NovelToon NovelToon
Kekuatan Dalam Bayangan: Mencari Cinta

Kekuatan Dalam Bayangan: Mencari Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rifan Darmawan

Rifan adalah seorang remaja yang pendiam dan cenderung tertutup. Sejak kecil, ia selalu menjadi sasaran empuk bagi para pembully di sekolahnya. Hidup dalam bayang-bayang ketakutan dan rasa rendah diri, Rifan sering merasa putus asa dan tidak berharga. Namun, di balik kelemahannya, tersembunyi semangat dan potensi besar yang menunggu untuk ditemukan.

Suatu hari, Rifan bertemu dengan seorang guru bela diri yang melihat potensi tersembunyi dalam dirinya. Dengan bimbingan dan latihan keras, Rifan mulai mengasah keterampilan fisik dan mentalnya. Proses ini tidak hanya mengubah tubuhnya menjadi lebih kuat, tetapi juga membangkitkan keberanian dan kepercayaan dirinya.

Dalam perjalanannya, Rifan bertemu dengan tiga wanita yang mengubah hidupnya secara signifikan yaitu aiko, miyu, dan sakura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifan Darmawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 18

Di pagi hari yang tenang dengan angin sepoi-sepoi, udara yang sejuk, dan suara air yang mengalir, Rifan bersiap untuk mulai berlatih.

"Rifan...?" tanya guru dengan alis berkerut.

"Ya, guru?" jawab Rifan dengan nada datar.

"Kau kan mau berlatih, mengapa kau malah membawa dia? Dan sejak kapan kalian sedekat itu sampai menempel sekali, hah!" ucap guru dengan suara yang meninggi, ekspresi heran tercetak jelas di wajahnya.

"Tidak ada yang membawanya, guru! Aku sudah mencoba melepasnya namun dia terus kembali," ucap Rifan sambil berusaha melepaskan pelukan Sakura, wajahnya menunjukkan frustasi.

"Sudahlah, kalian tak perlu bertengkar," ucap Sakura sambil tersenyum lembut, matanya berbinar-binar dengan tawa yang tertahan.

"Ini semua karena mu, tahu!" ucap mereka berdua dengan emosi, wajah mereka memerah.

Sakura hanya tersenyum dan tertawa kecil, seolah tidak peduli dengan kemarahan mereka. "Sakura, lepas lah. Aku ingin latihan," mohon Rifan dengan nada memelas, matanya menatap Sakura dengan penuh harap.

"Ya sudah, latihan saja," ucap Sakura sambil tersenyum, matanya berbinar-binar dengan ketenangan.

"Bagaimana aku bisa berlatih jika kau terus menempel padaku seperti lem?" ucap Rifan, suaranya penuh keputusasaan, wajahnya semakin tegang karena situasi yang kian tidak terkendali.

"Aku beri satu syarat, yaitu cium aku sebelum kau berlatih" ucap Sakura sambil menunjuk ke arah pipinya.

Rifan terkejut dan langsung melihat ke arah guru dengan mata berkaca-kaca, memohon pertolongan. "Guru, bagaimana ini?" tanyanya dengan nada cemas dan putus asa.

"Sudah, lakukan saja cepat. Aku tak akan melihatnya," ucap Guru sambil mengalihkan pandangannya dengan raut wajah yang memerah, berusaha menahan senyum canggung.

Rifan semakin terkejut dengan pernyataan guru. Mulutnya terbuka tanpa suara, seolah kehilangan kata-kata. Tubuhnya kaku, ia hanya bisa terdiam membatu.

"Ya sudah, jika kau tak mau, aku akan terus menempel," ucap Sakura dengan nada manja, semakin mempererat pelukannya, senyumnya penuh kemenangan.

"Baiklah, baik," ucap Rifan dengan nada pasrah, matanya tertunduk, bibirnya bergetar. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri meskipun hatinya berdebar kencang. Wajahnya memerah, dan ia tahu tak ada jalan keluar dari situasi ini.

Rifan bersiap mencium sakura, namun saat ia dekat dengan pipi Sakura, Sakura langsung berubah posisi, membuat mereka berciuman bibir.

Setelah mereka berciuman bibir sakura melepaskan pelukan nya, rifan hanya terdiam membatu tak percaya ciuman pertama nya dilakukan bersama sakura.

