NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Forever Love bag.11

Alex mencari tahu apa yang terjadi pada Jessy dan ray, ia meminta seseorang untuk memperlihatkan cctv di rumah Jessy, semalaman ia tak dapat memejamkan matanya, pikirannya melayang kemana-mana. Hal yang saat ini harus ia lakukan adalah mengirim seseorang untuk terus memantau Ray, semua pergerakannya harus ia ketahui.

"Ray antar aku ke kantornya Marcell"

"Apa masih ada hal yang harus di kerjakan "

"Tentu saja. Game memang sudah selesai tapi keuntungan kita bergantung padanya, kita masih harus terus memantaunya"

"Ah iya. Apa disana berjalan lancar?"

"Ya semuanya baik, saham Global9 terus naik, Alex mengurusnya dengan baik. Bagaimana dengan hotel?"

"Hanya tinggal beberapa hal saja yang harus aku urus"

"Kapan akan selesai?"

"Secepatnya, jangan khawatir"

"Apa kau sangat sibuk"

"Sedikit"

"aku ingin sampaikan terimakasih ke tim sekaligus kasih sesuatu buat mereka, tapi jika kamu sibuk aku akan ke kantor Marcell sendiri saja"

"aku antar.  "

"Oh okay, thank you! "

Sepanjang perjalanan mereka lebih banyak diam,  tak banyak yang mereka bicarakan, keadaan menjadi canggung semenjak kejadian malam itu.

Jessy sampai di kantor Marcell dengan ceria, Langkah kakinya yang ringan dan senyum yang terus mengambang di bibirnya, ia sangat senang Kembali ke kantor ini ..

"hayy semua!! "

"Bu Jessy...  Apa kabar?? "

Semua orang menyambut Jessy dengan penuh gembira, Jessy sudah sangat akrab dengan tim project HG hingga mereka layak di bilang sebagai teman.

"baik.  Bagaimana kabar kalian? "

"baik bu.  Kangen sama bu Jessy "

"ughh..  So cute!! Ini buat kalian semua.  Oke! "

"oke bu.  !"

Jessy memberikan banyak tas dengan penuh isi untuk tim lalu ia menuju ke ruang kerja Marcell namun Marcell sedang tidak ada.

"eh..  Bu Jessy, kapan datang? Apa kabar?”

“baru saja, aku langsung kemari, dimana Marcell?”

"Tuuhhhhh....! "

Dengan wajah konyolnya Leo langsung pergi begitu melihat Marcell menuju ruang kerjanya.

Senyuman manis mengambang di bibir Jessy saat melihat Marcell.  Begitupun sebaliknya.

"aku senang kamu kembali... "

"aku juga senang bisa ketemu kamu "

Mereka secara otomatis saling mendekat dan berpelukan.

"duduklah, bagaimana jika kita makan malam bersama? "

"tentu saja.  Oya aku bawakan ini untukmu "

Jessy memberikan Jam tangan mewah pada Marcell

"jam tangan ini...."

Marcell ingat saat ia di korea sempat mampir ke toko jam ternama dan ingin membeli jam tersebut namun sayang saat itu Marcell sangat terburu-buru hingga tidak sempat membelinya, Jessy yang mengetahui hal itu pun segera minta seseorang untuk membeli jam tangan dan memberikannya pada Marcell.

"ini hadiah dariku jadi kamu harus menerimanya"

"tapi...bagaimana kau tahu ? "

“tahu apa ?”

“aku sangat ingin jam ini, sayangnya aku tidak sempat membelinya waktu disana”

"biar aku pakaikan, "

Jessy mengambil jam tersebut dan memakaikannya di tangan Marcell, Marcell melihat pergelangan tangan Jessy dan terkejut karena  terdapat goresan baru.

"tunggu.. ?? "

Marcell meraih tangan kiri Jessy dan melihatnya lebih dekat

"ah.. Ini, "

Jessy menarik tanganya kemudian menurunkan baju lengan panjangnya.

"bagaimana bisa kamu lakukan ini, kamu terus melukai dirimu sendiri,  ada apa ?”

"Marcell sudahlah..."

"sebenarnya kamu kenapa? Cerita padaku, aku bingung saat kamu seperti ini aku tidak bisa berbuat apa-apa"

"Marcell stop!! Kita tidak dalam hubungan yang mengharuskanmu mengkhawatirkanku"

"kenapa? Apa karena hanya aku yang mencintai kamu?” Marcell memeluk Jessy dengan raut muka sedih, ia merasa bersalah atas keadaan Jessy saat ini. Bagaimanapun ia harus mencari tau lebih banyak lagi penyebab mengapa Jessy sering melukai dirinya sendiri.

