NovelToon NovelToon
Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Dendam Kesumat / Transmigrasi Copyman
Popularitas:40.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rositi

Setelah diperkosa beramai-ramai hingga nyaris meregang nyawa oleh Jeam dan keempat rekannya, Titi justru mendapati jiwanya menempati tubuh wanita bernama Jia. Titi terlempar ke kejadian satu tahun sebelum dirinya diperkosa!

Kejadian tersebut membuat Titi mengetahui sederet fakta mencengangkan. Beberapa di antaranya masih berkaitan dengan kasus Titi. Karena ternyata, Jia merupakan mantan kekasih Jeam, dan kini menjadi saudara tiri setelah mama Jia menikah dengan papa Jeam. Selain tengah hamil, Jia yang belum menikah juga menjadi budak nafsu orang tua mereka maupun oleh Jeam sendiri.

Awalnya, Titi hanya berniat balas dendam untuk kasusnya. Namun mengenal Jia yang rapuh, membuat Titi bertekad untuk MENGUBAH TAKDIR. Titi akan membuat takdir baru untuk dirinya tanpa membuatnya ‘dirusak’ Jeam apalagi berakhir menjadi gadis ternoda!

Mampukah Titi melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Terasa Sangat Sesak

“Pasti ada sebab kenapa semprotan ini sampai terbawa,” batin Titi yang tak bisa berhenti berpikir, kenapa botol berisi cairan bubuk cabai dan cairan lainnya, ada di tangan kirinya.

“Terus, ... apa yang terjadi ke Jia?” pikir Titi lagi, yang kemudian juga berpikir. Jika time travel yang ia alami benar adanya, apakah hadirnya dirinya di masa lalu Jia, ada jejaknya?

“Kenapa masih belum tidur?” khawatir Bian yang baru saja kembali.

Titi refleks menatap Bian, sebelum tatapannya turun mengawasi ponsel di tangan kiri Bian. Tak berselang lama kemudian, ponsel itu telah berpindah ke kedua tangan Titi, setelah Titi meminjamnya dan langsung Bian berikan.

Menggunakan ponsel Bian, Titi mencari berita viral di tahun lalu. Nama Jia menjadi kunci yang Titi tulis di pencarian internet. Betapa terkejutnya Titi ketika hasil dari pencariannya sungguh seperti yang ia bayangkan.

“Semuanya beneran nyata?” batin Titi terbengong-bengong menatap layar ponsel Bian.

“Ada apa, sih?” sergah Bian sangat penasaran. Ia melongok layar ponselnya hingga ia jadi tahu apa yang tengah menyita perhatian Titi.

“Kak, Kakak tahu kasus ini?” lirih Titi sambil menatap Bian. Di hadapannya, Bian mengangguk-angguk.

“Iya, ... sempat rame di masanya,” ucap Bian yang kemudian menatap kedua mata Titi. “Kenapa?”

“Dia saudara tirinya Jeam, kan?” tanya Titi dan langsung membuat Bian agak bengong sambil terus menatap kedua matanya.

“Y—ya, ... kok kamu tahu?” lirih Bian kembali mengangguk-angguk.

“Kakak, ... punya hubungan baik dengan dia?” lanjut Titi yang sangat ingin tahu, bagaimana akhir dari kisah Jia?

Bian menghela napas sambil menggeleng. “Bukan hubungan yang baik, ... tapi. Intinya biasa saja. Aku hanya beberapa kali tak sengaja menolongnya!”

Sambil menyimak balasan Bian, Titi juga sengaja membaca kisah viral tentang Jia. “Kakak bisa membawaku bertemu dengannya?”

“Untuk apa? Kamu belum sembuh. Sebentar lagi pasti polisi juga datang untuk meminta keterangan dari kamu,” ucap Bian.

Di kisah Jia dijelaskan, bahwa kasus Jia sempat mendapat banyak atensi dari masyarakat. Namun, proses penanganannya lambat. Entah apa yang terjadi, pada akhirnya kasus tersebut sepi, menguap begitu saja.

“Mungkin karena ini juga, aku wajib bertindak!” pikir Titi yang kemudian harus menjalani pemindahan ke ruang rawat inap biasa.

Seperti yang Bian sampaikan sebelumnya, bahwa polisi akan datang untuk meminta penjelasan Titi. Ada dua polisi yang datang. Mereka memakai jaket, tapi salah satunya mengusik fokus Titi.

“Siapa, ya? Berasa kenal,” pikir Titi yang kemudian sengaja meraih tangan kanan Bian. Titi menahan Bian agar tidak pergi meninggalkannya di tengah dadanya yang berdetak sangat kencang.

