NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

**Di Sekolah**

Hari itu, aula sekolah Starlight High School penuh dengan dekorasi warna-warni. Balon-balon menggantung di setiap sudut, dan panggung dihias dengan bunga-bunga segar yang menyebarkan aroma manis. Para siswa duduk dengan antusias, menantikan acara perpisahan mereka. Orang tua juga hadir, termasuk Alfa dan Bulan, yang duduk di barisan depan dengan penuh kebanggaan.

MC acara, seorang guru muda dengan senyum lebar, memulai dengan semangat, “Selamat pagi, semuanya! Hari ini kita merayakan pencapaian luar biasa dari angkatan tahun ini. Kita akan memulai dengan pemberian penghargaan akademik!”

Sorak sorai memenuhi ruangan ketika nama-nama siswa disebutkan satu per satu. Ketika nama Lia disebut, ruangan itu bergemuruh dengan tepuk tangan.

"Lia Naren, juara pertama dalam bidang akademik dan seni!" seru MC.

Lia naik ke panggung dengan senyuman yang bercahaya, menerima penghargaan dari kepala sekolah. Dia menatap kerumunan, melihat orang tuanya yang tersenyum bangga, serta Vera yang melambai-lambaikan tangan dengan semangat.

“Bagaimana perasaanmu, Lia?” tanya kepala sekolah ketika memberikan mikrofon padanya.

Lia menghela napas dan tersenyum, “Saya sangat berterima kasih atas dukungan teman-teman, keluarga, dan guru-guru. Saya tidak akan sampai di sini tanpa mereka. Terima kasih banyak.”

Dia melangkah turun dari panggung dan kembali ke tempat duduknya di sebelah Vera.

“Kamu benar-benar hebat, Lia!” kata Vera, memeluknya.

“Terima kasih, Vera. Kamu juga luar biasa,” balas Lia, merasa lega dan bangga sekaligus.

**Di Ruang Persiapan**

Sementara itu, di ruang belakang, Langit duduk sambil mengikat dasinya dengan canggung. Bumi dan Awan berada di sebelahnya, membantu mengatur pakaiannya.

“Jadi, Langit, apa rencanamu setelah lulus?” tanya Bumi, sambil mengangkat alis.

Langit mendesah, “Aku belum tahu pasti. Mungkin akan bekerja di perusahaan keluargaku untuk sementara waktu. Tapi aku benar-benar ingin mencoba bisnis sendiri suatu hari nanti.”

Awan menyenggol bahu Langit, “Itu semangat, kawan. Bagaimana dengan Lia? Apa kamu masih berharap bisa kembali bersamanya?”

Langit menatap ke lantai, “Aku tidak tahu. Aku sudah membuat banyak kesalahan, dan dia pantas mendapatkan yang lebih baik. Tapi aku akan mencoba untuk memperbaikinya.”

**Di Kafe**

Beberapa hari kemudian, Lia dan Vera duduk di kafe favorit mereka, menikmati cappuccino dan kue cokelat. Percakapan mereka berkisar pada masa depan yang kini terbuka lebar di depan mereka.

“Kamu sudah memutuskan universitas mana yang akan kamu pilih, Lia?” tanya Vera, mengambil sepotong kue dengan garpu kecil.

Lia menyesap cappuccino-nya, “Aku mendapat tawaran dari Universitas ITB dan juga dari UI. Aku masih mempertimbangkan opsi-opsi itu.”

“Itu pilihan yang bagus. Aku yakin kamu akan bersinar di mana pun kamu pergi,” kata Vera dengan penuh keyakinan.

Lia tersenyum, “Terima kasih, Vera. Kamu sendiri bagaimana?”

“Aku akan melanjutkan di universitas lokal untuk jurusan seni. Aku ingin tetap dekat dengan keluarga, setidaknya untuk beberapa tahun pertama,” jawab Vera dengan mantap.

Mereka melanjutkan percakapan mereka, berbagi harapan dan impian mereka untuk masa depan. Lia merasa beruntung memiliki teman seperti Vera yang selalu mendukungnya.

**Di Markas Keluarga Samudra**

Sementara itu, di markas besar keluarga Samudra, Levi dan Ervin sedang berdiskusi tentang langkah selanjutnya dalam operasi mereka. Ruang itu dipenuhi dengan layar monitor yang menampilkan informasi dari berbagai titik pengawasan.

“Kita perlu memperkuat pertahanan di perbatasan utara,” kata Ervin, menunjukkan peta di salah satu layar. “Ada indikasi bahwa musuh kita sedang merencanakan serangan.”

Levi mengangguk, matanya berkilat dengan tekad, “Aku setuju. Kita tidak bisa lengah sekarang. Pastikan tim kita siap untuk segala kemungkinan.”

Ervin tersenyum kecil, “Dan bagaimana dengan urusan pribadimu, Levi? Apa kamu sudah memikirkan cara untuk lebih mendekati Lia?”

Levi tersenyum samar, “Aku akan menunggu waktu yang tepat. Untuk sekarang, kita harus fokus pada masalah ini. Lia adalah bagian penting dalam hidupku, dan aku ingin memastikan dia aman.”

**Di Rumah Lia**

Malam itu, Lia duduk di kamarnya, merenung tentang hari-hari terakhir di sekolah dan masa depan yang akan datang. Pikiran tentang Levi melintas di benaknya, menimbulkan campuran perasaan yang kompleks.

Ketika pintu kamarnya diketuk, dia terkejut melihat Alfa dan Bulan masuk dengan senyuman hangat.

“Kami sangat bangga padamu, sayang,” kata Alfa, memeluk Lia dengan lembut.

“Kamu sudah melakukan yang terbaik, Lia. Kami yakin masa depanmu akan cerah,” tambah Bulan, mengecup keningnya.

Lia merasakan kehangatan dari dukungan mereka. “Terima kasih, Ayah, Ibu. Aku juga ingin membuat kalian bangga.”

Saat mereka meninggalkan kamarnya, Lia duduk di tepi tempat tidurnya, merasakan beban yang hilang dari pundaknya. Dia merasa siap menghadapi apa pun yang akan datang, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam menghadapi ancaman yang mengintai.

---

bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!