NovelToon NovelToon
Bulan Pembantu Licik

Bulan Pembantu Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: cherrypen

🍒 Ayo masukkan dalam rak buku kalian 🍒

"Badan Tuan sangat kekar. Bulan menyukainya."

"Apa Kamu sedang menggodaku?!"

Bulan pembantu cantik yang ingin merebuat semua yang di miliki oleh Nyonya besar, majikan perempuannya. Tidak hanya itu saja, gadis itu juga ingin membuat manjikannya merasakan penderitaan.

Ada apakah di balik semua ini?

#Bulan Pembantu Licik#

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cherrypen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. BPL

Sarapan pagi yang mewah tersusun rapi di atas meja marmer. Jeremy dan Hana menikmati semua menu yang sudah di siapkan oleh pembantu mereka sesuai dengan permintaan ke dua sepasang suami istri yang terlihat sudah akur.

"Semalam kamu ke mana? kenapa waktu aku bangun, kamu tidak ada di sebelahku," Hana bertanya sembari menekan garpu di sebelah tangan kiri sedangkan pisaunya ada di tangan kanan memotong roti tawar berisi coklat dan keju di dalam piring sampai keluar suara gesekan yang nyaring. Baru saja bercanda sebentar Hana sudah mulai memancing pertengkaran.

"Semalam ... semalam aku teringat ada pekerjaan yang harus segera aku selesaikan, jadi tengah malam aku kembali ke kamarku. Soalnya ada file yang harus segera di kirim sama klien kita," jawab Jeremy sembari menundukkan kepala. Dahinya mengerut serta dengan perlahan memotong steak daging sapi di depannya.

"Kamu gak bohong 'kan? Atau ada yang sedang menggodamu," tanya Hana ringan.

Bukan suatu tebakan atau pancingan buat Jeremy agar berbicara yang sebenarnya. Akan tetapi Hana memang mengetahui gelagat Bulan di belakang mereka saat mengetahui kejadian di dapur malam itu.

Jeremy menatap Hana. "Aku tidak pernah bohong sama kamu, sayang."

Istrinya seketika meletakkan garpu kasar mengalihkan pandangannya menatap Jeremy.

"Hana, pelan-pelan meletakkan garpunya sampai suaranya nyaring di telingaku," Jeremy menarik nafas pelan seraya berkata pelan.

Wanita itu mengendus dingin, sorot matanya yang tajam tertuju pada Bulan yang berjalan membawa kain lap.

"Aku percaya sama kamu, karena belum ada bukti saja perselingkuhanmu," sahut Hana.

"Kamu biacara apa 'sih. Gak jelas banget," balas Jeremy sembari menegakkan rahangnya. "Oh ya sayang, hari ini kamu jadi pergi ke dokter ortopedi? Aku khawatir nanti tambah parah sakitnya jadi sebaiknya segera di periksakan saja," Jeremy bertanya seraya dalam hatinya berkata kalau Hana pergi aku bisa bebas berdua'an sama Bulan.

"Kamu bisa mengantarku?"

Jeremy langsung memegang keningnya yang tidak terasa pusing sambil menunduk. "Sayang, maaf sepertinya aku gak bisa mengantarmu. Kepalaku tiba-tiba terasa pusing, apa karena semalam tidurku sampai larut malam, ya." Suaminya beralasan pada Hana seraya pura-pura menahan sakit. "Sepertinya aku harus beristirahat di rumah," tambahnya seraya mengerutkan dahinya.

"Kalau pusing mendingan ikut aku sekalian ke rumah sakit, biar bisa si cek sama dokter. Siapa tahu ternyata kolesterolmu naik atau tekanan darahmu rendah."

"Uh ...., gak perlu. Aku cukup tidur saja nanti juga hilang," kekeh Jeremy.

"Ya sudah, kalau begitu."

Tuan, jangan bilang sama Nyonya, ya. Ucapan Bulan terngiang-ngiang di telinga Jeremy dengan merdunya. Sampai akhirnya dirinya memberanikan diri bertanya. "Sayang, kenapa kamar di atas selalu terkunci. Bukankah justru barang-barang di dalamnya akan rusak kalau tidak di bersihkan."

"Memangnya kenapa?"

"Bukan apa-apa 'sih, cuma sayang saja kalau ruangan itu tidak di manfaatkan dengan baik. Bagaimana kalau di bersihkan sama pembantu dan kita menggunakan kamar itu sebagai ruang baca atau apalah yang penting bisa terawat saja," jelas Jeremy.

Sepersekian detik Hana terdiam seraya mengunyah makanannya.

"Serahkan saja kuncinya padaku biar pembantu yang akan mengurusnya," tambah suaminya.

Entah sudah berapa lama Bulan mendengarkan dan mengamati percakapan mereka sambil membersihkan kaca jendela yang tidak jauh dari tempat makan. Aku harap pria bodoh itu bisa merayu Hana dan menyerahkan kunci kamar atas, batin Bulan.