Titi merasa tegang bahkan takut, apalagi jika melihat wajah polisi bernama Pram di hadapannya. Polisi bertubuh kurus tinggi itu, Titi pergoki kerap menatapnya penuh senyuman. Alasan yang membuat tangan kiri Titi makin mengeratkan genggamannya ke tangan kanan Bian.

Diam-diam, Bian juga memperhatikan setiap perubahan emosi Titi. Titi kerap melirik pak Pram, selain pak Pram yang Bian pergoki kerap melirik Titi. Alasan yang membuat Bian jadi sibuk berdeham. Bian sengaja memberi pak Pram kode keras, dan di dehaman ke lima yang Bian lakukan, pak Pram baru sadar.

Padahal, pak Pram hanya mencatat keterangan dari Titi. Sementara pak Sigit rekannya yang melayangkan pertanyaan juga sampai merekam obrolan mereka. Acara yang berlangsung hampir setengah jam tersebut membuat Titi sibuk menerka. Bahkan setelah acaranya usai. Titi terus menggali ingatannya, mengenai sosok pak Pram yang baginya tidak asing. Titi mereka pernah mengenal, bahkan terlibat dalam hal yang tampaknya juga sampai membuat Titi tidak nyaman.

“Apakah, ... dia salah satu penjahat di kehidupan Jia?” pikir Titi yang kemudian refleks menatap botol semprotnya.

Detik itu juga Titi jadi merinding. Dunianya sungguh jadi tidak baik-baik saja setelah dirinya mengalami kejadian naas oleh Jeam dan rekannya.

“Aku ingin secepatnya pulang. Namun, sepertinya selang.kanganku cukup bermasalah. Perutku tidak nyaman, dan—” Titi yang berbicara dalam hati merasa sangat ngeri pada apa yang ia alami dari Jeam dan kelima rekannya.

“Itu beneran menakutkan. Itu ... aku bahkan jadi sulit mengontrol emosiku. Aku takut, ... aku jijik pada diriku sendiri. Namun, aku tidak boleh lemah. Aku harus kuat! Aku harus membalas mereka semua. Apalagi, sekarang aku tidak hanya dihadapkan pada kasusku. Karena aku juga harus memberikan keadilan untuk Jia. Jia menggantungkan harapannya kepadaku. Terlebih pada akhirnya, kasus Jia sepi, menguap tanpa hasil,” pikir Titi sambil menunduk dalam. Rasa takutnya yang membuncah sampai membuat tubuhnya gemetaran sekaligus berkeringat parah.

Bian yang masih di sana refleks memeluk Titi. Bian yakin Titi sedang ketakutan hingga ia bermaksud menjadikan pelukan yang ia lakukan untuk menenangkannya. Hanya saja, apa yang ia lakukan malah membuat Titi ketakutan.

“Ini aku, ....” Bian meyakinkan secara lembut.

Titi terdiam kemudian menghela napas dalam beberapa kali. Titi berusaha menenangkan diri. Kebetulan, ada yang datang lagi dan itu orang tua Bian maupun ibu Tuti.

Rasa sedih sekaligus malu, langsung membuat perasaan Titi terombang-ambing. Tak bisa Titi pungkiri bahwa pengaruh apa yang Jeam dan kelima rekannya sangat dahsyat. Titi menyadari mentalnya terluka parah. Akan tetapi, keadaan memaksanya untuk tegar. Padahal yang harus lebih dulu Titi lakukan ialah menyembuhkan mentalnya.

“Bagaimana keadaanmu, Ti?” tanya ibu Keina sambil menggenggam tangan kiri Titi.

Titi tersenyum haru, dan bisa Titi pastikan senyumnya benar-benar garing.

“Kamu harus istirahat. Jaga pola makan. Fokus bahagia,” ucap pak Hasan, selaku papanya Bian.

Titi yang terus menunduk berangsur mengangguk. “Iya, Pak. Makasih banyak.”

Setelah obrolan basa basi di sana, Bian sengaja berdeham. Bian bermaksud mengatakan niat baiknya yaitu menikah Titi.

“HAH?!” ibu Keina amat sangat terkejut. Putranya akan menikahi Titi yang hampir seluruh rakyat di negaranya tahu telah digi.lir oleh enam oknu.m jahat?

Memikirkan keadaan Titi, yang ada ibu Keina langsung pusing. Ibu Keina sempoyongan dan langsung dirangkul oleh pak Hasan.

“Sayang, ayo pulang. Banyak hal sekaligus pekerjaan penting yang harus kita bahas,” ucap ibu Keina benar-benar mirip orang linglung.

