NovelToon NovelToon
SUAMIKU DOKTER DINGIN

SUAMIKU DOKTER DINGIN

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Karena permintaan kakeknya , Ellena dan Luis terpaksa menikah dan hidup bersama tanpa cinta dalam pernikahan mereka. Akankah Ellena mampu bertahan dalam pernikahan itu, atau justru memilih untuk pergi? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembalinya Cinta Pertama

Lima bulan sudah Luis dan Ellena hidup dalam pernikahan yang penuh keheningan dan kerumitan perasaan. Mereka masih berjalan di atas tipisnya es komunikasi, dengan Luis yang tetap dingin dan cenderung menjaga jarak, sementara Ellena berusaha menembus dinding yang tampaknya tak terlihat tapi terasa nyata.

Namun, di balik ketidaknyamanan dan kecanggungan, ada momen-momen kecil yang memperlihatkan kedekatan yang tumbuh di antara mereka. Meskipun jarang berbagi momen manis atau hangat, mereka telah belajar saling menghargai kehadiran masing-masing.

Suara pintu yang terbuka menarik perhatian Ellena yang sedang duduk di ruang tamu, tenggelam dalam sketsa gaun baru yang sedang ia rancang. Tanpa sepatah kata, Luis melepas jas putihnya dan menggantungnya di gantungan. Ia berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air, lalu kembali ke ruang tamu dengan ekspresi datar yang menjadi ciri khasnya.

"Ellena," panggil Luis dengan nada datar. Ellena mengangkat wajahnya dari buku sketsa, menatap suaminya dengan tatapan penasaran.

"Ada apa, Luis?" tanyanya, mencoba menangkap ekspresi di wajah Luis yang selalu sulit ditebak. "Apa kau ingin mengatakan sesuatu?"

Luis duduk di sofa, menatap Ellena sejenak sebelum akhirnya berbicara, "Kita akan kedatangan tamu hari ini. Teman lama yang baru datang dari New York."

Ellena mengangguk, mencoba menyembunyikan perasaan gugup yang tiba-tiba muncul. "Baiklah. Apa ada yang perlu kupersiapkan?"

Luis menatapnya sejenak, seolah menimbang sesuatu. "Tidak. Hanya saja... akan lebih baik jika kau pindah ke kamarku sementara waktu."

Permintaan itu membuat Ellena sedikit terkejut. "Pindah ke kamarmu? Kenapa?" tanyanya dengan suara yang terdengar sedikit terkejut, tapi tak ada nada keberatan di sana.

Luis menatapnya dengan tatapan yang sulit dibaca. "Lebih baik begitu. Kamar tamu akan digunakan. Lagipula, akan lebih baik jika kita terlihat seperti pasangan yang sebenarnya."

Ellena merasa sedikit canggung. Meski mereka sudah menikah selama lima bulan, hubungan mereka masih terasa seperti dua orang asing yang tinggal bersama. Namun, dia memahami alasan Luis dan mengangguk setuju. "Baiklah, aku akan mengemas beberapa barang." ucap Ellena dengan senyum tipis di bibirnya.

Luis hanya mengangguk sebagai tanggapan. Ia tampak ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi kemudian memilih diam. Dengan gerakan yang tenang namun pasti, ia berdiri dan berjalan ke kamar, meninggalkan Ellena yang termenung sejenak sebelum akhirnya ikut beranjak ke kamarnya untuk mengemas beberapa barang.

***

Sore beranjak malam, dan Ellena sudah berpindah ke kamar Luis. Ia mencoba membuat dirinya nyaman, namun perasaan canggung tak bisa ia abaikan. Ketukan di pintu depan memecah keheningan, menandakan tamu mereka telah tiba. Ellena mendengar langkah kaki Luis menuju pintu, dan tak lama kemudian, suara hangat seorang pria terdengar dari ruang tamu.

Ellena keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tamu. Di sana, ia melihat Luis sedang berbincang dengan seorang pria tinggi berambut cokelat gelap yang tampak karismatik. Pria itu menoleh ke arah Ellena.

"Ellena?" pria itu memanggil dengan nada terkejut namun senang. "Apakah benar ini dirimu?"

Ellena terpaku sejenak dan tak mampu bergerak, wajahnya memucat. "Martin?" bisiknya dengan nada tidak percaya. Dia tak menyangka akan bertemu dengan cinta pertamanya dalam situasi seperti ini. Martin, pria yang pernah membuatnya berdebar dan tersenyum di masa lalu, kini berdiri di hadapannya.

