Kaisar tak terima diputuskan oleh Elvina, hanya karena alasan bosan dan tidak ada waktu. Kaisar bahkan menomorduakan urusan Battalion demi mengantar Elvina belanja. Namun hubungan pacaran yg baru terjalin 3 bulan harus kandas.
Kaisar yang masih belom move on, berusaha mengejar Elvina dan mengajaknya balikan. Namun kenyataan pahit yang harus diterima Kaisar seminggu setelah putus, Elvina justru malah jadian dengan Andrew, rivalnya sejak di SMA.
Kaisar yang kecewa berniat membalas rasa sakit nya kepada Elvina dan membuat kembali Elvina mengemis kembali cintanya. Kaisar mendapatkan ide untuk membalas rasa sakit hatinya dengan memaksa Mahika menjadi pacar pura-pura nya, Mahika yg selalu di bully oleh Kaisar terpaksa menerima ajakan Kaisar. Mereka harus pura pura berpacaran dengan syarat Kaisar berhenti mengganggu dan membully Mahika
Seiring kebersaman yg terjalin, timbul rasa nyaman diantaranya, Namun ketika Kaisar berniat meresmikan hubungan dengan Mahika, justru Mahika malah menghind
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ༺༻𝐷𝑒𝑤 ༺༻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaisar Lupa, Bisma Kembali Kecewa
"Sayang, makan dulu yuk, laper nih" ajak Elvina
"Mau makan apa yang," tanya Kaisar
Mereka berdua baru saja sampai disebuah mall besar di Kota Bandung. Suasana mall tampak begitu rame apalagi hari ini adalah malam Minggu. Elvina kemarin meminta Kaisar menemaninya ke mall karena ingin mencari sebuah kado untuk temannya yang akan berulang tahun. Kaisar pun terpaksa membatalkan rencananya untuk pergi ke markas guna mengecek kesiapan motor Bisma yang akan digunakan untuk adu balap malam nanti.
"Mmmmmm.... Gimana kalo kita makan steak aja sayang," usul Elvina
"Boleh juga. Yuk kita cari resto nya."
Kaisar menggandeng tangan Elvina disepanjang perjalanan. Beberapa pasang mata sempat melirik melihat penampilan Kaisar dan Elvina yang sepadan. Bila biasanya tubuh cowok cenderung lebih tinggi dari pada ceweknya, namun untuk Elvina - Kaisar mereka memliki tinggi yang hampir sama. Belum lagi paras mereka yang rupawan sempat membuat beberapa cowok dan cewek yang jomblo iri melihat pasangan tersebut
"Oh iya sayang, adu balap nya nanti jam berapa?" tanya Elvina sambil menikmati makanannya
"Jam 10 malam yang, kamu mau ikut liat ga?" ajak Kaisar
"Mmmm... Pengen banget liat sih yang, cuma pasti ga boleh sama bokap. Lo kan ya tau sendiri gimana bokap gue," keluh Elvina.
"Yahhh sayang banget tu yang, ehh tapi gimana kalo misalnya gue coba bikinin bokap lo buat minta izin keluar malam. Lagian kan besok hari Minggu," ide Kaisar
"Kayaknya bakalan susah Yang tapi kalo mau coba boleh tuh siapa tau diizinin kalo perginya sama lo yang," Elvina tersenyum.
" Siap sayang, apa sih yang engga buat lo," gombal Kaisar.
"Diihh receh amat lo." Elvina tertawa.
.
.
Sejak semalam Bisma merasa gelisah dan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Apalagi malam nanti adalah waktu diadakannya adu balapan antara geng De Battalion dan geng Batrokz. Walaupun kemampuan Bisma kini sudah jauh lebih baik tetapi dalam hati Bisma masih saja ada perasaan takut mengecewakan kepercayaan para anggota De Battalion.
Selain itu juga Bisma harus mencari alasan yang tepat agar mommy jangan sampai tahu jika dia melakukan adu balap. Tapi untungnya Bisma Nanti malam akan pergi bersama Mahika sehingga mommynya tidak akan curiga.
Sedangkan di kamarnya Mahika tengah mempersiapkan yang akan dia bawa. Mahika harus menyiapkan pakaian yang nyaman dan cocok dikenakan ketika adu balap nanti. Pilihan Mahika jatuh kepada celana jeans panjang dengan bahan yang lentur serta kaos polos berwarna hijau tua. Tak lupa Mahika menyiapkan jaket kulitnya agar melindunginya dari terpaan angin malam.
"Gimana persiapan nya udah okey?" Mahika menghampiri Bisma yang sedang mencuci motornya.
Bisma yang tengah menggosok motornya sontak terpana pada penampilan Mahika yang nampaknya berbeda dari biasanya
"Duuuhhhh meni geulis ceu, bade kamana?" ucap Kaisar.
"Ngomong apa sih lo, gue kagak ngerti," protes Mahika karena Bisma ngomong dengan bahasa sunda.
