NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tantangan satu minggu (1)

Gavin tidak membalas ucapan Zidan, kaki nya melangkah masuk ke dalam rumah dengan muka datar.

Naya dibuat merinding oleh sikap bos nya yang seolah angkat tangan atas kemarahan Zidan.

"Kamu lihat pria itu! Orang berduit bisa ngelakuin apapun sesuka hati mereka. Dia pasti gak mau bertanggung jawab!" Ujar Zidan yang kembali dilanda emosi berat.

Gavin menghampiri mereka lalu melemparkan secarik kertas kepada Zidan. Ia meminta nya untuk membaca dengan seksama. Kertas itu berisi laporan kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik dan ingin menjerat pelaku dengan undang undang ITE karena berani menyebarkan foto mesum dirinya dan Naya.

"Apa maksudnya ini?" Tanya Zidan bingung.

"Berita yang beredar itu gak sesuai sama kejadian yang sebenarnya. Aku mau menjebloskan siapapun yang berani main main sama aku"

"Kamu harus tetap menikahi Naya"

"Gak! Aku akan buktikan kalau aku gak pernah nyentuh dia!"

Zidan hanya tertawa mendengar pernyataan Gavin dan Naya yang sama sama mengelak. Padahal foto yang beredar sudah jelas menunjukkan mereka berdua seolah baru selesai melakukan adegan panas di ranjang.

"Oke, kalau kalian bersikeras untuk membela diri. Aku kasih tantangan satu minggu. Dalam waktu satu minggu kalian harus bisa membuktikan kebenaran nya, kalau tidak berhasil maka mau ataupun tidak, kalian harus menikah!"

Naya menggelengkan kepala karena rasanya tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah ini dalam waktu yang singkat. Namun Gavin malah mengiyakan tantangan itu dan meyakinkan Naya kalau semua bisa dilakukan.

Zidan mengajak Naya untuk ikut bersama nya tapi tidak diizinkan oleh Gavin dengan alasan harus ikut membantu mencari kebenaran bersama nya. Akhirnya Zidan kembali ke kontrakan sementara yang jarak nya tidak jauh dari rumah Gavin. Ia akan menetap disini sampai satu minggu kedepan karena tekad nya yang tidak akan kembali ke rumah sebelum menyelesaikan masalah ini.

***

3 hari berlalu.

Gavin dan Naya sibuk bolak balik kantor polisi namun belum ada hasil yang terlihat. Mereka juga mencoba untuk mencari tahu sendiri tapi hasil nya juga nihil. Kekhawatiran menyelimuti diri Naya karena seperti tidak ada jalan keluar untuk masalah mereka.

"Apa kita terpaksa harus menikah bos?" Ujar Naya sambil menyantap makanan di sebuah restoran.

"Pikiran ku masih waras, mana mau aku menikah dengan asisten pribadi ku sendiri"

Naya heran raut wajah santai yang diberikan oleh Gavin seolah tidak ada rasa khawatir ataupun takut. Padahal ia sendiri yang menerima tantangan satu minggu ini.

"Aku juga gak mau, tapi apa kamu lupa kalau waktu kita tinggal 4 hari lagi. Gimana kalau masih gak ada jalan keluar nya? Kita pasti langsung dinikahkan secara paksa"

Gavin menghentikan aktivitas makan nya karena hilang selera gara gara perkataan Naya. Ia memberikan sebuah kartu ATM kepada asisten pribadi nya dan menyuruh untuk segera membayar makanan mereka. Setelah selesai, Gavin kembali melajukan mobil. Kali ini pergi ke rumah Diki yang belum bisa bekerja sampai masalah ini tuntas.

"Maaf bos, aku tidak bisa berbuat apa apa karena istriku melarang" Ujar Diki yang hanya memakai kaos oblong dan celana kolor pendek.

Gavin sedikit kecewa mendengar pernyataan Diki, orang yang menjadi harapan nya untuk membantu menemukan titik terang dalam kasus ini.

"Dokter yang sempat memeriksa kita itu kan bisa dijadikan saksi, ada bukti pemeriksaan nya juga kan?" Sambung Naya.