Martin melangkah mendekat, matanya bersinar dengan kegembiraan. "Tidak kusangka kita akan bertemu di sini. Dunia memang kecil, ya?"

Luis yang menyaksikan pertemuan itu dari samping merasa ada sesuatu yang aneh. Ada kerutan tipis di dahinya, namun ia tidak menunjukkan reaksi berlebihan. Ia hanya berdiri di sana, menatap Ellena dan Martin yang terlibat dalam percakapan akrab.

Ellena mencoba menyembunyikan kegugupannya, berusaha untuk tetap tenang meskipun pada kenyataannya dia sangat-sangat gugup. "Iya, dunia memang kecil," jawabnya dengan senyum yang sedikit dipaksakan. "Bagaimana kabarmu, Martin?"

"Baik, sangat baik. Tapi sepertinya kau lebih baik lagi. Menikah dengan Luis, ya? Selamat," katanya sambil melirik Luis yang hanya mengangguk singkat.

Suasana tiba-tiba terasa canggung. Luis, dengan sikap dinginnya, menatap Ellena dan Martin bergantian. "Martin, duduklah. Kita bisa ngobrol lebih banyak," katanya, suaranya datar namun tegas.

Mereka duduk di ruang tamu, berbincang tentang hal-hal umum. Martin menceritakan kehidupannya di New York, pekerjaannya, dan rencananya untuk tinggal di kota selama beberapa waktu.

Namun, di tengah percakapan yang tampak santai itu, ada rasa tidak nyaman yang terlihat antara Luis dan Martin, meskipun keduanya tidak menunjukkan secara langsung. Luis memperhatikan setiap gerak-gerik Martin, cara dia berbicara dan memandang Ellena. Meskipun ia tidak mengatakan apapun, ada perasaan tidak nyaman yang mengusiknya.

Ellena sendiri merasa campur aduk. Bertemu Martin membawa kembali kenangan masa lalu, perasaan yang pernah ia simpan rapat-rapat. Tapi sekarang, semuanya terasa berbeda. Dia tidak lagi menjadi gadis muda yang naif; dia sekarang adalah istri Luis, dan dia harus menjaga posisinya. Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa pertemuan ini membangkitkan nostalgia yang kuat dalam dirinya.

Setelah beberapa waktu, Luis akhirnya berdiri."Aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan. Kalian lanjutkan saja," katanya, berusaha menyembunyikan perasaan yang mungkin tampak di wajahnya. Namun, sebelum pergi, dia menatap Ellena sejenak, matanya seakan mencari sesuatu di wajah istrinya. "Ellena, sebaiknya kau tidak tidur terlalu larut,"

Ellena mengangguk, merasa ada yang tidak beres dengan nada Luis, tapi tidak mengatakan apapun. Martin hanya tersenyum, memandang kepergian Luis.

Saat mereka berdua tinggal berdua, suasana menjadi sedikit lebih santai, namun tetap ada rasa canggung. Martin tersenyum kecil, menatap Ellena dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kau baik-baik saja, Ell? Kelihatannya kau sedikit tegang."

Ellena mencoba tersenyum, meskipun dia merasa gugup. "Aku baik-baik saja. Hanya saja... tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

Martin tertawa kecil. "Begitulah hidup, penuh kejutan. Tapi aku senang bisa bertemu lagi denganmu, bahkan dalam situasi yang... unik ini."

Ellena mengangguk, merasa ada beban di dadanya yang sulit diungkapkan. Dia tidak tahu bagaimana harus merespon atau apa yang harus dia katakan. Dalam kebingungan itu, dia hanya bisa berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja, dan bahwa perasaan-perasaan lama tidak akan mengganggu kehidupan barunya dengan Luis.

***

Sementara itu, Luis duduk di ruang kerjanya, merenung. Melihat interaksi antara Ellena dan Martin membuatnya merasa aneh, seolah ada sesuatu yang salah tapi ia tak bisa menentukannya. Apakah ini rasa cemburu? Atau hanya rasa tak nyaman melihat Ellena berinteraksi dengan pria lain selain dirinya?

Luis tidak yakin. Yang jelas, ia merasakan sesuatu yang tidak biasa, perasaan yang mengganggu ketenangannya yang biasanya begitu terkontrol.