"Mengapa kau hanya diam? Apa kau mau kucium lagi?" tanya Sakura dengan senyum nakal dan mata berbinar. Namun, Rifan terus membatu, tidak bisa berkata-kata atau bergerak.

Sakura mendekat lagi, tanpa ragu-ragu, dan mencium bibir Rifan sekali lagi. Mata Rifan melebar, tubuhnya kaku, dan wajahnya semakin merah. Detak jantungnya berpacu, seakan-akan tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi.

Sakura melepaskan ciumannya dan tersenyum lebar. "Nah, itu lebih baik," katanya dengan nada riang. Sementara Rifan masih terdiam, terpaku dalam keheningan yang penuh kejutan.

"Kalau begitu, semangat latihannya. Aku pergi dulu memasak untuk makanmu nanti siang," ucap Sakura sambil bergerak menjauh menuju rumah.

Saat Rifan mulai sadar dari kebingungannya, guru tiba-tiba mendaratkan pukulan keras ke kepalanya, membuatnya kesakitan.

"Aduh! Apa yang kau lakukan, Guru?" tanya Rifan dengan emosi, memegang kepalanya yang berdenyut. Matanya menyipit menahan sakit dan bibirnya tertarik dalam ekspresi marah.

"Berani sekali kau berciuman bibir di depan ku!" ucap guru dengan wajah merah padam, suaranya penuh amarah dan matanya menyala-nyala.

"Kau bilang tak akan melihat tadi!" protes Rifan dengan nada tinggi, menatap gurunya dengan pandangan tidak percaya. Tangannya masih memegangi kepala yang sakit, bibirnya bergetar dengan frustasi.

"Sudahlah, lupakan saja. Aku hanya tak sengaja melihat. Ayo kita berlatih!" ucap guru dengan nada mengalihkan, mencoba menenangkan situasi meski wajahnya masih memerah.

Rifan hanya bisa mendengus kesal, mengikuti gurunya walau hatinya masih terasa emosi. Mereka pun pergi ke tempat latihan, meski rasa sakit di kepalanya masih terasa.

Namun, Rifan terkejut saat dibawa oleh guru ke tempat latihan yang baru.

"Guru, ini tempat latihan baru?" tanya Rifan dengan keheranan, matanya memandang sekeliling dengan rasa ingin tahu yang besar.

"Iya, ini tempat latihan baru yang lebih cocok untuk levelmu sekarang," jawab guru dengan mantap, menunjukkan area latihan yang luas dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

Rifan mengangguk perlahan, mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan baru ini. "Apa kita akan fokus pada teknik baru atau strategi latihan yang berbeda?" tanyanya sambil menatap guru dengan penuh harap.

"Ya kita akan melakukan latihan yang keras, dan selanjutnya kita akan melatihmu dengan teknik baru, dan akan di latih di tempat ini, dan aku juga akan memberimu sebuah latihan keras"

Tentu, berikut tambahannya dengan nada yang lebih ekspresif:

"Aku akan mengajari mu sebuah tehnik yang aku buat bertahun-tahun. Sebelumnya, aku tak pernah memberitahu siapapun, bahkan istri dan anakku saja tak tahu," ucap guru dengan serius, matanya berbinar penuh semangat.

"Kau punya istri dan anak, Guru?" tanya Rifan terkejut, mencoba mencerna informasi baru.

"Bodoh! Tentu saja aku punya, Apa kau kira aku ini tak laku hah! Kau ini tak berubah ya dari awal, bukannya berterima kasih tapi malah menghina," jawab guru dengan emosi wajahnya memerah kesal.

Rifan mengangguk cepat, tersadar atas kesalahannya. "Hehe maaf Guru, Aku tidak bermaksud begitu, Aku sangat berterima kasih atas kesempatan ini," ucapnya dengan tulus berusaha menenangkan suasana.

Mereka pun memulai latihan baru, Pertama-tama guru mencontohkan apa yang akan dilakukan, Rifan terkejut melihat guru melakukan dengan begitu lancar.

Ia bahkan tak berkedip karena tidak ingin melewatkan kesempatan melihat kehebatan guru.

"Sudah, cepat lakukan apa yang kusuruh!" perintah guru.

Rifan kagum melihat guru menjalankannya dengan begitu mudah, namun dia merasa ragu karena beberapa alat dan mesin dapat mengancam nyawa.