Walaupun kedua orang tua Mahika berasal dari kota Bandung namun karena Mahika lahir dan besar di kota Jakarta menyebabkan dia tidak mengerti bahasa Sunda. Kedua orang tuanya pun tidak menggunakan bahasa daerahnya ketika berbicara dengan anaknya. Mereka membiasakan bahasa Indonesia yang baik sedari Mahika kecil.
"Ehh sorry lupa gue, lo kan ga ngerti bahasa Sunda ya, maksud nya itu, kamu cantik banget mau pergi kemana?" jelas Bisma
"Oh begitu toh. Oh iya gimana penampilan gue, cocok ga di pake buat malam nanti?" tanya Bisma.
Bisma menelisik penampilan Mahika dari bawah hingga ujung kepala, perfect. Penampilan Mahika cenderung terlihat tomboy karena menggunakan celana jeans dan kaos tetapi justru menambah aura kecantikannya apalagi model rambutnya yang dikuncir kuda. Biasanya Mahika hanya mengikat biasa rambutnya kebelakang, namun kali ini Mahika memutuskan untuk mengikat rambutnya ala kuncir kuda.
"Mmmmm.... Kalau gue boleh jujur sih rasanya gue ingin banget nyuruh lo di dalam kamar dan enggak ngebolehin lo buat pergi kemana-mana," jujur Bisma
"Loh kok gitu sih," gerutu Mahika.
"Habisnya penampilan lo itu terlalu cantik tahu nggak, bisa -bisa lo sepulang nanti di culik sama anggota geng Batrokz," jawab Bisma
"Apaan sih lo aneh-aneh aja, gue hajar mereka sampai setengah mampus kalo berani deket-deket gue," sungut Mahika
"Auuu, serem!!! Gue jadi atut," ledek Bisma
"Igghhhh Bisma nyebelin." Mahika mencubit bagian perut Bisma karena kesal dengan perkataan Bisma,
" Aw... Aw... Ampun.. Mahika.. ampun.. nyeri atuh neng!" Bisma mengaduh kesakitan.
"Biarin biar kapok, nih.. rasain. Tuman!!" Mahika masih saja mencubiti perut Bisma.
"Ampun Ika... Awww.. awww... Sakit neng. Sumpah ieu keram..." Bisma kesakitan.
Akhirnya Bisma memilih kabur meninggalkan Mahika daripada harus disiksa lebih lama lagi oleh Mahika. Mereka saling berkejaran dihalaman depan hingga membuat Bisma merupakan kegiatannya yang sedang mencuci motornya. Mommy Bisma yang baru saja selesai yoga tengah melihat bagaimana anak lelaki tengah bercanda bersama Mahika.
"Seandainya Mahika adalah anak kandungku," gumam Mommy Bisma.
Mommy Bisma tidak diperbolehkan untuk hamil kembali setelah melahirkan karena kondisi rahimnya yang bermasalah. Jika dipaksakan hamil kembali akan membahayakan nyawa Mommy Bisma. Akhirnya Ayah Bisma memutuskan untuk melakukan steril pada dirinya untuk mencegah istrinya kembali hamil dan menunjukkan bukti kesetiaannya walaupun Mommy Bisma tidak dapat hamil kembali. Selang 2 tahun kemudian, ayah Bisma meninggal karena serangan jantung ketika di kantor. Dan saat itu juga mommy Bisma harus menjadi ibu yang kuat dan tegar demi anaknya dan ratusan karyawannya yang menggantungkan hidup di perusahaan suaminya. Bisma kecil harus di asuh oleh baby sitter karena Mommy Bisma harus bekerja menggantikan posisi Almarhum suaminya.
.
.
Tepat pukul dua siang, Bisma dan Mahika menuju markas geng De Battalion. Untung lah tidak ada drama larangan dari mommy Bisma karena mereka beralasan akan menghabiskan waktu di kota sambil menikmati malam Minggu. Mommy Bisma percaya begitu saja karena Bisma pergi bersama Mahika.
Bisma merasa bersalah telah berbohong kepala Mommynya apalagi dia juga mengajak Mahika ikut-ikutan berbohong. Namun hal itu terpaksa dia lakukan karena mommynya sangat melarang dirinya melakukan adu balap.
Setengah jam kemudian mereka telah sampai di markas geng De Battalion, Mahika melihat-lihat kondisi markas De Battalion sangat nyaman mirip rumah pada umumnya, perabotannya begitu lengkap. Anggota De Battalion yang sudah berkumpul menyambut kedatangan Bisma dan Mahika. Apalagi kedatangan Mahika begitu istimewa karena dia merupakan cewek yang pertama kali diizinkan untuk masuk ke dalam markas geng De Battalion.
"Duhhh ilaahhhh gusti, meni geulis pisan. Subhanallah. Aya bidadari, " ucap Galan.
