Tambatan Hati CEO Dingin

Pagi datang membawa semangat baru dalam hidup. Melangkah menapaki hari baru dengan semangat baru meninggalkan cerita hari kemarin untuk membuat lembaran baru yang lebih berwarna dan lebih baik. Itulah tekad Nana ketika membuka matanya dipagi hari ini. Setelah semalam dia menangis dan mengeluarkan semua beban di hatinya, pagi ini Nana merasa lebih ringan lebih baik dari sebelumnya . Serasa dilahirkan kembali.

Setelah mandi dan memakai pakaian casual untuk ke kampus, Nana keluar dari kamar nya dan mendapati jika Mel masih tidur dengan nyenyak di sofa. "Lha kok c bungsu bisa-bisanya pindah ke sofa.. Semalam kan dia tidur barengan Lily.."gunam Nana.

Beranjak menuju dapur dan memasak sarapan untuk mereka bertiga, Nana tak menyadari jika Lily yang sudah rapi memasuki dapur untuk membantunya menyiapkan sarapan.

"Masak apa Na?"

"Astagadragon..Lily jangan suka iseng ngagetin aku deh.. apalagi di dapur.. buhayaaaaaa tauuu."

"Hahahahaha.. kaget dia..sampe lompat" terbahak-bahak Lily menertawakan Nana yang melompat kaget sambil memegang suntil.

" Dih pada ribut.. berisik amat sih..ngantuk nih .. pagi-pagi udah pada berisik.. apa sih yang di berisikin ?" Mel yang datang sambil terkantuk-kantuk mendatangi dapur.

"Mandi dulu gih Mel trus kita sarapan bareng.. tuh aku bikinin nasi goreng sosis pedas kesukaan kamu.." ucap Nana sambil menunjuk ke arah wajan yang berisi nasi goreng sosis kesukaan Mel.

" Asssiiikkk... tengkyu bestie.. mandi aaahh.." jingkrak Mel yang seakan hilang kantuknya ketika mendengar makanan kesukaannya.

Tak seberapa lama kemudian mereka duduk mengelilingi meja makan menyantap sarapan yang di buat oleh Nana.

" Sering-seringlah menginap di sini kalian. Aku pasti engga bakalan kesepian kalo ada kalian di sini." ucap Nana sambil menggigit sandwich tuna kesukaannya.

"Mangkanya cepet cari pacar lagi biar engga kesepian.." saran Lily sambil asik mengunyah nasi goreng buatan Nana.

Sementara itu di tempat lain, Anthony yang baru saja menyelesaikan sarapannya berupa secangkir kopi dan sepiring roti sandwich telur begegas memasuki mobil sport nya dan melajukan kendaraannya menuju kantornya.

" Ah untung saja kemarin sore makan di tempat mama langsung pulang, jadi engga ketemu sama kunti satu itu.. heran deh kok bisa-bisa nya dia tebel muka nyamperin juga ngejar aku sampai ke rumah mama.. ckckckck" monolog Anthony.

Tak seberapa lama kemudian Anthony sampai di kantor nya dan langsung menuju ruangannya tak sabar untuk segera menyelesaikan semua berkas yang bertumpuk di mejanya.

Tok..tok..tok..

"Masuk"

"Maaf Pak.. " ujar Sam, sekertaris sekaligus tangan kanan Anthony.

"Ada apa Sam ? Bukankah jadwal meeting dengan perwakilan supplies itu masih satu jam lagi?"

" Mereka meminta mengganti hari Pak..Sebab tiba-tiba saja perwakilan yang ditunjuk mendapatkan kecelakaan semalam."

"Ya sudah beri mereka waktu hingga lusa jam sepuluh pagi, bila mereka tidak menyetujuinya maka batalkan saja semua kerja sama dengan mereka" putus Anthony.

"Setelah ini Anda tidak memiliki jadwal untuk meeting hingga nanti jam dua sore pak. Jam dua sore itu meeting internal bersama para managers untuk membahas masalah produksi juga perluasan juga promosi produk baru Pak." terang Sam sambil terus mengecek iPad nya.

"Oke.. Sam.. setelah ini temani aku ke Cantik Cafe.." perintah Anthony.

"Mau makan siang di sana apa mau sekedar cuci mata nih bos?" tanya Sam dengan nada yang tidak terlalu formal.

"Makan siang" jawab singkat Anthony sambil terus mengecek dokumen yang mesti ditandatanganinya.

"Oke.. Ada yang lain?"

" Kita berangkat sepuluh menit lagi.. Perintahkan juga pada security dan juga resepsionis di bawah jangan pernah menerima apalagi memberi izin masuk perempuan ini. Cetak fotonya dan bagikan kepada mereka." perintah Anthony lagi.

"Siapa ini bos?"

"Kuching liar yang gatal" sahut Anthony sambil memberikan selembar foto seorang wanita yang tak lain adalah Nita. Sejak Anthony meninggalkan kafe tempat dia dan mamanya makan siang, Nita tak pernah bosan menghubunginya. Entah darimana dia mendapatkan nomor telephone nya. Padahal baru saja kemarin mereka berkenalan itu pun mama Anthony sangat terpaksa mengenalkan Nita kepadanya, Nita sudah dengan gencar mendekati Anthony dan terus menghubungi Anthony.