Makan malam sudah siap,  dari tadi Marcell menggenggam tangan Jessy tanpa henti,  ia membelai tangan itu sesekali meremasnya.

"Marcell... Kenapa kamu tidak melepas tanganku. kita akan makan sekarang? "

"kenapa kamu belum menerima perasaanku? Padahal kamu tau aku tulus mencintaimu? "

Pertanyaan Marcell lagi-lagi membuat Jessy terdiam, ada alasan yang sulit di ungkapkannya. Mereka masih butuh waktu mengenal satu sama lain.

"masih banyak hal yang belum kamu tau Marcell.  Aku yang kamu lihat saat ini bukanlah diriku yang sebenarnya, aku tidak mau kamu menyesal nantinya"

"apa maksudmu?  Katakanlah? "

Marcell semakin tak mengerti dengan semua alasan itu.

"aku hanya tidak ingin kamu menyesalinya nanti"

"apa yang terjadi? "

"sudahlah kita makan dulu"

"apa kamu tidak menyukaiku?"

"Aku menyukaimu"

"jadi kenapa kita tidak memperjelas hubungan kita"

"aku bukan orang yang tepat buat jadi pendampingmu"

"Kenapa? Siapa dirimu sebenarnya?"

"Huhh... Aku "

"Jadi kau benar pemilik Global9 yang tidak di ketahui banyak orang? Benar?"

Jessy terdiam ia tak pernah berpikir Marcell akan tau siapa dirinya. Jika Marcell sampai mencari tahu tentangnya itu berarti perasaannya tak main-main.

"Apa kau diam-diam mencari tau tentangku? Seperti itu?"

Jessy mulai menekankan ucapannya ia berharap Marcell berhenti.

"Iya. Aku mencari tau tentangmu baru-baru ini" jawab Marcell jujur

"Kenapa?"

"Aku tidak bisa berhenti karena rasa penasaranku sejak kita launching game DoN, kau hadir disana, dan beberapa orang penting sangat menghormatimu, jadi benar?"

Jessy diam, jika tidak sekarang Marcell akan tetap mengetahuinya nanti, lebih baik mengatakannya sekarang.

"Ya, kau benar "

Jessy membenarkan yang di katakan Marcell, saat ini tidak mungkin mengelak lagi.

"Apa karena itu kau tidak bisa menerima perasaanku?"

Tanya Marcell dengan penuh rasa penasaran dia bahkan tidak melepaskan tatapannya pada Jessy.

"Apa maksudmu? Aku bukan siapa-siapa, perusahaan sudah ada yang mengaturnya"

"Lalu ?"

"Lalu apa lagi?"

"Katakan apa yang membuatmu tak bisa menerimaku jika bukan karena posisimu itu?"

"Kita hanya tidak bersama. Itu saja. Tolong mengertilah.."

" kita belum menjalaninya bagaimana kamu tau itu. Aku harus dengar alasannya, kenapa kita tidak bisa menjalin hubungan lebih serius, kita jalan berdua makan berdua nonton berdua bergandengan tangan bahkan kita berciuman, hubungan apa yang sudah kita lewati, kamu bahkan tidak bisa memberiku alasan"

Perdebatan mulai terjadi di antara keduanya , Marcell bersikeras untuk mendapatkan jawaban yang selama ini Jessy tak bisa ungkapkan, Jessy sendiri mulai tidak nyaman dengan situasi seperti sekarang.

"jadi kamu ingin mendengarnya, apa alasanku? "

"iya aku ingin tau"

"itu semua karena masa laluku...!"

"Apa? Masa lalu? Ada apa dengan masa lalumu?"

Marcell tidak mengerti, masa lalu seperti apa yang di maksud Jessy ? Marcell melirik ke arah tangan kiri Jessy yang memiliki bekas sayatan , apa itu yang di maksud Jessy? kini pikiran Marcell pun memikiran hal yang tidak-tidak, jangan-jangan Jessy pernah ingin mengakhiri hidupnya , tapi kenapa?

"Cukup, aku tidak seharusnya mengatakan itu "

"Jika itu karena posisimu aku akan mundur,karena aku merasa kita berada ditempat yang berbeda . tapi karena masa lalumu? Ada apa dengan masa lalumu? Kau harus memberitahuku agar aku bisa menerima alasanmu"

Apa aku juga harus mengatakan semuanya pada Marcell?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!