"Huuuhh uumm bener pisan. Meni beda kieu penampilan Neng Mahika teh, bikin seger mata," sambung Nizam.
"Eh maraneh nyak hayang dicongkel panon," sungut Bisma.
"Eh sirik wae maneh mah, jarang-jarang atuh alurang ningali bidadari geulis, Masya Allah," puji Nizam.
Mahika hanya senyam senyum saja menanggapi berbagai pujian yang datang kepadanya sedangkan Bisma cemberut tak terima jika teman-temannya memuji penampilan Mahika.
Bisma celengak-celinguk mencari keberadaan Kaisar di markas. Tidak biasanya Kaisar belum datang, padahal dia sudah berjanji untuk mengecek persiapan motornya untuk adu balap nanti.
"Cuy, Kaisar kemana? Dia belum datang??" tanya Bisma.
"Tadi pagi sih ngomongnya mau nganterin Elvina dulu ke mall, bobogohan heula ceunah mah. Paling sebentar lagi juga datang," ucap Galan.
Perasaan Bisma menjadi gelisah karena Kaisar belum datang sampai saat ini, karena 2 jam lagi mereka harus segera berangkat ke lokasi adu balap nanti.
Mahika yang melihat wajah cemas Bisma menghampiri nya.
"Lo kenapa Bisma kok cemas kayak gitu sih?" tanya Mahika
"Sampai jam segini Kaisar belum datang Padahal kemarin dia udah janji mau dateng buat ngecek kondisi motor gue. Kalau nggak ada Kaisar siapa coba yang bakal ngecek anak-anak yang lain nggak akan paham," gelisah Bisma.
"Di sini ada kunci-kunci sama obeng-nya nggak biar gue aja yang ngecek, ya walaupun gak jago seenggaknya gue ngerti kok gimana kondisi motor yang bagus," jawab Mahika
"Lo jangan bercanda Mahika, ini situasi lagi genting. Si Kaisar juga di telponin kagak diangkat," gerutu Nizam, dia kecewa dengan Kaisar karena seolah-olah melepaskan tanggung jawab.
"Kalian percaya deh sama gue, gue juga nggak akan ngecelakain diri gue dan Bisma. Sekarang bawa peralatan dan kunci-kunci buat ngecek kondisi motor biar gue yang nanganin." Mahika berusaha meyakinkan.
Bisma yang sudah kebingungan akhirnya berusaha percaya kepada Mahika walaupun sebenarnya Bisma belum sepenuhnya percaya jika Mahika memiliki kemampuan tersebut. Tapi berhubung Bisma sudah mengetahui rahasia Mahika maka mau tidak mau dia harus percaya. Dia pun segera mengambil peralatan tersebut dan menyerahkannya kepada Mahika.
Mahika melepaskan jaket yang dia kenakan kemudian mulai mengambil peralatan dan kunci -kunci yang dia butuhkan. Mahika men-setting kembali gas dan rem nya agar performanya lebih baik. Tak lupa Mahika mengecek kontrol stang gas agar lebih ringan. Tak butuh waktu lama, hanya sekitar 30 menit Mahika sudah selesai mengecek kondisi motor Bisma dan kini performa nya jauh lebih baik.
Para anggota De Battalion hanya melongo melihat Mahika yang begitu ahli dalam hal otomotif. Mereka tidak menyangka jika Mahika memiliki kemampuan tersebut.
"Nih udah selesai coba lo tes dulu deh, Nanti kalau ada yang kurang enak gue cek lagi," ucap Mahika.
Bisma mulai menyalakan motornya untuk mengetes performanya setelah di setting ulang oleh Mahika.
Brum...
Brum...
Brum...
Bisma memutar stang gas dan merasakan jika kondisinya jauh lebih ringan selain itu juga terus suara mesinnya lebih halus. Bisma langsung mengendarai motor nya dan membawanya berkeliling di sekitar halaman markas. Hanya butuh dua putaran saja untuk Bisma memastikan bagaimana performa motornya.
"Gila... Gila.. gila.. ini jauh lebih enak Mahika. Sumpah, tangannya lo itu kayaknya ada magic nya. Montir yang profesional aja ga mungkin bisa men-setting motor kayak lo. Gue ngerasa kayak terbang pas lagi ngendarain motor gue, bener-bener ringan dan mantap, Rem nya juga udah pakem," puji Bisma
"Gue ga nyangka lo punya kemampuan itu Mahika gue sebagai cowok aja malu kalah sama lo yang Cewek," ucap Nizam.
"Gue hanya ngelakuin apa yang gue mampu kok," jawab Mahika berusaha merendah.
Setelah semuanya siap, mereka semua segera berangkat menuju lokasi adu balap. Sementara Kaisar masih sibuk menikmati kebersamaan dengan Elvina, bahkan mereka berdua saat ini -tengah menonton film di bioskop. Kaisar benar -benar melupakan janjinya kepada Bisma. Beruntung ada Mahika :))