Semalam pun Nita tak disangka-sangka datang ke kediaman kedua orang tua Anthony tanpa di undang dan untungnya ketika Nita datang Anthony sudah berada di dalam mobilnya sebelum diperegoki oleh Nita. Anthony bergegas memacu mobilnya menuju apartment. Setelah keluar dari pekarangan rumah orang tuanya, Anthony menepikan mobilnya sebentar dan mengirimkan pesan kepada mamanya agar tidak memberikan info apapun tentang dirinya pada Nita.Anthony pun risih dengan sifat agresif Nita dan mengambil inisiatif untuk memblokir nomor Nita dan melakukan pencegahan, melarang Nita memasuki area perkantorannya.

Setelah menyelesaikan semua dokumen yang harus di tanda tangani, Anthony di temani Sam memacu kendaraannya menuju Cantik Cafe untuk makan siang.

Setelah sampai di sana mereka pun menempati meja yang telah di pesan sebelumnya. Menikmati makanan dan minuman yang telah dipesan, tanpa banyak bicara kedua pria berwajah tampan itu sibuk mengunyah dan menghabiskan makanannya.

" Coba lihat deh di meja dekat jendela sana ..Ada cowo keren juga cakep.. ngalahin pacarmu Mul.." terdengar percakapan dari salah satu meja.

"Iya bener.. lebih cakep dari mas Dika.. ganteng bangeeeeeettt.. apalagi yang pake jas biru itu.. waaaaaahhhh kaya arjuna turun dari langit.." timbal salah satu dari gadis-gadis itu.

Ya... mereka adalah Mulan dan para kronconya sedang asik menikmati makan siang juga di kafe itu. Pandangan Mulan tak lepas terus menatap wajah pria ganteng yang jadi incarannya.

Pria yang menjadi incarannya itu tak lain adalah Anthony, yang terlihat acuh dan tak perduli dengan sekitarnya asik menyantap makan siangnya. Mulan yang pada dasarnya memiliki sifat tidak pernah puas terhadap satu lelaki merasa tertantang untuk menaklukan Anthony. Walaupun Mulan sudah memiliki Dika tapi tetap saja dia juga sangat tertarik dan sangat tertantang untuk mendekati Anthony yang terlihat dingin dan tak perduli dengan sekitarnya.

Tiba-tiba saja seorang waitress menghampiri meja Anthony dan menyajikan pesanan mereka yang terlambat disajikan. Sambil meminta maaf atas keterlambatannya dalam menyajikan pesanan mereka waitress itu berkata " Mohon maaf atas keterlambatan penyajian pesanannya. Ini pesanan yang tadi Bapak pesan... sudah lengkap semua pesanannya ya Pak " sambil menyebutkan semua pesanan mereka "Selamat menikmati hidangannya Pak " sambungnya.

Tak sengaja Anthony melirik ke arah waitress itu dan terpaku menatapnya.

'Rupanya gadis cantik yang kemarin yang tak sengaja aku tabrak di kafe langganan mama kerja disini rupanya...'

"Dean Fyneen Anthony.. hellloooooooo...

moon call earth..roger.. gantiii.." Sam menjentikkan jarinya serta melambaikan tangannya di depan muka Anthony.

" Dih apa-apa sih kamu Sam.."ujar Anthony sambil menepiskan tangan Sam

" Lagian ya kamu itu di panggil-panggil dari tadi engga jawab.. saking terseponaaaahhh sama mbaknya." ledek Sam.

"Ah sudahlah ayo cepat makanan nya abisin.. kita balik ke kantor buat meeting."

"Hhhmmmm... Baru kali ini aku liat si freezer ini tertenggun melihat cewe.. mungkin ini tanda-tandanya dia bakalan terkena penyakit cupid.." ucap Sam dalam hati sambil menyuapkan makanan ke mulutnya. "Mudah-mudahan dia bertemu dengan pawangnya setelah sekian lama menjones dan galak sama cewe."sambungnya.

Sam memperhatikan Anthony yang tampak asik mengunyah kemudian mengalihkan perhatian nya ke sekitarnya. Matanya kemudian singgah di meja tempat Mulan dan para kronconya makan dan menangkap basah mereka yang sedang asik menatapnya.

Diperhatikan dengan tatapan seperti singa lapar bertemu mangsanya oleh mereka, Sam pun bergidik ngeri dan segera mengalihkan perhatiannya ke piringnya lagi.

"Eh..eh..eh. tadi lihatkan? Cowo ganteng itu melirik ke sini.. Pasti dia terpesona oleh kecantikan alamiku." ucap Mulan dengan percaya diri.

" Eh inget Mul.. kamu kan udah punya Dika.. jangan kemaruk dong.. kali ini biar kami-kami ini yang maju" ucap salah satu teman Mulan.

"Resiko jadi orang cantik paripurna kaya aku mah susah ya.. selalu saja banyak di lirik sama cowo-cowo.. mangkanya kalian kalo mau cantik dan punya badan seksi kaya aku harus rajin perawatan." Kata Mulan dengan sombong.

"Eh Mul.. bukannya itu kakak tiri kamu? Dia kerja di kafe ini rupanya.." kata teman Mulan sambil menunjuk ke arah Nana yang kebetulan lewat di sebrang meja yang mereka tempati.