“Ma, ini aku dan Titi,” sergah Bian bermaksud menceritakan bahwa sebelum Titi digi.lir oleh Jeam dan kelima rekan Jeam, sebenarnya ia sudah lebih dulu melakukannya kepada Titi.

“Nanti saja dibahas di rumah,” ucap ibu Keina.

Pak Hasan yang sudah paham watak istrinya, juga jadi angkat bicara. Pak Hasan meminta Bian untuk menuruti kemauan ibu Keina.

“Pulang dulu,” ucap pak Hasan serius.

Meski bukan penolakan secara gamblang, apa yang orang tua Bian lakukan sudah langsung membuat hati Titi mengerdil. Titi merasa ko.tor, merasa tak layak ada di antara mereka. Padahal, tentu bukan mau Titi digili.r dan sampai viral.

Bersamaan dengan itu, mata Titi terasa panas sekaligus basah. Ia yang duduk selonjor memilih bungkam dan memang makin bingung jika Bian tetap di sana. Titi berharap, Bian menuruti orang tuanya saja. Dan untungnya, Bian pamit.

“Nanti aku ke sini lagi,” lembut Bian sambil mengelus kepala Titi.

Susah payah Titi menahan air matanya agar tidak berjatuhan dari kedua matanya. “Kalau bisa, Kakak enggak usah kembali,” batin Titi. Dadanya terasa sangat sesak dan air matanya berjatuhan bersama kepergian Bian

1
Arryanti Ar
lekas sembuh mas azki,,, dan buat k ros sekeluarga juga sehat selalu
Hilmiya Kasinji
semoga kak Ros dan keluarga selalu sehat . aamiin
Dessy Sugiarti
Sehat2 kak juga semuanya...
Jaga Kesehatan cz Cuaca tdk menentu bgt....
Bikin Badan meriang...
W_E_N_A
Cepet sembuh y Dek Azki sayang...
Mb Ros jg jaga kesehatannya...

semangat ❤️❤️❤️❤️❤️
Meli Anja
bikin penasaran ceritanya
Ainisha_Shanti
so complicated
Hilmiya Kasinji
mas syukur iku multitalenta mbak Titi, apa aza bisa 🤭. semakin seru kak Ros, tak tunggu update nya. untung wae aku tipe sing ketemu bantal langsung budal, lek gak ISO gak turu sampai end gara2 penasaran 🤭😅
Zuriana Nisa
makin seru aja ni 💪💪
Suryani Bu
orang yg punya jabatan tinggi ya begitu , bertindak semaunya sendiri , tinggal perintah ini itu dan harus terlaksana ga peduli bagaimana caranya
W_E_N_A
Ketika novel ini tamat...kita akan lulus sekolah detektif 🤣🤣🤣
Lanjut Mb...
semangat yuaaa...
❤️❤️❤️❤️❤️
Dahwi Khusnia
hiihh bom saja syukur
Susi Akbarini
waaahhhh..
kok ada jia di rumah jeam..
apa dia sembunyi2 atau bagaimana?
padahal pak tomy bilang ke jeam kalo jia menghilang...


lanjutttt..
❤❤❤❤❤
Dessy Sugiarti
Jadi penasaran dgn Ulah si Jendral yg sok2an bertindak sesuka hati gara2 tuh Dakjal punya pangkat, kuasa jg Uang...
Lanjut kak...
Jangan sampai Titi punya darah dari Jendral Dakjal ituuuu....
Susma Wati
mungkinkah titi adalah anak dari pak romy , kan ibunya titi berbicara dalam hati kalau sekira orang2 tau siapa ayahnya titi yang d segini orang
Srikandi Aulia Deandra
kayaknya Titi anak Pak Tomy,,, kan di bab sebelumnya bu Tuti bilang kalo tau siapa bapak Titi pasti orang pada segen ama Titi 😁😁 bener nggak Thor😃
Nanik Arifin
ibunya Titi, kekasih Tommy ? Krn suatu kejadian mereka terpisah & Titi sebenarnya darah daging Tommy. 'suatu kejadian' itu yg merubah Tommy, jadi layaknya monster sekarang.. ? 🤔🤔
Hilmiya Kasinji
waduh kak Ros , ngajak maen tebak tebakan. aku tmbh penisirin
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Biar seru Kak 😂
total 1 replies
Dahwi Khusnia
ayuuk.kak lanjut
Dessy Sugiarti
Jangan2 Ibu Titi mantan istri tau sebaliknya...
Bisa jadi Titi anaknya Jendral...
Lanjut kak..
Semoga masih semangat Update terbaruu....
Yuliana Tunru
apa ank x tomi dgn ibu tuti jd titu diperkosa kaka x sendiri dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!