"Ruangan itu tidak perlu di bersihkan, biarkan saja kosong dan penuh debu," gumam Hana sembari menekan nada biacaranya.

"Tapi saya----,"

"Tidak ada tapi-tapi, turuti saja perintahku," decak istrinya memotong pembicaraan Jeremy.

Dia benar-benar tidak berguna, batin Bulan kesal. Gadis cantik itu semakin penasaran apa yang di sembunyikan di dalam ruangan itu sama Hana.

setelah selesai sarapan. Hana bersiap pergi ke dokter di antar oleh supir pribadinya menggunakan mobil sedan kesayangannya.

"Bulan," panggil Jeremy setelah selesai mengantar Hana sampai depan teras rumah.

"Iya, Tuan," sahutnya lembut.

"Hana tidak memperbolehkan kita membuka ruangan itu. Sudahlah biar itu menjadi urusannya, lagipula kita tidak ada sangkut pautnya dengan kamar gak jelas itu," jelasnya ringan.

Bagimu itu bukan hal yang penting, tetapi buatku itu sangat penting, mungkin di dalam sana ada sesuatu informasi yang bisa aku dapatkan sebagai barang bukti, batin Bulan. "Begitu ya Tuan. Bagaimana kalau kita kasih surprise sama Nyonya saja? 'kan itu hanya ruangan biasa, jadi biar Bulan rapikan dan bersihkan sampai lantainya licin. Se waktu Nyonya pulang pasti akan senang melihatnya," papar gadis cantik itu yang masih belum menyerah mencoba mempengaruhi Jeremy.

Jeremy menganggukkan kepala seraya ke dua tangannya di pinggan. "Idemu bagus juga, tapi masalahnya aku tidak tahu di mana Hana menyimpan kuncinya," timpal Jeremy.

"Coba kita cari di kamar Nyonya, mungkin saja ada di laci atau di gantung di mana gitu."

Pria gagah itu masih memikirkan perkataan Bulan seraya memijat dagunya lembut. Ya, tanpa pikir panjang lagi Jeremy mengiyakan usulan Bulan.

"Gas yuk, tetapi aku minta ciuman dari bibir mungilmu," tutur Jeremy.

Bulan tersenyum tipis. "Baik Tuan."

Bulan mengikuti majikannya dari belakang berjalan naik tangga menuju kamar Hana. Tatapannya menatap punggung Jeremy seperti tikus yang terjebak dalam perangkapnya. Jelas saja, karena majikan laki-lakinya itu tidak menaruh sedikit 'pun kecurigaan pada Bulan yang kekeh ingin masuk ke dalam kamar itu.

"Kita harus cepat menemukan kuncinya dan membersihkan ruangan itu sebelum Hana sampai rumah," ujar jeremy.

Bulan menganggukkan kepalanya lalu mereka berdua berusaha mencari di mana Hana menyembunyikan kuncinya.

Bersambung ✍️

1
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰

bulan semangat dalam misi mu
semoga kamu berjodoh sama hansel
risti
lanjut kakkkkk, jangan kelamaan dongggg/Facepalm/
kaylla salsabella
wah kira" misi bulan berhasil gak ya🤔🤔🤔
IG : cherrypen_: 🤣🤣🤣🤣 berhasil gak yaaa
total 1 replies
kaylla salsabella
kasihan Hansel tidak tahu apa" tapi kena imbas dari dendam bulan
Bamboe
terus buat karya yg bagus LG
Endang Oke
hrsnya jeremy bilang hrsnya kamu telanjang bulat jalan2 didlm rumah ini.
dan kamu duduk di sofa sambil kamu buka paha kamu lebar2

begitu di bulan lakukan itu , masuk kamar kasih tahu si hana biar didamprat dan diusir hana.
kaylla salsabella
apakah nanti bulan kan jatuh hati pada hensel
kaylla salsabella
lanjut thor
IG : cherrypen_: siap kakak 🥰
total 1 replies
Bamboe
lanjutt LG ka
risti
lanjut thorrrrr /Smile/
kaylla salsabella
semoga bulan tak jatuh cinta sama anak hana
kaylla salsabella
lanjut thor
IG : cherrypen_: otw kak /Smile/
total 1 replies
Bamboe
episode 17 dong ka ,cepettt
kaylla salsabella
wah semoga jangan sampai teman nya bulan jadi korban
kaylla salsabella
lanjut thor
kaylla salsabella
pasti bulan nanti menemukan sesuatu di dalam gudang
kaylla salsabella
wuaaah kandang kambing embek. ..embek 😂😂😂
kaylla salsabella
wah aku udah deg " an Thor
apakah Hana datang
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
IG : cherrypen_: iya kakak. maaf up nya kadang beda waktunya 🙏
total 1 replies
Astina Putri
mungkin hana ibu tirinya sibulbulan ni dulunya x
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!