Only Focused On You

   pukul 20.00 wib

 pak Harso dinyatakan meninggal dunia.

  Ardan masih terus menenangkan sang adik.ratih dan Bu Endah membantu ibu arlita yang ambruk tak sadarkan diri membawa ibu arlita mendapatkan perawatan.pak Rudi dan Ardi membantu menangani proses pemulangan jenazah pak Harso.

    "segaralah pulang.pak harso telah meninggal dunia."ucap Ardi dengan seseorang di handphonenya.

  Dari kejauhan ada seseorang yang dari tadi mengintip dibalik tembok .

    Pak Harso meninggal dunia?ujarnya dalam hati.ada perasaan sedih menyelimuti hatinya.andaikan waktu itu tidak ada kejadian yang membuat dia harus terpisah dengan orang yang paling dia cintai.pasti dia sekarang sudah pasti ada disana untuk menenangkan orang yang dicintainya itu.

    aku sangat merindukanmu,ta.lagi-lagi hanya bisa diucapnya dalam hati sambil menatap orang-orang yang ada didalam UGD dengan tatapan nanar.

    Suasana duka tengah menyelimuti keluarga besar pak harso.kabar meninggal nya pak Harso secara mendadak pun sudah tersebar diseluruh desa dan teman dan kerabat beliau.

   kediaman pak Harso sudah banyak orang yang berdatangan untuk melayat dan mensholatkan almarhum.

   tak bisa dipungkiri kepergian pak Harso bagaikan pukulan bagi sang istri dan kedua anaknya arlita dan Ardan.arlita dan ibunya masih terlihat syok sekali dengan kepergian pak Harso.walaupun Ardan lebih terlihat tegar dari pada sang adik atau ibunya.tapi raut wajahnya pun tampak terpukul kehilangan sosok sang bapak dengan begitu cepat dan tiba-tiba.dia pun juga tak mendapat firasat apa pun kala pertemuan terakhir nya dengan sang bapak beberapa hari lalu.

  pagi ini pak Harso akan dimakankan di pemakaman keluarga.semua persiapan sudah selesai di siapkan.pak harso pun sudah dimandikan,dikafani dan disholatkan.

   Saat keranda pak Harso mau dibawa menuju pemakaman.arlita terus saja histeris tak karuan,sang ibu pun sudah berkali-kali tak sadarkan diri.ardan sebagai anak pertama terus menenangkan sang adik.sedang kan istrinya,Ratih masih membantu sang mertua yang terus tak sadarkan diri.

   "mas,bapak mau dibawa kemana mas."teriak arlita terus,sang Abang pun dengan sabar menenangkan sang adik

   "mas ..aku mau ikut bapak mas..mas."lanjutnya semakin pilu.

   Ardan dengan sabar mendekap sang adik dalam pelukannya.menenangkan sang adik yang begitu terpukul sama halnya dengan dirinya.

   "bapak sudah tenang ,kita harus mengikhlaskannya ya."kata Ardan lembut mengelus kerudung sang adik.dia tak kuasa melihat keadaan sang ibu dan adiknya.

   Arlita menangis sejadi-jadinya dipelukan sang abang.dia masih tak percaya.percakapannya kemarin pagi menjadi percakapannya dan sang bapak untuk yang terakhir kalinya.sebelum dia pergi kekafe menemui teman-temannya arlita pun masih melihat sang bapak dengan keadaan sehat masih sempat memberi makan pada ayam-ayam peliharaan sang bapak.sekarang dengan sekejap mata orang yang paling dia sayangi itu tiba-tiba saja meninggalkan dirinya dan sekeluarga begitu saja tanpa firasat apa pun.siapa yang tak terpukul dan syok.

Arlita masih dalam dekapan sang Abang.tangisnya sudah tak terdengar lagi.tatapanya kosong,merunduk kan wajahnya yang pucat.dari kafe Sampek sekarang pun arlita tak ada makanan dan minum yang masuk didalam perutnya.diterus menangis tak henti.sempat dia memejamkan matanya karena sangking capeknya dia menangis.

Sampai di pemakaman.banyak orang sudah memadati area pemakaman untuk mengantarkan pak Harso ke peristirahatannya yang terakhir.sanak saudara,tetangga,rekan kerja pak Harso dulu,teman-teman kantor arlita dan Ardan pun terlihat hadir dipemakaman sang bapak. pak Harso memang mempunyai kepribadian humble dan mudah bergaul dengan semua kalangan.mulai dari seangkatannya sampai kaum anak-anak muda didesanya.pak Harso pensiun pegawai kereta api(PT KAI)udah 2 tahun ini dia pensiun.setelah pensiun beliau memilih menjadi seorang petani.

jenazah pak Harso pun sudah dikeluarkan dari keranda dan akan dimasukan ke dalam liang lahat.arlita yang tadi sudah mulai tenang,melihat jenazah sang bapak mau dimasukan kedalam liang lahat seketika menangis histeris,,Ardan yang sudah didalam liang lahat menyuruh Yuda menenangkan sang adik.yuda pun memegangi arlita yang terus meronta-ronta tak karuan melihat jenazah sang bapak mau dikebumikan.semua orang yang melayat dipemakaman pun merasakan apa yang arlita rasakan.apa lagi mereka tau arlita anak perempuan satu-satunya pak Harso yang belum menikah.mereka juga tau bagaimana kedekatan sang putri dan almarhum.suasana duka benar-benar terasa.

Kita ini milik-NYA dan kepada-NYA lah kita akan kembali.

Allahuakbar.... Allahuakbar

Ardan pun mengumandangkan adzan dite sang bapak untuk yang terakhir kalinya.dengan suara bergetar Ardan terus melafazkan adzan sampai selesai.sesekali dia menghapus air matanya yang tanpa henti menetes dipipinya.dijuga sama terpukulnya, kehilangan seorang bapak yang dari kecil membesarkannya sampai mengantarnya kejenjang rumah tangga, seorang bapak yang selalu jadi contoh dan inspirasinya menjadi imam yang baik untuk keluarga nya.seorang kakek yang selalu menyayangi cucu-cucunya.sekarang semua kebersamaan, memory indah bersama sang bapak akan menjadi kenangan.

setelah melantunkan adzan ,Ardan pun naik keatas kembali.perlahan jenazah pak Harso ditimbulkan dengan tanah.ardan menghampiri sang adik yang masih menangis tak henti.di peluknya erat sang adik.di tenangakannya dia.sekarang Ardan lah yang akan menggantikan posisi sang bapak untuk melindungi sang adik dan ibunya.

pemakaman pun sudah selesai beberapa saat yang lalu,para pelayat pun sudah banyak meninggal kan pemakaman,kini masih hanya tersisa beberapa orang termasuk Arlita,Ardan,Yuda..Ardi pun masih juga disana.arlita memeluk batu nisan sang bapak perlahan tubuhnya ambruk tak sadarkan diri.

"arlita."ucap Ardan sambil memeganggi tubuh sang adik.

"biar aku aja yang angkat arlita,mas."ucap sesorang yang tiba-tiba muncul.

Semua yang ada disitu menoleh kearah orang cowok berpakaian serba hitam yang tiba-tiba muncul.

Hayooo siapa ya cowok itu?

ditunggu kelanjutannya gaes😁