"Siap, sebenarnya ada apa denganku? Mungkinkah.... Aku cemburu?"

***

Bersambung

1
A&R
bagus
Ryani
ceritanya bagus. tapi terlalu banyak pengulangan kalimat.
Puspa Trimulyani
ikut bahagia bacanya....jadi senyum senyum sendiri... sepertinya aku yg jadi ellena.... hehehe...maaf kak author...aku baper😍🙏🙏
Puspa Trimulyani
terima kasih kak sudah banyak up...❤️❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Puspa Trimulyani: ditunggu karya berikutnya ya kak 🙏🤗
Ellnara: Ini akan segara aku ending kan kak, emang rencananya singkat no novel
total 2 replies
Puspa Trimulyani
aku sukaaaaaaa......tegas....Luis is the best...😍😍😍😍😍
Puspa Trimulyani
kursus memasak saja ellena......
agar bisa menyenangkan suamimu...❤️❤️
Bunda HB
Aku yg gemes sama elle,gk bisa msk sll ingin msk.tpi sll buat masalah.mending bli online.suami aja mngerti,knpa sll ngeyel dibilangi suami.klo gk ada org udh kebakar semua rmh.
Bunda HB: Aamiin ya allah pya suami ngertian kak thor.klo ibu mertua ku klo bukan aku yg masak dia gk selera mkn.jre masakan gk enk..😃😃
smpe saya bawa mertua ku ikut saya.sbb udah tua,biarlah mengabiskan wkt tua dgn saya,wlo sya mantu tpi sya gk membeda2kan itu nasehat dri alm ibu ku.tabur tue perbuat lah yg baik.gk usah jahat sama mertua.aku sukses doa dri org tua/mertua.😁😁👍👍👌💪💪
Ellnara: Alhamdulillah, sekarang bund udah jago bund. untungnya suamiku sabar orangnya, malah dia yang sering masak sedangkan aku cuma bisa lihat sambil diajarin sama dia 🤣🤣
total 4 replies
Puspa Trimulyani
terima kasih kak author...cayo..💪💪💪💪
Puspa Trimulyani
pada saat seperti ini... harus nya Adelia melihatnya...agar tidak berharap lagi untuk menjadi kekasih Luis
Puspa Trimulyani
jangan sampai Adelia jadi pelakor
Puspa Trimulyani
ah.. senangnya..💃💃💃💃💃 akhirnya elena dan Luis saling jatuh cinta 🤭❤️
Puspa Trimulyani
semoga bukan halusinasi nya Luis 😅
Puspa Trimulyani
kejar Luis...elena...dia suamimu....ga ada salahnya kamu mengejarnya 🤭❤️❤️❤️
sella surya amanda
lanjut kak
sahabat pena
hadeuh terlalu serakah menyukai 2 lelaki. klo sdh mencintai roni lepas kan luis
Puspa Trimulyani
maaf kak kalau dugaan ku salah..🤭
Ellnara: Insyaallah, gak salah kok kak e
total 1 replies
Puspa Trimulyani
sepertinya Luis memiliki profesi ganda yg bertolak belakang...sebagai dokter dan sebagai mafia..... sekarang ketahuan kenapa dia banyak tato nya...ternyata dibalik profesi mulia nya ada profesi yang lain yg menyeramkan..🙊🙊
Puspa Trimulyani: aku juga kak,suka type yg begitu ❤️❤️❤️
Ellnara: Sepertinya begitu kak, tapi bagus kan lebih menantang 🤣🤣 Soalnya aku sebagai penulis sangat suka sama pemeran utama yang ganas dan kejam tapi penyayang dan cukup dengan satu wanita
total 2 replies
Puspa Trimulyani
cemburu..... mudah mudahan cepat bucin
Ellnara: Aminnn, teriak paling keras 🤣🤣
total 1 replies
Puspa Trimulyani
si Adelia itu ya.... nyebelin banget 😡sdh pacaran sama Roni masih saja mengejar Luis,si Roni juga seperti ga ada harga dirinya...diduakan di depan matanya...oke oke saja
Ellnara: Namanya juga bucin kak, sedikit koreksi ya. namanya Rion bukan Roni 🤣🤣🤣
total 1 replies
Puspa Trimulyani
apakah itu Luis???
Ellnara: Kemungkinan iya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!