinya" tanya Max

"Memang benar para goblin akhir2 ini menyerang desa dan menculik para wanita, namun hal ini bukan yang pertama terjadi" ucap kepala desa

"Lalu bagaimana sebelum2nya" tanya Airen

"Sebelum2nya prajurit penjaga desa dari kediaman Baron Atares berhasil menyelamatkan mereka sebelum di bawa lebih jauh kedalam hutan, namun kali ini para prajurit gagal menemukan mereka dan menyerahkan masalah ini pada guild" ucap kepala desa

"Aku mengerti, karena tugas utama dari prajurit adalah menjaga keamanan desa dari para bandit" ucap Max

"Itu benar, monster bukanlah salah satunya yang menjadi masalah, ada bandit yang juga selalu mengancam keamanan desa" ucap kepala desa

"Kalau begitu, berapa orang wanita yang menjadi korban pada kasus kali ini" kataku

"3 orang, ketiganya adalah istri dari para petani yang terlambat kembali kerumah setelah bekerja di ladang pertanian di sore hari" ucap kepala desa

"Jadi apakah goblin hanya menyerang desa ketika hari mulai gelap?" tanya Airen

"Benar," ucap kepala desa

"Baiklah, kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk menyelamatkan para korban" kataku

"Terima kasih, dan semoga kalian semua selamat" ucap kepala desa

Kami pun meninggalkan rumah kepala desa dan bergegas menuju hutan, sambil berjalan menyusuri desa banyak kami bertemu beberapa warga desa, dan mereka mendoakan keberhasilan kami dengan harapan dapat membawa kembali para korban yang di culik oleh para goblin. Setelah berjalan tidak begitu lama, kami tiba di hutan biseki dan mulai memasukinya. Tak berapa lama kami masuk ke dalam hutan, Tiana dan Miki pun menghampiri kami.

"Bagaimana keadaannya?" kataku

"Sejauh ini tidak ada tanda2 mencurigakan" ucap Tiana

"Hanya ada monster Redwolf, Wildboar rank D, dan Greenwolf rank E sejauh investigasi kami" ucap Miki

"Jadi kalian belum menemukan markas dari pada Goblin itu?" ucap Max

"Sayangnya belum, sepertinya sarang mereka berada di kedalaman hutan, yang terletak di kaki Gunung Garan" ucap Tiana

"Ini merepotkan, gunung garan merupakan salah satu dari empat wilayah pegunungan terbesar di kerajaan ini, akan menyulitkan jika kita harus menjelajahi seluruh wilayah pegunungan garan" ucap Max

"Untuk saat ini kita masih belum memiliki informasi jelas terkait dimana sarang para goblin itu, tapi mari kita berharap dapat menemukan sarang mereka lebih cepat" kataku

"Itu benar, semakin lama kita menemukan sarang mereka, aku khawatir para korban sudah di lecehkan oleh para goblin" ucap Airen

Kami pun mulai menjelajahi hutan, selama perjalanan beberapa kali kami mendapat serangan dari monster, entah itu redwolf ataupun wildboar kami dapat mengatasinya dengan mudah. Semakin kedalam hutan jumlah monster yang kami hadapi semakin sering, walau monster2 itu menyerang secara individu, namun itu semua tetap tidak menyulitkan kami. Sepanjang hari kami terus menyusuri hutan, aku juga mengaktifkan sihir radarku untuk mencari lokasi sarang goblin dengan bantuan radar dan search.

1
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
Slide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
Slide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
Slide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
Slide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
Slide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
Slide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
Slide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
Slide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
Slide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
Slide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
Vemas Ardian
시발,kann mremen/Sob//Sob//Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Slide: mremen apa tuh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!