"Guru, aku takut melakukannya," ucap Rifan.

"Aku tidak mau mendengar kata 'takut' darimu Cepat lakukan yang kucontoh tadi, Jika kau tidak mau kita berhenti di sini dan pulang ke kota," ucap guru.

Rifan terus berpikir Meski takut dia sudah berjanji untuk melindungi dan berubah, Akhirnya dia memutuskan untuk mencobanya.

Dia berhasil melewati rintangan pertama dan kedua, namun saat melangkah ke rintangan ketiga, dia hampir terkena kapak tajam yang mengarah padanya.

Namun, pada saat yang tepat, guru berhasil menghentikannya.

Rifan merasa lega karena kapak itu berhenti dan tidak mengenainya. "Guru, aku tidak bisa melakukannya," ucapnya.

Guru melihatnya dengan ekspresi yang kecewa, hanya menggelengkan kepala sambil menghela nafas. "Sepertinya kau masih belum siap untuk ini, Aku pikir kau mampu melakukannya, sepertinya aku terlalu berharap." ucap guru.

Rifan hanya terdiam tak mengatakan apapun, ia merasa malu karna gagal.

"Bersiaplah, aku akan melatihmu agar mampu melewati rintangan ini," kata guru sambil berjalan pergi. Rifan langsung berlari mengikuti guru.

Mengapa Rifan tidak mampu melewati rintangannya padahal sudah dilatih oleh guru?

Guru sebenarnya tidak berharap Rifan berhasil, karena diakira Rifan akan gagal di rintangan yang lebih tinggi dari tiga.

Kalian pasti bertanya-tanya, rintangan apa ini dan mengapa begitu sulit?

Rintangan itu disebut "Rintangan Naga" dan memiliki dua puluh tahap. Jika berhasil dilalui, seseorang akan mampu menguasai teknik naga yang diciptakan guru.

Setiap tahap dari rintangan ini melibatkan beberapa gerakan dalam teknik tersebut.

Selain melatih ketangguhan dan kecepatan, rintangan ini juga menguji kecerdasan dan kesabaran..

1
Mhila izuna
semangat rifann
Mhila izuna
rifan anak yang rajin/Joyful/
Mhila izuna
baca dari sini deh
Mhila izuna
semangat untuk jadi kuat rifan
piyo lika pelicia
satu iklan untuk kakak
piyo lika pelicia: seru kok
Ryoma: makasih, gimna ka, seru ga
total 2 replies
piyo lika pelicia
sabar miyu aku tau itu sangat menyakitkan
Nino Ndut
rada lambat ceritanya y..tp gpp asal jgn putus ditengah jalan aj..klo dah lambat plus putus tengah jalan mah kebangetan bgt thor..
Ryoma: tensng aja kaka, walaupun lmbt, suthor skan membuat yg lebih seru tenang juga aku usahain update setiap hsri demi kk, support terus ya/Scowl/
total 1 replies
S. M yanie
2 bunga untuk author
S. M yanie
kmu sukanya gitu...
S. M yanie
modus
S. M yanie
setipis apa???
Ryoma: tisu kaya nya/Facepalm/
total 1 replies
S. M yanie
tidaaakkk jangan pergi romaaaa...
Aiyuki
sampai sni dlu ya, kalimatnya banyak yg masih rancu, tpi kmu bisa kok lebih menyederhanakan klimat2nya.. over all bagus, krna aku juga masih belajar kita sama2 saling dkung ya 2 iklan +🌹 biar makin semangat 🔥🔥😉
Ryoma: baik kaka aku akan memperbaiki nya
total 1 replies
Aiyuki
urgensi itu apa?
Ryoma: mendesak kaka
total 1 replies
Aiyuki
tanda kutipnya kebnyakan thor 😉
Aiyuki
yok bangkit fan, kmu bisa 🔥
Aiyuki
kmu gk culun, hanya kurg perawatan 🥲
thor
Miyu kalian belum halal😭
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️
kopi aja ya.. belum sempat nambah bacaan soalnya
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️: sama-sama
Ryoma: Makasih kaka slalu support aku, dengan adanya kaka slalu buat aku semangat/Sob/
total 2 replies
Jazzy Bold
udah mampir nih.. semangat berkarya /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!