"Iya bunay tapi masalah nya itu dokter gak mau dilibatin. Katanya takut terseret dalam masalah. Kalau bukti pemeriksaan sih udah diserahin tapi kan gak ada nama rumah sakit yang tercantum jadi kalau gak ada saksi itu dianggap palsu"

"Kamu tahu alamat dokter itu?" Tanya Gavin.

Diki pun memberikan alamat tersebut lalu mereka bertiga pergi ke rumah dokter itu. Kebetulan istrinya Diki sedang tidak ada di rumah jadi dia bisa keluar sebentar.

"Naya, kamu tunggu disini. Ini urusan lelaki" Perintah Gavin sebelum turun dari mobil.

Naya mengangguk pelan dan menuruti perkataan bos nya. Ia pikir jika tidak masalah menunggu di mobil daripada harus repot dan pusing membujuk dokter itu.

"Kita harus gunakan cara kasar kalau mau dituruti oleh dokter itu" Ujar Gavin kepada Diki saat mereka sudah berada di depan pintu.

Beberapa saat kemudian, mereka berdua berhasil membawa dokter itu untuk memberikan kesaksian nya di kantor polisi. Namun, hal tersebut belum cukup kuat karena tidak ada jejak lain seperti cangkir bekas minuman yang diberi obat tidur pada saat itu atau sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan aktivitas mereka di dalam ruang manager tersebut.

"Argh sial. Apa tidak ada CCTV lain selain yang dirusak oleh pelaku?" Ujar Gavin yang masih berada di depan kantor polisi. Ia meluapkan emosi karena kasus nya masih berlanjut.

"Gak ada bos, di ruanganku cuman ada 1 CCTV yang sudah menjangkau semua ruangan. Aku juga sempat berusaha memperbaiki CCTV itu tapi gak bisa karena rusak parah" Balas Diki mengerutkan dahi. Ia juga terlihat sangat kesal karena jika kasus nya tidak segera selesai maka akan kehilangan pekerjaan.

"Apa kamu gak mikirin cara lain? Bukannya bantuin cari solusi malah cuman diam di rumah!" Gavin mendekatkan wajah nya ke arah Diki seolah ingin memukul.

"Aku gak bermaksud untuk angkat tangan bos tapi rumah tanggaku juga dipertaruhkan kalau harus ngeyel keluar rumah. Habis ini kayaknya aku mau pulang karena sebentar lagi istriku pulang"

"Apa!! Gak ada yang boleh pulang sebelum masalah ini selesai! Kita pergi ke mall itu dan bicarakan sama semua pegawai juga atasan"

"T-tapi bos a-aku.." Gavin tidak memberikan kesempatan Diki untuk berbicara. Terpaksa ia harus menuruti keinginan rekan nya yang lebih berkuasa.

Setelah sampai di mall. Semua pegawai dari jabatan yang paling rendah sampai tinggi dikumpulkan untuk sebuah penyelidikan. Gavin memeriksa seorang diri karena Diki dan Naya hanya diam saja memperhatikan. Detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu, jam demi jam berlalu hingga semua sudah diperiksa namun tetap saja tidak ada hasil nya.

Mereka semua akhirnya dibubarkan. Gavin menghembuskan nafas berat. Rasa lelah tergambar dari wajah nya. Keringat mengalir tiada henti hingga Naya mulai mengelap wajah bos nya dengan tisu.

"Ini tanggung jawab mu Diki, apa kamu yang udah menjebak saya!" Gavin sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Ia malah menuduh rekan nya tanpa sebuah bukti.

"G-gak bos bukan aku, selama ini kita teman baik" Balas Diki sedikit gugup

"Hahaha teman baik juga bisa menusuk dari belakang"

"Gavin! Kamu jangan keterlaluan karena..." Ujar Naya.

"Diam! Kamu gak tahu apapun soal ini, aku yang lebih tahu jadi gak perlu ikut campur" Gavin pergi meninggalkan Diki dan Naya. Mobil nya melaju dengan sangat kencang seperti berada di arena balap.

Naya mengerti kondisi hati Gavin saat ini sedang kacau. Ia memilih untuk menenangkan diri di sebuah taman kota. Namun saat sedang memperhatikan orang orang disekeliling, tiba tiba ia melihat seorang perempuan yang wajah nya tidak asing.

1
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!